Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Pokok Pembahasan : Masalah Kesehatan penyakit tidak menular (PTM)


Sasaran : Komunitas masyarakat di RW 11
Jam : 19.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tanggal : 28 September 2018
Tempat : Masjid At-Taubah RW 11 desa Jayaraga

A. Latar Belakang
Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama yaitu
dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini dipengaruhi oleh
adanya perubahan gaya hidup, urbanisasi dan globalisasi. Penyakit yang tergolong dalam
penyakit tidak menular (degeneratif) yaitu : Neoplasma (Kanker), Diabetes Mellitus, Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah, Gangguan mental, dan lain-lain. Upaya penanggulangan PTM
akan lebih efektif dan efisien jika faktor resiko dapat dikendalikan. Dampak dari PTM akan
berpengaruh pada ketahanan hidup manusia dan penurunan produktifitas tenaga kerja dan
juga akan menambah beban pelayanan kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
umumnya keberadaan faktor risiko PTM pada seseorang tidak memberikan gejala yang jelas
sehingga seseorang cenderung tidak merasa perlu mengatasi faktor risiko dan mengubah gaya
hidupnya. Penelitian lain menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM
cukup baik, dan sebagian besar masyarakat mengetahui bagaimana penderitaan pada pasien
PTM seperti Jantung Koroner, Kanker, Stroke dan Diabetes melitus, gangguan akibat
kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya belum memahami pengaruh faktor risiko
PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat ditimbulkan PTM. Pada umumnya
mereka menganggap bahwa PTM disebabkan oleh faktor genetik, penyakit orang tua atau
bahkan penyakit orang kaya.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan peserta mampu memahami dan
mengerti tentang masalah kesehatan penyakit tidak menular (PTM).
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang masalah kesehatan panyakit
tidak menular (PTM), diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian tentang masalah kesehatan penyakit tidak menular (PTM)
2. Menyebutkan faktor risiko penyakit tidak menular
3. Menyebutkan jenis-jenis penyakit tidak menular
4. Menjelaskan tentang bahaya penyakit tidak menular
5. Menjelaskan tentang pencegahan penyakit tidak menular

C. Materi penyuluhan (Terlampir)


a. Pengertian masalah kesehatan
b. Faktor resiko penyakit tidak menular
c. Jenis-jenis penyakit tidak menular
d. Bahaya penyakit tidak menular
e. Pencegahan penyakit tidak menular

D. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan kalimat
c. Menyampaikan dan menyimak
tentang tujuan pokok Bertanya
materi mengenai
d. Menyampaikan perkenalan dan
pembahasan tujuan jika ada
e. Kontrak waktu yang kurang jelas.
2. Pelaksanaan 20 menit a. Menyampaikan Mendengarkan Leaflet
materi dan menyimak
b. Menjelaskan tentang Bertanya
pengertian masalah mengenai hal-hal
kesehatan penyakit yang belum jelas
tidak menular (PTM) dan dimengerti
c. Menjelaskan tentang
faktor resiko PTM
d. Mejelaskan jenis-
jenis PTM
e. Menjelaskan tentang
bahaya PTM
f. Menjelaskan
pencegahan PTM
g. Mengobservasi
respon klien selama
kegiatan berlangsung
h. Memberikan
kesempatan klien
untuk bertanya ulang
materi yang belum
jelas.
3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Saran dapat Kata=kata/
b. Menyampaikan menjawab tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan yang
c. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan Mendengar
menjawab salam Memperhatikan
Menjawab salam

F. Evaluasi
1. Menjelaskan pengertian tentang masalah kesehatan penyakit tidak menular (PTM)
2. Menjelaskan faktor risiko PTM
3. Menjelaskan jenis-jenis PTM
4. Menjelaskan tentang bahaya PTM
5. Menjelaskan tentang pencegahan PTM.
Lampiran

MASALAH KESEHATAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

1. PENGERTIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit menahun/kronis yang diakibatkan
oleh pola gaya hidup yang tidak sehat seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah
serat dan tinggi lemak, dan kurang beraktivitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari.
Pengendalian penyakit tidak menular diartikan sebagai pencegahan dan penanggulangan
penyakit tidak menular.

2. PENGERTIAN DETEKSI DINI


Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit/kelainan yang secara klinis
belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat
digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-
benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan.

3. FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


Sesuatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak
menular pada seseorang atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif),
kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik/olahraga, kurang makan
buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat & lemak, tekanan darah tinggi, gula darah
tinggi, dan stres.

4. JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR


a. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
140mmHg dan teknan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare, 2002).
b. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot jantung yang
lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan
serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan
antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan
darah bersih dan darah kotor tercampur.
c. Diabetes Mellitus
Diabetes atau yang sering disebut dengan Diabetes Mellitus merupakan penyakit
kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya produksi insulin, zat yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas.Bisa pula karena adanya gangguan pada fungsi
insulin,meskipun jumlahnya normal. Seseorang dikatakan menderita Diabetes jika
kadar glukosa dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi berpuasa) dan di atas
200mg/dl (dua jam setelah makan).
d. Penyakit Paru Obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik adalah penyakit peradangan paru yang berkembang
dalam jangka waktu lama. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru
karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga penderitanya sulit
bernapas.

e. Kanker
Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel
kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan
kematian. Kanker adalah istilah yang mencakup sekelompok kompleks lebih dari
berbagai jenis penyakit kanker. Kanker dapat mempengaruhi hampir setiap organ
dalam tubuh manusia.
f. Osteoporosis
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous
berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos,
yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau
berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang (Tandra, 2009).
g. Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak
tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan
serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak.
Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh
jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan
banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-
kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya
sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa
seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah
serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas,
“serangan jantung”. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh
emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara.

5. BAHAYA PENYAKIT TIDAK MENULAR


a. Menurunnya produktivitas
b. Mengakibatkan kecacatan
c. Ketidakmampuan beraktivitas
d. Komplikasi berbagai penyakit
e. Beban ekonomi keluarga
f. Kematian

6. PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


a. Beraktifitas fisik paling tidak 30 menit setiap hari
b. Tidak merokok atau mengkonsumsi tembakau dan tidak minum alcohol
c. Hindari minuman mengandung pemanis, batasi konsumsi makanan energi padat
(terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi
kadar lemak).
d. Perbanyak makan beraneka ragam sayuran, buah-buahan, semua biji-bijian
dan kacang-kacangan seperti buncis.
e. Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan
f. Batasi konsumsi makanan yang asin
g. Capai berat badan ideal
h. Berikan ASI Ekslusif 6 bulan pada bayi
Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat dilakukan melalui 4 tingkatan
pencegahan, yaitu sebagai berikut:
1. Pencegahan Premordial (Pencegahan Tingkat Awal)
Upaya pencegahan pada masyarakat yang biasanya masih sehat namun memiliki
kebiaasaan dan gaya hidup yang kurang baik serta factor resiko lainnya. Adapun
contoh pencegahan premordial ini, yaitu sebagai berikut:
1.) Menghindari obesitas
2.) Menghindari rokok
3.) Perilaku hidup bersih dan sehat
4.) Menghindari bahan pengawet dan pewarna
5.) Makan makanan bergizi dan seimbang
6.) Istirahat yang cukup
7.) Olahraga teratur
PencegahanTingkat Pertama, yang meliputi: Promosi kesehatan masyarakat,
misalnya Kampanye kesadaran masyarakat Promosi kesehatan, pendidikan kesehatan
masyarakat
Pencegahan khusus, misalnya: Pencegahan keterpaparan, pemberian kemopreventif.
2. Pencegahan Tingkat Kedua, yang meliputi:
a. Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening. Memeriksa tekanan
darah, memeriksa kadar gula darah, mengontrol berat badan.
b. Pengobatan, misalnya kemoterapi atau tindakan bedah.
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Meliputi rehabilitasi, misalnya perawatan rumah jompo atau perawatan rumah orang
sakit. Selain itu, pencegahan penyakit tidak menular dapat dilakukan dengan cara
menghilangkan atau mengurangi faktor resiko PTM dan memperhatikan faktor lain
yang dapat mempengaruhi kesehatan. Departemen kesehatan, melalui Pusat promosi
kesehatan memfokuskan pada :
1. Meningkatkan upaya kesehatan melalui promotif dan preventif baik Pusat maupun
Propinsi dan Kabupaten.
2. Melakukan intervensi secara terpadu pada 3 faktor resiko yang utama yaitu :
rokok, aktifitas fisik dan diet seimbang.
3. Melakukan jejaring pencegahan dan penanggulangan PTM.
4. Mencoba mempersiapkan strategi penanganan secara nasional dan daerah
terhadap diet(makanan seimbang), aktivitas fisik, dan rokok.
5. Mengembangkan System Surveilans Perilaku Beresiko Terpadu (SSPBT) PTM.
6. Kampanye pencegahan dan penanggulangan PTM tingkat nasional maupun local
spesifik.
Untuk di masa datang upaya pencegahan PTM akan sangat penting karena hal ini dipengaruhi
oleh 3 faktor utama yaitu rokok, diet seimbang dan aktivitas fisik. Pencegahan PTM perlu
didukung oleh para semua pihak terutama para penentu kebijakan baik nasional maupun
local.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2010). Rencana Operasional Promosi Kesehatan Dala Pengendalian Penyakit
Tidak Menular. Jakarta. Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI, Pusat promosi kesehatan. (2011). Rencana Operasional Promosi
Kesehatan Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2010-2014. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan. (2011). Buku Paket Pelatihan Kader
Kesehatan dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga (untuk kader).
Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buku Pintar Kader Penyakit Tidak Menular. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai