o
o
o
o
o
o
Pasien yang menderita infeksi paru-paru kronis, penyakit paru-paru turunan, cedera paru-paru
parah yang menyebabkan obstruksi bronkus juga direkomendasikan untuk menjalani
pengangkatan paru-paru.
Dalam beberapa kasus langka, operasi pengangkatan paru-paru digunakan untuk mengobati
TBC.
Setelah menjalani prosedur, pasien perlu dirawat secara intensif. Misalnya, terhubung ke alat
bantu pernapasan. Setelah beberapa minggu, pasien dapat pulang ke rumah. Akan tetapi,
disarankan menghindari aktivitas berat selama beberapa bulan.
Tingkat kesembuhan pasien tinggi, namun lebih tinggi pada pasien yang menjalani
pengangkatan paru-paru kiri dibandingkan kanan. Tapi, pasien akan mengalami beberapa
masalah seperti napas pendek dan akan bertahan beberapa bulan, karena paru-paru yang
tersisa perlu mengganti kinerja paru-paru yang diangkat.
Pendarahan, jika ada cedera pada arteri atau pembuluh darah di dekatnya
Infeksi bakteri
Munculnya fistula bronkopleura, yaitu koneksi abnormal bronkus dan ruang antara
membran paru-paru
Terjadi kurang napas yang ditandai dengan demam hipoksia, takikardi, atau takipnea
Munculnya gumpalan darah atau trombosis vena dalam pada pasien yang memiliki
sejarah penyakit jantung, resiko stroke atau aritmia jantung.
Postoperasi pengangkatan paru-paru, yaitu terisinya rongga kosong pasca
pengangkatan paru-paru dengan organ dada lain