DISUSUN OLEH :
Almira Nabila Valmai
406162124
PEMBIMBING :
dr. Sunaryo, M. Kes, Sp. S
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Kasni
Tanggal Lahir : 04 Maret 1959
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dumpil 2/1 Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pekerja Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 16 September 2018 10:19 WIB
II. ANAMNESIS
Dilakukan pada tanggal 19 September 2018, pukul 06.00 WIB secara
autoanamnesis dan aloanamnesis dengan anak pasien di bangsal Tulip.
Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak sebelah kanan
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak rutin mengkonsumsi obat untuk mengatasi hipertensinya. Riwayat
alergi obat disangkal.
Saraf Kranialis
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Nervus Olfactorius (N. I)
Daya penghidu Normosmia Normosmia
Nervus Opticus (N. II)
Visus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Lapang pandang Normal Normal
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus Occulomotorius (N. III)
Ptosis (-) (-)
Gerak mata ke superior (+) (+)
Gerak mata ke inferior (+) (+)
Gerak mata ke medial (+) (+)
Pupil (bentuk & ukuran) Bulat, Ø 3 mm Bulat, Ø 3 mm
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Refleks cahaya tak langsung (+) (+)
Strabismus divergen (-) (-)
Pemeriksaan Motorik
o Trofi otot : Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
o Tonus otot : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
o Kekuatan : 4 5
3 5
Pemeriksaan Sensorik : + +
+ +
Refleks Fisiologis
o Biceps :+/+ o Patella :+/+
o Triceps : + / + o Achilles :+/+
Refleks Patologis
o Babinski :+/- o Schaefer :-/-
o Chaddock :+/- o Bing :-/-
o Oppenheim :-/- o Rosolimo : - / -
o Gordon :-/- o Gonda :-/-
Pemeriksaan Tambahan
o Tulang belakang : sulit dinilai
o Laseque : > 70° / > 70°
o Test Patrick :-/-
o Test Kontra-Patrick :-/-
Kesan :
- Lesi hiperdens (ukuran 1 cm) pada region parietal kiri dd/
perdarahan ICH dd/ massa tulang
- Tidak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial
V. RESUME
Seorang perempuan usia 59 tahun datang dibawa keluarganya ke IGD RSUD
RAA Soewondo Pati dengan keluhan kelemahan pada anggota gerak sebelah
kanan, keluhan sakit kepala (+) diseluruh bagian kepala, berkeringat banyak,
mual (+), muntah (-). Riwayat makan tersedak (+). Riwayat hipertensi (+) sejak
5 tahun yang lalu, dan tidak rutin kontrol. Keluhan nyeri dada, debar-debar, dan
nyeri ulu hati diakui.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran compos mentis dengan GCS 15, status gizi cukup. Tanda-
tanda vital didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 58x/menit,
pernafasan 20 x/menit, suhu 36,7 °C.
Dari pemeriksaan sistem auskultasi jantung ditemukan bunyi jantung I & II
irregular. Pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan pada epigastrium.
Dari pemeriksaan neurologis didapatkan adanya parese N. VII, N. IX dan
N. XII, kekuatan 4 pada lengan kanan dan 3 pada tungkai kanan. Ditemukan
refleks patologis babinski dan chaddock pada ekstremitas inferior dextra.
Dari pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan jumlah eritrosit
3.75↓, hemoglobin 11.2↓, hematokrit 32.5↓, monosit 10.00%↑, ureum 63.5↑,
creatinine 1.27↑, kolesterol total 246 mg/dL↑, dan LDL 182↑. Pemeriksaan CT
scan kepala tanpa kontras didapatkan adanya lesi hiperdens pada parietal kiri
(ukuran 1 cm) dd/ perdarahan ICH dd/ massa tulang, dan tidak tampak tanda-
tanda peningkatan tekanan intracranial. Pemeriksaan EKG didapatkan atrial
fibrilasi, iskemia, dan LVH.
VII. TATALAKSANA
Medikamentosa
o Infus asering 20 tpm
o Inj. Kalnex 3 x 250 mg
o Inj. Citicolin 2 x 250 mg
o Inj. Ezola 1 x 40 mg
o Asam folat 3 x 1
o Amlodipine 1 x 5mg
o Ketocid 3 x 1
o Simvastatin 1 x 10 mg
Non-medikamentosa
o Bed rest
o Penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit
pasien dan penanganannya
o Edukasi kepada keluarga pasien untuk tetap memantau keadaan pasien
dan mengenai prognosis penyakit yang diderita oleh pasien
o Edukasi tentang mengurangi kebiasaan makanan berlemak dan santan
I. DEFINISI
Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah gangguan fungsional
otak yang terjadi mendadak disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global, berlangsung lebih dari
24 jam atau dapat menimbulkan kematian. Stroke hemoragik adalah stroke yang
diakibatkan oleh perdarahan arteri otak didalam jaringan otak (intracerebral
hemorrhage) dan/atau perdarahan arteri diantara lapisan pembungkus otak,
piamater, dan arachnoidea.
II. EPIDEMIOLOGI
ICH didefinisikan sebagai defisit neurologis fokal terkait dengan terkumpulnya
darah bersifat fokal dalam parenkim otak pada neuroimaging, atau konversi
hemoragik dari infark serebral. ICH merupakan perdarahan dengan onset
mendadak, sakit kepala parah, yang disertai oleh perubahan tingkat kesadaran.
Insiden ICH didefinisikan sebagai persentase populasi yang mengalami ICH
pertama dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Tingkat insiden ICH di belahan bumi Barat selama era CT rata-rata
berkisar antara 10 sampai 30 kasus per 100.000 orang. ICH menyumbang 10-15%
dari semua stroke pada populasi Barat. Prevalensi ICH lebih tinggi di Asia Timur,
dimana ICH secara historis menyumbang persentase lebih besar dari semua stroke
dibandingkan populasi Barat.
Insiden ICH menurun antara tahun 1950-an dan 1980-an. Di Oxfordshire,
Inggris kecenderungan penurunan insiden ICH terjadi antara tahun 1981 dan
2006. Insiden perdarahan intraserebral juga menurun selama tahun 1990-an di
beberapa kota di China. Namun, penurunan yang serupa belum terlihat di
penelitian negara lain. Stabilisasi kejadian ICH dalam dua dekade terakhir
setidaknya sebagian disebabkan deteksi dan klasifikasi yang tepat dari perdarahan
kecil dengan neuroimaging yang modern.
Lokasi dominan ICH dalam otak bervariasi dalam populasi yang berbeda.
Di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, perdarahan dalam otak (berasal
perdarahan dalam materi putih periventrikular, berekor inti, kapsul putamen
internal pria puta, globus pallidus, atau thalamus) adalah yang paling umum,
diikuti oleh perdarahan lobar yang berasal dari materi abu-abu atau materi putih
subkortikal. Dalam kebanyakan populasi, perdarahan serebelum menyumbang
sekitar 10% dari ICH dan perdarahan batang otak menyumbang 5-10% dari ICH.
1. Anatomi Otak
Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput
meninges terdiri dari 3 lapisan :
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
RSUD RAA Soewondo Pati
Periode 17 September 2018 – 21 Oktober 2018 14
Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan
bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang
tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari
otak dan medula spinalis.
Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri
dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini
disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut
cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan
medulla spinalis dari guncangan.
Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan
melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh
darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
Otak dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
Cerebrum
Bagian otak yang memenuhi sebagian besar (7/8) dari otak.
Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang
berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak
besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh
bagian kiri.
Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung
badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak
mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area
yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua
adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan
otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitan dengan ingatan,
memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.
Mempunyai 4 macam lobus yaitu :
- Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
- Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
- Lobus oksipital berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
-
Mesencephalon
Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan
varol.
Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan
pupil mata dan pendengaran.
Diencephalaon
Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan
di depan mesencephalon.
Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk pemancar bagi impuls yang
sampai di otak dan medulla spinalis.
Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat
pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh,
rasalapar, sexualitas, watak, emosi.
Cerebellum
Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar.
Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari
dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.
Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan
belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan
Anterior cerebral Medial frontal dan parietal cortex cerebri and subjacent
white matter, anterior corpus callosum
Thalamoperforate Thalamus
branches
Thalamogeniculate Thalamus
branches
IX. DIAGNOSIS
Diagnosis stroke hemoragik dapat ditegakkan berdasarkan :
1. Anamnesis
a. Pada Insufisiensi karotis biasanya didapatkan keluhan berupa :
Tidak bisa menggerakkan separuh atau sebagian dari anggota tubuhnya
Rasa kesemutan di sebagian tubuh
Gangguan bicara (afasia) bila lesi pada daerah hemisfer dominan
Kebutaan (amaurosis fugaks)
X. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan stroke hemoragik adalah sebagai berikut :
Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi umum (suportif)
a. stabilisai jalan napas dan pernapasan
b. stabilisasi hemodinamik/sirkulasi
c. pemeriksaan awal fisik umum
XI. KOMPLIKASI
Komplikasi neurologik :
• Edema otak (herniasi otak)
Merupakan komplikasi yang penting akibat infark maupun karena
perdarahan. Pada kasus infark, edema terjadi secara vasogenik dan
sitoksik, pada intra dan extraseluler.
Vasospasme (terutama pada PSA)
Spasme sering terjadi pada pembuluh darah arteri yang dikelilingi oleh
sejumlah besar darah subarachnoid. Vasospasme ini timbul sebagai akibat
langsung dari darah atau sebagian produk darah, seperti hematin atau
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
RSUD RAA Soewondo Pati
Periode 17 September 2018 – 21 Oktober 2018 40
produk keping darah, pada dinding adventitia dari pembuluh darah arteri.
Gejala vasospasme berupa penurunan kesadaran (misalnya bingung,
disorientasi, ”drowsiness”) dan defisit neurologis fokal tergantung pada
daerah yang terkena. Gejala-gejala berfluktuatif dan dapat menghilang
dalam beberapa hari atau secara gradual menjadi lebih berat.
Hidrosefalus
Jika sejumlah besar darah, sebagai akibat ruptur pembuluh darah,
merembes ke dalam sistem ventrikel atau membanjiri ruang subarachnoid
bagaian basal, darah tersebut akan memasuki foramen Luschka dan
Magendie. Dimana pasien akan mengalami penurunan kesadaran hingga
pingsan sebagai akibat dari hidrosefalus akut. Hidrosefalus sub akut dapat
terjadi akibat blokade jalur cairan serebrospinal oleh darah setelah 2
hingga 4 minggu. Keadaan ini biasanya didahului oleh nyeri kepala,
penurunan kesadaran dan inkontinen.
Higroma
Terjadinya pengumpulan darah intrasecerbral di suatu tempat akibat
kelainan osmotik.
XI. PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada jenis stroke dan sindrom klinis stroke.
Kemungkinan hidup setelah menderita stroke bergantung pada lokasi, ukuran,
patologi lesi, ukuran, patologi lesi, serta usia pasien dan penyakit yang menyertai
sebelum stroke. Stroke hemoragik memiliki prognosis buruk. Pada 30 hari
pertama risiko meninggal 50%, sedangkan pada stroke iskemik hanya 10%.