Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MALAKALA

Dosen : Ns. Sulasri, S.kep

DIAGNOSA

GANGGUAN AKTIFITAS

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 12

ELVINA (216060)

FAIKATULNISSAH (216061)

OLVI OKTAFIA (216086)

AKPER PELAMONIA KESDAM XIV HASANUDDIN

TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 01 Desember 2017

Penulis
DAFATAR ISI

Sampul

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang .........................................................................


B. Rumusan Masalah ....................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Diagnosa keperawatan ...............................................


B. Tujuan Diagnosa Keperawatan
C. Langkah‐Langkah Menentukan Diagnosa Keperawatan …….
D. Validasi Data ……………………………………………………….
E. Perumusan Diagnosa Keperawatan…………………………….
F. Unsur Penulisan Diagnosa Keperawatan ……………………..
G. Diagnosa Keperawatan…………………………………………..

BAB III Penutup

A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ............................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah
satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Aktivitas
sendiri sebagai suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi hidupnya.
(Asmadi,2008).
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diagnose Keperawatan?
2. Apa saja Tujuan dari Diagnosa Keperawatan ?
3. Bagaimana cara Langkah-langkah menentukan diagnosa?
4. Tahap Validasi data?
5. Bagaimana Cara perumusan Diagnosa Keperawatan ?
6. Unsur apa saja dalam Penulisan Diagnosa Keperawatan ?
7. Apa – apa Diagnosa Keperawatan Gangguan Aktivitas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagian atau perencenaan dalam pembuatan
diagnosa keperawatan
2. Untuk mengetahui Diagnosa Keperawatan gangguan Aktivitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diagnosa keperawatan


1. Zaidin Ali
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan tentang
masalah ketidaktahuan dan/atau ketidakmauan dan/atau
ketidakmampuan pasien/klien baik dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari‐hari maupun dalam penanggulangan masalah
kesehatan tersebut berhubungan dengan penyebab(etiologi)
dan/atau gejala.
2. Gordon
Diagnosa keperawatan adalah diagnosa yang dibuat oleh
perawat profesional yang menggambarkan tanda dan gejala yang
menunjukkan masalah kesehatan yang dirasakan pasien/klien
dimana perawat yang berdasarkan pendidikan dan pengalaman
mampu menolongnya.
3. Menurut NANDA NIC/NOC
Diagnosis keperawatan merupakan sebuah label singkat yang
menggambarkan kondisi pasien yang diobservasi di
lapangan.kondisi ini dapat berupa masalah-masalah actual atau
potensial atau diagnosis sejahtera.
B. Tujuan Diagnosa Keperawatan

Untuk mengidentifikasikan :

1. Masalah/adanya respon klien terhadap status kesehatan atau


penyakit.

2. Faktor‐faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu


masalah.
3. Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan
masalah.

C. Langkah‐Langkah Menentukan Diagnosa Keperawatan

Langkah‐langkah yang dilakukan dalam diagnosa keperawatan


dapat dibedakan menjadi :

1. Klasifikasi data dan analisa data Data tentang keadaan klien yang
diperoleh dalam pengkajian dibandingkan dengan standar kriteria
yang sudah ada. Apabila keadaan klien tidak sesuai dengan standar
yang ada, bisa dikatakan bahwa klien mengalami suatu masalah
kesehatan yang perlu ditangani.

2. Interpretasi data Langkah yang dilakukan dalam interpretasi data


adalah :

a. Menentukan kelebihan klien Jika pasien memenuhi standar


kriteria kesehatan, bisa disimpulakan bahwa klien memiliki
kelebihan dalam hal tertentu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan atau membantu memecahkan masalah yang
dihadapai klien.

b. Menentukan masalah klien Jika klien tidak memenuhi standar


kriteria kesehatan, maka klien mengalami keterbatasan dalam
aspek kesehatan yang memerlukan bantuan/asuhan
keperawatan.

c. Menentukan masalah klien yang pernah dialami. Tahap ini perlu


dilakukan untuk menentukan masalah klien.

d. Penentuan keputusan.
Keputusan yang dapat diberikan dalam masalah kesehatan klien
adalah sebagai berikut :

 Tidak ada masalah:


o Tidak ada indikasi respon keperawatan.
o Meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan.
o Adanya inisiatif promosi kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal misalnya pendidikan
kesehatan pada keluarga/komunitas/individu.
 Masalah kemungkinan :
o Pengumpulan data yang lengkap untuk memastikan ada
atau tidaknya masalah yang diduga.
 Masalah aktual
o masalah sudah terjadi pada pasien/klien sehingga perlu
diberikan asuhan keperawatan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencegah,
menurunkan atau menyelesaikan masalah kesehatan
klien.
 Sindroma.
o Merupakan diagnosa keperawatan yang terdiri dari
kelompok diagnosa keperawatan aktual dan resiko tinggi
yang diperkirakan akan muncul/timbul karena suatu
kejadian atau situasi tertentu.
 Menurut Nanda ada 2 diagnosa sindroma :
1. Sindroma trauma perkosaan. Kelompok tanda dan gejala
yang muncul pada sindroma taruma perkosaan meliputi :
cemas, takut, sedih, gangguan istirahat dan tidur, resiko
tinggi nyeri sewaktu melakukan hubungan seksual.
2. Resiko sindroma penyalahgunaan : Resiko konstipasi,
perubahan fungsi pernafasan, resiko infeksi ; trombosis,
gangguan aktifitas, resiko perlukaan, resiko gangguan
mbilitas fisik, resiko gangguan proses pikir, resiko
gangguan gambaran diri, resiko ketidakberdayaan, resiko
kerusakan integritas jaringan.
 Masalah kolaburatif.
 Masalah kolaburatif adalah komplikasi fisiologi
yang diakibatkan dari patofisiologi, berhubungan
dengan pengobatan, dan situasi yang lain.
 Tugas perawat adalah memonitor untuk
mendeteksi status klien dan kolaburasi dengan
tenaga medis guna pengobatan yang
tepat(Carpenito,2000)
D. Validasi Data

Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara


akurat yang dilakukan bersama klien dan keluarga atau masyarakat.
Validasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang reflektif
kepada klien/keluarga tentang kejelasan data (Lyer, Taptich &
Bernocchi‐Losey, 1996)

keperawatan disusun. Menurut Price ada beberapa indikasi


pertanyaan tentang respon yang menentukan diagnosa keperawatan :

a. Apakah data dasar mencukupi, akurat, dan berasal dari beberapa


konsep keperawatan?

b. Apakah data yagn signifikan menunjukkan gangguan pola?


c. Apakah ada data‐data subyektif dan obyektif mendukung terjadinya
gangguan pola pada klien?

d. Apakah diagnosa keperawatan yang ada berdasarkan pemahaman


ilmu keperawatan dan keahlian klinik?

e. Apakah diagnosa keperawatan yang ada dapat dicegah, dikurangi


dan diselesaikan dengan melakukan tindakan keperawatan
independen?

E. Perumusan Diagnosa Keperawatan

Kategori diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2000) adalah :

a. Aktual
menjelaskan masalah yang nyata, sesuai dengan data kilnik
yang ditemukan

b. Risiko menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi


jika tidak dilakukan intervensi(Keliat, 1990)

c. Kemungkinan menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan


untuk memastikan masalah kemungkinan. Pada saat ini, masalah
dan faktor pendukung belum ada tetapi sudah ada faktor yang
dapat menimbulkan masalah(Keliat, 1990)

d. Diagnosa keperawatan “wellness” Merupakan keputusan klinik


tentang individu, keluarga, masyarakat dalam keadaan transisi dari
tingkat kesejahteraan tertentu ke tingkat yanglebih tinggi.

e. Diagnosa keperawatan “sindroma”

F. Unsur Penulisan Diagnosa Keperawatan


a. Problem/masalah/P
Tujuan penulisan pernyataan masalah adalah untuk
menjelaskan status kesehatan atau masalah kesehatan klien
secara jelas dan sesingkat mungkin. Pada bagian ini, diagnosa
keperawatan mengidentifikasikan apa yagn tidak sehat tentang
klien dan memberikan pedoman terhadap tujuan asuhan
keperawatan
b. Etiologi/E
Etiologi/penyebab adalah faktor klinik dan personal yang
dapat merubah status kesehatan atau mempengaruhi
perkembangan masalah. Karena hal tersebut, etiologi merupakan
pedoman atau sasaran langsung dari intervensi keperawatan.
Penulisan etiologi dari diagnosa keperawatan meliputi unsur
PSMM :
‫ ٭‬P = Patofisiologi dari penyakit. Patofisiologi adalah semua
proses penyakit, akut atau kronis yang dapat menyebabkan
atau mendukung masalah, misalnya : Ketidakmampuan
melakukan aktifitas sehari‐hari berhubungan trauma servikal.

‫ ٭‬S = Situasional(keadaan lingkungan : personal, environment)


Misalnya : kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya penjelasan dari petugas kesehatan.

‫٭‬ M = Medication(pengobatan yang diberikan) Keterbatasan


institusi/rumah sakit : ketidaksanggupan memberikan perawatan
dan tidak ada kerahasiaan.

‫ ٭‬M = Maturasi(tingkat kematangan/kedewasaan klien) Remaja :


ketergantungan dalam kelompok, independen dari orang tua.
Dewasa muda : menikah, hamil, orang tua. Lansia : kurangnya
sensori, motor, kehilangan(pekerjaan, uang dll)

c. Symptom and sign(tanda dan gejala)/S Symptom/tanda adalah bukti


atau manifestasi masalah kesehatan yang obyektif dan dapat
diamati Gejala adalah perubahan pada tubuh atau fungsinya yang
dirasakan secara subyektif yang menunjukkan penyakit.

G. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleran Aktivitas

Definisi ketidakcukupan energy fisiologis atau psikologis untuk


melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari –hari yang ingin
atau harus dilakukan.

 Batasan Karakteristik

Subjektif

- Ketidaknyamanaan atau dyspnea saat beraktivitas


- Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal

Objektif

- Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal


sebagai respons terhadap aktivitas
- Perubahan EKG yang menunjukan aritmia atau iskemia
 Faktor yang berhubungan
- Tirah baring dan imobilitas
- Kelemahan umum
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Gaya hidup kurang gerak
CATATAN : faktor di atas diambil dari NANDA
International. Faktor tersebut sekunder akibat berbagai faktor
patofisiologis dan psikopatologis termasuk depresi, penyakit
jantung (misalnya, gagal jantung kongestif), penyakit respirasi
(misalnya, emfisema), penyakit ginjal, kanker, anemia, obesitas,
infeksi (misalnya, mononucleosis), dan tirah baring yang lama.

2. Keletihan
Definisi rasa letih yang luar biasa dan terus – menerus
serta penurunan kapasitas kerja fisik serta mental pada tingkat
yang biasanya
 Batasan Karakterisitik
 Subjektif
- Penurunan konsentrasi
- Penurunan libido
- Ketidaktertarikan dengan lingkungan
- Mengantuk
- Perasaan bersalah karena tidak melaksanakan
tanggung jawabnya
- Meningkatnya keluhan fisik
- Intropeksi
- Persepsi membutuhkan energy tambahan untuk
menyelesaikan tugas rutin
- Keletihan
- Menyatakan secara verbal kekurangan energy yang
tidak pernah berhenti dan berlebihan
 Objektif
- Menurunnya kinerja
- Ketidakmampuan untuk mengembalikan energy
meskipun setelah tidur
- Meningkatnya kebutuhan istirahat
- Kurang energy atau ketidakmampuan untuk
mempertahankan tingkat aktivitas fisik biasa
- Lesu atau tidak bergairah
 Faktor yang berhubungan
 Psikologis
- Ansietas
- Gaya hidup yang mebosankan
- Deptesi
- Stress
 lingkungan
- Kelembapan
- Cahaya
- Kebisingan
- Suhu
 Situasional
- Peristiwa hidup yang negative
- Pekerjaan
 Fisiologis
- Anemia
- Keadaan penyakit
- Penggunaan fisik yang meningkat
- Malnutrisi
- Kondisi fisik yang buruk
- Kehamilan
- Deprivasi tidur
 Faktor yang berhubungan lani ( non – NANDA
International )
- Perubahan kima tubuh ( misalnya, disebabkan oleh
obat, putus obat, dan kemoterapi )
- Tuntutan sosial dan peran yang berlebihan
- Tuntutan psikologis atau emosional yang berlebihan

3. Defisit perawatan diri : Mandi/Higiene

Definisi hambatan kemampuan untuk melakukan atau


memenuhi aktivitas mandi/hygiene

 Batasan karakteristik
 Objektif

Ketidakmampuan untuk [ melakukan tugas – tugas berikut] :

- Mengakses kamar mandi


- Mengeringkan badan
- Mengambil perlengkapan mandi
- Mendapatkan sumber air
- Mengatur [ suhu atau aliran ] air mandi
- Membersihkan tubuh [ atau anggota tubuh ]
 Faktor yang berhubungan
- Penurunan motivasi
- Ketidakmampuan untuk merasakan bagian tubuh
- Ketidakmampuan untuk merasakan hubungan special
- Gangguan muskuloskletal
- Kerusakan neuromuscular
- Nyeri
- Gangguan persepsi atau kognitif
- Ansietas hebat
- Kelemahan [dan kelelahan]
- Faktor lain yang berhubungan (non – NANDAInternational)
- Depresi
- Ketunadayaan perkembangan
- Intoleran aktivitas
- Pembatasan karena pengobatan
- Gangguan psikologis ( sebutkan )
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana


manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah
satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Diagnosa
keperawatan adalah suatu pernyataan tentang masalah ketidaktahuan
dan/atau ketidakmauan dan/atau ketidakmampuan pasien/klien baik
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari‐hari maupun dalam
penanggulangan masalah kesehatan tersebut berhubungan dengan
penyebab(etiologi) dan/atau gejala.

B. Saran
makalah ini terdapat masih banyak kesalahan dan kekurangan
karena faktor batasan pengetahuan kami, maka kami dengan senang
hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
menyempurnakan makalah ini saya harap makalah ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Nanda (Budi Santosa :editor).2006 Panduan Diagrona NANDA 2005-2006


Definisi dan Klarifikasi. Jakarta:EGC

Wilkinson,Nancy.2013 Diagnosa Keprawatan NANDA edisi 9 Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai