Anda di halaman 1dari 15

Makalah Metedologi Keperawatan

“Pengkajian Keperawatan Berdasarkan

Kebutuhan Nutrisi”

Dosen Pembimbing : Ns. Sulastri, S.Kep.

AKPER 2B

KELOMPOK 1

Serda Marjaya : 216074

Fuji Astuti : 216065

Felenny Sry Cantika : 216063

AKPER PELAMONIA KESDAM XIV/HASANUDDIN

`TAHUN AJARAN 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”
Pengkajian Keperawatan Berdasarkan Kebutuhan Nutrisi’’. Makalah
ini di selesaikan sesuai dengan tugas Keperawatan dasar.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
“Pengkajian Keperawatan Nutrisi’’ dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Makassar, 24 September 2017

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 4


B. Tujuan penulisan .......................................................................... 4

BAB II ISI

A. Kebutuhan Nutrisi Esensial .......................................................... 5


B. Proses Pencernaan ...................................................................... 8
C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi ............................ 8
D. Pengkajian Keperawatan Berdasarkan Kebutuhan Nutrisi ........... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelansungan
fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini di perlukan sepanjang kehidupan
manusia, namun jumlah nutrisi yang di perlukan tiap orang berbeda sesuai
dengan karakteristiknya, seperti jenis kelamin, usia, aktivitas dan lain-lain.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk
menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun
fungsi umum dari nutrisi di antaranya adalah sebagai sumber energi,
memelihara jaringan tubuh, mengganti sel tubuh yang rusak,
mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya (nutrien).
Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi
dengan sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi disaluran pencernaan
kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrien
di gunakan untuk proses fungsional sel tersebut, sumber energi, dan
sintesis protein.
Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat.
Artinya, nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial
tertentu yang seimbang. Nutrien esensial tersebut meliputi karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Makanan yang masuk ke dalam
tubuh sampai di keluarkan dari tubuh dalam bentuk sampah metabolisme
terjadi melalui proses pencernaan. Gangguan pada proses pencernaan
dapat menyebabkan individu mengalami gangguan nutrisi.
B. Tujuan penulisan
1. Untuk memperoleh Pengkajian Keperawatan berdasarkan
Kebutuhan Nutrisi.

4
BAB II
ISI
A. NUTRISI ESENSIAL adalah kebutuhan dalam tubuh yang meliputi
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
1. KARBOHIDRAT
Merupakan senyawa yang mengandung zat karbon (C) dalam
ikatan dengan hidrogen (H) dan oksigen (O) dalam suatu
perbandingan 1:2:1.
Jenis karbohidrat terdiri atas :
a. Zat tepung, terutama diambil dari tanaman hijau, di
antaranya:
1) Butir-butir gandum, jagung, terigu, beras, dan sagu
2) Akar ubi-ubian, misalnya kentang.
3) Selulosa yaitu jenis tepung yang dijumpai dalam batang
dan tangkai tanaman, misalnya sagu.
b. Zat gula yang berasal dari bahan dalam tumbuh-tumbuhan,
kecuali laktosa atau gula susu.
1) Sakarosa terdapat pada tebu dan gula ubi-ubian
2) Maltosa yang terbentuk karena hidrolisis zat tepung
3) Dekstrosa atau glukosa terdapat pada gula buah-buahan
dan madu.

Karbohidrat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan


yaitu:

1) Monosakarida
2) Disakarida
3) Oligosakarida
4) Polisakarida
Fungsi karbohidrat yaitu :
1) Sebagai sumber energi utama bagi tubuh

5
2) Penting untuk metabolisme lemak normal karena jika
karbohidrat kurang, maka lemak digunakan sebagai
sumber energi.
3) Pada hati, glucorinic acid mempunyai fungsi yang penting
dalam pengikatan racun kimia dan bakteri.
4) Penting dalam mempertahankan integritas fungsi sel
saraf dan sebagai sumber energi otak.
5) Sisa laktosa dalam usus lebih lama dari pada disakarida,
sehingga mempermudah pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan. Laktosa ini berfungsi sebagai laksatif
serta sintesis vitamin B kompleks dan vitamin K.
6) Selulosa (karbohidrat yang tidak dicerna) membantu
dalam eliminasi yang normal karena merangsang
gerakan peristaltik saluran pencernaan dan absorbsi air
sehingga feses menjadi padat.
7) Makanan yang banyak mengandung karbohidrat (sereal)
juga memberikan suplai protein, mineral, dan vitamin B
dalam jumlah yang bermakna.
8) Digunakan sebuah protein sparing action, jika karbohidrat
tidak mencukupi yaitu protein akan diubah menjadi
glukosa (glukoneogenesis).
2. PROTEIN
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang berarti
yang paling utama (Anonim 2007). Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa protein adalah nutrien yang paling utama
diperlukan oleh tubuh. Protein berdasarkan asalnya terbagi atas
dua kategori yaitu protein nabati yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, dan protein hewani yang berasal dari hewan.
Fungsi protein :
a. Mempertahankan kesehatan dan vasilitas tubuh.
b. Pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan tubuh.

6
c. Pembentukan hormon.
d. Mencegah darah atau jaringan lebih asam atau lebih basa.
e. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.
f. Pembentukan enzim, antibodi, dan pembentukan susu saat
proses laktasi.
g. Membantu pembentukan darah.
3. LEMAK
Lemak merupakan sumber energi yang kedua setelah
karbohidrat. Lemak disimpan dalam tubuh sebagai jaringan
adiposa. Kebutuhan lemak oleh tubuh sekitar 1,5gr/kgbb/hari.
1gr lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak juga terdapat pada
tumbuhan-tumbuhan (nabati) dan hewan. Lemak nabati seperti
minyak kelapa dan minyak kacang-kacangan. Sedangkan lemak
hewani terdapat pada susu, keju, dan kuning telur. Lemak dapat
disimpan dalam tubuh sebagai jaringan adiposa.
Fungsi lemak antara lain:
a. Sumber cadangan energi
b. Komponen dari membran sel
c. Insulator suhu tubuh
d. Pelarut vitamin A,D,E dan K
e. Jenis lemak yaitu kolestrol berfungsi untuk menghasilkan
asam empedu yang berperan pada pencernaan dan
pembentukan hormon kortison, estrogen, testosteron, dan
hidrokortison.
4. VITAMIN
Vitamin merupakan zat organik yang diperlukan tubuh dalam
jumlah sedikit dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila
tubuh tidak memerolehnya dalam jumlah yang mencakupi.
Vitamin terbagi ke dalam dua klasifikasi berdasarkan daya
kelarutannya yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
larut dalam lemak.

7
a. Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air terdiri atas vitamin B dan C.
Vitamin B meliputi vitamin B1 (Thiamin), vitamin B2
(Riboflavin), vitamin B6, niasin, asam folat, vitamin B12
(Sianokobalamin), biotin, dan asam pantotenat.
b. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk ke dalam klasifikasi ini yaitu vitamin
A,D,E, dan K. Vitamin yang larut dalam lemak merupakan
molekul yang tidak larut dalam air. Absorbsinya sama
dengan absorbsi lemak yang memerlukan enzim pencerna
lemak dan empedu. Vitamin yang larut dalam lemak
distranspor dari usus oleh kilomikron dan disimpan dalam
hepar (vitamin A,D,K) dan jaringan adipose (vitamin E).
Distribusi vitamin tersebut dari tempat penyimpanannya
dilakukan oleh lipoprotein atau protein khusus. Ekskresi
vitamin-vitamin ini dilakukan melalui empedu.
B. PROSES PENCERNAAN
Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk
menyediakan nutrisi tubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti,
absorbsi, metabolisme, dan ekskresi.
C. FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan seseorang
terhadap nutrisi. Pada bagian ini dikemukakan dua kategori faktor
yaitu faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi dan faktor yang
menurunkan kebutuhan nutrisi.
Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi antara lain
sebagai berikut:
a. Pertumbuhan yang cepat, seprti bayi, anak-anak, remaja,
dan ibu hamil.
b. Selama perbaikan jaringan/pemulihan kesehatan karena
proses suatu penyakit.

8
c. Peningkatan suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu 1° F,
maka kebutuhan kalori meningkat 7%.
d. Aktivitas yang meningkat.
e. Stres. Sebagian orang orang akan makan sebagai
kompensasi karena mengalami stres.
f. Terjadi infeksi.
Faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi antara lain
sebagai berikut :
a. Penurunan laju pertumbuhan, misalnya pada lansia
b. Penurunan basal metabolisme rate (BMR)
c. Hipotensi
d. Jenis kelamin. Umumnya kebutuhan nutrisi pada wanita
lebih rendah dibanding laki-laki. Hal ini karena pada
wanita BMR-nya lebih rendah dibanding BMR laki-laki .
e. Gaya hidup pasif
f. Bedrest.
D. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi
dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan
pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi.
Menurut Asmadi (2007) pengkajian kebutuhan nutrisi yaitu:
a. Aspek biologis, antara lain meliputi:
1) Umur. Pengkajian ini terkait dengan tumbuh kembang klien.
Tingkat kebutuhan nutrisi salah satunya dipengaruhi oleh
faktor usia. Pada masa pertumbuhan, kebutuhan nutrisi
sangat besar dibandingkan dengan masa lansia.
2) Jenis kelamin. Hal yang perlu dikaji antara lain: tingkat BMR
antara laki-laki dengan wanita berbeda, begitu pula
persentase lemak dalam tubuh, dan lain-lain.

9
3) Tinggi badan dan berat badan. Pengkajian ini dilakukan
salah satunya adalah untuk mengetahui perbandingan
antara tinggi dan berat badan, apakah ideal atau tidak?
4) Pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri ini
berguna untuk mengidentifikasi masalah nutrisi klien.
5) Riwayat kesehatan dan diet. Riwayat kesehatan, misalnya
adakah alergi terhadap jenis makanan tertentu? Gangguan
pencernaan yang sering dialami? dan lain-lain. Riwayat diet
terkait dengan kebiasaan asupan makanan dan cairan klien,
jenis makanan yang dikomsumsi,nafsu makan, dan lain-lain.
6) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum: kelemahan, tingkat kesadaran, tanda
vital, dan lain-lain.
b) Keadaan kulit: kasar, kering, bersisik, kehilangan lemak
pada subkutan dan lain-lain.
c) Keadaan kepala: rambut hipopigmentasi, mudah dicabut,
sklera kuning, hidung sering mimisan, gigi karies, dan
lain-lain.
d) Keadaan dada: hipertensi, frekuensi napas cepat, dan
lain-lain.
e) Keadaan perut: permukaan perut, adanya garis vena,
peristaltik usus, pembesaran hati atau limfe, dan lain-lain.
f) Keadaan ekstremitas: edema, pergerakan lemah,
penurunan lingkar lengan, dan masa otot menurun.
b. Aspek psikologis
Perlu dikaji mengenai persepsi klien tentang diet, postur
tubuhnya, konsep diri yang terkait dengan bentuk tubuh,
respons terhadap stress, apakah banyak makan atau malas
makan ? dan lain-lain.
c. Aspek sosiokultular

10
Adakah kultur? Nilai-nilai yang dianut terhadap makanan?
Praktik budaya yang terkait dengan makanan? dan lain-lain.
d. Aspek spiritual
Hal yang perlu dikaji misalnya adakah keyakinan yang dianut
klien terhadap makanan? serta bagaimana keyakinan tersebut
memengaruhi kebutuhan nutrisinya? dan lain-lain.
Menurut Sariyono (2010) pengkajian kebutuhan nutrisi yaitu :
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan
tentang pola makanan, tipe makanan yang dihindari ataupun
diabaikan, makanan yang lebih disukai yang dapat digunakan
untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang
dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.
b. Kemampuan makanan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan
makan, antara lain kemampuan menguyah, menelan dan
makanan sendiri tanpa bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi
adalah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai
kebutuhan nutrisi
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Konsumsi obat
g. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari pemeriksaan fisik
terhadap aspek-aspek berikut : rambut yang sehat berciri
mengkilat, kuat, tidak kering dan tidak mengalami kebotakan
bukan karena faktor usia.

11
Menurut A. Aziz Alimul Hidayat (2015) pengkajian kebutuhan
nutrisi :
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan
tentang pola makanan, tipe makanan yang dihindari ataupun
diabaikan, makanan yang lebih disukai yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan
untuk sekarang dan rencana makanan untuk masa
selanjutnya.
b. Kemampuan makanan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan
makan, antara lain kemampuan menguyah, menelan dan
makanan sendiri tanpa bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian
nutrisi adalah penentuan tingkat pengetahuan pasien
mengenai kebutuhan nutrisi.
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengomsumsian obat
g. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik
terhadap aspek-aspek meliputi rambut yang sehat berciri
mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak mengalami
kebotakan bukan karena faktor usia; daerah diatas kedua
pipih dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap, mata
cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjoloan pembuluh
darah,daerah bibir tidak kering,tidak pecah-pecah, ataupun
mengalami pembengkakan: lidah berwarna merah gelap,
tidak berwarna merah tenang, dan tidak ada luka pada
pembukaan, gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah dan

12
gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak
tertarik ke bawah sampai di bawah permukaan gigi, gigi
tidak berlubang dan tidak berwarna, kulit tubuh halus, tidak
bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau tidak terjadi
perdarahan yang berlebihan, kuku jari kuat dan berwarna
merah muda.
h. Pengukuran antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat
badan, dan lingkar lengan. Tinggi badan anak dapat
digambarkan pada suatu kurva/grafik sehingga dapat
terlihat pola perkembangannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya memerhatikan
jumlah yang dikomsumsi, melainkan juga perlu memerhatikan zat
gizi yang mesti dipenuhi. Oleh karena itu, makanan yang
dikomsumsi harus mengandung nutrien esensial yang baik bagi
tubuh. Nutrien ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan
yaitu zat gizi penghasil energi, zat gizi pembangun sel, dan zat
pengatur.
B. SARAN
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting
untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan
nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi
seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut dapat dilakukan setiap hari karena tanpa
setiap hari makan tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat
imune tubuh yang menurun.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sariyono (2010). Kebutuhan dasar manusia. Yogyakarta : Nuhamedikaa

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika

Alimul H, A Aziz. 20. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses


Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika

15

Anda mungkin juga menyukai