Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan
maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin
pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan
adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim
(maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman.
Adapun klaim dari negara lain terhadap wilayah kedaulatan Indonesia ialah apa yang
dilakukan oleh Malaysia terhadap perairan Ambalat. Malaysia mengklaim wilayah zona
perairan Ambalat merupakan bagian dari kedaulatannya sehingga negeri jiran tersebut sering
melakukan gerakan angkatan laut di wilayah perairan Ambalat yang sebenarnya masih masuk
dalam kedaulatan Indonesia. Ketegangan lain yang berhubungan dengan bidang maritim
antara Indonesia dengan negara lain ialah terkait sikap agresif Australia. Pada pertengahan
Januari 2014, terungkap bahwa kapal-kapal Angkatan Laut Australia telah melanggar
kedaulatan Republik Indonesia dengan memasuki teritori maritim tanpa izin pada beberapa
kesempatan dalam operasi perlindungan perbatasannya.
Fakta lain yang perlu dilihat pula bahwa secara geostrategis, wilayah Indonesia
merupakan jalur strategis yang menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudera Hindia.
Dengan letak dan posisi geografis Indonesia yang sangat kompleks dan berbatasan sejumlah
negara, potensi pelanggaran kedaulatan negara, khususnya di sektor maritim akan semakin
besar karena laut lndonesia berbatasan langsung dengan tujuh dari negara di atas. Oleh karena
itu, kajian akademis terhadap sektor maritim dan kelautan merupakan salah satu langkah
yang tepat untuk ditempuh dalam upaya membangun sektor maritim dan kelautan yang
komprehensif dan berkelanjutan.
Berkenaan dengan potensi-potensi ancaman maritim yang berkembang pada era modern
seperti sekarang, khususnya yang menyangkut keamanan nasional, maka penulis mengajukan
rumusan masalah, yakni :
1.3 Tujuan
http://www.dw.de/indonesia-australia-kembali-tegang/a-17369375