Anda di halaman 1dari 14

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Diketahui:
---------------------------------------------------------------------------------------------
P Qd Qs
---------------------------------------------------------------------------------------------
20 200 250
15 250 200
---------------------------------------------------------------------------------------------
Ditanyakan :
a. Tentukan fungsi permintaan dan penawarannya
b. Berapa kuantitas yang diminta (Qd) pada saat harganya (P) = 40?
c. Berapa kuantitas yang ditawarkan (Qs) pada saat harganya (P) = 10 ?
d. Tentukan harga dan kuantitas keseimbangannya, kemudian Gambarkan kurvanya !
e. Tunjukkan dengan disertai contoh perbedaan dari pergerakan sepanjang kuva permintaan
dengan pergeseran kurva permintaan !
f. Tunjukkan dengan disertai contoh perbedaan dari pergerakan sepanjang kurva penawaran
dengan pergeseran kurvapenawaran !

2. Bila persamaan fungsi permintaan dan fungsi penawaran masing-masing adalah Qd = 140 – 20P
dan Qs = -40 + 20P dan kedua fungsi tersebut merupakan fungsi permintaan dan penawaran
terhadap X, maka:
a. Carilah tingkat harga dan kuantitas keseimbangan dan gambarkan grafiknya !
b. Apabila diketahui harga sebesar Rp. 6,- apakah terjadi excess supply ataukah excess
demand ?
c. Berapakah besarnya excess tersebut ? Apa dampak dari terjadinya excess tersebut terhadap
harga ?
d. Dari gambar no 6a tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar, jika
terjhadi kenikan harga input ?

3. Seorang pedagang daging menaikkan harga dari Rp. 3000/kg menjadi Rp.4000/kg. Akibat kenaikan
harga tersebut penjualan daging mengalami penurunan dari 20 kg menjadi 10 kg. Bagaimanakah
sifat permintaan terhadadap daging tersebut? (Buktikan dengan dua cara: a. Dengan menghitung
koefisien elastisitasnya, dan b. Dengan menggunakan hubungan antara sifat elastisitas dengan TR);
Kemudian berikan interpretasi untuk koefisien elastisitas yang anda peroleh !

4. Diketahui : fungsi penawaran ; Sx = - 4000 + 2000 Px dan fungsi permintaan; Dx = 8000 – 1000
Px. Cobalah anda cari kuantitas dan harga keseimbangannya

1. Pengaruh Pajak Spesifik ( pajak tetap ) terhadap Keseimbangan Pasar

 Pembebanan Pajak Akan Mempengaruhi Keseimbangan Pasar.

Pajak yang dibebankan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang
akan naik, karena produsen akan berusaha mengalihkan beban pajak sebagian kepada
konsumen  sehingga akan mempengaruhi keseimbangan pasar.
 Pembebanan pajak tetap sebesar t pada setiap unit barang yang akan dijual, menyebabkan
kurva penawaran bergeser ke atas sejajar.

Jika sebelum pajak pers Penawaran  P = a + 1 Q ,maka


b b

setelah pajak pers. Penawaran menjadi  P = a + 1 Q + t


b b
Dimana P = harga dan Q = Jumlah barang

Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang  P = 15 – Q
Fungsi penawaran suatu barang  P = 3 + 0,5 Q
Kepada barang tsb dikenakan pajak tetap sebesar Rp. 3 per unit
Tentukan titik keseimbangan (Harga dan jumlah barang) sebelum dan sesudah dibebani pajak ?
Jawab :
Titik Keseimbangan Sebelum pajak  Supply = Demand
15 – Q = 3 + 0,5Q
15 – 3 = Q + 0,5Q
3
12 = Q
2
12.2 24
Q= = =8
3 3
P = 15 – Q = 15 – 8 = 7
 Jadi keseimbangan sebelum ditetapkannya pajak, terjadi pada tingkat harga Rp. 7,00 dan
jumlah permintaan barang 8 unit

Setelah ada pajak  Fungsi permintaan tetap  P = 15 – Q


Fungsi penawaran berubah  P = 3 + 0,5 Q + t
P = 3 + 0,5 Q + 3
P = 6 + 0,5 Q
Titik keseimbangan setelah ada pajak  S = D
15 – Q = 6 + 0,5Q
15 – 6 = Q + 0,5Q
3
9= Q
2
9.2 18
Q‘= = =6
3 3
P ‘ = 15 – Q = 15 – 6 = 9
 Jadi keseimbangan setelah ditetapkannya pajak, terjadi pada tingkat harga Rp. 9,00 dan
jumlah permintaan barang 6 unit

Berapa beban pajak yang ditanggung masing-masing oleh konsumen, produsen ?


Berapa jumlah seluruh pajak yang diterima pemerintah ?

 Beban pajak yang ditanggung konsumen = ( P’ – P ) = 9 – 7 = 2


 Beban pajak yang ditanggung produsen = t – (P’ – P) = 3 – 2 = 1
 Jumlah pajak yang diterima pemerintah dari seluruh transaksi
= Q’ x t = 6 x 3 = 18

2. Pengaruh Pajak Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar

 Besarnya pajak ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual.

 Pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas tetapi dengan


kemiringan yang lebih besar dari sebelum pajak.

Jika sebelum pajak pers.penawaran  P = P = a + 1 Q , maka


b b

Setelah pajak pes. Penawaran menjadi  P = a + 1 Q + t P


b b

Dimana besarnya pajak sebesar t % dari harga jual

Contoh : Fungsi permintaan suatu barang  P = 15 – Q


Fungsi penawaran suatu barang  P = 3 + 0,5 Q Barang tsb
dikenakan pajak sebesar 25 % dari harga jual ( berarti t = 0,25 P )
 Tentukan titik keseimbangan (Harga dan jumlah barang) sebelum dan sesudah dibebani
pajak proporsional ?
Sebelum pajak  hitung sendiri  lihat depan  P = 7; Q = 8
Sesudah pajak  fungsi permintaan P = 15 – Q
Fungsi penawaran P = 3 + 0,5 Q + t
P = 3 + 0,5 Q + 0,25 P
P – 0,25 P = 3 + 0,5 Q
0,75 P = 3 + 0,5 Q
3  0,5Q 2
P= P=4+ Q
0,75 3
Keseimbangan  Supply = Demand
2
15 – Q = 4 + Q
3
2
15 – 4 = Q + Q
3
5 11(3) 33 3
11 = Q Q= = = 6
3 5 5 5
3 2
P = 15 – Q  P = 15 – 6 =8
5 5

 Berapa beban pajak yang ditanggung konsumen dan produsen ?


 Berapa jumlah pajak yang diterima pemerintah ?
2
Jumlah pajak yang diterima pemerintah 0,25 x 8 = 2,1 / unit
5
3. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
 Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, karena subsidi yang diberikan atas penjualan barang
menyebabkan harga jual menjadi lebih rendah.
 Pengaruh subsidi thd kurva penawaran  menggeser kurva ke bawah sejajar.
Jika fungsi penawaran sebelum subsidi  P = - a + b Q
Fungsi Penawaran setelah subsidi P=-a+bQ–s
Dimana s = besarnya subsidi

 Secara teknis cara menghitungnya sama dengan pajak, hanya berlawanan tanda
KESEIMBANGAN PASAR SETELAH PAJAK & SUBSIDI

PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi
fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.

Contoh:

1) Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P = -30
+ 2 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 10,00 per unit. Tentukan Titik
keseimbangan pasar setelah pajak.

Jawab:
Penawaran sesudah pajak: P = -30 + 2 Q + 10
P = -20 + 2 Q
Sedangkan persamaan permintaan tetap.
Keseimbangan pasar setelah pajak --------- Pd = Ps
50 – 2Q = -20 + 2 Q
-4 Q = -70
Q = 17,5
Jika Q = 17,5 maka P = 50 – 2 (17,5) ------- P = 15
Jadi keseimbangan setelah pajak adalah P = 15 dan Q = 17,5 atau (17,5 ; 15)

2) Diketahui fungsi Pd = -11Q + 30, Ps = Qs + 1 dengan pajak (t) = 3


Berapa pajak yang diterima pemerintah?

Jawab:
Nah sebelum menjawab kearah sana sekalian kita lengkapkan saja pertanyaannya
menjadi
1. Keseimbangan pasar sebelum pajak
2. Keseimbangan pasar setelah pajak
3. Pajak yang diterima pemerintah
4. Pajak yang diterima Konsumen
5. Pajak yang diterima produsen

Okey mari kita kerjakan bersama

1. Kalau yg pertama q kira setiap siswa pasti bisa ya, hanya mencari keseimbangan
pasar
syarat Pd = Ps

-11Q + 30 = Q + 1 menjadi -12Q = -29, shingga Q = 2,42

Disubtitusikan:

P = 2,42 + 1 = 3,42
Jadi Keseimbangan pasar sebelum pajak E (2,42;3,42)

2. Keseimbangan pasar dengan perhitungan pajak menjadi Pd = Ps' atau Qd = Qs'

Ps' = Ps + t atau Qs' = a (P-t) + b

Syaratnya Pd = Ps'

Ps' = Q + 1 + 3 menjadi Ps' = Q + 4


-11Q + 30 = Q + 4 menjadi -12 Q = - 26, sehingga Q = 2,17

Disubtitusikan ke Ps'

P = 2,17 + 4 = 6,17

Jadi Keseimbangan pasar setelah pajak E' (2,17;6,17)

3. Pajak yang diterima pemerintah > To = t x QE'


Tpemerintah = 3 x 2,17 = 6,51

4. Pajak yang ditanggung konsumen


Tk = (PE' - PE)QE' menjadi (6,17 - 3,42)2,17 = 5,98

5. Pajak yang dibayar produsen


Tp = To - Tk menjadi 6,51 - 5,98 =0,53

okey itu dulu ya, semoga bermanfaat untuk adik2...kalau ada salah hitungan mohon maaf
... jangan takut bermimpi menjadi orang besar, yg penting bermanfaat untuk orang lain,
good luck ya.

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen,
sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya
mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.

Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 – 2Q, dan fungsi penawaran
ditunjukkan dengan P = -30 + 2 Q. Terhadap barang tersebut Pemeintah memberi subsidi
Rp 10,00 per unit. Tentukan Titik keseimbangan pasar setelah subsidi

Jawab:
Penawaran tanpa subsidi : P = -30 + 2 Q
Penawaran dengan subsidi: P = -30 + 2 Q – 10
P = -40 + 2 Q
Karena persamaan permintaannya tetap, maka keseimbangan setelah subsidi adalah
50 – 2Q = -40 + 2 Q
-4 Q = -90
Q = 22,5
Jika Q = 22,5 maka P = 50 – 2 (22,5) = 5
Jadi keseimbangan setelah subsidi adalah: P = 5 dan Q = 22,5 atau (22½, 5
RUMUS KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI
Diposkan oleh Unknown di 02.14.00
BAB III

Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan ( equilibrium ) apabila jumlah barang
yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang ang ditawarkan. Secara matematis dan
secara grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs . Yakni pada perpotongan kurva permintaan
dengan kurva penawaran. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga keseimbangan ( equilibrium
price ) dan jumlah keseimbangan ( equilibrium quantity ).

Rumus Keseimbangan Pasar :


Qd = Qs

Keterangan :
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan
Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q. Sedangkan fungsi
penawarannya ditunjukkan oleh persamaan P = 3 + 0,5 Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasar?
Permintaan : P = 25 – Q → Q = 15 – P
Penawaran : P = 3 + 0,5 Q → Q = -6 + 2 P
Persamaan diatas menunjukkan keseimbangan pasar Qd = Qs .

15 – P = -6 + 2 P
21 = 3 P
P=7

Q = 15 – P
= 15 – 7

Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar


Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan.
Pengaruh Pajak
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik.
Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada
konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan
yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan
jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar ( lebih tinggi ) pada sumbu harga. Jika sebelum
pajak persamaan penawarannya P = a + bQ , maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t .
Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus ), titik keseimbangan akan bergeser
menjadi lebih tinggi.
Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan
penawarannya P = 3 + 50,5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3/unit. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan sesudah pajak?

Jawab :
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 ( contoh diatas ). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh
produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3
P = 6 + 0,5 Q → Q = -12 + 2 P

Sedangkan persamaan permintaan tetap :


Q = 15 – P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2 P
27 = 3P
P = 9
Q = 15 – P
= 15 – 6 = 9
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6

Beban Pajak yang ditanggung oleh Konsumen.


Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak tadi kepada konsumen melalu harga jual yang
lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama baik oleh produsen maupun
konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih
antara harga keseimbangan sesudah pajak ( Pe’) dan harga keseimbangan sebelum pajak ( Pe).
tk = Pe’ – Pe , didalam kasus diatas tk = 9 – 8 = 2. Berarti dari setiap unit barang yang dibeli
konsumen menanggung ( membayar ) pajak sebesar 2. Dengan kata lain dari pajak sebesar 3/unit
barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan konsumen.
Beban pajak yang ditanggung produsen. Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp)
adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan
konsumen (tk).tp = t - tk.
Didalam kasus diatas tp = 3 – 2 = 1, berarti dari setiap unit barang yang diproduksi dan dijual,
produsen menanggung beban pajak sebesar 1. Jadi 33% pajak yang ditanggung produsen, lebih
kecil dari pajak yang ditanggung oleh konsumen.

Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah.


Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan
jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (Qe’) dengan besarnya pajak perunit barang
(t).
T = Qe’ x t
Dalam kasus diatas, T = 6 x 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber
pendapatan pemerintah, bukan merupakan sumber pendapatan utama. Dengan pajak pemerintah
menjalankan roda kegiatan sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan dan jembatan,
membayar hutang LN, membiayai pegawai, Rumah sakit, sekolah, juga membeli perlengkapan
pertahanan. Pajak yang di setor rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk lain.

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negative. Pengaruh
terhadap pajak juga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat
spesifik dan juga proposional.
Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga
jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar
lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi, dan jumlah
keseimbangannya menjadi lebih banyak.
Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal
yang lebih rendah ( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P
= a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + bQ – s = ( a – s ) + bQ. Karena kurva
penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.
Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q. sedangkan
penawarannya P = 3 + 0,5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5 terhadap barang yang
diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi?
Jaawab :
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus diatas)
Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah,persamaan
penawaran berubah dan kurva nya turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengsan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q → Q = -3 + 2 P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi :
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2 P
18 = 3 P
P =6
Q = 15 – P
= 15 – 6 = 9
Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9

Subsidi yang dinikmati konsumen :


Subsidi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan ongkos produksi yang dikeluarkan oleh
produsen menjadi lebih kecil daripada ongkos sesungguhnya. Perbedaan antara ongkos produksi
nyata dan ongkos produksi yang dikeluarkan merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh
produsen. Karena ongkos produksi yang dikeluarkan lebih kecil, produsen bersedia menawarkan
harga jual yang lebih rendah, sehingga sebagian subsidi-subsidi dinikmati juga oleh konsumen
(sk).
sk = Pe – Pe’
Bagian subsidi yang diterima produsen :
sp = s - sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :
S = Qe’ x s
PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Pengenaan. pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual. akan
mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Pengaruh pajak. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakan p produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian)
beban pajak tersebut ke konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi.
Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripda harga
keseimbangan sebelum pajak, di lain plhak jumlah keseimbangannya menjadi lebih sedikit.

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap, unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum
pajak persamaan penawarannya.p = a + bQ maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t =
(a+t)+ bQ dengan kurva penawaran yang lebih tinggi, ceteris paribus, titik keseimbangan pun akan
bergeser menjadi. lebih tinggi.
Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan olch persamaam P = 15 - Q sedangkan
penawarannya P = 3 + 0,5Q Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 per unit. Berapa
harga keseimbangan dan jumalah keseimbangan sebelum pajak, dan berapa pula harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak?

Sebelum pajak,Qe = 7 dab Pe = 8, Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen
menjadi lebih tinggi, persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser ke atas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q


Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3 = 6 + 0,5Q atau 2P = 12 + Q ; Q = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaanya tetap: P = 15 - Q atau Q = 15 - P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 - P = -12 + 2P ; 27 = 3P jadi P = 9 sedangkan Q = 15 - 9 = 6

Jadi, sesudah pajak : Pe = 9 dan Qe = 6

Berikut Penyelesaian contoh diatas dengan menggunakan program Ghrapmatica


P = 15 - Q menjadi y = 15 - x sedangkan,P = 3 + 0,5Q ditambah pajak sebesar 3 per unit mejadi P
= 6 + 0,5Q menjadi y = 6 + 0,5x sehingga secara garis besar diperoleh 2 persamaan yang telah
dirubah variable P = y dan Q = x yaitu:

Sedangkan untuk mencari titik potong (intersection 1 dan 2 ) yaitu:


Perpotongan antara y = 15 – x dan y = 3 + 0,5x

Seperti tampil dilayar maka hasil hitung dari program ghapmatica adalah untuk nilai x = 8 dan y =
7 atau nilai Q = 8 dan P = 7. Artinya keseimbangan pasar diperoleh pada jumlah 8 dengan harga 7
pada taraf sebelum pajak.
Perpotongan antara y = 15 – x dan y = 6 +0,5x
Seperti tampil dilayar maka hasil hitung dari program ghapmatica adalah untuk nilai x = 6 dan y =
9 atau nilai Q = 6 dan P = 9. Artinya keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak diperoleh pada
jumlah 6dengan harga 9. Dengan kata lain kurva penawaran akan bergerak ke atas karena ada
pengaruh pajak yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah Q dan terjadi peningkatan pada
harga atau P

salam pak say sing ganteng

Anda mungkin juga menyukai