Anda di halaman 1dari 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : STBM (Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat)


Judul : Penyuluhan Mengenai Pengenalan STBM
Sasaran : Penduduk RW 1 Kelurahan Sukabumi
Jumlah Sasaran : 20 Orang
Tempat : Rumah Ibu RW 1 Kelurahan Sukabumi
Hari / Tanggal : Rabu / 7 Januari 2015
Waktu : 25 menit
Penyuluh : dr. Asih Aprilya

I. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang STBM diharapkan masyarakat bisa mengetahui
informasi mengenai STBM.

II. Tujuan Khusus :


a. Mampu menjelaskan pengertian STBM
b. Mampu menjelaskan 5 pilar STBM
c. Mampu menjelaskan manfaat cuci tangan memakai sabun (CTPS)
d. Mampu menjelaskan cara mencuci tangan memakai sabun (CTPS)

III. Materi : ( Terlampir )


a. Pengertian STBM
b. Pilar STBM
c. Manfaat cuci tangan memakai sabun (CTPS)
d. Cara mencuci tangan memakai sabun (CTPS)

IV. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Praktik cuci tangan pakai sabun

V. Media / Alat :
Leaflet, Gambar peraga dan peralatan cuci tangan
Foto Kegiatan:
Materi

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

a. Pengertian STBM
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

b. Pilar STBM
STBM terdiri dari 5 pilar:
1. Stop buang air besar sembarangan;
2. Cuci tangan pakai sabun;
3. Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga;
4. Pengelolaan sampah rumah tangga;
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga program ini
adalah program yang berbasis masyarakat, dan tanpa memberikan subsidi sama sekali bagi
rumah tangga.

c. Manfaat perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)?


Diare dan ISPA dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di Negara-Negara
berkembang. Anak-anak yang tumbuh di daerah miskin berisiko meninggal 10 kali lebih besar
dari pada mereka yang tinggal di daerah kaya. Tangan merupakan pembawa utama kuman
penyakit, dan praktik CTPS dapat mencegah 1 juta kematian tersebut di atas.
Praktik CTPS setelah ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah
makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus diare, dan sekitar seperempat kasus
ISPA. Paraktik CTPS juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, dan orang dengan HIV/AIDS.
Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan sabun selain membantu
singkatnya waktu cuci tangan, dengan menggosok jemari dengan sabun menghilangkan
kuman yang tidak tampak minyak/ lemak/ kotoran di permukaan kulit, serta meninggalkan
bau wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi dan perasaan segar merupakan hal positif
yang di peroleh setelah menggunakan sabun.
Di Indonesia diperkenalkan 5 waktu penting untuk CTPS :
1. Setelah buang air besar (BAB);
2. Setelah membersihkan anak yang buang air besar (BAB);
3. Sebelum menyiapkan makanan;
4. Sebelum makan;
5. Setelah memegang/menyentuh hewan.

d. Cara CTPS yang benar


1. Praktik CTPS yang benar memerlukan sabun dan sedikit air mengalir.
2. Air mengalir dari kran bukan keharusan yang penting air mengalir dari sebuah wadah bisa
berupa botol, kaleng, ember tinggi, gentong, jerigen atau gayung.
3. Tangan yang basah disabuni, digosok-gosok bagian telapak maupun punggungnya,
terutama di bawah kuku minimal 20 detik.
4. Bilas dengan air mengalir dan keringkan dengan air bersih atau kain, kibas-kibaskan di
udara.
5. Cara termudah untuk waktu 20 detik adalah mencari lagu favorit anak yang dapat
dinyanyikan dalam 20 detik. Misalnya lagu Happy Birthday dinyanyikan 2 kali.

Anda mungkin juga menyukai