USULAN PENELITIAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang
tanah, baik secara langsung atau tidak langsung agar dapat memenuhi
makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B
(hara mikro, > 100 ppm), Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro,kadar
diberi pupuk agar tingkat keharaan menjadi lebih tinggi dan menjadikan
baik dan subur adalah lahan yang mampu menyediakan nutrisi dalam
yang cukup dan seimbang untuk diserap oleh tanaman. Hal ini dapat
bawahnya.
sangat ditentukan oleh keberadaan unsur hara dalam tanah, baik unsur
hara makro, unsur hara sekunder maupun unsur hara mikro. Unsur
hara makro meliputi nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan C,H,O.
Untuk meningkatkan kadar unsur hara makro dalam tanah sudah tidak
tanah harus dalam jumlah cukup dan komposisi seimbang. Tiap unsur
hara mempunyai tugas tertentu dan tidak satu unsur harapun yang
Sayuran kangkung, Cili, Bayam, dan Sawi Para petani untuk semakin
kali pada masa penanaman sampai masa panen yaitu pada hari ke 10
ada waktu istirahat tanah dari penanaman sayuran, yang artinya ketika
tidak bisa ditanami sayuran lagi maka para petani akan mencari lahan
kesehatan manusia.
B. Rumusan Masalah
Ambon.?
8
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Ambon.
2. Tujuan Khusus
Kota Ambon.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritik-akademik
secara berlebihan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Tabel 1
Unsur Hara Esensial Untuk Pertumbuhan Tanaman
Unsur Hara Primer Unsur Hara Makro Unsur Hara Sekunder Unsur Har Mikro
Tembaga (Cu)
B o r o n ( B )
Molibdenum (Mo)
Chlor ( Cl )
Unsurhara
8
10
dalamtabeltersebutdiatasdinamakanunsurhara esensial,maka
harusada
meskipundalamjumlahsedikit.Halinidisebabkanunsurhara
Untukmeningkatkankadarunsurhara
(Sudarmi, 2013).
2. Lahan Pertanian
a. Pengertian lahan
2004).
c. Pengertian tanah
dengan sistem bumi yang lain yaitu air dan atmosfer, menjadi
dua jari (ibu jari dan jari telunjuk), sebaliknya jika tanah
ukuran partikel.
2015).
e. Kualitas tanah
(Waluyaningsih, 2008).
lahan khusus, iklim dan jenis tanah (Ditzler and Tugel, 2002).
f. Fungsi tanah
g. Pencemaran tanah
yaitu:
cat, pernis.
a. Pengertian pupuk
2006).
2000).
(Hardjowigeno, 2010).
c. Urea CO(NH2)2
22
persen (Hasibuan,2006).
Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah
tumbuhan.
Pupuk urea terbuat dari gas amoniak dan gas asam arang.
pupuk ini sudah mampu menarik uap air dari udara. Oleh karena
itu, urea mudah larut dalam air dan mudah diserap oleh
zat ini berupa gas yang mudah menguap. Sifat lainnya ialah
23
mudah tercuci oleh air dan mudah terbakar oleh sinar matahari
2013).
Apabila unsur mikro ini tidak diganti oleh pupuk buatan NPK,
d. Pestisida
1. Pengertian Pestisida
26
zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk:
27
hasil pertanian.
b) Memberantas rerumputan.
diinginkan.
3. Dampak pestisida
Tanah
Tanaman
Kualitas Tanah
Fosfor
(P)
Fungsi Tanah
Kalium (K)
Aktifitas
C. organik
Pertanian
pH tanah
Pupuk Pestisida
Gambar 1
Kerangka teori
31
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
= Variabel Kontrol
Gambar 2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kuantitatif.
1. Waktu penelitian
2. Lokasi Penelitian
31
33
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah unsur hara pada tanah di area
Kota Ambon.
2. Sampel
1) Titik sampel
2) Penentuan titik
homogen.
3) Kedalaman tanah
34
Tabel 2
A l a t
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur H a s i l U k u r Skala Pengukuran
U k u r
Fosfor Fosfor dalam penelit an ini adalah kandungan pospor yang terdapat dalam sampel tanah di lahan pertanian Desa Waiheru RT 06 RW 0 8 Kecam atan BaguPengambi
ala Kota Ambon lan sampel tanah langsung Kolorimetri Rendah jika tidak timbul warna, sedang jika berwarna biru pucat dan tinggi berwarna biru. Ordinal
Kalium Fosfor dalam Pengambilan sampel tanah langsung kolorimetri Rendah jika terdapat kabut putih, sedang jika sedikit kabut, dan tinggi jika ada kabut. Ordinal
penelitian ini
Balai Penelitian Tanah
adalah
kandungan
fosfor yang
terdapat dalam
sampel tanah di
lahan pertanian
Desa Waiheru
RT 004/Rw 02
Kecamatan
Baguala Kota
Ambon
C-organik Karbon organik dalam penelit an ini adal h kandungan karbon organik yangterdapat dal m sampel tanah di DesaWaiheru RT 06 RW 0 8 KPengambi
ecamatan Bagual KloatanAmsampel
bon tanah langsung Kolorimetri Sedang-tinggi jika karbon organik tinggi busa >3 cm. Nominal
Rendah jika tinggi busa <3 cm.
pH tanah pH dalam penelit an ini adalah kandungan pH yang terdapat dalam sampel tanah di Desa Waiheru RT 06 RW 0 8 Kecamatan Baguala Kota Ambon Pengambilan sampel tanah langsung Kolorimetri Netral jika pH berwarna hijau muda, agak masam jika berwarna kuning, masam jika berwarna orens dan basah jika warna hijau tua. Ordinal
1. Data primer
dengan pengukuran.
2. Data sekunder
beberapa jurnal.
a. Bahan : Tanah
b. Alat
1) Cangkul / sekop
2) Ember plastik
3) Kertas
5) Label
a. Alat
1) Tabung reaksi
3) Spatula
4) Pengaduk kaca
5) Sendok stainles
6) Aquades
7) Tisue
b. Bahan
1) Sampel tanah
2) Pengekstrak
2. Analisis data
bagan warna.
H. Penyajian Data
Sampel.
5 ha).
masi ada.
38
terlalu basah.
a. Pemeriksaan P tanah
b. Pemeriksaan K tanah
c. Pemeriksaan C-organik
d. Pemeriksaan pH tanah
bagian atas.
DAFTAR PUSTAKA
Amilia, E., Joy, B. dan Sunardi, (2016) Residu Pestisida pada Tanaman
Hortikultura (Studi Kasus di Desa Cihanjuang Rahayu
Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat). Tersedia
dalam :http://download.portalgaruda.org/article.php. [diakses 9
Januari 2017]
Azzany.(2015) Unsur Hara. Tersedia dalam :http//www.mitalom. com
[diakses 02 November 2016].
Balai Penelitian Tanah (2007) Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK).
Tersedia dalam : http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/eng/
dokumentasi/leaflet/putk.pdf [diakses 19 Desember 2016].
42