Anda di halaman 1dari 7

POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI SUMBERDAYA

ALAM YANG DI MANFAATKAN UNTUK PAKAN TERNAK

Disusun Oleh:

Nitzkia Anggritia A (20190210065)

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
I. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi dalam bidang pertanian dan industry pangan telah memberikan
kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kesejahtraan manusia dan jumlah penduduk di
Indonesia . pertambahan penduduk memiliki keterkaitan dengan perkembangan pertanian,
eksploitasi sumber daya lahan dan air, pertambahan limbah dan permasalahan lingkungan lainya.
Jika di lihat dari jumlah penduduk Indonesia kini telah berada pada pringkat ke empat jumlah
penduduk terbanyak , setelah cina, india dan amerika serikat. Pertumbuhan pemduduk Indonesia
termasuk dalam kategori cepat di karnakan sekitar 1,49% per tahun. Jauh di atas pertumbuhan
yang ideal yakni sekitar 0,5%.

Menurut data tahun 2006 ( Anonimus, 2006) di kecamatan rengat barat kabupaten
Indragiri hulu terdapat lahan pertanian seluas 1.266 Ha , kemudian yang di tanami jagung seluas
1.005 Ha , ubi rambat 176 Ha, di tanami kacang tanah seluas 38 Ha, dan di tanami kedelai seluas
2.174 Ha. Dengan ini terdapat limbah pertanian berupa Jerami jagung, Jerami ubi rambat, Jerami
kacang Tanah , Jerami kedelai , dan Jerami padi. Yang dapat di manfaatkan sebagai pakan
ternak. Pada kecamatan rangat barat memiliki daya tampung ternak rumansia ( KKPTR)
4.408,320 ST. hal ini di pengaruhi oleh luasnya lahan pertanian , luas panen dan populasi ternak
ruminansia, di samping itu kecamatan rengat barat merupakan daerah pengemukan sapi potong
dan adanya pabrik pupuk cair yang berasal dari urine sapi yang di kumpulkan dari peternak di
sekitar pabrik. ( saswati, 2006).
II. POTENSI DAN PROSPEK LIMBAH PERTANIAN

Potensi limbah pertanian berdasarkan sumbernya, secara garis besar limbah pertanian
sendiri dapat di kelompokan sebagai berikut :

a. Tanaman pangan , yaitu tanaman pangan yang banyak di usahakan oleh petani antara
lain padi, jagung, dan tanaman pangan lainya.
b. Tanaman hortikultura , yaitu tanaman sayuran , buah- buahan dan tanaman hias.
c. Peternakan , yaitu limbah dari ternak rumansia dan ungags.
d. Tanaman perkebunan , yaitu tanaman keras yang menjadi komoditas utama Indonesia
, antara lain : kelapa sawit, tebu, dan kakao.
e. Perkotan, yaitu limbah yang terdapat di perkotaan , Sebagian besar produk pertanian,
khususnya limbah basah yang berasal dari limbah sayuran dan buah- buahan menjadi
limbah utama pasar dan rumah tangga yang berakhir di tempat pembuangan sampah (
TPA).
Prospek limbah pertanian antara lain :
1. Pengolahan limbah pertanian yang intensif sejak refolusi hijau telah mengakibatkan
degradasi atau menurunya kesuburan tanah.
2. Uypaya pengembalian dan peningkatan kesuburan tanah dapat memanfaatkan limbah
organic.
3. Sumber limbah organik di Indonesia yang melimpah yaitu limbah pertanian
( tanaman pangan, industry tanaman perkebunan, peternakan dan sampah organic
perkotaan).
4. Limbah pertanian ini dengan teknologi sederhana melalui pengomposan dapat
menghasilkan produk pupuk organic yang berkualitas ( kompos).
III. PEMBAHASAN

Pakan ternak merupakan produk pertanian yang memiliki sifat voluminous dan kaya akan
energi maupun nutrisi yang dapat di manfaatkan sebagai pakan ternak, baik dalam bentuk segar
atau pakan olahan ( fermentasi, silase, dan lain- lainya.) Teknik pengolahan fermentasi sederhana
telah terbukti mampu meningkatkan kualitas pakan ternak ( kandungan nutrisi ). Proyeksi
pertambahan limbah pertanian berkaitan langsung dengan peningkatabn dari jumlah penduduk,
perkembangan pertanian, perkembangan industry peternakan, dan industry pengolahan dari hasil
yang berbasis pertanian dan peternakan.

Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia pada peternak di kecamatan
rengat barat kabupaten Indragiri hulu masih rendah yaitu 20%, rendahnya pemanfaatan ini
disebabkan karna masyarakat seringkali segera membakar limbah ( Jerami, jagung, ubi jalar)
setelah pemanenan di mana limbah ini sebenarnya memiliki fungsi sebagai pupuk organic di
samping itu adanya angapan bahwa hijauan pakan tersedia dalam jumlah yang mencukupi di
sekitar lahan pekarangan , sawah dan kebuh untuk memenuhi kebutuhan ternak. Pada penelitian
(syamsu, 2007 ) menunjukan 37,88% peternak di Sulawesi selatan yang mengunakan limbah
pertanian sebagai pakan ternak.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan peternak tidak menggunakan limbah pertanian
sebagai pakan ternak adalah sebagai berikut :

a. Umumnya petani membakar limbah tanaman pangan terutama Jerami padi karna
secepatnya akan di lakukan pengolahan tanah.
b. Limbah tanaman pangan memiliki sifat Kamba sehingga menyebabkan peternak sulit
untuk mengakut dalam jumlah banyak untuk di berikan kepada ternak, dan umumnya
lahan pertanian jauh dari pemukimam ternak yang mengakibatkan peternak
membutuhkan biaya untuk dapat mengangkut limbah pertanian.
c. Tidak tersedianya tempat untuk menyimpan limbah pertanian untuk pakan ternak.
d. Para peternak menganggap bahwa ketersediyaan dari hijauan di sekitar lahan pekarangan
, kebun dan sawah masih dapat mencukupi untuk memenuhi pakan dari ternaknya.

Pengunaan limbah sebagai pakan dapat di lakukan oleh peternak yang memiliki lahan dan
mengusahakan ( menanam) komoditi tanaman pangan. Jenis- jenis limbah yang dapat digunakan
sebagai pakan ternah yaitu : Jerami padi 62,5%, Jerami jagung 12,5%, Jerami padi + Jerami
jagung 12,5%, dan Jerami padi + Jerami jagung+ Jerami ubi kayu + Jerami ubi jalar 12,5%
sesuai dengan pendapat dari syamsu. Dkk ( 2003). Produksi dari limbah pertanian terbesar
adalah Jerami padi sebanyak 85,82%, Jerami jagung 5.84%, Jerami kacang tanah 2,84% dan
Jerami kedelai 2,54%, pucuk ubi kayu 2,29% dan Jerami ubi jalar 0,68% ( syamsu, 2007).
Tingginya dari jumlah peternak yang menggunakan Jerami padi di bandingkan dengan limbah
lainya di karnakan produksi dan luas dari lahan penanaman komoditi tersebut lebih besar
jumlahnya.
KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan kebanyakan peternak menganggap beternak hanya
sebagai tabungan dan system pemeliharaan secara semi intensif, pemanfaatan limbah pertanian
sebagai pakan limbah masih tergolong cukup rendah.
Daftar Pustaka

Annonimus, 2006. Kecamatan Rengat Barat daJam Angka. Koordinator Sfatistik Rengat Barat.
Pematang Reba.
Febrina, D., & Liana, M. (2008). Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ruminansia pada
peternak rakyat di kecamatan rengat barat kabupaten indragiri hulu. Jurnal
peternakan, 5(1).Anjarsari. I.R.D; M. Ariyanti dan S. Rosniawaty. (2020). Studi
Ekofisiologis Tanaman Teh Guna Meningkatkan Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Teh.
Jurnal Kultivasi. 19(3): 1181-1188
Kleden, M. M., & Nenobais, M. (2018). Upaya pendayagunaan limbah pertanian sebagai pakan
unggulan musim kemarau di lahan kering. JPM (Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat), 3(1), 213-221.
Rauf, J., & Rasbawati, R. (2015). KAJIAN POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI
PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KOTA PARE-PARE. Jurnal Galung
Tropika, 4(3), 173-178.
Sudaryanto, B. (2013). PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI BAHAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA: STRATEGI DAN
IMPLEMENTASI. Pengembangan Inovasi Pertanian, 6(3), 130-138.
Syamsu, J.A, Lily A. Sofyan, K, Mudikdjo dan E. Gumbira Said, 2003. Daya Dukung Limbah
Pertanian Sebagai Sumber Pakan Ternak Ruminansia di Indonesia. Jumal Wartazoa
Volume 13 tahun 2003. Hlm32-37.
Syamsu/ J,A. 2007. KarakteriStik Pemanfaatan Limbah TanamanPangan Sebagai Pakan Temak
Ruminansia Pada Petemakan Rakyat'Di Sulawesi Selatan. Makalah disampaikan dalam
seminar Nasional Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan IndonesiiI (AINI) VI. Kerjasama
Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Petemakan UGM Yogyakarta dan AINI.
Yogyakarta 26-27 Jull 2007.
Siswati, L. 2006. Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten
Indragiri Hulu Di Sekitar Hutan Provinsi Riau. Laporan Penelitian Dosen Muda.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fakultas
Kehutanan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai