Anda di halaman 1dari 4

Orica faces a brave, new world

Orica adalah salah satu nama yang diciptakan untuk perusahaan-perusahaan. Proses
pembuatan nama menjadi populer semenjak tahun 1990-an, akan tetapi menghilangkan identitas
dari sebuah perusahaan. Nama baru tidak memunculkan indikasi baru dari mana perusahaan
tersebut, dan hal apa yang akan diproduksi. Orica dapat menjadi sebuah perusahaan yang
memproduksi apapun dari pakaian selancar hingga keju. Pada kenyataannya, Orica memproduksi
plastik, vinil, bahan peledak, pupuk dan cat Dulux. Dan itu juga merupakan cikal bakal
pengembangan perusahaan berbahan kimia; dulunya merupakan anak perusahaan ICI Australia,
perusahaan Inggris besar yang bergerak di kimia.

ICI terpikat untuk berinvestasi di Australia sekitar tahun 1920 dengan perjanjian proteksi
jadwal kerja yang tinggi. Dibalik jadwal kerja, ICI memproduksi bahan kimia dasar, dan lebih
dari bertahunh-tahun pengembangan ke area baru yaitu plastik dan vinil. ICI juga merupakan
produser utama dari obat-obatan dan cat. ICI mendaftarkan perusahaanya ke Australian Stock
Exchange tapi memegang 66% saham, kontrol konsequensi, untuknya.

ICI Australia merupakan perusahaan berbasis teknik pada eranya. Perusahaan tersebut
memiliki kantor kepala yang besar terdiri dari 600 orang, berposisi di depan untuk membuat
keputusan. Perusahaan teknik ini menaruh penekanan yang kuat pada nilai, kemanaan dan
proses. Karena untuk menentukan aksi, maka perusahaan tersebut bertitik berat pada analisa.
Merupakan suatu hal yang biasa untuk perusahaan memikirkan jangka panjang, dan memiliki
dukungan dari induk perusahaan, sehingga tidak perlu khawatir yang berlebih mengenai naik
turunnya alur yang biasa ditemui di segala industri. ICI Australia juga tidak terlalu
memperhatikan pengembalian aset atau urusan finansial. Mungkin, indikator yang tepat untuk
mengetahui sikap perusahaan adalah kecepatan parkir mobil perusahaan – km/jam.

Pada akhir 1990, ICI menghadapi masalah-masalah, memutuskan menjual bunga


Australia. Pada tahun 1997, Orica dibuat, dan saham ICI yang sebesar 66% terjual kepada
masyarakat Australia. Orica mengandung hampir seluruh bagian dari ICI Australia, minus obat-
obatan, yang terjual secara terpisah. Akan tetapi ICI berpindah ke Orica dalam hal bahan
peledak, membuat Orica menjadi pemain utama dunia dalam bidang ini.
Semenjak pengambangannya, Orica tampil secara buruk. Kehilangan tunggangannya dan
harga saham terbagi menjadi dua. Kesalahan sederhana mengakibatkan pengeluaran dana yang
besar. Contohnya, menandatangani kontrak untuk menyediakan bahan peledak tapi mengabaikan
harga bahan bakar utama, gas alam. Seiring dengan naiknya harga gas alam, mengakibatkan
kehilangan. Penyesuaian konstan terhadap struktur dan kultur tidak memberikan dampak. Pada
akhirnya, atasan memilih seorang direktur manajemen yang baru, untuk memutar balikan
perusahaan.

Pertanyaan:

1. Diasumsikan anda terpilih menjadi direktur manajemen, tindakan apa yang anda lakukan
untuk membantu perusahaan membuat pengembalian asetnya beserta alasannya?
2. Seberapa sesuai tindakan anda dengan yang teridentifikasi dalam bab ini?
3. Sejauh mana model dalam pemikiran manajemen mempengaruhi tindakan yang anda
ajukan?
4. Identifikasikan dan diskusikan isu mengenai sosial yang mungkin muncul dari tindakan
anda.

1. Yaitu dengan membutuhkan seperti diperlukanlah instrumen perundang-undangan


yang khusus untuk mengatur mengenai perampasan aset, baik dari segi materiel
maupun formil. Tujuan dari RUU Perampasan ini adalah mencakup 3 (tiga) aspek
penting, yaitu:

 mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam upaya penarikan atau


pengembalian aset melalui mekanisme pidana (in personam), sehingga
walaupun tersangka/terdakwanya meninggal dunia, melarikan diri, sakit
permanen, atau tidak diketahui keberadaannya, penyitaan dan
perampasan aset hasil tindak pidana tetap dapat dilakukan
secara fair karena melalui pemeriksaan sidang pengadilan.
 mendorong terwujudnya pengelolaan aset tindak pidana yang
profesional, transparan dan akuntabel dengan pembentukan lembaga
pengelola aset.
 memudahkan Pemerintah Indonesia dalam meminta bantuan kerjasama
pengembalian aset (aset recovery) dari pemerintahan negara lain yang
pada umumnya mensyaratkan adanya putusan pengadilan baik pidana
maupun perdata.

2. Kesesuaiannya yaitu dengan memperhatikan aspek – aspek yang ada didalam


undang – undang merupakan cara efektif dan efisien iuntuk mengembalikan asset
perusahaan kembali dank arena RUU Perampasan Aset haruslah mengatur terkait
beberapa hal di bawah ini, yaitu:

A. Prinsip-prinsip yang utama;

B. Definisi Aset dan Delik menurut NCB Asset Forfeiture;

C. Upaya investigasi dan preservasi aset;

D. Konsep-konsep prosedur dan pembuktian;

E. Para pihak dalam proses peradilan dan syarat pemberitahuan;

F. Putusan Pengadilan;

G. Pertimbangan organisasi dan (dalam) pengelolaan kembali aset;

H. Kerjasama Internasional dan “perampasan kembali” aset.

3. model dalam pemikiran manajemen mempengaruhi tindakan yaitu :


 Hubungan antar tujuan organisasi, sifat manusia mulai dipikirkan lebih
teliti.
 Teknik manajerial baru dalam riset dikembangkan
 Menggunakan teknik kuantitatif dalam setiap kegiatan manajemen.
 Konsep-konsep yang dikembangkan dalam perspektif kelompok ini proses
pengambilan keputusan, efektivitas dan efisiensi secara ekonomis, model
matematika, hingga alat bantu komputer dalam kegiatan manajemen.
 Dua perspektif manajemenkuantitatif: Manajemen Sains dan Manajemen
Operasi.
4`. Isu social yang mungkin muncul yaitu :
1. Kurang dipercaya oleh masyarakat
2. Kendala yuridis terhadap perampasan aset dalam tindak pidana korupsi
yaitu dalam hal konstruksi sistem hukum pidana yang dikembangkan saat
ini masih difokuskan pada upaya untuk mengungkap tindak pidana yang
terjadi, menemukan pelakunya serta menghukum pelaku tindak pidana
dengan sanksi pidana, terutama pidana badan baik pidana penjara maupun
pidana kurungan.
3. Kendala yuridis terhadap perampasan aset dalam tindak pidana korupsi
yaitu dalam hal konstruksi sistem hukum pidana yang dikembangkan saat
ini masih difokuskan pada upaya untuk mengungkap tindak pidana yang
terjadi, menemukan pelakunya serta menghukum pelaku tindak pidana
dengan sanksi pidana, terutama pidana badan baik pidana penjara maupun
pidana kurungan.

Anda mungkin juga menyukai