Anda di halaman 1dari 3

Penggabungan pada tahun 2000 dari Australia dan Billiton, Afrika Selatan,

meskipun berpusat di London, tidak dilakukan karena organisasi serupa. Butuh tempat untuk
membangun skala dan ukuran keuangan. Walaupun mereka adalah perusahaan pertambangan
kedua, budaya dari dua perusahaan yang sangat berbeda. BPH tercermin ciri - ciri budaya
Australia akan keterbukaan dan mempertanyakan otoritas. Billiton, meskipun dulu dimiliki
oleh Shell, mencerminkan warisan Afrika Selatan. Itu memiliki reputasi untuk menjadi
hierarki dengan budaya yang menuntut menghormati otoritas. Ada sedikit keterbukaan,
kurangnya paparan luar kritis dan sedikit pengalaman Serikat konfrontatif.

Dalam penggabungan sebuah tradisi dalam perusahaan terkadang tidaklah mudah.


Sangatlah rumit terutama pada kalangan pemimpin eksekutif. Terutama Paul Anderson,
seorang pimpinan berkebangsaan amerika yang mengelola perusahaan bernama BHP, namun
di gantikan posisinya pada tahun 2002 oleh Brian Gilbertson, pimpinan perusahaan Billiton.
Dengan kemampuan yang dia miliki, Gilbertson mengalami kenaikan pangkat karena mampu
mengatasi dan mendemonstrasikan pengembangan perusahaan secara sederhana namun tepat
guna. Kepribadian itulah yang dimiliki oleh Gilbertson, yang mampu memberikan dampak
terbaik untuk penggabungan sebuah tradisi yang ada dalam perusahaan.

Untuk membantu penggabungan budaya, BHP Billiton mengadopsi sebuah proses


yang dikenal sebagai 'feathering'. Ini melibatkan penggantian penempatan staf BHP dan
Billiton sebelumnya di seluruh struktur organisasinya dalam upaya untuk memecah kesetiaan
perusahaan lama.Penekanan awal diberikan untuk menggabungkan secara cepat proses-
proses utama SDM, seperti remunerasi dan manajemen kinerja. Tim integrasi yang terdiri
dari manajer dari masing-masing perusahaan dibentuk segera setelah penggabungan. Mereka
didorong untuk meninggalkan cara yang telah terbentuk sebelumnya dan hanya
mempertimbangkan apa yang baik untuk BHP Biliton.

Integrasi dibantu sampai batas tertentu oleh perubahan struktural yang menyertai
penggabungan usaha. Kedua perusahaan yang terlibat dalam pertambangan cenderung
berkonsentrasi pada operasi penambangan. Tapi setelah penggabungan fokusnya diubah
menjadi pelanggan dan bisnis yang dibangun di seputar pengelompokan pelanggan. Masalah
kantor administrasi juga harus diatasi. Beberapa fungsi terletak di London dan beberapa di
melbourne. Dan beberapa fungsi harus dibagi antara keduanya, dan juga dengan operasi
Biliton di Africa Selatan. Restrukturisasi memberikan kesempatan untuk menciptakan posisi
baru dan menyebarkan tugas manajemen senior antara anggota kedua perusahaan maupun
beberapa pihak luar.

Pertanyaan:

1. Apakah kasus ini memberi tahu Anda tentang bagaimana budaya berasal dan yang
berkelanjutan?
2. Evaluasi sejauh mana program perubahan budaya yang sesuai dengan saran tentang
pengelolaan budaya yang dibahas dalam bab ini!
3. Mengapa ada kemungkinan akan omset tinggi manajer selama dan setelah integrasi ?
4. Diskusikan apakah Anda mempertimbangkan merger akan sukses dari pertimbangan
budaya?

1. iya, karena dalam kasus ini menjelaskan tentang penggabungan dari Australia dan Billiton,
Walaupun mereka adalah perusahaan pertambangan kedua, budaya dari dua perusahaan yang
sangat berbeda.dan karena ciri - ciri budaya Australia akan keterbukaan dan mempertanyakan
otoritas. Sedangkan Billiton, meskipun dulu dimiliki oleh Shell, mencerminkan warisan
Afrika Selatan. Dan dari kedua budaya tersebut memiliki reputasi untuk menjadi hierarki
dengan budaya yang menuntut menghormati otoritas. Maka dari penggabungan budaya tdari
penggabungan budaya tersebut kita dapat mengetahui bagaimana budaya berasal dan yang
berkelanjutan dari BHP Billiton

2. program perubahan budaya yang sesuai dengan saran tentang pengelolaan budaya yaitu
dengan mengadopsi proses yang dikenal sebagai 'feathering' yang melibatkan penggantian
penempatan staf BHP dan Billiton sebelumnya di seluruh struktur organisasinya dalam upaya
untuk memecah kesetiaan perusahaan lama.dan Kepribadian yang dimiliki oleh Gilbertson
yaitu Gilbertson mengalami kenaikan pangkat karena mampu mengatasi dan
mendemonstrasikan pengembangan perusahaan secara sederhana namun tepat guna. mampu
memberikan dampak terbaik untuk penggabungan sebuah tradisi yang ada dalam perusahaan.

3. karena pada saat Integrasi manajer dibantu sampai batas tertentu oleh perubahan struktural
yang menyertai penggabungan usaha. Kedua perusahaan yang terlibat dalam pertambangan
cenderung berkonsentrasi pada operasi penambangan. Tapi setelah penggabungan fokusnya
diubah menjadi pelanggan dan bisnis yang dibangun di seputar pengelompokan pelanggan.
Karena hal ini ada kemungkinan akan omset tinggi manajer selama dan setelah interasi.

4. iya kami mempertimbangkan bahwa manajer akan sukses jika melakukan pertimbangan
budaya karena Hubungan bisnis antara pihak-pihak yang mempunyai budaya atau
kebangsaan berbeda dapat dipengaruhi oleh tantangan tambahan.Bila salah satu pihak dari
budaya konteks tinggi mengambil bagian dalam kesepakatan bisnis, faktor-faktor yang
dibahas mungkin akan lebih rumit karena keyakinan berbeda mengenai signifikansi dari
kesepakatan bisnis formal dan kewajiban yang mengikat semua pihak misalnya, manajer
penjualan benar-benar yakin bahwa hanya kontrak yang ditulis dengan baik yang diperlukan
agar perusahaanya dapat menerima semua kewajiban yang mengikat. Dan juga Budaya juga
sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran, beraneka ragam sikap dan
nilai menghambat banyak perusahaan untuk mengunakan bauran pemasaran yang sama disemua
pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber daya manusia, budaya nasional merupakan kunci
penentu untuk mengevaluasi para manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya
sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi dan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai