Anda di halaman 1dari 37

PROJECT BASED LEARNING

(Teori dan Implementasinya pada Konsep Bioteknologi SMA Kelas XII)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 1
A. Latar belakang ......................................................................................... 2
B. Rumusan masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
Bab II Kajian Teori dan Implementasi ...................................................... 3
A. Kajian Teori .............................................................................................. 3
1. Pengertian model PjBL ....................................................................... 3
2. Prinsip-prinsip PjBL ........................................................................... 4
3. Keunggulan PjBL ............................................................................... 5
4. Perbedaaan PjBL dengan pembelajaran tradisional ........................... 6
5. Langkah-langkah PjBL ....................................................................... 8
6. Tinjauan penelitian yang relevan ........................................................ 10
7. Kendala yang dihadapi dalam PjBL ................................................... 12
8. Meningkatkan efektivitas PjBL .......................................................... 12
B. Implementasi PjBL pada konsep Bioteknologi ........................................ 14
Bab III Penutup ............................................................................................ 33
A. Simpulan .................................................................................................. 33
B. Saran ........................................................................................................ 33
Referensi ........................................................................................................ 34

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Project Based Learning (PjBL) adalah salah satu model dalam
pembelajaran sains. PjBL juga dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek dan
Project Based Instruction (PBI). Model ini merupakan salah satu pengembangan
teori belajar konstruktivisme yang mengemukakan bahwa manusia sebagai
manusia pembelajar harus membangun pengetahuannya sendiri. Siswa masuk ke
dalam kelas dianggap tidak dalam keadaan kosong, melainkan sudah membawa
pengetahuan yang diperoleh dan dibangun secara tidak formal dari segala hal yang
terjadi di sekitarnya. Pembelajaran sains menekankan pemberian pengalaman
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Pembelajaran sains juga harus menghasilkan produk yang meliputi
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Metode investigasi yang merupakan ciri
khusus pembelajaran sains memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri yang
dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan menganalisis
dan berpikir kritis. Biologi sebagai salah satu ilmu sains hendaknya dipelajari
secara menyeluruh untuk mempersiapkan struktur pengembangan kemampuan
berpikir, tingkah laku dan individu yang mandiri serta menciptakan suatu
pembelajaran seumur hidup.
Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 mengharapkan pembelajaran
biologi sebagai salah satu disiplin ilmu sains tidak hanya membelajarkan fakta,
konsep, dan prinsip biologi kepada siswa, melainkan juga mengharapkan siswa
untuk dapat berinkuiri ilmiah untuk membangun konsep sendiri melalui
penjelajahan alam sekitar. Hal tersebut didukung oleh John Dewey yang
mengemukakan pernyataan “school would mirror the larger society and
classrooms would be laboratories for real life inquiry and problem solving”
(Arends dalam Susanto 2010). Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa
pembelajaran biologi sebagai salah satu ilmu sains merupakan suatu proses untuk

1
2

menjadikan siswa berinkuiri dalam rangka memecahkan masalah nyata di


kehidupan sehari-hari.
Bioteknologi merupakan salah satu konsep Biologi SMA kelas XII yang
tepat dibelajarkan melalui model PjBL. Hal ini karena kebanyakan siswa sudah
mengetahui hasil bioteknologi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Model PjBL
akan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengeksplorasi dan
menyusun pengetahuannya sendiri yang bersumber pada kehidupan nyata.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji teori PjBL
dan mengimplementasikan model PjBL dalam pembelajaran Biologi pada konsep
Bioteknologi. Kajian teori dilakukan melalui studi pustaka dan implementasi
dilakukan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penjabaran
teori model PjBL merupakan bahan untuk membantu pemahaman pembaca untuk
menerapkan PjBL dalam pengajaran Biologi nantinya.

B. Rumusan masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah.
1. Apakah yang dimaksud dengan model PjBL ?
2. Bagaimana implementasi model PjBL dalam pembelajaran Biologi
SMA kelas XII pada konsep Bioteknologi?

C. Tujuan penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memahami model PjBL
2. Mengimplementasikan model PjBL dalam pembelajaran Biologi SMA
kelas XII pada konsep Bioteknologi
BAB II
KAJIAN TEORI DAN IMPLEMENTASI

A. Kajian teori
1. Pengertian Model Project Based Learning
Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas
dengan melibatkan kerja proyek.
proyek Proyek ini memuat tugas yang kompleks
berdasarkan pada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang, dan
menuntut siswa bekerja melalui serangkaian tahap metode ilmiah (Thomas
dalam Wena 2010).
2010) PjBL mengharuskan siswa untuk berpikir kritis, analitis,
menggunakan kemampuan berpikir yang tinggi, membutuhkan kolaborasi,
komunikasi, pemecahan masalah dan pembelajaran yang mandiri
(Capraro&Slough 2009). Buck University of Education (2012) mengemukakan
bahwa
hwa dalam definisi PjBL terkandung beberapa komponen seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 1.

sumber: http://www.bie.org/about/what_is_pbl
Gambar 1. Komponen yang terkandung dalam definisi PjBL

Gambar 1 mengandung arti bahwa PjBL dimaksudkan untuk


membentuk siswa yang terampil sesuai dengan kebutuhan abad 21. PjBL
dilakukan untuk (a) mengajarkan konsep yang penting, (b) memerlukan

3
4

kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, kolaborasi dan


berbagai macam bentuk komunikasi, (c) membutuhkan penyelidikan sebagai
bagian dari pembelajaran dan menghasilkan sesuatu, (d) terorganisasi pada
sebuah pertanyaan penuntun, (e) menganalisa kebutuhan untuk mengetahui
konsep penting dan keterampilan, (f) memberikan kesempatan siswa untuk
berpendapat, memilih dan bertanggugjawab, (g) mencakup proses revisi dan
refleksi, dan (h) melibatkan guru, teman sekelas, serta orang lain sebagai
“public audience”.
PjBL juga didefinisikan sebagai metode pengajaran sistematik yang
mengajak siswa untuk belajar dan meningkatkan keterampilan hidup melalui
sebuah perluasan proses penemuan komplek terstruktur, pertanyaan yang
autentik, produk yang terencana dengan baik dan tugas-tugas (What is Project-
Based Learning?, 2012). PjBL merupakan model pembelajaran yang
menekankan pada pengajaran yang berpusat pada siswa dengan memberikan
penugasan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja membentuk
pengetahuannya sendiri pada situasi nyata, dan menghasilkan produk (Project-
Based Learning, 2012)
Keberagaman definisi PjBL dihubungkan dengan tidak adanya model
dan teori yang diterima secara universal yang muncul dalam berbagai variasi
penelitian PjBL dan pengembangannya (Thomas, 2000). Hal yang lebih
penting dan mengacu pada tepatnya definisi PjBL adalah bagaimana cara
mengefektifkan PjBL dalam pembelajaran. Terlepas dari bergamnya definisi
PjBL, model ini didukung oleh teori belajar konstruktivisme yang menyatakan
bahwa struktur dasar suatu kegiatan terdiri atas tujuan yang hendak dicapai
merupakan subjek yang berada dalam konteks suatu masyarakat di mana
pekerjaan itu dilakukan dengan perantara alat-alat, peraturan kerja, pembagian
tugas yang bertumpu pada kegiatan aktif dalam bentuk melakukan sesuatu
(learning by doing).
2. Prinsip-prinsip PjBL
Thomas dalam Wena 2010 mengemukakan bahwa PjBL sebagai salah
satu model pembelajaran mempunyai prinsip-prinsip tertentu, yaitu.
5

a. Prinsip sentralis (centrality) menegaskan bahwa PjBL harus merupakan


esensi dari kurikulum, dilakukan sebagai kegiatan utama dalam
pembelajaran, bukan hanya sebagai kegiatan pendamping atau praktik
tambahan untuk memahami konsep yang sedang dipelajari.
b. Prinsip pertanyaan pendorong atau penuntun (driving question) berarti
kerja proyek yang dilakukan harus mendorong siswa memperoleh konsep
dan prinsip suatu bidang tertentu.
c. Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation) merupakan
proses yang mengarah pada pencapaian tujuan yang mengandung kegiatan
inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. PjBL juga harus mencakup
proses transformasi dan konstruksi pengetahuan (Bereiter&Scardamalia
dalam Wena 2010)
d. Prinsip otonomi (autonomy) memberikan kebebasan pada siswa untuk
menentukan sendiri pilihan dan bertanggungjawab atas proyek yang
dilakukannya. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator
dalam pelaksanaan proyek siswa. Oleh karena itulah, lembar kerja siswa
dan petunjuk praktikum bukan merupakan instrumen PjBL.
e. Prisip realistis (realism) mengandung arti bahwa proyek yang dilakukan
oleh siswa merupakan sesuatu yang nyata terjadi di masyarakat bukan
merupakan sebuah simulasi yang dibuat-buat. Dengan cara ini diharapkan
siswa dapat belajar pada dunia kerja sesungguhnya.
3. Keunggulan PjBL
PjBL mempunyai keunggulan dan memberikan keuntungan dalam
kegiatan belajar mengajar. Beberapa keuntungan PjBL menurut Moursund
dalam Wena 2010 antara lain.
a. Increased motivation. PjBL terbukti menigkatkan motivasi belajar siswa
melalui keterlibatan mereka dalam proyek yang mereka pilih sendiri.
b. Increased problem-solving ability. PjBL dapat meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah yang bersifat kompleks dan membuat siswa lebih
aktif.
6

c. Improved library research skills. PjBL mempersyaratkan siswa untuk


dapat secara cepat memperoleh informasi, sehingga meningkatkan
kemampuan siswa dalam mencari dan mendapatkan informasi.
d. Increased collaboration. PjBL memerlukan kerja kelompok dalam
pelaksanaan proyeknya. Kerja kelompok sangat membutuhkan
komunikasi, pertukaran informasi, evaluasi dan kerja sama yang baik,
sehingga PjBL akan meningkatkan kemampuan kerja kelompok siswa.
e. Increased resource-management skills. Hal ini berkaitan dengan prinsip
otonomi dari PjBL. Siswa harus merancang dan menyusun proyek yang
mereka pilih sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Oleh
karena itulah, kemampuan manajemen siswa akan semakin terasah melalui
PjBL.
4. Perbedaan PjBL dengan pembelajaran tradisional
PjBL sebagai model pembelajaran yang inovatif dan kontemporer
memiliki beberapa perbedaan dengan pembelajaran tradisional yang sudah
lama berlangsung. Pembelajaran tradisional lebih menganggap manusia
sebagai makhluk stimulus-respons, sedangkan PjBL menganggap manusia
sebagai makhluk constructivism. Buck Institute for Education dalam Wena
2010 menganalis perbedaan PjBL dengan model pembelajaran tradisional atau
konvensional seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Perbedaan penekanan PjBL dan pembelajaran tradisional.


Aspek Pendidikan Penekanan Pembelajaran Penekanan PjBL
Tradisional
Fokus kurikulum Cakupan isi Kedalaman pemahaman
Pengetahuan tentang fakta Penguasaan konsep dan
prinsip
Belajar keterampilan “Building Pengembangan
-Block’ dalam isolasi keterampilan pemecahan
masalah kompleks
Lingkup dan urutan Mengikuti urutan kurikulum Mengikuti minat siswa
Berjalan dari blok ke blok atau Unit-unit besar terbentuk
unit ke unit dari problem dan isu yang
kompleks
Memusat, fokus berbasis Meluas, fokus, interdisi –
disiplin pliner
7

Tabel 1. Perbedaan penekanan PjBL dan pembelajaran tradisional (lanjutan)


Aspek Pendidikan Penekanan Pembelajaran Penekanan PjBL
Tradisional
Peranan guru Penceramah dan direktur Penyedia sumber belajar
pembelajaran dan partisipan di dalam
kegiatan belajar
Ahli Pembimbing atau partner
Fokus pengukuran Produk Produk dan proses
Skor tes Pencapaian yang nyata
Membandingkan dengan yang Unjuk kerja yang standar
lain dan kemajuan dari waktu ke
waktu
Reproduksi informasi Demonstrasi pemahaman
Bahan-bahan Teks, ceramah, dan presentasi Langsung sumber asli,
pembelajaran bahan-bahan, interview,
dokumen, dan lain-lain
Kegiatan dan lembar latihan Data dan bahan dikembang-
dikembangkan guru kan siswa
Penggunaan Pendukung periferal Utama, integral
Teknologi Dijalankan oleh guru Diarahkan siswa
Kegunaan untuk perluasan Kegunaan untuk memper-
presentasi guru luas presentasi siswa atau
penguatan kemampuan
siswa.
Konteks kelas Siswa bekerja sendiri Siswa bekerja dalam
kelompok
Siswa kompetisi satu dengan Siswa kolaborasi satu
yang lainnya dengan yang lainnya
Siswa menerima informasi Siswa mengkonstruksi,
guru berkontribusi, dan
melakukan sintesis
informasi
Peranan siswa Menjalankan perintah guru Melakukan kegiatan belajar
yang diarahkan oleh diri
sendiri
Pengingat dan pengulang fakta Pengkaji, integrator, dan
penyaji ide.
Pembelajar menerima dan Siswa menentukan tugas
menyelesaikan tugas-tugas mereka sendiri dan bekerja
laporan pendek secara independen dalam
waktu yang besar.
Tujuan jangka pendek Pengetahuan tentang fakta Pemahaman dan aplikasi
istilah dan isi ide dan proses yang
kompleks
Tujuan jangka panjang Luas pengetahuan Dalam pengetahuan
Lulusan yamg memiliki Lulusan yang berwatak dan
pengetahuan yang berhasil terampil mengembangkan
pada tes standar pencapaian diri, mandiri, dan belajar
sepanjang hayat.
8

5. Langkah-langkah PjBL
PjBL mempunyai langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya. Di
samping langkah dalam pembelajarannya, PjBL juga mempunyai strategi
dalam menyusun proyek yang akan dilakukan. Stienberg dalam Wena 2010
mengajukan enam strategi dalam mendesain suatu proyek, yaitu: a.Authenticity
(keauntentikan), b. Academic rigor (ketaatan terhadap nilai akademik),
c.Applied learning (belajar pada dunia nyata), d. Active exploration (aktif
meneliti), e. Adult relationship (hubungan dengan ahli), dan f. Assessment
(penilaian). Keenam langkah evaluatif tersebut dapat dijadikan pedoman untuk
merancang proyek dalam PjBL.
The George Lucas Educational Foundation (2005) mengemukakan
langkah-langkah PjBL sebagai berikut.
a. Start with the essential question
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang esensial yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan kepada siswa untuk melakukan suatu
kegiatan. Topik yang diambil harus relevan, sesuai dengan realitas dunia
nyata dan dimulai dengan investigasi mendalam.
b. Design a plan for the project
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa agar siswa
merasa “memiiki” proyek yang direncanakan. Perencanaan ini berisi
aturan main, pemilihan aktivitas yang mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial, mengintegrasikan berbagai subyek yang mungkin dan
mengetahui alat serta bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Create a schedule
Aktivitas pada tahap ini antara lain (1) membuat timeline penyelesaian
proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa siswa
agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka
membuat langkah yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta
siswa untuk membuat penjelasan atau alasan tentang pemilihan suatu cara.
9

d. Monitor the students and the progress of the project


Pengawasan dilakukan oleh guru selama siswa menyelesaikan proyek.
Pengawasan dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap
proses dan berperan sebagai mentor bagi setiap aktivitas siswa. Rubrik
yang merekam seluruh aktivitas siswa yang penting dapat disusun untuk
mempermudah proses monitoring.
e. Assess the outcome
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi
kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tingkat pemahaman
siswa yang telah dicapai, dan membantu guru untuk menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
f. Evaluate the experience
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang telah dijalankan. Refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa
diminta mengungkapkan perasaan dan pengalaman selama kegiatan proyek.
Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan
suatu temuan baru untuk menjawab pertanyaan esensial yang diajukan.

Langkah-langkah PjBL dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan


dan karakteristik konsep yang akan diajarkan. Gambar 2 berikut menyajikan
alternatif langkah-langkah PjBL dalam pembelajaran.
10

Modelling Observation

Stated the Problem

Alternative solution and


Not choose one of alternative
Yet solution

Steps of implementation Failed


Design
was
chosen Reflection of design

Discussion result of design Experiment the project

Done Product of
Biotechnology

Success

Presentation result of
the project

Assessment

Gambar 2. Langkah-langkah merancang proyek melalui PjBL


(Fatmawati&Rustaman, 2011)

6. Tinjauan penelitian yang relevan


a. Muh. Rais (2010) dalam penelitiannya yang berjudul ” Model project
based-learning sebagai upaya meningkatkan prestasi akademik
mahasiswa” menunjukkan adanya peningkatan prestasi akademik
mahasiswa semester V jurusan teknik mesin UNM.
b. Stephanie Bell (2010) dalam artikel berjudul ”Project Based Learning for
21st Century: Skills for the future” mengemukakan bahwa PjBL
merupakan pendekatan untuk membuat siswa menjadi komunikator dan
pemecah masalah yang baik.
11

c. Kusnadi & Yanti Kartika L (2011) dalam penelitiannya yang berjudul


“Implementation of PjBL Model to Improve Student’s Learning Outcome
and Motivation of Junior High School on the Diversity of Life Concept”
memberikan kesimpulan bahwa PjBL dapat meningkatkan penguasaan
konsep dan motivasi siswa. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak
adanya produk siswa dan keterbatasan waktu.
d. Baiq Fatmawati dan Nuryani Rustaman ( 2011) dalam “The Ability Design
Project for Improvement Creative Thinking Skills Through Project Based
Learning “ menyimpulkan bahwa ketuntasan konsep calon guru dan
kreativitasnya meningkat setelah implementasi PjBL.
e. Dyah Lyesmaya (2012) dalam penelitian yang berjudul “Pembelajaran
Menulis Laporan Pengamatan Dengan Pendekatan Proyek Sebagai Upaya
Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Karakter” menyimpulkan bahwa PjBL
dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan meningkatkan
komunikasi tertulis siswa sekolah dasar serta dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan tindakan moral.
f. Acih Setiasih (2010) dalam penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran
Proyek Berbasis Lingkungan Perkembangan untuk Meningkatkan
Keterampilan Pemecahan Masalah” memberikan kesimpulan bahwa
(1)lingkungan perkembangan yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan
psikologis, dan lingkungan sosial budaya yang diciptakan guru pada saat
mempraktikkan model pembelajaran proyek untuk meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah secara umum sudah memadai, (2) model
pembelajaran proyek berbasis lingkungan perkembangan terbukti secara
signifikan dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada
anak TK dibandingkan dengan metode bercakap-cakap, (3) terdapat
beberapa kesulitan yang ditemukan guru pada saat mempraktikkan model
pembelajaran proyek berbasis lingkungan perkembangan baik pada saat
merencanakan, melaksanakan maupun mengevaluasi pembelajaran.
12

7. Kendala yang dihadapi dalam PjBL


Pada kenyataanya tidak ada satu model pembelajaran yang paling
efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Suatu model pembelajaran dapat
dikatakan efektif dan dapat diterapkan jika dapat membantu pengajar dan
pembelajar mencapai tujuannya pada situasi tertentu. PjBL di samping
memiliki kelebihan ternyata masih juga memiliki kendala dalam
pelaksanaannya. Marx dalam Thomas (2000) mengemukakan beberapa kendala
yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan PjBL, antara lain.
a. Time. Proyek yang dilakukan oleh siswa sering kali membutuhkan waktu
yang lebih lama dibanding alokasi waktu yang disediakan. Hal ini juga
disebabkan oleh kesulitan guru yang belum berpengalaman dalam
mengaitkan PjBL dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
b. Control. Guru harus sering mengontrol arus informasi dan memastikan
bahwa siswa membangun pemahaman mereka sendiri.
c. Support of student learning. Guru sulit untuk menentukan sejauh mana
mereka harus berperan dalam kegiatan siswa, sering kali membiarkan
siswa kemandirian yang berlebihan atau memberikan pemodelan dan
umpan balik yang terlalu sedikit porsinya.
d. Technology use. Guru sering kali kesulitan menggunakan teknologi dalam
pembelajaran di kelas, khususnya sebagai perantara kognitif.
e. Assessment. Kesulitan juga dialami oleh guru dalam merancang penilaian
yang mempersyaratkan siswa untuk mendemonstrasikan pemahaman
mereka.

8. Meningkatkan efektivitas PjBL


Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PjBL dapat diatasi dengan
beberapa modifikasi dan campur tangan (intervensi) guru sejauh tidak
menghilangkan prinsip-prinsip PjBL (Thomas 2000). Intervensi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan efektivitas PjBL terangkum dalam Tabel 2.
13

Tabel 2. Bentuk intervensi untuk meningkatkan efektivitas PjBL


No Konteks Permasalahan Dasar Intervensi
1 Suasana belajar Siswa lebih tertarik dan Memberikan tayangan video
akan belajar lebih ketika yang berkaitan dengan
melakukan sesuatu yang permasalahan dan model
tidak berhubungan PjBL
dengan sekolah.
Siswa akan lebih Memberi penekanan pada
tertarik pada kegiatan pembelajaran dengan
sekolah ketika mereka penyelesaian tugas dan
dapat mencapai pemahaman dengan kualitas
ketuntasan produk sebagai tujuan kerja
siswa
2 Inkuiri awal Siswa kesulitan Mengajukan tujuan
 Mengajukan memunculkan pembelajaran yang sesuai
pertanyaan pertanyaan dasar yang dengan mengenalkan
 Menyusun mengarahkan mereka spesifikasi materi, meminta
tujuan untuk menemukan dan siswa merencanakan sesuatu,
 Merancang memahai konsep utama dan membantu siswa
prosedur mengembangkan pertanyaan
 Menyusun penuntun
investigasi
Siswa kesulitan Mengembangkan lingkungan
menyusun pertanyaan belajar yang didukung
yang mengarah pada komputer, database kolektif
penyelidikan pada untuk memperjelas kegiatan
umumnya, dan konstruksi pengetahuan .
mengembangkan
pertanyaan ilmiah pada
khususnya
3 Proses inkuiri Siswa kesulitan karena Mengarahkan siswa untuk
Pegumpulan data situasi yang tidak mempratikkan pembelajaran
Pencarian informasi terbatas dan masalah berbasis masalah untuk
Kostruksi yang tidak jelas mengenalkan pada PjBL
pengetahuan Menjelaskan langkah-
langkah penemuan ilmiah
4 Analisis data dan Siswa cenderung tidak Membentuk asisten teknis
pengambilan efisien ketika untuk memandu penggunaan
kesimpulan menggunakan teknologi, teknologi (komputer)
 menggunakan bermasalah dengan
 metode analisis manajemen waktu, tidak
formal memecahkan tugas
 menggunakan menjadi beberapa
teknologi bagian
 tepat dalam
menggunakan
tenologi
14

Tabel 2 Bentuk intervensi untuk meningkatkan efektivitas PjBL (lanjutan)


No Konteks Permasalahan Dasar Intervensi
5 Kolaborasi Siswa sering kali tidak Menggunakan metode jigsaw
 memberikan dan dapat mendistribusikan dan reciprocal teaching
menerima tugas sama rata,
umpan balik sehingga keahlian
 berkolaborasi mereka-pun akhirnya
dalam tugas tidak sama rata
tertulis
 membagi tugas
dengan porsi
yang sama
6 Memperoleh dan Siswa kadang-kadang Memberikan kesempatan
mempresentasikan tidak menganggap untuk mempresentasikan
pengetahuan serius proyek mereka, produk yang melibatkan
 mengetahui hanya melakukan siswa kelompok lain
bahwa mereka seadanya, dan jarang Mewajibkan beberapa
paham melakukan revisi kriteria hasil kerja
 mengetahui arti produk (contohnya kolaborasi,
menjadi ahli penjelasan, demonstrasi, dan
 memonitor apa laporan mandiri)
yang diketahui
 mendemonstrasi
kan seluruh
kompetensi yang
dimiliki

B. Implementasi PjBL pada konsep Bioteknologi


Pada makalah ini, penulis mengimplementasikan Project Based Learning
pada materi bioteknologi kelas XII SMA. Konsep Bioteknologi diajarkan pada
kelas XII semester II. Standar kompetensi (SK) pada konsep ini adalah memahami
prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada salingtemas. SK ini
mencakup dua kompetensi dasar (KD) yaitu (1) menjelaskan arti, prinsip, dasar,
dan jenis-jenis bioteknologi, (2) menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi
serta implikasi hasil-hasi bioteknologi pada salingtemas. Berdasarkan SK dan KD
tersebut diketahui karakter konsep Bioteknologi yang sesuai dengan prinsip PjBL.
Dalam materi ini,siswa dituntut untuk dapat menghasilkan suatu produk
penerapan yang berhubungan dengan salingtemas. Pemilihan materi bioteknologi
dengan model Project Based Learning dirasa cukup realistis agar siswa dapat
15

mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan pada Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP).
Contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang penulis buat pada
makalah ini berisikan sintaks atau langkah-langkah yang yang dikembangkan oleh
The George Lucas Educational Foundation (2005) terdiri dari.
1. Start with essential question
Pada RPP yang penulis buat, kegiatan awal proses belajar mengajar akan
dimulai dengan pertanyaan essensial berupa bioteknologi dan produk yang
dihasilkan sehingga memberi gambaran kepada siswa tentang bioteknologi
dan mengaitkannya dengan pengalaman terdahulu. Topik yang diangkat
berupa pembuatan produk di bidang bioteknologi pangan dan dianggap
relevan untuk dilakukan oleh siswa. Siswa diberikan gambaran kerangka
proyek yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan proyek yang
diberikan dan akan membantu dalam menjawab pertanyaan, aktivitas, dan
berkerja. Kerangka proyek mencakup perencanaan proyek, tujuan, solusi,
waktu, dan cara kerja.
2. Design a plan for the project
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa“memiliki” atas
proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main,pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaanesensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantupenyelesaian proyek.
Penugasan proyek berupa sumber pangan yang akan diolah menjadi produk
bioteknologi, Siswa mengidentifikasi dan mencari sendiri sesuai dengan
sumber pangan yang ada disekitar mereka. Setelah itu siswa melakukan
observasi. Observasi ini dimaksudkan untuk mencari informasi dari berbagai
sumber seperti langsung bertanya kepada ahli pembuatan produk yang ingin
dibuat, mencari informasi di internet, dan membaca buku-buku yang relevan
sehingga siswa mendapatkan solusi-solusi alternatif.
16

3. Create a schedule
Perencanaan berisi aturan main, Siswa diberi waktu satu minggu untuk
menyelesaikan proyek bioteknologi. Penyusunan rancangan kegiatan berdasar
komponen-komponen rancangan yang diajukan oleh guru yaitu (1)
mengajukan permasalahan (2) mengajukan solusi-solusi alternatif (3)
menetapkan tujuan (4) menetapkan langkah-langkah pelaksanaan proyek
meliputi menyebutkan alat dan bahan yang akan digunakan, cara kerja,
menuliskan jadwal pelaksanaan proyek, dan menyebutkan rincian biaya yang
dibutuhkan untuk membeli bahan-bahan pembuatan produk bioteknologi.
4. Monitor the students and progress of the project
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoringdilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses.Dengan kata lain pengajar
berperan menjadi mentor bagi aktivitas pesertadidik. Agar mempermudah
proses monitoring, dibuat sebuah rubrik penilaian yangdapat merekam
keseluruhan aktivitas yang penting.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memeriksa kelengkapan, kesesuaian dalam
mengisi komponen rancangan, dan ada tidaknya pembuatan produk yang
benar-benar baru sesuai hasil identifikasi sumber pangan sebelumnya
kemudian diberi umpan balik sesuai rancangan yang dibuat. Rancangan yang
sudah diberikan umpan balik kemudian didiskusikan bersama guru, dalam
diskusi ini siswa menanyakan hal-hal yang dianggap kurang atau yang tidak
dipahami.
5. Assess the outcome
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukurketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masingpeserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahamanyang sudah dicapai peserta
didik, membantu pengajar dalam menyusunstrategi pembelajaran berikutnya.
Siswa akan melakukan presentasi hasil kegiatan proyek bioteknologi yang
mereka buat. Setiap kelompok akan dinilai oleh guru dan kelompok lain.
Setiap kelompok yang maju akan diberi umpan balik dan nantinya umpan
17

balik tersebut akan digunakan pada kebaikan proyek berikutnya.Guru akan


memberikan gambaran dan umpan balik kepada setiap kelompok kemudian
melakukan penilaian. Penilaian pada model pembelajaran berbasis proyek
(project based learning) yang tertera di RPP berupa pre-test, post test, self
assesment, presentasi dan kerangka proyek.
6. Evaluate the experience
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya
selama menyelesaikan proyek. Pengajar danpeserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatutemuan baru (new inquiry) untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
RPP pada materi bioteknologi yang penulis buat pada makalah ini disesuaikan
dengan ciri pembelajaran berbasis proyek menurut Center For Youth
Development and Education Boston (Riyanti, 2011) yaitu:
1. Materi yang dipilih adalah bioteknologi sehingga diharapkan dapat melibatkan
para siswa dalam masalah – masalah kompleks, persoalan – persoalan dunia
nyata, seperti pembuatan produk-produk bioteknologi konvensional dan
modern yang ada di masyarakat sehingga pada proses kegiatan belajar
mengajar siswa dapat memilih dan menentukan persoalan atau masalah yang
bermakna.
2. Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat, siswa diharuskan
menggunakan penyelidikan, penelitian keterampilan perencanaan, berpikir
kritis dan kemampuan memecahkan masalah saat mereka menyelesaikan
proyek pembuatan produk bioteknologi dalam bidang pangan.
3. Proyek bioteknologi yang ditugaskan oleh guru akan menuntut para siswa
diharapkan mempelajari dan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang
dimilikinya dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek.
18

4. Dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dapat memberikan


kesempatan bagi siswa untuk belajar dan mempraktikkan keterampilan pribadi
pada saat mereka bekerja dalam tim kooperatif, maupun saat mendiskusikan
proyek bioteknologi dengan guru.
5. Proyek bioteknologi yang diberikan oleh guru berupa pembuatan produk
bioteknologi dalam bidang pangan akan memberikan kesempatan bagi para
siswa mempraktekan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan
dewasa mereka dan karir (bagaimana mengalokasikan waktu, menjadi
individu yang bertanggung jawab, keterampilan pribadi, belajar melalui
pengalaman).
6. Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dapat
menyampaikan harapan mengenai prestasi/hasil pembelajaran berupa
pembuatan produk bioteknologi dalam bidang pangan.
7. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru dapat melakukan
refleksi yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis tentang pengalaman
mereka dan menghubungkan pengalaman dengan pelajaran.
8. RPP yang penulis buat sesuai dengan model pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) karena diakhiri dengan presentasi atau produk yang
menunjukkan pembelajaran dan kemudian dinilai langsung oleh guru dan
siswa.
19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XII (Dua belas)/II (Dua)
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 X 45menit

Standar Kompetensi :
Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada
Salingtemas
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan arti, prinsip, dasar, dan jenis-jenis bioteknologi
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian bioteknologi
2. Membedakan bioteknologi tradisional dan modern
3. Membuat produk bioteknologi

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian bioteknologi
2. Siswa dapat membedakan bioteknologi tradisional dan modern
3. Siswa dapat membuat produk bioteknologi dari sumber pangan yang ada
di lingkungan sekitar

II. Materi Ajar :


Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu
mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Definisi
bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang
memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan
20

agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk
menghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi
dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel
tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai
proses industri.

Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang


1. Bidang Pangan
Pada bidang pangan bioteknologi memainkan peranan penting dalam
bidang pangan yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan
mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll).

2. Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam
pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan
pembuatan antibiotik. Proses penambahan DNA asing pada bakteri
merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia
kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin, hormon
pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang
menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh.
Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari
bakteri. Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat
disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita,
cara ini dikenal dengan istilah terapi gen.
21

3. Bidang Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu global yang marak
dibicarakan saat ini. Tingginya tingkat pencemaran akan berdampak serius
terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Di bidang lingkungan,
bioteknologi diantaranya berperan dalam: 1. Menghasilkan energi berupa
bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas
metana) 2. Pengolahan berbagai macam limbah, misalnya limbah industri,
limbah plastik dan pencemaran air yang disebabkan oleh minyak melalui
bioremediasi.
4. Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi
genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh
varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida.
Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar
terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu
hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan
tanaman konvensional telah memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam penyediaan pangan dunia. Dalam bidang pertanian telah dapat
dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi
nitrogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat
menguntungkan pada petani.
5. Bidang Peternakan
Penerapan bioteknologi pada peternakan contohnya adalah hewan
transgenik dan hormon bovin somatotropin. Hewan Transgenik Hewan
yang diberi perlakuan rekayasa genetika disebut hewan transgenik. Pada
hewan-hewan tersebut disisipkan gen-gen tertentu yang dibutuhakan
manusia. Sebagi contohnya adalah domba transgenik. DNA domba
tersebut telah disisipi dengan gen manusia yang disubut dengan faktor VII
( merupakan protein pembeku darah). Dengan adanya penyisipan tersebut
domba menghasilkan susu yang mengandung faktor VIII yang dapat
dimurnikan untuk menolong penderita hemofilia.
22

6. Bidang Lingkungan
Sampah atau limbah merupakan bahan pencemar lingkungan yang
mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus ada upaya penanggulangan
limbah. Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang. Diantara semua cara itu,
cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang. Slah satu contoh proses
daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan
adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu
tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob).

III. Model Pembelajaran : Project Based Learning


Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, observasi.

IV. Kegiatan Pembelajaran


Langkah-langkah:
A. Kegiatan Awal
Alokasi
Guru Siswa
Waktu
- Mengucap salam dan - Menjawab salam 1 menit
mengecek kehadiran siswa
- Memberi motivasi dan - Mengenali gambar-gambar 2 menit
memberikan apersepsi tersebut dan dapat
dengan menampilkan menyebutkan contoh produk
gambar tempe, keju, dan nata bioteknologi lain
de coco sebagai contoh
bioteknologi pada bidang
pangan
- Memberikan pre-test - Mengerjakan pretest yang 6 menit
diberikan
- Menyampaikan judul materi 1 menit
dan tujuan pembelajaran
10 Menit
B. Kegiatan Inti
Alokasi
Guru Siswa
Waktu
23

- Menjelaskan produk-produk - Membandingkan dengan


bioteknologi contoh lain yang ada di 5 menit
lingkungan sekitar
Model PjBL
1. Start with the essential question
- Menanyakan kepada siswa - Mencoba menjawab
tentang produk bioteknologi pertanyaan dari guru
yang ada di lingkungan 10
sekitar
menit
- Menjelaskan tentang - Mencatat
penugasan proyek dan tema
apa yang akan digunakan
2. Design a plan for the project
- Menjelaskan tentang - Membuat kerangka proyek
kerangka proyek yang harus
dibuat
30
- Memberikan tugas proyek - Membuat pemetaan topik
berupa pembuatan produk dan mengembangkan menit
bioteknolgi berdasarkan gagasan untuk proyek yang
sumber pangan yang ada di diberikan
lingkungan sekitar
- Membagi kelas menjadi 6 - Mencari sumber materi yang 15
kelompok relevan bersama kelompok
menit
3. Create a schedule
- Menjelaskan aturan tugas - Menentukan kegiatan dan
dan waktu pengumpulan langkah yang akan diambil 15
untuk menyelesaikan proyek
menit
- Membagi tugas antar
anggota kelompok
75 Menit
C. Kegiatan Penutup
- Menjelaskan kembali tentang - Mencatat
penugasan dan waktu 4 menit
pengumpulan pada
pertemuan berikutnya.
- Menutup pertemuan 1 menit
5 Menit

V. Penilaian :
Bentuk soal uraian ( Pre-test) dan individu
24

VI. Alat/sumber/bahan belajar :


Alat : Papan tulis, Spidol, LCD, Laptop
Sumber : Buku Biologi untuk kelas XII SMA
I. Soal Pretest
1. Apa perbedaan prinsip bioteknologi konvensional dan modern ?
2. Sebutkan 2 contoh produk yang dihasilkan melalui prinsip bioteknologi
pada bidang pangan dan peternakan ?
3. Kaitkan dan jelaskan prinsip bioteknologi dengan bidang kedokteran ?

II. Penskoran
Nilai = (skor benar: skor total) x 10
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Apa perbedaan a. Perbedaan prinsip itu terutama pada 3 (jika
cara memanipulasi sifat-sifat
prinsip bioteknologi menjawab poin
organisme.
konvensional dan b. Pada bioteknologi konvensional a, b, dan c)
manipulasi dilakukan pada kondisi
modern ? 2 (jika
lingkungan dan media tumbuh
(substrat). Zat-zat tertentu menjawab
ditambahkan dalam media tumbuh
kedua poin)
agar mikrobia yang ditumbuhkan
mampu menyintesis suatu senyawa. 1 (jika
c. Pada bioteknologi modern
menjawab salah
manipulasi tidak hanya dilakukan
pada kondisi lingkungan serta satu poin)
media kultur, tetapi pada susunan
0 (jika tidak
gen dalam kromosom.
menjawab
2 Sebutkan 2 contoh a. Bidang Pangan, memproduksi 2 (jika jawaban
makanan dengan bantuan
produk yang poin a dan b)
mikroba(tempe,roti,keju,yoghurt,ke
dihasilkan melalui cap, dll) 1 (jika jawaban
b. Penerapan bioteknologi pada
prinsip bioteknologi salah satu poin)
peternakan contohnya adalah
pada bidang pangan hewan transgenik dan hormon 0 (jika tidak
bovin somatotropin.
dan peternakan ? menjawab)
25

3 Kaitkan dan Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk 3 (jika


jelaskan prinsip berbagai keperluan misalnya dalam menjawab
bioteknologi dengan pembuatan antibodi monoklonal, penjelasan dan
bidang kedokteran ? pembuatan vaksin, terapi gen dan contoh)
pembuatan antibiotik. 2 (jika
menjawab
penjelasan atau
contoh)
0 (jika tidak
menjawab)
Skor Total 8

III. Kerangka Proyek


No Kerangka Keterangan
- Nama proyek yang akan dikerjakan
1 Perencanaan Proyek bersama kelompok
- Mengajukan permasalahan
- Tema proyek
2 Tujuan - Menentukan sumber informasi yang
menunjang proyek
- Pengumpulan sumber informasi
- Seberapa banyak bahan yang akan
digunakan
3 Solusi - Seberapa besar proporsi tiap sumber
informasi yang akan digunakan
- Seberapa besar biaya yang akan
digunakan
- Pembagian tugas tiap anggota
kelompok dengan waktu yang sudah
4 Waktu disepakati
- Manajemen waktu tiap tahap untuk
menyelesaikan proyek
5 Cara Kerja - Pembuatan produk
26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XII (Dua belas)/II (Dua)
Pertemuan ke : 2
Alokasi Waktu : 2 X 45menit

Standar Kompetensi :
Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada
Salingtemas
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan arti, prinsip, dasar, dan jenis-jenis bioteknologi
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian bioteknologi
2. Membedakan bioteknologi tradisional dan modern
3. Membuat produk bioteknologi

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat membuat produk bioteknologi dari sumber pangan yang ada
di lingkungan sekitar
2. Siswa dapat mempresentasikan hasil produknya di depan kelas

II. Materi Ajar :

Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu
mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi
bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang
memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan
27

agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk
mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi
dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknolog juga memanfaatkan sel
tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai
proses industri.

III. Model Pembelajaran : Project Based Learning


Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi.

IV. Kegiatan Pembelajaran


Langkah-langkah:
A. Kegiatan Awal
Alokasi
Guru Siswa
Waktu
- Mengucap salam dan 1 menit
- Menjawab salam
mengecek kehadiran siswa
- Memberi motivasi dan
menanyakan kembali tentang
penugasan proyek pada - Menjawab pertanyaan guru 3 menit
pertemuan sebelumnya
kepada setiap kelompok
4 Menit

B. Kegiatan Inti
Alokasi
Guru Siswa
Waktu
Model PjBL
4. Monitor the students and progress of the project
- Menanyakan pada guru
tentang hal-hal yang masih
dianggap kurang 15
- Mengecek kondisi tiap
- Memeriksa sumber-sumber
kelompok menit
informasi terkait
- Diskusi kelompok
- Persiapan untuk penyajian
28

5. Assess the outcome


- Membuat catatan terhadap - Penyajian produk
proyek yang ditampilkan bioteknologi sebagai hasil
- Memberi umpan balik pada proyek
60
tiap kelompok - Menerima umpan balik dari
- Menilai penyajian tiap kelompok lain dan guru menit
kelompok - Menilai anggota kelompok
dan penyajian kelompok
lain
6. Evaluate the experience
- Melakukan refleksi terhadap - Mengungkapkan perasaan
aktivitas dan hasil proyek dan pengalamanya selama 2 menit
yang sudah dijalankan. menyelesaikan proyek.
77 Menit

C. Kegiatan Penutup
- Mereview hasil penyajian - Mencatat 3 menit
tiap kelompok
- Pos-test 5 menit
- Menutup pertemuan 1 menit
9 Menit

D. Penilaian :
Bentuk soal uraian ( Pos-test) dan individu

E. Alat/sumber/bahan belajar :
Alat : Papan tulis, Spidol, LCD, Laptop
Sumber: Buku Biologi untuk kelas XII SMA

A. Soal Pos-test
1. Apa perbedaan prinsip bioteknologi konvensional dan modern ?
2. Sebutkan 2 contoh produk yang dihasilkan melalui prinsip bioteknologi pada
bidang pangan dan peternakan ?
3. Kaitkan dan jelaskan prinsip bioteknologi dengan bidang kedokteran ?
29

Penskoran
Nilai = (skor benar: skor total) x 10
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Apa perbedaan prinsip a) Perbedaan prinsip itu 3 (jika menjawab
bioteknologi konvensional terutama pada cara poin a, b, dan c)
dan modern ? memanipulasi sifat-sifat 2 (jika menjawab
organisme. kedua poin)
b) Pada bioteknologi 1 (jika menjawab
konvensional manipulasi salah satu poin)
dilakukan pada kondisi 0 (jika tidak
lingkungan dan media menjawab
tumbuh (substrat). Zat-zat
tertentu ditambahkan dalam
media tumbuh agar
mikrobia yang
ditumbuhkan mampu
menyintesis suatu senyawa.
c) Pada bioteknologi modern
manipulasi tidak hanya
dilakukan pada kondisi
lingkungan serta media
kultur, tetapi pada susunan
gen dalam kromosom.

2 Sebutkan 2 contoh produk a) Bidang Pangan, 2 (jika jawaban


yang dihasilkan melalui memproduksi makanan poin a dan b)
prinsip bioteknologi pada dengan bantuan 1 (jika jawaban
bidang pangan dan mikroba(tempe,roti,keju,yo salah satu poin)
peternakan ? ghurt,kecap, dll) 0 (jika tidak
b) Penerapan bioteknologi menjawab)
pada peternakan contohnya
adalah hewan transgenik
dan hormon bovin
somatotropin.
3 Kaitkan dan jelaskan prinsip Bioteknologi juga 3 (jika menjawab
bioteknologi dengan bidang dimanfaatkan untuk berbagai penjelasan dan
kedokteran ? keperluan misalnya dalam contoh)
pembuatan antibodi 2 (jika menjawab
monoklonal, pembuatan penjelasan atau
vaksin, terapi gen dan contoh)
pembuatan antibiotik. 0 (jika tidak
menjawab)
Skor Total 8
30

B. LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN KELOMPOK


TEMA/TOPIK :
KELOMPOK :
Petunjuk Penilaian :
1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1 s.d 5)
2. Skor 1 = Rendah; 2 = Cukup; 3 = Rata-rata; 4 = Baik; 5 = Istimewa
No Kriteria Penilaian Nilai Catatan
Signifikansi
Seberapa besar tingkat kesesuaian atau
1
kebermaknaan informasi yang diberikan
dengan topik yang dibahas
Pemahaman
Seberapa baik tingkat pemahaman peserta
2
didik terhadap hakikat dan ruang lingkup
yang disajikan
Argumentasi
Seberapa baik alasan yang diberikan peserta
3
didik terkait dengan permasalahan yang
dibicarakan
Kemempuan menanggapi
Seberapa besar kesesuaian jawaban yang
4
diberikan peserta didik dengan pertanyaan
yang muncul
Kerja sama kelompok
- Seberapa besar anggota kelompok
berpartisipasi dalam penyajian
- Bagaimana setiap anggota merasa
5
bertanggung jawab atas permasalahan
kelompok
- Bagaimana para penyaji menghargai
pendapat orang lain

Penilai

..................
31

C. LEMBAR PENILAIAN SISWA (SELF ASSESMENT)


Nama :
Kelas :
Kelompok :
Topik :
Berikan tanda checklist (√) pada kolom penilaian sesuai dengan kegiatan
yang saudara lakukan pada penugasan proyek bioteknologi ini.
No Kategori Deskripsi Penilaian
saya banyak menggunakan berbagai sumber untuk Ya Tidak
1
proyek
2 saya menggunakan sumber informasi terbaru
3 saya menggunakan sumber informasi dari para ahli
4 Pra Proyek saya menggunakan sumber informasi dari jurnal
5 saya menggunakan sumber informasi dari buku
6 saya menggunakan sumber informasi dari internet
saya menulis informasi-informasi yang saya dapat
7
di buku catatan
8 Saya berperan aktif dalam setiap diskusi kelompok
Saya menunjukkan respek dan selalu mendukung
9
anggota kelompok
Saya selalu menyumbang ide/gagasan yang berguna
10 Kerja Sama
untuk keberhasilan proyek
Kelompok
11 Saya berkontribusi dalam hal waktu dan tenaga
Saya bertanggung jawab dalam setiap pelaksanaan
12
tugas
13 Tanpa bantuan saya, proyek ini tidak akan berhasil
Saya memilih proyek yang menarik dan membuat
14
saya jadi lebih mengerti akan topik
15 Saya memilih judul yang tepat dan menarik
16 Saya dapat menjelaskan alasan saya memilih topik
tersebut
Pelaksanaan
17 Saya dapat menjabarkan poin-poin dalam proyek
Proyek
yang saya kerjakan
18 Saya selalu mencari informasi tambahan untuk
proyek
19 Saya dapat mendeskripsikan proyek dengan sangat
jelas dan teratur
Saya dapat menjelaskan alasan bahwa proyek ini
20
sangat penting
Saya menghubungkan proyek ini dengan materi
21
Penerapan pembelajaran yang diberikan di kelas
dan Saya menghubungkan proyek ini dengan materi
22
Hubungan pembelajaran sebelumnya
dengan Dunia Saya mengetahui bahwa bagaimana proyek ini
23
Nyata berhubungan dengan isu-isu sains di masyarakat
Saya dapat menjelaskan bahwa kemajuan teknologi
24 dapat membantu saya mengerti tentang topik yang
dipilih
32

D. Rubrik Penilaian Kerangka Proyek


Nama Kelompok :
Kelas :
Kompo- Isi Skor
nen Rancangan 1 2 3 4
Permasal Mengajukan Permasala Permasalahan Permasalahan Permasalah
ahan permasalahan han tidak relevan tetapi relevan tetapi an relevan
relevan tidak tidak dan
original/umum menunjukkan menujukkan
inovasi inovasi
Solusi Mengumpulk Menyebut Menyebutkan Menyebutkan Menyebutka
an solusi- kan solusi solusi dengan solusi dengan n solusi
solusi tetapi benar tetapi benar dan dengan
alternatif kurang hanya menunjukkan benar dan
tepat, mengkombinasi kombinasi menunjukka
solusi kan ide-ide yang dengan ide- n produk
tidak sudah ada ide yang yang benar-
cocok sudah ada benar baru
dengan
permasala
han dan
tujuan
Tujuan Menyebutkan Tujuan Tujuan sesuai Tujuan sesuai Tujuan
tujuan tidak dengan dengan sesuai
sesuai permasalahan permasalahan dengan
dengan dan solusi yang dan solusi permasalaha
permasala ditawarkan yang n dan solusi
han dan ditawarkan yang
solusi ditawarkan
yang
ditawarka
n
Cara Menyusun Menuliska Menuliskan cara Menuliskan Menuliskan
Kerja cara kerja n cara kerja dengan cara kerja cara kerja
kegiata kerja sistematis tetapi dengan dengan
tetapi kurang jelas sistematis sangat
tidak dan jelas sistematis
sistematis (hanya dan jelas
menyebutkan
langkah
kerja)
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa.
1. PjBL mempunyai definisi yang beragam, karena banyaknya variasi dalam
pelaksanaan penelitian dan pengembangannya. Pada intinya PjBL adalah
model pembelajaran sistematik yang mengajak siswa untuk berpikir kritis,
analitis, menggunakan kemampuan berpikir yang tinggi, membutuhkan
kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah guna membangun
pengetahuannya sendiri melalui serangkaian metode ilmiah melalui
penugasan terstruktur berupa proyek yang terencana dengan baik. Prinsip-
prinsip PjBL meliputi a. Prinsip sentralis (centrality), b.Prinsip pertanyaan
pendorong atau penuntun (driving question), c.Prinsip investigasi
konstruktif (constructive investigation), d.Prinsip otonomi (autonomy), e.
Prisip realistis (realism). Sebagai model pembelajaran yang inovatif dan
kontemporer PjBL mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan
yang ada dapat diintervensi untuk meningkatkan efektivitasnya. Langkah
pembelajaran dalam PjBL dapat dimodifikasi sesuai karakteristik konsep
dan alokasi waktu yang tersedia dengan tidak melupakan prinsip PjBL.
2. PjBL dapat diimplementasikan sebagai alternatif model pembelajaran
pada konsep Bioteknologi SMA kelas XII. Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan
prinsip-prinsip dan langkah kerja PjBL sehingga benar-benar
merepresentasikan PjBL di dalam kelas.

B. SARAN
Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif diterapkan, oleh
karena itu hendaknya pengajar senantiasa mengadakan variasi pembelajaran,
tidak hanya mengacu pada salah satu pembelajaran saja. Pembelajaran yang
bervariasi akan menarik minat siswa dan tidak membosankan.

33
34

REFERENSI

Bell, S. 2010. Project Based Learning for 21st Century: Skills for the future. The
Clearing House, 83, pp 39–43

Buck University of Education. 2012. Project Based Learning for the 21st Century.
http://www.bie.org/about/what_is_pbl diakses 10 September 2012

Capraro, RM & Slough SW. 2010. Project-Based Learning (An Integrated


Science, Technology, Engineering, and Mathemathics Approach).
Rotterdam: Sense Publisher.

Dyah, L. 2012. Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan Dengan Pendekatan


Proyek Sebagai Upaya Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Karakter :
Studi Eksperimen Kuasi terhadap Peserta didik Kelas V pada SDN 3
Cipatat di Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2011/2012 (Tesis,
Universitas Pendidikan Indonesia). Diunduh dari http://repository.upi.
edu/tesisview.php?no_tesis=1960

Fatmawati, B & Rustaman, N. The ability design project for improvement creative
thingking skills through project based Learning. Dalam Proceedings 5th
Internationan Seminar on Science Education “Strengthening Science
Education through Continuing Teacher professional Development” 12
November 2011, Bandung: School of Post Graduate UPI

Kusnadi&Yanti K. L. 2011. Implementation of PjBL Model to Improve Student’s


Learning Outcome and Motivation Of Junior High School on The
Diversity of Life Concept. Dalam Proceedings 5th Internationan
Seminar on Science Education “Strengthening Science Education
through Continuing Teacher professional Development” 12 November
2011, Bandung: School of Post Graduate UPI

Permendiknas, Nomor 22, 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Project-Based Learning a. (2012). Diunduh 11 September 2012, dari


http://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning
35

Rais, M. 2010. Model project based-learning Sebagai Upaya . Meningkatkan


Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran,
43(3). hlm.246-252

Setiasih, A. 2010. Model Pembelajaran Proyek Berbasis Lingkungan


Perkembangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah:
Studi Kuasi Eksperimen pada Anak TK di Kota Cimahi. (Disertasi,
Universitas Pendidikan Indonesia). Diunduh dari http://repository.upi.
edu/disertasiview.php?no_disertasi=216

Susanto, P. 2010. Bahan Ajar untuk Pendidikan Profesi Guru [bahan ajar pdf].
Diakses dari Scribd. Online http://www.scribd.com/doc/69251068/4/bab-
ii-hakikat-pembelajaran-biologi

Thomas JW. 2000. A Review of Research on Project – Based Learning.


California: The Autodesk Foundation . Tersedia di
http://www.bie.org/research/study/review_of_project_based_learning_20
00

The George Lucas Educational Foundation. (2005). Instructional Module Project


Based Learning. http://www.edutopia.org/modules/PBL/whatpbl.php
diakses 06 September 2012

Wena M. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan


Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

What is Project-Based Learning?. (2012). Diambil 10 September 2012, dari


http://pbl-online.org/About/whatisPBL.htm

Anda mungkin juga menyukai