TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Tempat tanggal lahir / Umur : 29-07-1991 / 27tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda / Indonesia
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT
Status Perkawinan : menikah
Alamat : Kp.Andir RT.03/12 Desa Cikuya
Kec.Cicalengka
RS. No Medrec : 492170
Diagnosa medis : Appendiksitis
Tanggal MRS : 24 10 2018
Tanggal Pengkajian : 24 10 2018
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Penanggung Jawab : Tn.D
Hubungan Dengan Klien : Suami Klien
Alamat : SDA
22
genogram dibawah ini:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
X X
b. Minum:
1. Jenis minuman 1. Air putih, teh 1. 1 sendok
2. Frekuensi 2. 7-8x sehari 2. Puasa
3. Jumlah minuman 3. 1 botol besar air aqua ½
habis (+-750cc/hari)
4. Gangguan / Keluhan 4. Tidak ada
2. Pola Eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi 1. 1 x/hari 1. 2x/hari
2. Gangguan / Keluhan 2. Tidak ada 2. Tidak Ada
b. BAK
1. Frekuensi 1. 4-5x Sehari 1. Terpasang DC
2. Jumlah 2. Kira-Kira 3-5 Gelas 2. 1300cc/24jam
Aqua/hari (500-600cc)
3. Warna 3. Kuning 3. Kuning
23
4. Bau 4. Khas 4. Khas
5. Gangguan / Keluhan 5. Tidak ada 5. Klien terpasang
kateter
3. Pola istirahat / Tidur
1. Siang (Waktu, lama, 1. 15-16.30, 1,5 jam. Tidak 1. 13.30-15.00, 1,5
kualitas / gangguan ada gangguan jam. Tidak ada
istirahat dan tidur) gangguan
2. Malam : (Waktu, lama, 2. 22.00-05.00, 7 jam, tidak 2. 22.00-05.00, 7
Kualitas / gangguan ada gangguan jam, tidak ada
istirahat dan tidur) gangguan
4. Personal Hyegiene
1. Mandi 1. 2 x sehari 1.
Waslap 2x sehari
2. Cuci rambut 2. 3x seminggu 2.
Tidak pernah
3. Gosok gigi 3. 2 xsehari 3.
2 x sehari
4. Ganti pakaian 4. 2 x sehari 4.
1 x sehari
5. Gunting kuku 5. Jika panjang 5.
jika panjang
6. Gangguan / masalah 6. Tidak ada 6.
personal hygiene
klien dibantu
5. Pola Aktivitas / Latihan Fisik Sebagai ibu rumah tangga Aktivitas dibantu
Mobilisasi / Jenis Aktivitas Selama beraktivitas tidak sepenuhnyaoleh
Waktu/Lama/Frekuensi mengalami masalah keluarga
Aktivitas di tempat
Gangguan / masalah tidur
Klien tampak pola
aktivitasnya dibantu
sepenuhnya oleh
keluarga
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Tingkat kesadaran:
Kesadaran Compos Mentis, GCS: 15 dengan E:4 V:5 M:6
Tampak lemas
2) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah: 110/80 mmHg , Nadi : 88x/Menit, Suhu : 36,8 0 C , RR :
22x/Menit
b. Data Fisik (Pengkajian persistem)
1. Data fisik
a. Sistem Pernafasan
Infeksi :Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris
suara batuk (-), alat bantu napas (-)
Palpasi : tidak terdapat benjolan, taktil premitus positif
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
b. Kardiovaskuler
Infeksi : kulit tidak pucat, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
pembesaran Vena Jugularis
Palpasi : Nadi Teraba
Perkusi : Sonor
24
Auskultasi : S1 lup S2 dup (Reguler)
c. Sistem Pencernaan
Infeksi : Mukosa bibir kering, terpasang NGT dilubang hidung
kanan,Bentuk abdomen rata, ada lesi bekas operasi , luka post operasi
secara vertikal, panjang luka 14 cm, luka terbalut perban, perban tidak
rembes, tidak asites, tidak ada kelainan organ.
Auskultasi :Bising usus 8x/Menit
Palpasi :terdapat nyeri tekan sekitar luka post oprasi tidak tedapat
pembesaran hati dan limfa
Perkusi :lambung timpani, limfa pekak
d. Sistem Endokrin
Infeksi : Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar getah
bening ,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
e. Sistem Perkemihan
Infeksi : Terpasang Folley Kateter , warna urin kuning jernih.
Palpasi : Kandung Kemih tidak teraba Penuh
f. Sistem muskuluskelektal
Pada saat pengkajian klien tampak lemah, ekstremitas atas dan
ekstremitas bawah simetris, pergerakan terbatas karena baru oprasi
apendisitis, klien tampak aktivitasnya dibantu sepenuhnya oleh keluarga,
kekuatan otot . 5 5
4 4
g. Sistem neurologi
a) Tingkat kesadaran
Kesadaran Compos Mentis, GCS: 15, dengan E:3 V:5 M:6
b) Pemeriksaan saraf cranial
Saraf I (Olfaktorius)
fungsi penciuman klien normal
Saraf II (Optik)
fungsi penglihatan klien normal tidak ada kendala bisa melihat
dan membaca nama perawat
Saraf III, IV, VI (Okulomotor, troklear, dan abdusens)
25
Pergerakan otot mata, pupil anisokhor, refleks pupil terhadap
cahaya (+)
Saraf V (Trigeminus)
Kemampuan mengunyah baik
Saraf VII (Fasial)
Wajah simetris
Saraf VIII (Akustikus)
Pendengaran Normal
Saraf IX, XII (Glosofaring dan hipoglosus)
Tidak dapat dikaji karena puasa
Saraf X (Vagus)
Ada rangsangan ingin muntah dan Mual
Saraf XI (Saraf tulang belakang aksesoris)
Gerakan leher dan bahu bebas
c) Pemeriksaan reflex
Tangan kanan: reflek bisep (+), reflek trisep (+)
Tangan kiri: reflex bisep (+), refleks trisep (+)
Kaki: refleks patella tidak dilakukan
d) Gerakan involunter
Tidak ditemukan gerakan-gerakan involunter seperti tremor dan
kejang.
h. Sistem integumen
Pada saat pengkajian turgor kulit klien baik, suhu: 36,8, akral hangat,
tidak ada sianosis.
b. Data Sosial
Keluarga pasien mengatakan di rumah dan di sekitar lingkungan, klien dapat
berinteraksi dan membina hubungan yang harmonis dengan orang lain.
c. Data Spiritual
Keluarga pasien mengatakan pasrah dengan kondisi yang ada dan
menyerahkan semuanya pada Tuhan.
26
5. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24/10/2018
Pemeriksaan Hasil Batas Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.4 g/dL P 11.7-15.5
Hematokrit/PCT 45 % P 35 47
Leukosit H 16.700 3.800 10.600
/mm3
Eritrosit 5.5 juta/uL P 3.8- 5.2
Trombosit 312.000/mm3 150000-440000
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 110 mg/dl 100 - 140
6. Therapi
No Nama Obat Dosis Frekuensi Indikasi
1. Futrolit 1000 cc
2. Ranitidin 50 mg/IV 2 x sehari Pengobatan jangka pendek dan terapi
pemeliharaan tukak usus 12 jari, tukak
lambung, mengurangi gejala refluks
esofagitis, pengobatan keadaan
hipersekresi patologis.
3. Livamin 500 cc
4. Enerton 1000 cc Digunakan untuk meningkatkan aliran
urine pada pasien dengan gagal ginjal
akut dan untuk menurunkan TIK.
5. Pelastin 2x1 Pengobatan infeksi saluran napas
bawah, saluan kemih kelamin, tulang
dan sendi, kulit: infeksi ginekologi,
infeksi SSP, ISK, bakteremia, dan
septicemia; infeksi intraabdomen,
profilaksis pra-op.
6. Dexketo 2 x sehari
7. Ketorolac 30 Mg/IV
8. Kalbamin
28
↓
Cemas
29
DO : dari
-
Bising usus 8 x/mnt Merangsang respon hormonal kebutuhan
-
Klien tampak lemas
-
Bibir tampak kering Hipothalamus
-
BB : 49 Kg
-
Nyeri : skala 4 ( 0-5 ) Merangsang kortisol
Meningkatkan sekresi HCL
Mual dan sedang Puasa
Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
1 2 3 4
4 DS: Adanya luka post appendiktomy Intoleransi
-Klien mengatakan nyeri ↓ aktivitas
bertambah pada bekas Terputusnya kontinuitas jaringan
operasi bila banyak ↓
bergerak Nyeri dipersepsikan
↓
DO: Aktivitas yang dilakukan terbatas
-
Penampilan lemah ↓
-
Kuku pendek dan Intolerans aktivitas
bersih
-
Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga
-
Tampak klien banyak
berbaring
-
Klien post op
Appendiktomy hari ke
-1
- 5 5
Kekuatan otot
5 5
30
5 DS: Kurangnya pengetahuan ttg penyakit Kurangya
Klien mengatakan tidak appendiksitis dan perawatan post op pengetahuan
mengetahui ttg penyakit appendiktomy ttg penyakit
penyebab dan perawatan ↓ dan perawatan
akibat appendiksitis dan Klien bertanya-tanya post op
setelah dioperasi ↓ appendiktomy
DO: Ketidaktahuan klien ttg penyakit dan
Klien tampak menayakan perawatan post op appendiktomy
penyakitnya dan perawatan
setelah operasinya
31
1. Gangguan Rasa Nyaman; Nyeri b.d terputusnya kontuinitas jaringan akibat post
op appendiktomy
2. Intoleran aktivitas b.d Kurang pengetahuan klien mengenai aktivitas yang harus
dilakukan pada klien post op appendiktomy
3. Resiko Infeksi b.d post op appendiktomy akibat appendiksitis
4. Risiko perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak nafsu makan
akibat nyeri
5. Kurangnya pengetahuan klien tentang pernyakitnya b/d ketidaktahuan klien ttg
penyakit appendiksitis
32
E. Intervensi Keperawatan PRE OPRASI
32
operasi Ansietas berkurang dengan
Kriteria hasil :
1. Klien tampak 3. Berikan penjelasan pada klien 3. Meningkatkan pemahaman
tenang tentang tindakan klien tentang penyakit dan
2. Klien Memahami terapi untuk penyakit
tentang tindakan 4. Ikut sertakan keluarga untuk tersebut
operasi mendampingi
4. Menurunkan kecemasan
pasien
33
terhambat
4. Posisi yang nyaman dapat
mengurangi stimulus nyeri terhadap
reseptor mekano sensitif
5. Pemberian analgetik dapat
mengurangi rangsang nyeri pada
perifer
2 Resiko Infeksi b.d Tupan : 1.Awasi tanda vital. Perhatikan 1. Dugaan adanya infeksi/terjadinya
Infeksi teratasi sepsis, abses, peritonitis,
post op demam,menggigil,berkeringat,
appendiktomy Tupen : perubahan mental, meningkatnya 2. Menurunkan resiko penyebaran
Setelah dilakukan tindakan bakteri
akibat appendiksitis nyeri abdoment
perawatan selama 5 hari,
2.Mengganti verban klien dengan
diharapkan luka tidak 3. Mencegah dan mengobati infeksi
menggunakan teknik aseptik dan
terinfeksi dengan kriteria:
- antiseptik
Luka kering 4. Tidak tersentuhnya luka dengan
- 3.Melanjutkan pemberian obat
Leukosit dalam batas tangan sembarangan dan pakaian
normal : 4300-10600/mm3 Antibiotika yang bersih memungkinkan terjadi
Suhu 36,50C- 37 C 4.Anjurkan klien untuk tidak
infeksi bisa berkurang
menyentuh, me-megang lukanya
5. Kolaborasi pemeriksaan leukosit
dengan tangan sembarangan dan
mengganti pakaiannya minimal
2x1 hari, yang memung-kinkan
terjadinya infeksi silang
5.Kolaborasi pemeriksaan leukosit
3. Intoleran aktivitas Tupan : 1. Bantu klien dalam melakukan 1. Untuk memenuhi kebutuhan
Teratasi Aktivitas
aktivitasnya klien dan mencegah terjadi
34
b.d 2. Libatkan keluarga dalam kelemahan karena
Tupen :
tindakan keperawatan ketidaknyamanan
Kurang Setelah dilakukan intervensi
2. Untuk memandirikan keluarga
pengetahuan klien 3x 24 jam diharapkan teratasi
mengenai aktivitas terhadap aktivitas 3. Beri motivasi klien untuk dalam membantu memenuhi
yang harus memenuhi kebutuhan ADL kebutuhan klien
Kriteria hasil
dilakukan pada - sesuai kemampuannya 3. Diharapkan dapat
Klien tampak segar
klien post op -
Mampu memenuhan memandirikan klien dalam
appendiktomy kebutuhan
memenuhi kebutuhan
Skala Nyeri 1
-
Klien tdk tampak lemas
-
Bibir lembab
35
5 Kurangnya Tupan : 1. Jelaskan ttg penyakit 1.Meningkatkan pengetahuan klien ttg
pengetahuan klien Pengetahuan meningkat appendiksitis yang diderita klien penyakit dan perawatannya shg
dan perawatan post
tentang proses penyembuhan semakin cepat
appendiktomy
pernyakitnya dan 2.Mengetahui keberhasilan penyuluhan
2. Kaji ulang tingkat pengetahuan
perawatan post op Tupen : yang telah dilakukan dan
klien
b/d ketidaktahuan Setelah dilakukan tindakan peningkatan pengetahuannya
klien ttg penyakit perawatan selama 1 hari,
diharapkan klien tahu ttg
appendiksitis dan
penyakitnya dan perawatan
perawatan post op post op appendiktomy
appendiktomy dengan kriteria
36
A. Implementasi Keperawatan
37
R/Klien mengukuti
38
6. Jam 18.22
Menginformasikan kembali kpd pasien
untuk Puasa selama 4 hari sampai tanggal
29-10-2018
R/: Klien dan Keluarga mengerti
7. Jam 18.30
Memberikan Terapi Inj (Pelastin 1 gr,
Ranitidin 1 amp, Deksketo 1 amp).
R/ Tidak ada Alergi
8. Jam 20.00
Melakukan TTV
R/ 110/70 N: 80x/m S: 36,6 R: 18x/m
9. Jam 20.10
Menanyakan Keluhan Pasien
R/ nyeri berkurang,
10. Jam 20.20
Menganjurkan untuk pasien Mika/Miki
R/ pasien mengikuti dibantu oleh keluarga
11. Menciptakan Lingkungan nyaman dan aman
39
3. Jam 11.00
Memonitoring Cairan Infus
R/ Furtrolit 20gr
4. Jam 13.00
Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Jam 14.00
Melakukan TTV
R/ TD: 110/70 R: 20x/m S: 36,4 N: 80x/m
6. Jam 18.00
Memantau intake output Air seni
R/ 1300 cc / 24 jam
7. Memberikan Terapi pelastin, ketorolac dan
ranitidine
R/ tidak ada alergi
8. Jam 19.30
Menciptakan Lingkungan yang nyaman dan
aman
9. Jam 20.00
Obs TTV
R/ TD: 110/80 N: 88x/m S: 36 R 20x/m
10. Jam 20.10
Menanyakan Keluhan dan memberikan
posisi duduk, memposisikan mika miki
11. Jam 20.30
Memberitahukan untuk Puasa
12. Jam 22.00
Menganjutkan pasien untuk beristirahat
Sabtu 27 1. Jam 06.00 Sabtu 27-10-2018
oct 2018 Memberikan terapi Pelastin dan dexketo S: klien mengatakan nyerin berkurang,
R/tidak ada alergi
40
O: terpasang balutan luka di abdomen kering
2. Jam 08.00 tiddak ada tanda tanda infeksi terpasang
Mengobservasi TTV NGT, terpasang Kateter,
R/ TD: 100/70 N: 86x/m R: 22x/m S:36 A: masalah teratasi
3. Jam 09.00
Mengkaji keadaan umum klien P: intervensi dihentikan
R/ Klien mengeluh nyeri sedikit
4. Mencek cairan infus
R/ cairan habis dan di ganti (Livamin )
5. Jam 11.00
Menganjurkan untuk klien memposiskan
semi fower
R/ mengikuti
8. Jam 15.00
Menganjurkan untuk teknik relaksasi dan
distraksi
9. Jam 16.00
Mengecek tetasan infus
Melakukan personal hygiene pasien dengan
di seka dan mengantikan pakaiannya
41
Minggu 1. 08.00
28-10- Melakukan TTV
2018 R/ TD: 110/80 N: 87x/m S:36 R: 20x/m
2. Jam 09.00
Mengganti balutan oprasi
R/ tidak ada pus dan tidak ada tanda2
infeksi
3. Jam 14.00
Melakukan TTV
R/ TD : 110/70 N:82x/m S:36,3 R:20x/m
4. Jam 15.00
Memposisikan pasien semi fower
R/ posisi enak
5. Jam 16.00
Mengganti cairan infus Kalbamin
R/ Tetesan lancar
6. Jam 17.00
Menanganjurkan untuk berisitirahat
Mengobservasi BAK 1000cc/24jam
7. Jam 18.00
Memberikan terapi (Pelastin, Ketorolac,
Ranitidin)
R/ Tidak ada alergi
8. Jam 19.00
Menganjurkan pasien untuk beristirahat
Mengatur tetesan infus
Memposisikan pasien senyaman mungkin
9. Jam 19.30
Menciptakan lingkungan aman dan nyaman
R/ pasien di jaga dengan 1 orang
42
Senin 29- 1. Jam 10.30 Senin 29-10-2018 14.00
10 2018 Ganti balutan
2. Jam 13.30 S: klien mengatakan sedikit sakit pada area
Dilepasnya Kateter dan NGT serta yang di infus
diizinkan untuk minum 1 sendok tiap 1 O: balutan sudah di ganti, tidak ada tanda-
jam tanda infeksi,
3. Jam 14.00 A: masalah belum teratasi
4. Melakukan TTV P: memberitahukan kepada pasien dan keluar
R/TD: 100/70 S:36,3 N:82x/m R: 20x/m untuk menjaga kebersihan
5. Menginspeksi luka abdomen
R/ tidak ada tanda-tanda infeksi
43