Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

PERENCANAAN OPEN DEFECATION FREE DENGAN JAJARAN


KEPENGURUSAN DESA KELET DI DESA KELET

PUSKESMAS KELING 1 JEPARA

Pembimbing :

dr. Cosmas Gedsa Pramantya

Disusun oleh :

dr. Syifa Fauziyah Azis

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER INTERNSIP

PUSKESMAS KELING 1

JEPARA

PERIODE 19 MEI 2017 – 18 MEI 2018


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN

PERENCANAAN OPEN DEFECATION FREE DENGAN JAJARAN


KEPENGURUSAN DESA KELET DI DESA KELET

PUSKESMAS KELING 1 JEPARA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Surat Tanda Selesai Internsip

Disahkan Oleh:

Dokter Pendamping Penyusun

dr. Cosmas G.P dr. Syifa Fauziyah Azis

NIP: 19791120 200604 1008 Dokter Internsip


LAPORAN KEGIATAN

PERENCANAAN OPEN DEFECATION FREE DENGAN JAJARAN


KEPENGURUSAN DESA KELET DI DESA KELET

A. NAMA KEGIATAN
Perencanaan ODF di desa Kelet

B. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang sehingga diharapkan terjadi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan
Nasional, 2009). Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat adalah melalui program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, bahwa dalam rangka memperkuat
upaya perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta meningkatkan akses air
minum dan sanitasi dasar perlu menyelenggarakan STBM.
Program STBM merupakan upaya dalam pencapaian Millenium Development
Goals (MDG’s) tahun 2015 poin 7c, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi
dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum
mendapatkan akses. Data dari BPS dan KemenPU tahun 2012 menyebutkan bahwa
capaian akses sanitasi layak masyarakat Indonesia pada tahun 2012 sebesar 57,35%
dengan target MDG’s 2015 sebesar 62,41% , yang artinya ada 5,06% akses sanitasi
masyarakat kita yang masih menjadi perhatian pemerintah sampai tahun 2015.
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar
(Stop Buang air besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air
Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga) akan mempermudah upaya meningkatkan
akses sanitasi masyarakat yang lebih baik serta mengubah dan mempertahankan
keberlanjutan budaya hidup bersih dan sehat. Pelaksanaan program STBM dimulai
dari pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). Fokus
pertama dilakukan pada Stop BABS karena pilar tersebut berfungsi sebagai pintu
masuk menuju sanitasi total serta merupakan upaya untuk memutus rantai
kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum, makanan, dan lainnya (Ditjen
PP dan PL, 2011).
Program STBM ini lebih menekankan pada perubahan perilaku kelompok
masyarakat dengan pemicuan menggunakan metode Metodology Participatory
Assesmant Participatory Hygiene And Sanitation Transformasi (MPAPHAST).
Pemicuan dilaksanakan dengan cara fasilitasi kepada masyarakat dalam upaya
memperbaiki keadaan sanitasi di lingkungan mereka hingga mencapai kondisi Open
Defecation Free (ODF). Kondisi ODF ditandai dengan 100% masyarakat telah
mempunyai akses BAB di jamban sendiri, tidak adanya kotoran di lingkungan
mereka, serta mereka mampu menjaga kebersihan jamban (Permenkes No.3 Tahun
2014).

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Berdiskusi dengan para jajaran kepengurusan desa Kelet untuk melakukan program
ODF di desa Kelet
2. Petinggi beserta pada ketua RW mengetahui pentingnya ODF untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mendapatkan izin serta dukungan dari petinggi dan ketua RW desa Kelet untuk
inspeksi jamban di setiap rumah di desa Kelet untuk mengambil data STBM
4. Masyarakat desa Kelet akan melakukan ODF

D. BENTUK KEGIATAN
Diskusi

E. WAKTU KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Kamis, 28 Desember 2017
Pukul : 08.30 – 11.00

F. TEMPAT KEGIATAN
Rumah petinggi desa Kelet
G. PESERTA KEGIATAN
1. Petinggi desa Kelet
2. Semua ketua RW desa Kelet
3. Jajaran kepenguruan desa Kelet

H. PELAKSANA KEGIATAN
1. dr. Syifa Fauziyah Azis (Dokter Internsip)
2. dr. Ifah (dokter umum puskesmas keeling I)
3. dr. Anik (dokter umum, pegawai DKK Jepara)
4. pak Wardoyo (pemegang program kesehatan lingkungan)
5. bu Pipit

I. RINCIAN KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan


1. 08.30 – 08.40 Pembukaan:
1. Mengucapkan salam
2. Perkenalan para pelaksana kegiatan
3. Mengemukakan tujuan kegiatan
2 08.40 – 09.30 Disuksi mengenai STBM dan ODF:
1. Menyampaikan materi mengenai pengertian
serta manfaat STBM dan ODF kepada jajaran
kepengurusan Desa Kelet
2. Meminta izin kepada petinggi desa serta ketua
RW untuk melakukan inspeksi STBM dan
ODF di setiap rumah di desa Kelet
3. Menyampaiakan tata cara inspeksi dan tujuan
yang akan dicapai setelah desa Kelet bebas
dari BABS
3. 09.30 – 10.00 Sesi tanya jawab
4. 10.00 – 11.00 Penutup:
1. Memberikan kesimpulan dari penyuluhan dan
demonstrasi yang sudah dijelaskan.
2. Mengucapkan salam dan terima kasih
J. HASIL KEGIATAN
1. petinggi desa berserta ketua RW mengerti pentingya STBM dan ODF bagi
kesehatan dan lingkungan
2. mendapatkan izin dari petinggi desa untuk memjalankan program ODF di desa
Kelet
3. mendapatkan dukungan dari petingggi serta ketua RW dalam menjalankan
program ODF di desa Kelet

K. KESIMPULAN
1. petinggi desa berserta ketua RW mengetahui pentingya dan manfaat dilakukannya
program ODF
2. mendapatkan izin dari petinggi desa dan ketua RW untuk melakukan program
ODF di desa Kelet
3. program ODF di desa Kelet dapat dilaksanakan dan dapat dibentuk jadwal
program inspeksi ODF

L. SARAN
Fasilitas dalam penyampaian meteri STBM dan ODF kepada jajaran
kepengurusan desa Kelet kurang memadai, diskusi hanya disampaiakan secara oral
tanpa adanya alat presentasi seperti gambar.

M. FOTO KEGIATAN
N. DAFATAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai