DOI: 10.5455/umj.20180612070836
ORIGINAL ARTICLE
OPEN ACCESS
Tujuan: Untuk menilai frekuensi individu yang memiliki kesadaran terhadap diagnosis,
manajemen dan pencegahan Thalassaemia.
Metode: Teknik sampling acak sederhana digunakan untuk 130 peserta dalam penelitian
descriptive cross sectional ini. Kuesioner yang dirancang termasuk demografi, kesadaran
terhadap diagnosis, manajemen dan pencegahan digunakan untuk penelitian.
Hasil: Secara keseluruhan wanita memiliki kesadaran lebih dari pria. 37% (n = 48) pria dan 44% (n
= 57) wanita mengatakan mereka tidak pernah diuji thalassemia. 40% (n = 52) pria dan 45% (n =
58) wanita mengatakan bahwa keluarga mereka tidak mengidap thalassemia. 37% (n = 48) pria
dan 49% (n = 64) wanita menjawab bahwa pemeriksaan pra-nikah dapat dilakukan. 22% (n = 29)
pria dan 42% (n = 55) wanita menjawab bahwa thalassemia dapat didiagnosis sebelum
melahirkan. Hanya 15% (n = 19) pria dan 39% (n = 51) wanita tahu tentang pengambilan sampel
chorionic villous. 34% (n = 44) pria dan 43% (n = 56) wanita mengatakan bahwa thalassemia
dapat diobati. 35% (n = 45) pria dan 48% (n = 62) wanita mengatakan thalassemia bisa berakibat
fatal. 34% (n = 44) pria dan 44% (n = 57) wanita berpikir bahwa pasien thalassemia dapat
menjalani kehidupan normal dengan Manajemen yang sesuai.
Kesimpulan: Kesadaran individu yang tidak terkait dengan medis tentang diagnosis dari
darah, pemeriksaan pra-nikah, Manajemen dan modalitas pengobatan yang berbeda
(Transfusi Darah, BMT), kematian dan keparahan penyakit masih kurang dibandingkan
dengan individu yang terkait dengan medis, tetapi dalam beberapa kasus untuk profesional
yang berhubungan dengan medis juga memiliki kesadaran yang sangat kurang seperti
diagnosis sebelum melahirkan dan pengambilan sampel chorionic villous.
Kata Kunci: Thalassemia, Kesadaran, Diagnosis, Manajemen, Pencegahan
Pendahuluan
Salah satu gangguan resesif autosomal herediter yang umum adalah
thalassemia yang disebabkan karena mutasi pada gen yang bertanggung
jawab dalam produksi hemoglobin. Thalassemia dibagi menjadi 2 jenis yaitu α-
Thalassemia dan β-thalassemia (Kecil, Menengah dan Besar), yang lainnya
adalah anemia Cooley dan anemia Mediterania (1, 2).
Metodologi
Studi saat ini adalah studi descriptive cross sectional yang dilakukan di Al-
Nafees Medical College & Hospital selama periode 2 bulan dari 15 Mei 2015
hingga 15 Juni 2015. Persetujuan etis diambil dari komite dewan peninjau etik
institusi Al-Nafees Medical College & Hospital . Sebanyak 130 pasien dipilih
dengan teknik simple random sampling dari 2 kategori utama (karyawan & siswa),
dan 3 sub kategori (medis, paramedis & non-medis) dari Al-Nafees Medical
College & Hospital, yang memenuhi kriteria inklusi dan setelah mendapatkan
persetujuan tertulis.
Peneliti merancang Kuesioner berdasarkan penelitian yang dilakukan
sebelumnya (5, 6). Kuesioner terdiri dari lima bagian (demografi, kesadaran umum,
kesadaran diagnosis, manajemen dan pencegahan thalassemia). Kuesioner
dibagikan di antara peserta terpilih untuk diisi. Identitas setiap peserta disimpan
tanpa nama sepanjang penelitian.
Setelah mengumpulkan kuesioner diisi dari peserta, parameter kuesioner
kemudian dimasukkan dalam software yang dirancang khusus yaitu statistical
package of social science (SPSS) versi 23, dan digunakan untuk menghitung
frekuensi dalam hal persentase yang berkomentar variabel kuantitatif untuk
inferensi statistik.
Hasil
Dari total 130 peserta yang terdaftar, tabel-1 menggambarkan statistik
mengenai kesadaran untuk modalitas diagnostik thalassemia. Dalam beberapa
pertanyaan tanggapan 44,6% (n = 58) pria dan 53% (n = 69) wanita
mengatakan thalassemia bisa didiagnosis dari tes darah, 1,5% (n = 2) pria
mengatakan itu bisa didiagnosis dari tes urin, sementara hanya 0,7% (n = 1)
pria mengatakan dia tidak tahu bagaimana cara mendiagnosisnya. 5% pria dan
7% wanita telah diuji untuk thalassemia. 0,76% pria dan 4,6% wanita memiliki
riwayat keluarga yang mengidap thalassemia yang signifikan.
Statistik mengenai kesadaran untuk modalitas pengobatan thalassemia
ditunjukkan pada tabel-2. 37,6% (n = 49) pria dan 43% (n = 56) wanita
mengatakan thalassemia dapat diobati. 23,8% pria dan 35,3% wanita mengatakan
thalassemia dapat diobati dengan transfusi darah, 18,4% pria dan 22,3% wanita
mengatakan thalassemia dapat diobati dengan transplantasi sumsum tulang.
Tabel 1. Kesadaran tentang modalitas diagnostic thalassemia
Jenis Kelamin
(%)
Pertanyaan
Pria (n) Wanita (n) Total (n)
Te Darah 44.6% (n=58) 53% (n=69) 97.6%(127)
Bagaimana cara mendiagnosis
Tes Urin 1.5%(02) 0 2
Thalassemia? (Beberapa tanggapan)
Tidak Tahu 0.7%(01) 0 1
Total 6.9%(61) 53%(69) 130
Ya 5% (n=6) 7% (n=9) 12% (n=15)
Apakah Anda pernah diuji
Tidak 40% (n=52) 46.1% (n=60) 81% (n=112)
thalassemia?
Tidak Tahu 2% (n=2) 1% (n=1) 2% (n=3)
Total 46.1% (n=60) 53.8% (n=70) 130
Apakah keluarga Anda ada yang Ya 0.76% (n=1) 4.6% (n=6) 5% (n=7)
mengidap thalassemia atau Tidak 41.5% (n=54) 48.4% (n=63) 85% (n=117)
Ciri-ciri thalassemia? Tidak Tahu 2% (n=3) 2% (n=3) 5% (n=6)
Total 44.6% (n=58) 55.3% (n=72) 130
Sebanyak 35% (n = 45) pria dan 48% (n = 62) wanita mengatakan thalassemia bisa berakibat
fatal. 33,8% (n = 44) pria dan 44% (n = 57) wanita berpikir bahwa pasien thalassemia dapat
menjalani kehidupan normal dengan Manajemen, seperti yang ditunjukkan pada tabel-2.
Statistik tentang pencegahan thalassemia ditunjukkan pada tabel-III. 39,2% (n = 51) pria dan
52,3% (n = 68) wanita menjawab bahwa pemeriksaan pra-nikah dapat dilakukan. 24,6% (n = 32)
pria dan 45,3% (n = 59) wanita menjawab bahwa thalassemia bisa didiagnosis sebelum
melahirkan. Hanya 16,9% (n = 22) pria dan 43% (n = 56) wanita tahu tentang pengambilan
sampel chorionic villous.
Pembahasan
Dalam penelitian kami, 97,6% peserta tahu bahwa thalassemia dapat didiagnosis dari tes darah,
hasil yang sama ditunjukkan dalam Studi Malaysia di mana 92,8% peserta yang persentasenya jauh
lebih tinggi dari studi Malaysia lainnya yaitu hanya 71,2% peserta tahu tentang diagnosis
thalassemia dari tes darah (5,7).
Dalam penelitian kami, sebanyak 81% peserta tidak diuji thalassemia, yaitu lebih rendah dari
penelitian yang dilakukan di Malaysia yang menunjukkan sebanyak 94,2% tidak diuji thalassemia,
kedua studi ini memiliki persentase yang jauh lebih tinggi untuk peserta yang tidak diuji thalassemia
dibandingkan dengan sebuah penelitian lainnya yang dilakukan di Malaysia di mana 48,73% peserta
medis dan 51,27% peserta non-medis tidak diuji thalassemia (5,8).
Tabel 2
Jenis Kelamin
(%)
Pertanyaan
Pria% (n) Wanita% (n) Total% (n)
Apakah Menurut Anda Ya 37.6%(n=49) 43% (n=56) 80.7% (105)
thalassemia dapat Tidak 7.69%(n=10) 7.69% (n=10) 15.3% (n=20)
diobati? Tidak tahu 1.5% (n=2) 2.3% (n=3) 2% (n=5)
Total 46.9%(n=61) 53% (n=69) 130
Bagaimana Thalassemia Transfusi Darah 23.8%(31) 35.3%(46) 59.2%(77)
Dapat diobati? Transplantasi Sumsum Tulang 18.4%(24) 22.3%(29) 40.7%(53)
(Beberapa Tanggapan) Operasi 0 0 0
Tidak Tahu 0 0 0
Total 42.3%(55) 57.6%(75) 130
Apakah menurut Anda Ya 35% (n=45) 48% (n=62) 82% (n=107)
thalassemia berakibat Tidak 6.9% (n=9) 4.6% (n=6) 11.5% (n=15)
fatal? Tidak Tahu 4% (n=5) 2% (n=3) 6% (n=8)
Total 45.3% (59) 54.6% (71) 130
Bisakah orang yang
mengidap thalassemia Ya 33.8%(n=44) 44% (n=57) 78% (n=101)
Menjalani kehidupan
Yang normal dengan Tidak 6.9% (n=9) 6.9 (n=9) 13.8% (n=18)
Perawatan yang sesuai? Tidak Tahu 5.3% (n=7) 3% (n=4) 8.4% (n=11)
Total 46.1%(n=60) 69% (n=70) 130
Dalam penelitian kami, 21% peserta menyatakan tidak tahu bahwa thalassemia dapat
didiagnosis sebelum melahirkan, dimana persentase ini berada di bawah penelitian yang
dilakukan sebelumnya di Pakistan (Lahore & Bhawalpur) yang memiliki hasil yang sama yaitu
23,5%, dan sekitar 86,1% peserta masing-masing, memiliki pengetahuan tentang penghentian
kehamilan thalassemic tetapi hanya 60% memiliki konsensus untuk mengakhiri kehamilan karena
keyakinan agama (6). Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Malaysia di mana 15,6% peserta
berpikir bahwa diagnosis sebelum melahirkan tidak diperlukan untuk pasangan yang pembawa
thalassemic dan 36,6% peserta berpikir bahwa kehamilan dengan tingkat thalassemic yang tinggi
harus dihentikan (7). Dalam penelitian kami, 41% peserta tidak tahu tentang Chorionic Villous
Sampling, juga termasuk peserta yang terkait dengan profesi medis, persentase ini jauh lebih
sedikit daripada penelitian lain yang dilakukan di Pakistan di mana 91,3% peserta tidak tahu
tentang Chorionic Villous Sampling.
Diagnosis sebelum melahirkan, terapi transfusi dan transplantasi sumsum tulang alogenik (BMT)
berdasarkan pada antigen leukosit manusia (HLA), 9 dianggap sebagai pilihan manajemen yang
paling umum. Namun, berbagai penelitian juga menyoroti bahwa tingkat keberhasilan kelangsungan
hidup bebas thalassemia hanya dapat ditingkatkan dengan menetapkan protokol standar untuk lokasi
spesifik berdasarkan pedoman WHO (10-13).
Kesimpulan
Kesadaran individu yang tidak terkait dengan medis tentang diagnosis dari darah, pemeriksaan
pra-nikah, Manajemen dan modalitas pengobatan yang berbeda (Transfusi Darah, BMT),
kematian dan keparahan penyakit masih kurang dibandingkan dengan individu yang terkait
dengan medis, tetapi dalam beberapa kasus untuk profesional yang berhubungan dengan medis
juga memiliki kesadaran yang sangat kurang seperti diagnosis sebelum melahirkan dan
pengambilan sampel chorionic villous.
Penelitian ini dilakukan di sebuah perguruan tinggi medis dan rumah sakit dan ukuran sampel lebih
kecil dibandingkan dengan penelitian lain yang dilakukan pada sampel yang lebih besar atau pada
populasi umum. Disarankan bahwa kampanye untuk kesadaran yang berkaitan dengan thalassemia
juga harus fokus pada pendidikan tentang pencegahan melalui pemeriksaan pra nikah dan diagnosis
sebelum menikah serta tanda dan gejalanya. Hal ini dapat membantu mengurangi insiden thalassemia
di negara ini. Kampanye untuk kesadaran juga harus fokus pada diagnosis dan Manajemen
thalassemia juga harus menargetkan individu yang terkait dengan medis dan non-medis termasuk
populasi umum.
Konflik Kepentingan
Peneliti tidak memiliki konflik kepentingan.
Daftar Pustaka
1. WHO. Global epidemiology of haemoglobin disorders and derived service indicators. Website: [www.who.int/ bulletin/
volumes/86/6/06-036673/en] Retrieved on 2nd June 2016.
2. WHO. Genes and human disease (Thalassemia). Website: [http://www.who.int/genomics/public/geneticdiseases/en/
index2.html#Thalassaemia] Retrieved on 2nd June 2016.
3. Thalassemia - Thalassemia Federation of Pakistan : [tfp.org.pk/what-is-thalassaemia] Retrieved on 2 nd 2016.
4. Thalassemia-Mayo Clinic Website: [http://www.mayoclinic. org/diseases-conditions/thalasemia/home/ovc-20261825]
Retrieved on 2nd June 2016.
5. Kukreja A, Khan A, Xian L, Razley A, Rahim Z. Awareness of Thalassemia Among Rural Folks in Penang, Malaysia. Internet J
Heal. 2009;12(1): 8016
How to cite?
Ahmed D, Bukhari KT, Zafar H, Lakhnana
NK, Nawaz MN. Awareness for Diagnosis,
Management and Preventive Options of
Thalassemia. Ulutas Med J. 2018;4(2):66-72
DOI: 10.5455/umj.20180612070836