Persidangan Perdata
Robaga G. Simanjuntak
Desember 2011
rgsimanjuntak@gmail.com
advokat-rgsmitra.com
Penggugat
Menerima surat
Hakim Ketua Majelis
panggilan & PANITERA/JURUSITA 1. Menetapkan hari sidang
menandatangani Membuat dan pertama ; dan
berita acara [Relaas] mengirimkan surat 2. Memerintahkan
panggilan sidang 1 Panitera perkara
Tergugat Menerima kepada para pihak membuat dan
salinan gugatan, beserta berita acaranya. mengirimkan surat
surat panggilan & panggilan.
menandatangani
berita acara
[Relaas]
TAHAP YUDISIAL
SIDANG I
KEMUNGKINAN:
JAWAB MENJAWAB PEMBUKTIAN
- Penggugat dan Tergugat hadir - Siapa yang mendalilkan sesuatu, dia
maka sidang dibuka dan Majelis 1. Jawaban
Dibuat oleh Tergugat. harus membuktikan (Pasal 163 HIR).
Hakim wajib mengupayakan - Alat bukti (Pasal 164 HIR): (1) Bukti
Bentuk:
perdamaian. Bila mereka setuju Surat (biasa, otentik, akte di bawah
- Eksepsi, yakni tanggapan yang tidak
untuk berdamai maka dibuatlah mengenai pokok perkara. Eksepsi ada
tangan, Pasal 137 dan 165 HIR); (2)
Akta van dading (130 HIR), akan 2, yaitu (1) eksepsi materiil atau
Saksi (Pasal 145 ayat (1) HIR); (3)
tetapi bila tidak tercapai peremptoir (antara lain: kompetensi
Persangkaan (hakim dan undang-
undang); (4) Pengakuan (dalam sidang
perdamaian maka sidang (Pasal 125 ayat (2), 133, 134 dan 136 dan diluar sidang, Pasal 174-176 HIR);
dilanjutkan. HIR, nebis in idem, objek yang sama dan (5) Sumpah (diminta oleh hakim
- Penggugat hadir Tergugat tidak juga sedang disidangkan) dan (2) dan pihak lawan, Pasal 155, 156, 158,
hadir, hakim akan memeriksa eksepsi formil atau dilatoir (antara dan 177 HIR).
Berita Acara Panggilan bila telah lain: gugatan premature, gugatan
sah dan patut maka Tergugat akan kurang pihak, obscuur libel, dll).
dipanggil kembali (127 HIR). - Jawaban, yakni tanggapan mengenai
Apabila ternyata Tergugat tetap pokok perkara. Isinya ada 3 yaitu:
tidak hadir juga maka perkara mengakui, menolak, dan referte.
tersebut diputus secara verstek - Rekonpensi, yakni gugatan balasan
PUTUSAN DAN EKSEKUSI
(125 HIR). (132 huruf a dan b HIR).
- Penggolongan putusan: (1) Putusan akhir, yakni
2. Replik
- Penggugat tidak hadir, Tergugat Dibuat oleh Penggugat, guna putusan yang mengakhiri sengketa, dan (2) Putusan
hadir, hakim memeriksa BAP, dan mempertahankan dalil-dalil dalam
sela, yakni putusan yang diberikan guna
mengadakan pemanggilan kembali gugatan dan mematahkan dalil-dalil
memperlancar jalannya persidangan.
- Sifat putusan: (1) Condemnatoir (menghukum); (2)
pad pihak yang tidak hadir dalam jawaban Tergugat. Declaratoir (menyatakan); (3) Constitutive
(126HIR), bila Penggugat tetap 3. Duplik (menimbulkan hubungan hukum baru dan
tidak hadir maka perkara diputus Dibuat oleh Tergugat, guna
menghilangkan hubungan hukum yang lama).
- Asas-asas eksekusi: (1) Dijalankan apabila pihak
secara gugur. (124 HIR) mempertahankan dan memperkuat yang kalah tidak secara sukarela menjalankan isi
- Penggugat dan Tergugat tidak dalil-dalil dalam jawaban dan putusan; (2) Dijalankan terhadap putusan inkracht
(kecuali putusan Sertamerta, provisi, gorsse akte,
hadir, maka akan dilakukan mematahkan dalil-dalil dalam replik
perdamaian); (3) Dilaksanakan dibawah perintah
pemanggilan kembali hingga biaya Penggugat. Ketua Pengadilan Negeri, dll.
perkara habis. - Macam eksekusi: (1) eksekusi riil; (2) eksekusi
membayar sejumlah uang; (3) Eksekusi melakukan
- Mediasi(PERMA No. 2 tahun 2003) suatu pekerjaan, dll.
TAHAP YUDISIAL
Replik
Putusan
Upaya Hakim Duplik
Hukum Kesimpulan Pembuktian
4
Upaya Hukum
Banding
Upaya
Hukum
Biasa Kasasi
Verzet
Putusan
Hakim $ Upaya Peninjauan Kembali
Hukum
Luar
Biasa
Derden Verzet
Actor Sequitur Forum Rei
• Asas dalam hukum perdata yang menentukan kompetensi relative
pengadilan, menurut asas ini gugatan harus diajukan kepada Pengadilan
di tempat tinggal Tergugat.
• Filosofi Actor Sequitur Forum Rei: karena materi / isi gugatan Penggugat
belum tentu terbukti benar menurut hukum atau belum tentu suatu
gugatan pasti dikabulkan tuntutannya oleh Pengadilan. Jadi, sungguh
tidak layak jika Tergugat harus dipaksa menghadap / memenuhi
panggilan Pengadilan sesuai tempat tinggal Penggugat. Berdasarkan
pengertian ini, maka hak-hak Tergugat-pun harus dihormati dan diakui
selama belum terbukti kebenaran isi Gugatan Penggugat, dan Tergugat
tidak bisa dipaksa berkorban untuk kepentingan Penggugat yang
misalnya belum tentu tinggal satu wilayah dengan Tergugat, dan
Tergugat-pun harus dianggap sebagai pihak yang benar sebelum terbukti
sebaliknya.
Penyimpangan Asas Actor sequitur forum rei
[asas ini tidak diterapkan dalam setiap kasus]
Kepada Yth.,
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta *
Bpk. Gayus Tambunan – Ketua Majelis
Bpk. Nazarudin – Anggota Majelis Hakim
Bpk. Bowo – Anggota Majelis Hakim
Dalam Perkara No. :
Dengan hormat,
• Untuk dan atas nama klien kami, PT. XYZ yang dalam hal ini diwakili oleh
Tn. Andre dalam kedudukannya selaku Direktur Utama PT. XYZ, yang
dalam melakukan tindakan hukum dalam perkara ini diwakili oleh
Kantor LKBH-Hukum UWI berdasarkan surat Kuasa Khusus (terlampir),
selanjutnya sebagai Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam
Rekovensi, bersama ini menyampaikan Jawaban dalam Konvensi dan
Gugatan dalam Rekovensi, antara lain sebagai berikut :
Posita Jawaban
Dalam Konpensi
Dalam Eksepsi
• Diuraikan eksepsi secara mendetail, rinci dan selalu sertakan dasar hukum
• Dalam menguraikan eksepsi agar selalu di sampaikan tangkisan / sanggahan terhadap dalil
penggugat berdasarkan dasar dan pemikiran logika hukum yang wajar
• Eksepsi yang sangat kuat, tidak perlu melanjutkan untuk menyampaikan bantahan / sanggahan
lebih lanjut terhadap pokok perkara. Misalkan perkara seharusnya merupakan kewenangan mutlak
Pengadilan Agama namun Gugatan diajukan melalui Pengadilan Negeri.
Dalam Konpensi
Dalam Eksepsi
Menerima Eksepsi Tergugat seluruhnya
Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
26
REKONVENSI
• Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat balik)
terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya [Pasal 132a ayat (1) HIR].
• Pada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersama-sama dengan jawaban tergugat
(Pasal 132b HIR jo 158 RBg).
• Tujuan rekonvensi antara lain:
1. Menegakkan Asas Peradilan Sedehana
2. Menghemat biaya perkara
3. Mempercepat penyelesaian sengketa
4. mempermudah pemeriksaan
5. menghindari putusan yang saling bertentangan
• Komposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan Rekonvensi
a. Komposisi Gugatan
– Gugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan asal), sedangkan
– Gugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik)
b. Komposisi para Pihak
– Penggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan
– berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal sebagai Penggugat
Rekonvensi pada saat yang bersamaan berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi.
• Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan) pada umumnya
diperiksa bersama-sama dan diputus dalam satu putusan hakim. Pertimbangan hukumnya
memuat dua hal, yaitu pertimbangan hukum dalam konvensi dan pertimbangan hukum dalam
rekonvensi.
Prosedur Upaya Hukum Banding
1. Permohonan banding dapat diajukan dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah putusan
diucapkan, atau seielah diberitahukan. dalam hal putusan tersebut diucapkan diluar hadir.
2. Terhadap permohonan banding yang diajukan melampaui tenggang waktu tersebut, tetap
dapat diterima dan dicatat dengan membuat surat keterangan Panitera bahwa permohonan
banding telah lampau.
3. Pernyataan banding dapat diterima, apabila panjar biaya perkara banding yang ditentukan
dalam SKUM [Surat Kuasa Untuk Membayar telah dibayar lunas.
4. Jika panjar biaya banding yang telah dibayar lunas, Pengadilan wajib membuat akta
pernyataan banding, dan mencatat permohonan banding tersebut dalam Register Induk
Perkara Perdata dan Register Banding.
5. Permohonan banding dalam waktu 7 (tujuh) hari harus telah disampaikan kepada lawan
[Termohon Banding].
6. Tanggal penerimaan, memori dan kontra memori banding, harus dicatat, dan salinannya
disampaikan kepada masing-masing pihak, dengan membuat relas
pemberitahuan/penyerahannya.
7. Sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi, harus diberikan kesempatan kepada
kedua belah pihak untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) dan dituangkan
dalam akta.
Prosedur Upaya Hukum Banding
8. Dalam 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan banding diajukan, berkas banding berupa harus
sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi.
9. Biaya perkara banding untuk Pengadilan Tinggi harus disampaikan melalui Bank Pemerintah
dan tanda bukti pengiriman uang harus dikirimkan bersamaan dengan pengiriman berkas
bersangkutan.
10. Dalam menentukan biaya banding harus diperhitungkan
a. biaya pencatatan peryataan banding ;
b. besarnya biaya banding yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi ;
c. biaya pengiriman uang melalui Bank/Kantor Pos ;
d. ongkos kirim berkas ;
e. biaya pemberitahuan, berupa :
a. biaya pemberitahuan akta banding ;
b. biaya pemberitahuan memori banding ;
c. biaya pemberitahuan kontra memori banding ;
d. biaya pemberitahuan memeriksa berkas bagi pembanding ;
e. biaya pemberitahuan memeriksa berkas bagi terbanding ;
f. biaya pemberitahuan bunyi putusan bagi pembanding ;
g. biaya pemberitahuan bunyi putusan bagi terbanding.
Saksi & Kesaksian 1