Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 1

Bunga Permatasari
Pujiwati
Muhammad Sopiyudin
Agnes Yuliandra
Syifa Rizki Fauziah
PANCASILA DALAM
KONTEKS SEJARAH
PENGERTIAN
Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia, sebelum pancasila
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada
pada masyarakat bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan serta nila-nilai religius.
LAMBANG-LAMBANG DALAM
PANCASILA
1. BINTANG
• Bintang merupakan lambang dari sila pertama.
• Bintang emas dengan perisai hitam ini melambangkan sila pertama, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Bintang emas ini diartikan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
• Sedangkan latar belakang berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna
asli yang menunjukkan bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu dan
sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
• 2. Rantai
• Rantai merupakan makna dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab.
• Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan
hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu.
• Rantai yang terdapat pada sila kedua ini terdiri atas mata rantai berbentuk
segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran.
• Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki dan lingkaran
melambangkan perempuan.
• 3. Pohon beringin
• Pohon beringin ini melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
• Pohon beringin ini memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon
besar ini tumbuh.
• Akar ini rumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan kesatuan
dan persatuan Indonesia.
• Pohon beringin juga memiliki akar yang menjalar di mana-mana yang
melambangkan sebagai negara kesatuan yang memiliki latar belakang
budaya yang bermacam-macam.
• 4. Banteng
• Banteng merupakan lambang dari sila keempat.
• Banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang berdiskusi
dan berkumpul.
• 5. Padi dan kapas
• Padi kapas ini melambangkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
• Kapas dan padi melambangkan pangan dan sandang yang merupakan
kebutuhan pokok semua rakyat Indonesia tanpa melihat status atau
kedudukan.
Awal Mula Sejarah Pancasila
Dokumen sejarah yang ditemukan yang mengungkapkan kata Pancasila yang
menjadi sejarah Pancasila yang ada dalam kitan sutasoma, dijelaskan bahwa
pancasila sebagai kata kerja, yakni pelaksanaan norma kesusilaan yang terdiri dari
lima poin, yaitu :
1. Dilarang melakukan kekerasan
2. Dilarang Mencuri
3. Dilarang Mendengki
4. Dilarang Berbohong
5. Dilarang Meminum-minuman keras
Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai
Dasar Negara
Ada beberapa keputusan politik yang berpengaruh dari lahirnya Pancasila,
seperti BPUPKI, PPKI, dan PANITIA SEMBILAN
PEMBENTUKAN BPUPKI
29 APRIL 1946
Tujuan BPUPKI adalah untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan
tata pemerintah Indonesia. Sidang BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman
Widyodiningrat dengan 33 pembicara pada sidang pertama BPUPKI pada 29
Mei - 1 Juni 1945.
• Muhammad Yamin ( 29 mei 1945 )
• Muhammad Yamin mengusulkan dasar negara yang disampaikan dalam
pidato tidak tertulis dan tertulis pada sidang BPUPKI.
Isi pidato yang tidak tertulis
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Peri kesejahteraan rakyat
Isi pidato yang tertulis
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia
• Soepomo (31 mei 1945 )
• Dasar negara yang diusulkan oleh soepomo antara lain :
1. Paham persatuan
2. Perhubungan negara dan agama
3. Sistem budaya permusyawaratan
4. Sosialisasi negara
5. Hubungan antar bangsa yang bersifat asia timur raya
• Soekarno ( 01 juni 1945 )
• Pada siding BPUPKI yang pertama ini, soekarno juga mengusulkan negara yang
terdiri dari 5 poin. Dan kemudian dinamakan dengan Pancasila yang meliputi :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme/ perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berbudayaan
2. Panitia Sembilan (22 juni 1945 )
 Panitia yang beranggotakan Sembilan orang ini merumuskan naskah rancangan
pembukaan UUD yang dikenal sebagai piagam Jakarta ( Jakarta Charter ). Adapun
rumusan Pancasila yang termasuk dalam piagam Jakarta :
• Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk pemeluknya.
• Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia
3. Sidang BPUPKI II(10-16 Juli 1945)
• Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan sidang yang kedua
dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi: pertama, kesepakatan dasar negara
Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Kedua, negara
Indonesia berbentuk negara Republik, hsail ini merupakan kesepakatan 55 suara dari 64
orang yang hadir. Ketiga, kesepakatan mengengai wilayah Indonesia yang meliputi
wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai Malaka (Hasil kesepakatan 39 suara). Dan
yang terakhir, pembentukan tiga panitia kecil sebagai: Panitia Perancang UUD, Panitia
Ekonomi dan Keuangan, Panitia Pembela Tanah Air.
• Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi memproklamasikan
kemerdekaannya. Sehari setelah kemerdekaan, BPUPKI diganti oleh PPKI yang
bertujuan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.
4. Sidang PPKI (18 Agustus 1945)

• Dalam sejarah Pancasila, sidang PPKI yang dilakukan sehari setelah


Indonesia merdeka masih saja terjadi perubahan pada sila pertama yang
diusulkan oleh Muhammad Hatta. Sila pertama yang semula berbunyi
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas, yaitu”Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Sehingga Pancasila menjadi:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia
5. Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968

• Semakin berkembangnya zaman, Pancasila dinilai mengalami beberapa


keragaman baik dalam rumusan, pembacaan atau pun pengucapannya.
Untuk mengantisipasi terhindarnya keragaman tersebut, Presiden Suharto
pada tahun 1968 mengeluarkan Instruksi Presiden tentang rumusan
Pancasila yang benar, yaitu sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia

Anda mungkin juga menyukai