Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

“Penggabungan Usaha dan Laporan Konsolidasi”

Dosen : I Gst Ayu Eka Damayanthi, S.E.,M.,Si.

Oleh :

Dewa Gede Edwin Oktaviansa 1607532089

I Wayan Aditya Paramarta 1607532091

I Made Dany Yadnyapawita 1607532095

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Udayana

2018
PENGGABUNGAN USAHA AKUISISI dan LAPORAN KONSOLIDASI

Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan

entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui

akuisisi atau pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan seringkali

memberikan manfaat bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya.

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf

08 tahun 1999 :”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua

atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu

perusahaan menyatu dengan (uniting wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali

(control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain”

Sifat Penggabungan Usaha

· Horizontal integration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang

sama, misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan

consumer product juga.

· Vertical integration

Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda,

secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck

& Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services,

Inc, distributor obat-obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini

diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke pasar

· Conglomeration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang

tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan

diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk

mengimbangi perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan

manufaktur.

Metode Akuntansi untuk Penggabungan Usaha

1. Metode Penyatuan Kepemilikan (by pooling of interest method)

Suatu penggabungan usaha yang memenuhi kriteria PSAK tahun 2007 No. 22

untuk penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode

penyatuan. Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan

perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap

tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari

perusahaan-perusahaan yang bergabung telah dianggap memperoleh perusahaan-

perusahaan yang bergabung lainnya, tidak ada pembelian, tidak ada harga pembelian,

sehingga karenanya tidak ada dasar pertanggungjawaban yang baru.

Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang

bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu

setiap goodwill pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan

dimasukkan sebagai aktiva pada entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba

ditahan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung juga dimasukkan dalam entitas

yang disatukan, dan pendapatan yang bergabung untuk seluruh tahun dengan

mengabaikan tanggal penggabungan usaha dilakukan.


Perusahaan-perusahaan terpisah dalam suatu penggabungan usaha masing-

masing dapat menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk mencatat aktiva

dan kewajiabannya. Dalam penggabungan secara penyatuan kepemilikan, jumlah yang

dicatat oleh masing-masing perusahaan dengan menggunakan metode akuntansi yang

berbeda dapat disesuaikan menjadi dasar akuntansi yang sama apabila perusahaan

tersebut diperlukan oleh perusahaan lainnya. Perubahan metode akuntansi untuk

menyesuaikan masing-masing harus berlaku surut, dan laporan-laporan keuangan yang

disajikan untuk periode-periode sebelumnya harus disajikan kembali (restated).

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Pooling Of Interest

a) Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai buku

saat diadakan penggabungan

b) Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang bergabung sebesar jumlah modal

perusahaan yang digabung atau sebesar aktiva bersih perusahaan yang digabung

c) Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang

diterbitkan ditambah kompensasi pembelian lainnya dalam bentuk kas ataupun aktiva

lainnya dengan jumlah aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan penyesuaian

terhadap modal perusahaan yang akan digabung

d) Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik

perusahaan yang bergabung.

2. Metode Pembelian ((by purchase method))

Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha

merupakan suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari

perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan


yang memperoleh atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang

ditanggung sebesar nilai wajarnya.

Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara

yang sama seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban

yang dapat diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal penggabungan.

Menurut PSAK tahun 2007 No.19 setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar

aktiva bersih yang diperoleh dialokasikan ke goodwill dan diamortisasikan selama

maksimum 20 tahun.

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Purchase

· Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung

sebesar nilai wajarnya

· Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika

pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga

pasar pada tanggal transaksi penggabunga. Bila harga pasar tidak dapat digunakan

sebagai indikator, maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau

yang diakuisisi (mana yang lebih dapat ditentukan).

· Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung.

Apabila terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima

perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill

pada kelompok aktiva.

B. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara

Pemilikan perusahaan pusat atas perusahaan cabangnya, dalam satu satuan ekonomi.

Laporan Keuangan Konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk

pusat perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih cabang perusahaan (entitas

yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut merupakan satu

entitas atau perusahaan satu perusahaan atau diperlukan apabila salah satu

perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, jika tidak

memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity)

mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-

sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya..

Laporan keuangan konsolidasi harus disusun jika salah satu perusahaan yang

bergabung memiliki control (kendali) terhadap perusahaan lain. Dalam hal ini tentunya

perusahaan investor (acquirer). Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila

salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada

perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat

pengendalian walaupun pemilikan lebih dari 50% (IAI 1994). Laporan tersebut tidak

boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada

substansi atas peristiwa ekonomi

Tujuan laporan keuangan konsolidasi

Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar

dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan

aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan
yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak

boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada

substansi atas peristiwa ekonomi juga. Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan

memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.

Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

· Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan

hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham,

kreditor dan peyedia dana lainnya.

· Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik

mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan

individual yang membentuk entitas konsolidasi Perlu disadari; Disamping memberi

manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang tidak baik,

antara lain:

· Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan

kinerja perusahaan lain yang bagus.

· Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk

perusahaan, begitu pula dengan aktiva.

· Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak

mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan

· Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang

· Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang

wajar.

Anda mungkin juga menyukai