Anda di halaman 1dari 7

MERENCANAKAN PESAN PERSUASIV

Persuasif merupakan sueatu usaha mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan


audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif
adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang
membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan
membuat mereka setuju.

Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual


ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih
efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk
meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.

1. Analisis Audiens

Penyampaian pesan-pesan persuasive yang terbaik adalah dengan


menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens.

2. Pertimbangan Perbedaan Budaya


Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan
membantu Anda dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan
membantu bagaimana mereka memandang Anda. Cara memberikan
persuasi untuk budaya yang berbeda akan berbeda pula.

3. Memilih Pendekatan Organisasi


Dalam hal ini Anda dapat menggunakan pendekatan tak langsung
(indirect approach) dalam menyampaikan pesan-pesan persuasive. Akan
tetapi, jika audiens obyektif atau jika tahu bahwa mereka lebih suka
mendengar pesan-pesan disampaikan secara segera, pendekatan
organisasional yang tepat adalah pendekatan langsung (direct approach).

MENGEMBANGKAN PESAN PERSUASIVE

1. Menetapkan Kredibilitas

Kredibilitas Anda ditentukan oleh sejauh mana tingkat kepercayaan dan


keandalan Anda. Kalau kredibillitas Anda di hadapan audiens diragukan,
mereka akan cenderung skeptis dan tidak akan menerima begitu saja setiap
apa yang Anda sampaikan. Salah satu cara untuk meumbuhkan kredibilitas
adalah melalui fakta. Semua dokumen, statistik, jaminan dan hasil riset
merupakan bukti objektif yang dapat mendukung kredibilitas Anda.

2. Kerangka Argumentasi
Ketika telah cukup mengumpulkan berbagai fakta, buti, dan temuan
lainnya, Anda telah siap membuat kerangka argumentasi. Kebanyakan
pesan-pesan persuasive mengikuti rencana organisasional AIDA
(Attention, interest, Disire, and Action).

3. Memilih data Pemikat


Kebanyakan pesan-pesan persuasif menggunakan daya pemikat
dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat yang emosional
(emotional appeals) untuk melakukan persuasi audiens.
Keseimbangan keduanya tergantung pada empat faktor penting, yaitu:
1) Tindakan yang Anda harapkan
2) Harapan audiens Anda
3) Tingkat resistensi yang harus anda hadapi
4) Seberapa jauh Anda dapat menjual ide

Pemikat Emosional

Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi
atau dalam bentuk simpati kepada audiens selama pemikat emosional tersebut sangat kuat.

Pemikat Logika
Ketika memikat logika audiens, gunakanlah salah satu alasan sebagai berikut:
-Analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula.

-Induksi, adalah memberikan alasan dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan umum.

-Deduksi, adalah pemberian alasan dari yang brsifat umum untuk kesimpulan yang spesifik.

Pertimbangan Etika
Dalam pemhaman yang positif, persuasi dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan memberikan
informasi dan menambah pengalaman meraka dalam berbagai hal. Tunjukan suatu perkatian kepada audiens
dengan mengadopsi sikap audiens dengan perhatian yang jujur untuk dapat memenuhi kebutuhan dan minat
mereka.

MENULIS PERMINTAAN PERSUASIVE


1. Permintaan Persuasif untuk Tindakan

Mulailah dengan kalimat yang mampu mengundang perhatian


pembaca yang menunjukkan bahwa anda mengetahui sesuatu
yang sangat diharapkan pembaca. Bahkan pesan persuasive yang
sifatnya memuji atau menyanjung tentang pembaca juga dapat
dibenarkan. Pertengahan, gunakan kalimat yang mampu
menarik minat dan harapan pembaca. Akhiri tulisan anda
dengan suatu permintaan atau permohonan tindakan spesifik.

2. Permintaan dan Pengaduan Persuasif untuk Penyesuaian

Kebanyakan surat pengaduan (claim letters) dimulai dengan pernyataan pesan-pesan


rutin. Namun demikian, anda juga menulis surat pengaduan persuasif dengan
menambahkan bukti tambahan dan menggunakan teknik yang lebih menarik perhatian
pembaca.

MENULIS PESAN PENJUALAN DAN PENGUMPULAN DANA

Ada dua jenis pesan-pesan persuasif, yaitu:

 Surat penjualan (sales letters)


 Surat permohonan bantuan dana (fundraising letters)

Kedua pesan tersebut memiliki perbedaan, yaitu pesan-pesan


penjualan biasanya dikirim oleh organisasi yang berorientasi
pada laba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar
mengeluarkan sejumlah uang atas produk mereka sendiri. Di lain
pihak, pesan-pesan permohonan bantuan dana biasanya dikirim oleh
organisasi nirlaba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar
memberikan bantuan dana atau lainnya kepada pihak lain.
Persamaannya, keduanya bersaing untuk bisnis dan kepentingan
publik. Keduanya juga berusaha melakukan persuasi kepada pembaca
untuk mengeluarkan uang atau waktu untuk menghasilkan suatu
nilai tertentu yang ditawarkan.

1. Perencanan Pesan-Pesan Penjualan

Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk


memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang produk anda. Dalam
penyampaian pesan persuasive, mulailah dengan melakukan analisis audiens dan
memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat, dan emosianal mereka.
Langkah selajutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling
menarik bagi audiens. Ketika melakukan komposisi pesan-pesan persuasive, fokuskan
pada poin penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan,
diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon, surat elektronik
dan iklan media masa dan elektronik.

2. Pengorganisasian dan Komposisi Pesan-Pesan Penjualan

1. Menarik Perhatian, dengan menggunakan kalimat tanya pada permulaan paragraph,


dengan menekankan contoh produk terbaru, memberikan ilustrasi, dan memberikan
solusi dari suatu masalah.
2. Membangun Minat, dengan menekankan titik penjualan produk kepada audiens, dengan
menempatkan titik penjualan utama dalam paragraph awal.
3. Meningkatkan Hasrat, dengan mengungkapakan manfaat utama bagi pembaca dalam
kata-kata atau gambar, grafik atau bagan yang lebih menarik.
4. Memotivasi tindakan, dengan memilih media penyampaian surat penjualan kepada
pembaca yang memungkinkan mereka memberikan tanggapan atas surat tersebut.

3. Perencanaan Pesan-Pesan Permohonan Bantuan Dana

Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat permohonan bantuan dana, yaitu:

1. Anda harus mampu menjelaskan kebutuhan secara spesifik.


2. Tunjukkan kepada pembaca betapa pentingnya donasi yang anda sumbangkan kepada
pihak lain.
3. Kemukakan secara jelas berapa jumlah donasi yang dibutuhkan.
4. Jelaskan manfaat atau kegunaan donasi yang diberikan kepada pembaca.

MENULIS PESAN TAGIHAN

Pesan tagihan adalah pesan peringatan yang dikirim oleh kreditur (penjual) kepada debitur
(pembeli) agar ia melunasi utangnya sesuai dengan yang telah dijanjikan. Hal-hal yang perlu di
kemukakan dalam pesan tagihan antara lain:
· Pernyataan jatuh tempo pembayaran
· Jumlah yang harus di bayar
· Nomor faktur pembelian (secara kredit) serta cara pengiriman uang
Syarat membuat pesan atau surat tagihan dari penjual kepada

pembeli :

1. Mempergunakan kata-kata yang sopan dan hormat


2. Membuat catatan yang teratur dalam pembukuan, terutama

mengenai:

· Nomor dan tanggal faktur yang belum dilunasi

pembayarannya

· Jumlah uang yang belum dilunasi

· Waktu atau tanggal kesanggupan pembeli akan melunasi

pembayaran faktur tersebut yang biasanya telah tercantum dalam

surat perjanjian jual beli.

3. Satu minggu sebelum waktu pelunasan, penjual membuat pesan

atau surat tagihan pertama yang sifatnya mengingatkan kepada

pembeli karena kemungkinan pembeli lupa atas kesibukan-

kesibukan lainnya.

4. Apabila surat tagihan pertama belum mendapat jawaban,

maka penjual akan mengirimkan surat tagihan kedua dengan

melampirkan fotokopi surat tagihan pertama dengan maksud

mengantisipasi kemungkinan bahwa surat tagihan pertama itu

tidak sampai atau ada unsur kesengajaan terlupakan.

5. Apabila surat tagihan kedua belum mendapat jawaban yang

memuaskan, maka penjual akan membuat surat tagihan ketiga

dengan melampirkan fotokopi surat tagihan pertama dan kedua

yang merupakan penegasan mengenai sanggup atau tidaknya

pembeli dalam melunasi kekurangan pembayaran faktur tersebut.

Apabila surat tagihan ketiga belum mendapat jawaban sebagaimana mestinya, maka penjual
mengirim surat tagihan ke empat dengan nada terpaksa menyerahkan persoalan ini kepada
pengadilan setempat, dengan membuat surat gugatan/tuntutan menagih utang atau cara inkaso,
yaitu menagih kepada bankernya pembeli dimana pembeli mempunyai simpanan di bank
tersebut dengan memberikan faktur yang belum di lunasi.
Dewi, Sutrisna. 20067. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi
https://www.google.co.id/search?hl=id&authuser=0&biw=1366&
bih=654&tbm=isch&sa=1&ei=0nvLWt7yCYiDvQS8ppPwDQ&q=berita
+buruk&oq=berita+buruk&gs_l=psy-
ab.3..0j0i30k1j0i5i30k1l2j0i8i30k1l2j0i24k1l4.22600.24778.0.25120.13.10.0.
0.0.0.336.640.3-2.3.0....0...1c.1.64.psy-
ab..10.2.640.0...204.0uPihABNCig#imgrc=tASf4Z3986NEuM:

https://ivo-
m.blogspot.co.id/2011/07/mengkomunikasikanmenyampaikan-
informasi.html

Anda mungkin juga menyukai