Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN

Konsep Terjadinya Kehamilan

Kelompok 8

1. Ayusari Dewi (P3.73.24.2.14.046)


2. Heni Kuswanti (P3.73.24.2.14.0
3. Mutiarani Wahyuningtias (P3.73.24.2.14.0
4. Sherra Yulita Utami (P3.73.24.2.14.0
5. Tri Nur Hanifah (P3.73.24.2.14.0

Kelas : Non Reguler 1A

Pembimbing : Shentya F, SST, M.Keb

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEBIDANAN NON REGULER A

TAHUN AKADEMIK 2014/2015


KATA PENGANTAR

Segala puji Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Asuhan
Kebidanan ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, makalah yang kami buat dapat tercatat dengan rapi dan dapat
kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita
terutama dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.

Bersama dengan ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini. Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan tugas-tugas yang lain dimasa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini, kita
dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan imu pengetahuan.

Bekasi, 12 April 2015

Penyusun
2.1. Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Wanita

2.1.1 Genetalia Eksterna dan Genetalia Interna

a). Genetalia Eksterna

Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi. Yang termasuk genetalia eksterna
yaitu :

 Mons pubis
Daerah yang menggunung diatas simfisis,yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubis) apabila wanita beranjak dewasa. Rambut ini membentuk
sudut lengkung (pada wanita) sedangkan pria membentuk sudut runcing ke
atas.
 Labia mayora
Berada pada kanan dan kiri,berbentuk lonjong,yang pada wanita
menjelang dewasa ditumbuhi rambut lanjutan dari mins
veneris,bertemunya labia mayora membentuk komisura posterior
 Labia Minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan
suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preutium klitoridis dan
dibawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi
orifisium vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang
belum pernah melahirkan).
 Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria,kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe
rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Glands klitoris berisi jaringan yang
dapat berereksi,sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut
saraf.
 Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah laterak dibatasi oleh kedua labia
minora,anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum
juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar
bartholin,yang mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu
koitus.
 Hymen (selaput dara)
Merupakan selamput yang menutupi introitus vagina, biasanya
berlubang membentuk semilunaris,anularis,tapisan,septata,atau fimbria.
Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata.
Hymen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Lubang-lubang
pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret dan darah haid.
 Perineum
Terletak diantara vulva dan anus,panjang sekitar 4 cm.
 Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong,berukuran panjang
mulai dari klitoris,kanan kiri diatas bibir kecil,sampai ke belakang dibatasi
perineum.

b). Genetalia Interna

merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar,terletak disebelah
dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.

 Vagina (liang sanggama)


Yaitu liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan
rahim,terletak diantara kandung kemih dan rektum. Dinding depan vagina
panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. Dinding vagina
berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae,sedangkan
ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan mukosa yang merupakan
kulit,lapisan otot,dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks
membentuk ruangan lengkung,antara lain forniks lateral kanan kiri,forniks
anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina
disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina,arteria
vesikalis inferior,arteri hemoroidalis mediana dan arteria pudendus interna.
Fungsi penting vagina yaitu :
a. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari
rahim
b. Alat untuk bersenggama
c. Jalan lahir pada waktu bersalin
 Uterus (rahim)
Struktur otot yang cukup kuat,bagian luarnya ditutupi oleh
peritoneum,sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim.
Dalam keadaan tidak hamil,rahim terletak dalam rongga panggul kecil
diantara kandung kemih dan rektum.
Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri
dari 3 bagian yaitu:
a. Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
b. Leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
c. Rongga rahim (kavum uteri)

Ligamen-ligamen uterus antara lain :


a. Ligamentum latum
Terletak dikanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga
panggul dan dasar panggul,seolah-olah menggantung pada tuba
b. Ligamentum rotundum (ligamentum teres uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus,kaudal dari insersi
tuba,kedua ligamen ini melalui kanalis ingunalis kebagian
kranial labium mayus.
c. Ligamentum kardinale
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke
dinding panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan
uterus tetap pada posisi tengah.
d. Ligamentum sakro uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum
mengelilingi rektum.
e. Ligamentum vesiko uterinum
Dari uterus ke kandung kemih.

Fungsi utama uterus :

a. Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan


adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium
b. Tempat janin tumbuh dan berkembang
c. Tempat melekatnya plasenta
d. Pada kehamilan,persalinan,dan nifas mengadakan kontraksi
untuk memperlancar persalinan dan kembalinya uterus pada
saat involusi.
 Tuba Falopii (saluran telur)
Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum,berjalan ke arah lateral mulai
dari kornu uteri kanan kiri. Panjangnya 12 cm,diameter 3-8 cm.
Tuba terdiri dari 4 bagian :
a. Pars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba
b. Pars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus,merupakan bagian tuba
yang lurus dan sempit.
c. Pars ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian
tuba yang paling lebar dan berbentuk S,disini biasanya terjadi
konsepsi.
d. Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut
fimbriae,lubangnya disebut ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk menangkap,membawa ovum yang dilepas
ovarium ke jurusan cavum uteri,serta tempat terjadinya konsepsi.
 Ovarium (indung telur)
Ovarium ada 2,kanan dan kiri,dihubungkan dengan uterus oleh ligamen
ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan
perantara ligamen infundibulo pelvicum.
Ukuran ovarium 2,5-5cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut
fossa ovarica waldeyeri.
Ovarium terdiri dari bagian luar(korteks) dan bagian dalam (medulla).
Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap
bulan satu folikel akan matang dan keluar,kadang keluar 2 sekaligus secara
bersamaan,folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla
terdapat pembuluh darah,urat saraf,dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium
yaitu :
a. Mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron
b. Mengeluarkan telur setiap bulan

2.3.Panggul

Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis
minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir,
sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa
menggambarkan keadaang panggul kecil.

Panggul wanita terdiri dari :

I. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang :


- 2 tulang pangkal paha (os coxae)
Terdiri dari 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum (cawan
untuk kepala tulang paha yaitu :
a. Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan
belakang dari panggul.
b. Tulang duduk (os ischium)
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus,pinggir belakang berduri.

c. Tulang kemaluan (os pubis)


Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Tangkai kemaluan yang
berhubungan dengan tulang usus.
- 1 tulang kelangkang (os sacrum) Terdiri dari 5 ruas tulang kelangkang
berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5
- 1 tulang tungging (os coccygis), Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu.

II. Bagian lunak : diafragma pelvis,dibentuk oleh :


- Pars muskularis levator ani
- Pars membranasea
- Regio perineum

Gambar tulang panggul wanita

Fungsi umum panggul wanita :

- untuk menyangga isi abdomen


- untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
- saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran

2.4. Pelvimetri Klinis

1. Pintu atas panggul, Ukuran terpenting dari pintu atas panggul adalah konjugata vera
yang dapat diukur secara tidak langsung yaitu dengan mengukur konjugata diagonalis
dengan pemeriksaan dalam:
1,5 – 2 cm (CV = CD – 1,5)
Pada panggul yang normal promontorium tidak dapat diraba dengan pemeriksaan
dalam karena konjugata diagonalis cukup panjang. Sedangkan pada panggul yang
sempit promotorium dapat diraba. Pintu atas panggul dianggap normal bila:
a. CD > 11,5 cm
b. Multigravida dengan riwayat obstetric yang baik
c. Pada primigravida setelah kehamilan 36 minggu, kepala sudah masuk pintu atas
panggul

Ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul


1. Pemeriksaan luar: Leopold IV divergen
2. Pemeriksaan dalam:
Jarak bidang pintu atas panggul sampai spina iskhiadika adalah 5 cm, jarak bidang
biparietal adalah 3-4 cm. Maka jika bagian terendah kepala sudah mencapai spina
iskhiadika atau lebih rendah, berarti ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas
panggul.

2. Ukuran – ukuran panggul


Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan untuk penilaian,apakah persalinan dapat
berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran-ukuran luar dapat
memberikan petunjuk pada kita akan kemungkinan panggul sempit.

Ukuran luar yang terpenting ialah:

1. Distantia spinarum : Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan
(Ind. 23, Er. 26), kurang lebih 24 – 26 cm
2. Distantia cristarum : Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kira (Ind.
26, Er. 29), kurang lebih 28 – 30 cm.
3. Conjugata externa (Baudeloque) :
Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung prosessus spinosus ruas tulang
lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20), 18 cm.
4. Ukuran lingkar panggul :
Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior
superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat – tempat
yang sama di pihak yang lain (Ind. 80, Er. 90), kurang lebih 10,5 cm.
Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium,
linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-
11 cm
2. konjugata transversa 12-13 cm
3. konjugata obliqua 13 cm
4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

3. Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis
panggul :
1. Ginekoid : paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior sama dengan
diameter transversa bulat : 45%
2. Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum.
segitiga : 15%
3. Antropoid : agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar
daripada diameter transversa.
4. Platipeloid : picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter
anteroposterior, menyempit arah muka belakang : 5%

4. Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul
yang melengkung ke depan (sumbu Carus). Bidang-bidang :

a. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan
promontorium
b. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
c. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.
d. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis

5. Bagian Lunak Panggul


Terdiri atas otot, ligamentum dan fascia, yang meliputi dinding panggul sebelah
dalam dan menutupi panggul sebelah bawah (dasar panggul)

1. Lapisan luar.
• M.sfingter ani ekternus, yang mengelilingi anus.
• M. Bulbokavernosus, yang mengelilingi vulva.
• M. Transversus parinea suferfisialis.
2. Lapisan tengah
• M. Transversus parinea profundus.
• M. Stingfer uretra.
3. Lapisan dalam (diafragma pelvis)
• M. Pubokoksigeus.
• M. Iliokoksigeus.
• M. Koksigeus.

2.5. Sikuls Hormonal

Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat


dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan
ovarium.

a. Glandula Hypophyse, Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:


1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
Mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah
sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita
menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse.
Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian hormon
estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH dapat mempengaruhi
folikel promodial yang berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang
dapat menimbulkan proliferasi pada endometrium.
2. LH (Luteinizing Hormon)
Banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan FSH
menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, penimbunan
subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen dibentuk dalam
jumlah besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH. Sedangkan produksi
LH bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang
dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH juga mempengaruhi korpus luteum serta
memproduksi estrogen dan progesteron yang menyebabkan kelenjar-kelenjar
berleku-leku dan bersekresi.
3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)
Ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi. Prolaktin hormon
terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post menopause. Prolaktin dibentuk
oleh sel alpha (achidophil) dari lobus anterior hyphopyse. Fungsi hormon
prolaktin adalah memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus
luteum, mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air
susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh pusat hipotalamus yang menghasilkan
gonadotropin releasing faktor dan Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang
menghambat produksi prolaktin.

Hormon-hormon ovarium terdiri dari:

1. Esterogen

Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan


timbulnya tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus. Hormon
esterogen berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai persalinan
(kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi epitel vagina dan
mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).

2. Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta.
Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai
pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari sebelum
menstruasi. Hormon progesteron berpengaruh pada uterus dan mammae. Pengaruh
progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:
a. Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok,
sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga memudahkan nidasi.
b. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan
mengurangi pengaruh oksitosin.
Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini dan
lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan sel

1.1 gambar siklus hormonal

1.2 Gambar siklus menstruasi

2.6. Proses terbentuknya Ovum dan Sperma

Pada wanita terjadi di organ yang disebut ovarium. Pada ovarium sendiri
sebenarnya bakal sel telur, yaitu oosit telah ada sejak bayi. Oosit terdiri atas oosit primer
dan sekunder. Oosit sekunder berasal dari oosit primer yang mengalami proses
pembelahan secara meiosis di bawah pengaruh FSH. Di samping oosit sekunder, dalam
proses pembelahan oosit primer secara meiosis dihasilkan juga suatu badan yang disebut
badan polar pertama. Pada oosit sekunder di sekelilingnya terdapat folikel. Folikel-
folikel tersebut di bawah pengaruh FSH akan membelah berkali-kali sehingga
membentuk folikel yang disebut folikel de graaf atau folikel yang telah masak. Di antara
folikel de graaf terdapat suatu rongga. Folikel inilah yang kemudian berperan untuk
memproduksi estrogen pada wanita. Hormon estrogen berperan untuk merangsang
hipofisis mensekresikan Luteinizing Hormone (LH). LH merangsang proses pelepasan
sel telur dari ovarium yang dikenal dengan istilah ovulasi. Apabila sewaktu ovulasi
terjadi fertilisasi maka oosit sekunder akan mengalami proses pembelahan lebih lanjut
sehingga dihasilkan ootid yang bersifat haploid dan juga dihasilkan badan polar yang
kedua. Selanjutnya, ootid tersebut akan berdiferensiasi menjadi ovum atau sel telur.

Dengan demikian, pada proses oogenesis dihasilkan oosit sekunder yang nantinya
akan bersatu dengan sperma pada saat fertilisasi terjadi. Setelah terjadi pembuahan
(fertilisasi), oosit sekunder akan membelah secara meiosis lagi sampai akhirnya
dihasilkan ovum.

Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis

Meiosis, proses dimana gamet terbentuk, juga dapat disebut gametogenesis, harfiah
“penciptaan gamet.” Tipe spesifik meiosis yang membentuk sperma disebut
spermatogenesis, sedangkan pembentukan sel telur, atau ovum, disebut oogenesis. Yang
paling penting yang perlu Anda ingat tentang kedua proses adalah bahwa mereka terjadi
melalui meiosis, tetapi ada beberapa perbedaan spesifik di antara mereka.

a. Spermatogenesis

Testis jantan memiliki tubulus kecil yang berisi sel-sel diploid disebut
spermatogonium yang matang untuk menjadi sperma. Fungsi dasar dari spermatogenesis
adalah untuk mengubah masing-masing dari spermatogonium diploid menjadi empat sel
sperma haploid. Empat kali lipat ini dicapai melalui pembelahan sel meiosis rinci dalam
bagian terakhir. Selama interfase sebelum meiosis I, 46 kromosom tunggal spermatogonium
yang direplikasi untuk membentuk 46 pasang kromatid kakak, yang kemudian bahan genetik
pertukaran melalui sinapsis sebelum pembelahan meiosis pertama. Pada meiosis II, dua sel
anak pergi melalui divisi kedua untuk menghasilkan empat sel yang mengandung seperangkat
unik 23 kromosom tunggal yang akhirnya matang menjadi empat sel sperma. Mulai dari
pubertas, pria akan menghasilkan jutaan sperma setiap hari selama sisa hidupnya.

b. Oogenesis

Sama seperti spermatogenesis, oogenesis melibatkan pembentukan sel-sel haploid


dari diploid sel asli, disebut oosit primer, melalui meiosis. Indung telur perempuan
mengandung oosit primer. Ada dua perbedaan utama antara pria dan wanita produksi gamet.
Pertama-tama, oogenesis hanya mengarah ke produksi satu ovum akhir, atau sel telur, dari
masing-masing oosit primer (dalam kontras dengan empat sperma yang dihasilkan dari setiap
spermatogonium). Dari empat sel anak yang dihasilkan ketika oosit primer membagi
meiotically, tiga keluar jauh lebih kecil daripada keempat. Sel-sel yang lebih kecil, yang
disebut badan kutub, akhirnya hancur, hanya menyisakan sel telur yang lebih besar sebagai
produk akhir dari oogenesis. Produksi satu sel telur melalui oogenesis biasanya terjadi hanya
sekali sebulan, dari masa pubertas sampai menopause.

Gambar pembentukan spermatogenesis


gambar pembentukan oogenesis

2.7. Proses Konsepsi


1. Ovum
Oogenesis adalah proses pembentukan telur (ovum) dimulai pada masa
kehidupan janin wanita. Saat dilahirkan ovarium seorang bayi wanita berisi sel-sel
yang dapat menjalani proses meosis seumur hidupnya. Sekitar 2.000.000 adalah oosit
primer (sel-sel yang menjalani pembelahan meosis pertama) berdegenerasi secara
spontan. Hanya 400-500 ovum yang akan matang selama masa reproduksi wanita
yang berlansung sekitar 35 tahun. Oosit primer mulai pembelahan meosis pertama
pertama (yaitu proses mereplikasi DNA-nya) pada masa kehidupan janin namun pada
tahap ini akan tertahan sampai masa pubertas.
Umunya tiap bulan 1 Oosit primer yang menjadi matang dan menyelesaikan
pembelahan meosis pertamanya lalu menghasilkan 2 sel berbeda yaitu oosit sekunder
dan 1 badan polar kecil. Keduanya mempunyai 22 autosom dan 1 kromosom X. Saat
ovulasi pembelahan meosis yang kedua dimulai namun ovum tidak akan
menyelesaikan pembelahan meosis kedua jika terjadi fertilisasi. Jika terjadi fertilisasi
dihasilkan badan polar yang kedua dan satu zigot (persatuan ovum dan sperma).
Apabila tidak terjadi fertilisasi ovum akan berdegenarasi.
2. Spermatozoa (sel mani)
Saat mencapai pubertas, testis pria mulai mengalami proses spermatogenesis.
Pada pria sel-sel yang menjalani meosis disebut spermatosit. Spermatosit primer yang
menjalani pembelahan meosis pertama lalu berisi kromosom-kromosom dalam jumlah
diploid (2 pasang). Sel tersebut telah membuat salinan DNA-nya sebelum membelah
sehingga ada 4 alel untuk setiap gen. Pada pembelahan meosis pertama dihasilkan 2
spermatosit sekunder yang haploid.
Tiap spermatosit sekunder mempunyai 22 autosom dan 1 kromosom seks yaitu
XY. Pada pembelahan meosis kedua, seorang pria menghasilkan 2 gamet yang
masing-masing mengandung 1 kromosom X dan 2 gamet yang masing-masing
mengandung kromosom Y. Semua kromosom itu akan berkembang menjadi sperma
yang hidup (spermatozoa).
2.8. Siklus Menstruasi

Selama 1 bulan dibedakan 4 masa (stadium) antara lain :

1. Stadium menstruasi (3-5 hari)


2. Stadium proliferasi
 Berfungsi menambah afinitas reseptor estragon sekaligus mempersiapkan resertor
progesterone.
 FSH mengeluarkan esterogen dari ovarium pada stadium ini.
 Fase ini berlangsung hari ke-5 sampai ke-14 setelah HPHT.
Stadium Proliferasi, dibagi dalam :
a. Stadium proliferasi dini
- Endometrium tipis, tebalnya kurang lebih 2 mm.
- Kelenjar-kelenjarnya lurus.
- Epitel-epitelnya lebih rendah.
- Intinya basal.
b. Stadium proliferasi lanjut
- Endometrium jadi lebih tebal
- Akibat bertambahnya stroma akibat pemecahan sel-sel
3. Stadium sekresi
 LH mengeluarkan progesterone dari korpus luteum
 Fase ini berlangsung selama hari ke-14 sampai ke-28 setelah HPHT
Stadium sekresi, dibagi dalam :
a. Stadium sekresi dini
- Lebih tipis dari fase sebelumnya
- Karena kehilangan cairan
- Tebalnya 4-5 mm
- Pada saat ini lapisan terbagi dalam beberapa bagian :
1. Stratum basale
- Lapisan dalam yang berbatasan dengan lapisan otot. Ini aktif kecuali
mitosis pada kelenjar.
2. Startum sponginosum
- Lapisan tengah terbentuk anyaman seperti spons. Ini disebabkan
kelenjar-kelenjar yang banyak melebar dan berkelok-kelok dengan
stroma yang sedikit diantaranya.
3. Startum compactum
- Lapisan permukaan, saluran kelenjar yang sempit, lumennya berisi
secret, stroma yang berlebihan dan memperlihatkan oedem.
b. Stadium sekresi lanjut
- Tebalnya 5-6 mm
- Merupakan peningkatan dari fase sebelumnya.
- Dimana endometrium sekarang sangat vaskuler, kelenjar sangat banyak
berkelok-kelok kaya dengan glikogen sehingga sangat ideal untuk nutrisi dan
perkembangan ovum.
- Sel stroma sitoplasma bertambah
- Pada kehamilan sel stroma ini akibat pengaruh progesterone menjadi sel
desidua
- Pembuluh darah tumbuh cepat sehingga berkelok-kelok dan terdapat pada
lapisan compakta.
4. Stadium premenstruasi (fase iskemia)
- Fase ini terjadi apabila ovum tidak dibuahi
- Berlangsung 2-3 hari sebelum menstruasi
- Gambaran terjadinya fase ini adalah :
Degenerasi korpus luteum menjadikan hormon esterogen dan progesterone
menurun lalu menyebabkan pengerutan lapisan fungsional endometrium akibat dari
vasokonstruksi (penyusutan) arteri spiralis. Terjadi 4-24 jam sebelum menstruasi
sehingga bagian yang nekrosis (kematian sel) terlepas berupa darah menstruasi.

2.8.1. Fase menstruasi


- Mestruasi adalah perdarahan secara periodic dimana darah berasal dari
endometrium yang nekrosis.
- Terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada siklus 28 hari
- Darah haid sebagian besar berasal dari arteri dan vena
- Pada permulaan haid akan terjadi robekan-robekan pada arteri spiral sehingga
terjadi hematom sehingga menggelembung dan robek akhirnya lepas.
- Dengan berkonstraksinya arteri spiralis menyebabkan perdarahan berhenti dan
mulai proses regenerasi lapisan fungsional tersebut luruh.
- Lama rata-rata haid adalah 5 hari (rentang 3-6 hari), rata-rata jumlah darah yang
hilang 50 ml (rentang 20-80 ml) namun semua itu sangat bervariasi .

Anda mungkin juga menyukai