Anda di halaman 1dari 39

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyaji sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah hasil presentasi yang berjudul “Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kehamilan “.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penyusunan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan
sumber informasi. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.

Bekasi, 23 April 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… 2

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 3

Tujuan Penulisan …………………………………………………………………….. 3

Bab II Pembahasan

1.1 Faktor fisik : status kesehatan dan status gizi ………………………………… 4


1.2 Faktor fisik : life style …..…..……………………………………………..... 13
1.3 Faktor fisik : kebiasaan adat istiadat, fasilitas kesehatan ……………………... 16
1.4 Faktor psikologis : stressor internal dan eksternal ………………………….. 25
1.5 Faktor psikologis : support keluarga, substance ……………………………… 26
1.6 Faktor psikologis : partner abuse ……………………………………………... 32
1.7 Faktor lingkungan : kebiasaan adat istiadat …………………………………… 33
1.8 Faktor kesehatan dan ekonomi ………………………………………………... 34

Bab III Penutup

Kesimpulan ……………………………………….………………………………….. 37

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 38

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan
semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan
oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007). Berhasilnya
pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang
proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit,
pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah
Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan di Indonesia masih jauh dari
yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi atau determinan
yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat.

B. Tujuan:
a. Mengetahui faktor fisik status kesehatan, status gizi dan life style
b. mengetahui faktor fisik kebiasaan adat istiadat dan fasilitas kesehatan
c. mengetahui faktor psikologis stressor internal dan eksternal
d. mengetahui faktor psikologis support keluarga,substance abuse, dan partner abuse
e. mengetahui faktor lingkungan kebiasaan adat istiadat
f. mengetahui faktor kesehatan dan ekonomi

3
BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

1.1 Faktor fisik yaitu status kesehatan dan status gizi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

2. Faktor fisik

2.1 status kesehatan

Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami
oleh ibu hamil :

a. Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, termasuk didalamnya adalah:


- hiperemesis gravidarum (HEG)
Hiperemesis gravidarum ialah gejala mual-mual pada ibu hamil yang disertai
dengan muntah-muntah. Hiperemesis gravidarum disebabkan akibat peningkatan drastis
kadar hormone estrogen (yang diproduksi plasenta) dan progesterone yang menyebabkan
perut menjadi kosong dengan lebih lambat, pemicu lain juga karena sensitivitas ibu hamil
terhadap bau-bauan.
- pre-eklamsi/eklamsi
Pre eklamsia, merupakan kondisi dimana terdapat peningkatan abnormal pada
tekanan darah ibu hamil setelah minggu ke 20 kehamilan. Tekanan darah tinggi dan
tingkat protein yang abnormal pada urin adalah tanda preeklamsia.
Eklamsia, eklamsia adalah kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan
preeklamsia. Eklamsia bisa fatal jika tidak segera diobati dan bisa mengarah pada seizure
(serangan sakit yang mendadak seperti penyakit yang diderita oleh penderita epilepsy)
dan bahkan bisa terserang koma
- kelainan dalam lamanya kehamilan
- kehamilan ektopik

4
Kehamilan ektopik atau juga dikenal sebagai kehamilan di luar kandungan merupakan
suatu kondisi kehamilan dimana sel telur yang sudah dibuahi tidak mampu menempel atau
melekat pada rahim ibu, namun melekat ada tempat yang lain atau berbeda yaitu di tempat yang
dikenal dengan nama tuba falopi atau saluran telur, di leher rahim, dalam rongga perut atau di
indung telur. Atau dengan kata lain, kehamilan ektopik meruapakan suatu kondisi dimana sel
telur yang telah dibuahi mengalami implantasi pada tempat selain tempat seharunya, yaitu uterus.
Jika sel telur yang telah dibuahi menempel pada saluran telur, hal ini akan menyebabkan
bengkaknya atau pecahnya sel telur akibat pertumbuhan embrio.

- kelainan plasenta atau selaput janin


- pendarahan anterpatum
- gemelli (kehamilan ganda)

Kehamilan Ganda adalah suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin
sekaligus. Kehamilan Ganda dapat terjadi sebagai akibat pembelahan pada satu telur yang
dibuahi, pembuahan lebih dari satu telur oleh lebih dari satu sperma atau kombinasi dari proses
tersebut. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko komplikasi yang lebih tinggi terhadap ibu
dan bayi. Oleh karena itu dalam menghadapi kehamilan Ganda harus dilakukan perawatan
Antenatal yang Intensif.

Komplikasi yang timbul pada kehamilan ganda:

1. Trimester I
- Emesis sampai hiperemesis gravidarum
- Anemia selama hamil
- Abortus
2. Trimester II/III
- Persalinan premature
- Kehamilan dengan hidramnion
- Pre-eklamsi sampai eklamsia
- Kelainan letak

5
- Antepartum bleeding karena plasenta previa atau retensio plasenta
- Gangguan pertumbuhan janin
- Pertumbuhan Janin Terhambat
- Pertumbuhan prematuritas
- Terjasi anomaly pertumbuhan
3. Komplikasi pasca partus
- Atonia uteri dan perdarahan pasca partus
- Retensio atau rest plasenta
4. Komplikasi saat inpartu
- Inersia uteri primer/sekunder
- Perpanjangan kala II
- KPD (Ketuban Pecah Dini)
- Prolapsus tali pusat
- Persalinan interlocking
- Seksio secarea

b. Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.

Terdapat hubungan timbale balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta
mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh kehamilan, contoh yang
termasuk didalam kategori ini adalah :

- penyakit atau kelainan alat kandungan : varises vulva, karsinoma korpus uteri, karsinoma
serviks, mioma uteri, tumor uteri, kelainan letak uterus, gonorea, DM, hematoma vulva,
edema vulva, kelainan bawaan.
- Penyakit kardiovaskular : penyakit jantung, hipertensi, jantung rematik, endokarditis.
- Penyakit darah : anemia dalam kehamilan, leukemia, kelainan pembekuan darah,
hipofibrinogenemia.
- Penyakit saluran napas: influenza, bronchitis, pneumonia, asma bronkiale, TB paru.
- Penyakit traktus digistivus: tumor usus, diagragmatikagastritis.
- Penyakit hepar dan pancreas: hepatitis, atropi hepar, penyakit pancreas, rupture heptar.
- Penyakit ginjal dan saluran kemih: infeksi saluran kemih, bakteriuria, sistitis, batu ginjal,
gagal ginjal, TBC ginjal.
- Penyakit endokrin: diabetes dalam kehamilan, kelainan kelenjar gondok, kelainan
hipofisis.
- Penyakit saraf: epilepsy, pendarahan intracranial, tumor otak.
- Penyakit menular: IMS, AIDS, kondilomata akuminata, thypus, kolera, tetanus, lepra,
TORCH, campak, varisela, campak.

Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, anemia berat partus
prematurus, asfiksia neonaturum, shock dan perdarahan. Pemahaman mengenai penyakit-

6
penyakit tersebut akan menjadi dasar identifikasi faktor resiko sehingga mampu melakukan
deteksi. Proses pengkajian data dan anamnese sangat perlu dalam menggali komponen-
komponen penyakit yang menyertai kehamilan.

1.2 Status gizi

Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi
yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.Diketahui bahwa
janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Dengan demikian
makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan
bergizi cukup. Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh
selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si
ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen
dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak
yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal,
sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.

Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat,
protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu,
tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau
makanan yang terlalu asin.

Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil

Makanan Ibu Normal Ibu Hamil


Kalori (kal) 2.500 2.780
Protein (gram) 60 72
Kalsium (gram) 0,8 1,5
Feerum (Fe) (mg) 12 15
Vitamin A (IU) 5.000 5.200
Vitamin B (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 70 80
Vitamin D (SI) 2,2 2,5
Riboflavin 15 18
Asam Nikotin 600

a. Kebutuhan energy
- TM 1  penambahan energy 180 kkal/hari
- TM II  penambahan 300 kkal/hari
b. Sumber protein

7
- Berfungsi membentuk jaringan tubuh yang menyusun struktur organ seperti tulang dan
otot.
- Dibutuhkan juga untuk tumbuh kembang janin agar berlangsung optimal
- Pembentukan sel darah merah dalam tubuh janin
- Kebutuhan protein bertambah 17 gram lebih banyak.
- Bahan pangan sumber protein yang dikonsumsi sebaiknya 2/3 berupa bahan pangan
tinggi kandungan gizinya.

Makanan yang mengandung protein tinggi :

- Telur, kacang kedelai, daging, kacang almond, ikan, brokoli, udang, tempe, tahu, bayam .

c. Sumber lemak

- Merupakan sumber energy yang vital untuk pertumbuhan jaringan plasenta dan janin.
- Lemak disimpan sebagai cadangan tenaga  persalinan dan post partum
- Membantu proses pembentukan ASI
- Asam lemak tak jenuh  omega 3 dan omega 6  merupakan asam lemak essensial
yang penting untuk proses tumbuh kembang sel saraf dan sel otak janin.
d. Sumber karbohidrat

8
- Merupakan sumber energy tambahan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan.
- TM I  untuk pembentukan sel darah merah
- TM II dan III  persiapan tenaga ibu dalam proses persalinan

e. Sumber vitamin

- Vitamin A
 Berperan dalam pergantian sel baru pada semua jaringan tubuh dan sel saraf,
pembentukkan tulang, gigi, mencegah cacat bawaan, system kekebalan tubuh ibu
hamil.
- Vitamin B

Vitamin B memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki manfaat untuk tubuh
termasuk untuk ibu hamil. Berikut jenis vitamin B dan kegunaannya bagi ibu hamil.

1. Vitamin B1. Vitamin B1 atau dikenal dengan tiamin berguna untuk meminimalisir
morning sickness bagi ibu hamil selain itu melancarkan pencernaan . Hal yang tak kalah
penting pada trimester akhir konsumsi makanan dengan sumber vitamin B1 akan

9
membantu dalam menyiapkan produksi ASI.Vitamin B1 di dapat dari hati, kacang-
kacang, gandum.
2. Vitamin B2. Dikenal dengan istilah riboflavin yang berfungsi dalam perkembagan janin
di minggu pertama dan membantu dalam mengurai makanan menjadi sari makanan yang
dibutuhkan oleh janin selama masa kandungan. Makanan yang memiliki sumber vitamin
B2 adalah keju, susu, brokoli, jamur, telur dan sayuran hijau.
3. Vitamin B 3. Berfungsi dalam membantu anda mengurangi mual dan muntah di
kehamilan pertama dan membentuk sel otak janin. Viramin B3 dibutuhkan ibu hamil
sebesar 18 mg. Anda dapat melengkapi dengan konsumsi gandum, hati, sayuran hijau,
kacang tanah, susu.
4. Vitamin B5. Vitamin B5 dangat berfungsi falam memelihara sel darah merah selama
kehamilan, kebutuhan ibu hamil sebesar 5 mg. Anda dapat meningkatkan konsumsi
ayam, alpukat, semangka dan ikan sarden.
5. Vitamin B6. Dikenal dengan istilah pridoksin yang diperlukan dalam meningkatkan
kekebalan tubuh selama kehamilan. Makanan dengan sumber makanan vitamin B6
adalah gandum, ikan, susu, kacang kedelai.
6. Vitamin B12. Berperan selama kehamilan anda dalam membentuk sistem saraf pusat
janin dan sel darah merah. Ibu hamil membutuhkan 2,6 mkg. Makanan dengan sumber
B12 terdapat pada telur, susu, rumput laut, daging sapi.

- Vitamin C

Vitamin C dibutuhkan untuk ibu hamil dalam penyerapan zat besi di usus mengingat ibu
hamil banyak yang mengalami anemia. Konsumsi zat besi akan optimal dibarengi dengan
vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan. Ibu hamil dianjurkan menambah asupan vitamin C,
10 mg/hari.

- Vitamin D

Vitamin D memiliki manfaat dalam mengurangi resiko hipertensi dan diabetes. Selain itu
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesulitan bernafas pada bayi. Bantuan sinar
matahari memiliki peran dalam memberikan vitamin D pada tubuh

- Vitamin E

Berfungsi untuk menjaga struktur dan fungsi komponen-komponen sel tubuh ibu dan janin,
membantu pembentukkan sel darah merah, sebagai anti oksidan  melindungi sel tubuh dari
kerusakan. Kebutuhan ibu hamil 15 mg/hari dapat didapatkan dengan mengonsumsi gandum.

f. Sumber mineral

- Yodium

10
- Zat besi: pemberiannya tablet Fe secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi,
sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320
mg, minimal 90 tablet selama kehamilan. Fe sebaikna tidak diminum bersama the atau
kopi karena mengandung tannin atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.
- Serat

g. Asam folat

Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi dari daun hijau
(seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur. Asam folat disebut juga dengan
folacin/liver lactobacillus cosil faktor/faktor U dan faktor R atau vitamin B11. Kebutuhan akan
folic acid sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal dan 300-400 mg/hari pada wanita hamil
sedangkan hamil kembar lebih besar lagi..

Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta, abortus habitualis, solusio plasenta,
dan kelainan kongenital pada janin.

Pemberian asam folat diberikan pada masa perikontrasepsi, satu bulan sebelum konsepsi dan
1 bulan post konsepsi, karena neural tube manusia menutup pada minggu ketiga post konsepsi.
Minimal pemberian suplemen asam folat yang dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut
hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500
mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.

Proporsi kenaikan berat badan selama ibu hamil :

TM 1 = kenaikan berat badan ± 1kg. kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan
kenaikan berat bedan ibu.

TM 2 = kenaikan berat badan ± 3kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% kenaikan berat badan ini
karena pertumbuhan jaringan pada ibu

11
TM 3 = kenaikan berat badan ± 6kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan
ini dikarenakan pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu ± 3kg.

Penilaian status gizi ibu hamil, sebagai berikut :

Berat badan dilihat dari Quartelet atau body mass index (indeks masa tubuh = IMT).
Penilaian IMT diperoleh dengan menghitung. IMT = berat badan sebelum hamil (kg) / tinggi
badan (cm).

Nilai IMT Kategori


< 20 Underweight/dibawah normal
20-24,9 Desirable/normal
25-29,9 Moderate obesity/gemuk/lebih dari normal
Over 30 Severe obesity/sangat gemuk

Keterangan :

- Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas
kehamilan, berat badan lahir rendah.
- Berat badan overweight meningkatkan risiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti
hipertensi, janin besar, sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan.

Standar minimal ukuran lingkar lengan atas (LILA) pada wanita dewasa atau usia reproduksi
adalah 23,5 cm. jika LILA <23,5 cm maka interprestasinya adalah kurang energy kronis (KEK).

Nilai atas untuk anemia pada perempuan

Status kehamilan Hemoglobin (g/dl) Hematokrit


Tidak hamil 12,0 36
Hamil
- Trimester I 11,0 33
- Trimester II 10,5 32
- Trimester III 11,0 33

Penyebab anemia tersering adalah defesiensi zat-zat nutrisi meliputi asupan nutrisi yang
tidak cukup, absorbsi yang tidak kuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan yang
berlebihan. Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defesiensi besi yang
memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom pada asupan darah tepi.

Kurang gizi pada ibu hamil

Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan menimbulkan masalah baik pada
ibu hamil atau pada janin:

12
1. Terhadap ibu

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain:
perdarahan, anemia dan lain-lain

2. Terhadap persalinan

Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya ( premature), perdarahan setelah persalinan serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Tehadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapt
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal.

1.3 Gaya hidup (Life Style)

a. Mitos. Perlu dikaji ada beberapa mitos tertentu yang membahayakan kehamilan dan ada
yang mendukung terhadap pemeliharaan kesehatan selama hamil. Mitos yang mendukung
asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang membahayakan dalam asuhan kehamilan
mestinya dicegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat
pada ibu hamil.

b. Kebiasaan meminum jamu. Meminum jamu merupakan kebiasaan yang berisiko bagi
wanita hamil karena efek meminum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin
seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR, partus prematurus, kelainan ginjal,
aspiksia neonatorum, IUFD dan malformasi organ janin. Dan berisiko bagi ibu sendiri
seperti keracunan, kerusakan jantung dan ginjal, syok dan perdarahan. Hal ini terjadi
terutama apabila dikonsumsi pada trimester I. Menurut standar konsep pengobatan
tradisional sebenarnya diperbolehkan dan dibenarkan dengan persyaratan bahwa zat-zat
atau bahan yang dipergunakan dalam pengobatan tradisional tersebut sudah terbukti
efektif dan bermanfaat dan tidak membahayakan kehamilan.

c. Aktivitas sehari-hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil adalah apakah
aktivitasnta berisiko terhadap kehamilan. Contoh aktivitas yang berisiko yaitu aktivitas
yang meningkatkan stress, berdiri lama sepanjang, mengangkat sesuatu yang berat,
paparan terhadap suhu atau kelembaban yang ekstrim tinggi atau rendah, pekerjaan
dengan paparan radiasi. Nasihat yang penting disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap
boleh bekerja melakukan aktivitas sehari-hari tetapi cermati apakah pekerjaan atau
aktivitas tersebut berisiko terhadap kehamilan.

13
d. Aktivitas seksual. Berdasarkan konsep evidence based bahwa ibu hamil tidak harus
menghentikan aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual.
Beberapa pendapat mengenai hubungan seksual selama hamil didasari pada beberapa
konsep bahwa dalam cairan sperma terkandung prostaglandin sehingga merangsang
munculnya kontraksi, dimungkinkan merangsang timbulnya persalinan. Namun konsep
evidence based menyatakan bahwa pengaruh aktivitas seksual selama kehamilan tidak
terbukti signifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan.

e. Perokok

Merokok adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan bagi ibu hamil. Ibu hamil
yang perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir.

Efek yang muncul diakibatkan merokok adalah:

a. Bagi janin
- BBLR
- Persalinan preterm
- Kematian perinatal.
- Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin dan
peningktan denyut jantung janin.

b. Bagi ibu
- Penyakit paru
- Jantung
- Hipertensi
- Kanker dan lain-lain.

Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting untuk
menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya
merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk menghentikan
merokok melalui kegiatan

a. Antenatal care
b. Kelas antenatal bagi perokok
c. Mengurangi periklanan tentang rokok
d. Area bebas rokok
e. Mengembangkan dan mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di
institusi atau tempat kerja masing-masing.

14
f. Kehamilan di luar nikah dan Kehamilan yang tidak diinginkan

Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan seks pra
nikah atau seks bebas. Selain itu juga bisa terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan
suami istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini dikarenakan
oleh kegagalan alat kontrasepsi.

Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:

a. Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya,


menitipkan anak ke oaring alin atau panti asuhan.
b. Berusaha melakukan aborsi atau bunuh diri.
c. Melakukan pekerjaan seorang ibu walau dengan keterpaksaan.

Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila dipertahankan
kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila pasanagan tidak mau menikahinya.
Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan beban perasaan tidak
nyaman, stress, dihantui rasa malu, rendah diri,merasa bersalah atau berdosa, dpresi atau
tertekan, pesimis dan lain-lain. Dalam hal ini peran bidan juga diperlukan unutk membantu
memberikan penyuluhan tentang seks kepada masyarakat khususnya para remaja agar terhindar
dari seks bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada pasangan usia subur
untuk memilih alat kontrasepsi yang aman dan nyaman. Dengan demikian masalah hamil di luar
nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.

g. Subtance abuse

Adalah prilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk
penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.

1. Penggunaan obat-obat selama hamil


2. Merokok
3. Alkohol dan caffeine
4. Hamil dengan ketergantungan obat atau penggunaan NAPZA
5. Sinar rontgen atau radiasi

h. Kehamilan di luar nikah dan kehamilan tidak diinginkan

Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami para remaja yang dikarenakan sex pranikah, atu
sex bebas, juga dapat terjadi pada kasus ibu marital atau pasangan suami istri yang sudah
menikah yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini biasanya dikarenakan kegagalan
alat kontrasepsi.

i. Kehamilan dengan kematian janin dalam kandungan

15
Ibu hamil dan janin mati dalam kandungan akan mengalami proses kehilangan karena sudah
ada proses dekat dengan bayinya. Pada proses kehilangan, ibu akan menunjukkan reaksi
emosional.

1.3. Faktor fisik yaitu kebiasaan adat istiadat dan fasilitas kesehatan
1. Adat
A. Pengertian
Kebiasaan adalah kegiatan atau kelakuan yang dilakukan secara periodik atau secara
rutin.Adat istiadat adalah kegiatan atau sesuatu yang dibuat oleh masyarakat dan dilakukan
oleh masyarakat secara terus menerus secara rutin sehingga menjadi kebudayaan.

Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan makanan menurut
bentuk atau sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya sehingga menimbulkan
kepercayaan untuk memberikan pantangan jenis makanan yang dianggap dapat
membahayakan kondisi ibuatau janin yang dikandungnya.

B. Faktor kebiasaan danAdat istiadat


Lingkungan adat ini meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan secara turun temurun sejak
dahulu ada dan dijaga baik proses dan tata caranya hingga sekarang yang tentunya
dikhususkan pada ibu hamil. Kegiatan tersebut diantaranya adalah :
1. Mitos
Mitos ialah suatu kepercayaan yang melekat pada disuatu lingkungan masyarakat
tetentu pada daerah tertentu. Mitos bersifat lokal atau hanya pada daerah tertentu yang
memegang teguh kepercayaan tersebut, kadang mitos berupa larangan atau hal yang
harus dihindari karena mereka parcaya bila hal tersebut dilakukan akan berdampak
pada kehidupan mereka atau akan terjadi hal buruk pada mereka. Di Indonesia,
utamanya di pedesaan daerah Jawa berlaku begitu banyak mitos (larangan) seputar
kehamilan yang beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk,
ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian si ibu hamil ataupun si jabang
bayi. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan
dipercaya sebagai amanat / pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan
menimbulkan dampak / karma yang tidak menyenangkan.

16
Padahal jika dinalar dengan akal sehat, diteliti dari segi medis, maupun dari segi
aqidah, banyak mitos yang tidak berhubungan. Walaupun maksud dari nenek-nenek
moyang semuanya adalah baik tetapi tidak semua dari nasehat atau pantangan
kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis maupun ilmiah. Kebanyakan
hanya berdasarkan mitos atau kepercayan saja daripada kenyataannya.
Pada dasarnya tujuan dari orang-orang terdahulu menciptakan mitos bermacam-macam
tentang kehamilan hanyalah supaya si Ibu hamil maupun suaminya dapat menjaga
kehamilan dengan baik. Tujuannya untuk menyiapkan kehamilan yang sehat. Sehingga
bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama yang berkaitan dengan
kebiasaan, konsumsi bahan makanan, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa mitos / adat istiadat Jawa yang berhubungan dengan
kehamilan:
a) Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan
bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi. Sedangkan
gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrem yang
dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres,
pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah
perbuatan yang tak bisa dibenarkan.
b) Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantong baju si Ibu agar
janin terhindar dari marabahaya.
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.
c) Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan
mengganggu janin.
Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga
pada malam hari tidak dianjurkan bepergian.
Secara medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan keluar malam terlalu lama,
apalagi larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam
kurang bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2).

17
d) Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, karena nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya
agar tidak membenci seseorang secara berlebihan.
e) Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak
dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini
hanyalah sebuah mitos belaka.
f) “Amit-amit” adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-nya orang
hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan, mengecewakan dan
sebagainya dengan harapan janin terhindar dari keadaan tersebut.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan
yang tidak bermanfaat.
g) Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan sesuatu,
makanan atau sifat tertentu terutama di awal kehamilannya. Jika tidak dituruti maka
anaknya akan mudah mengeluarkan air liur.
Fakta: tidak ada hubungannya produksi air liur dengan ngidam ibu.
h) Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan
gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat
melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan
semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas
mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk
kesehatan.
i) Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu
diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin
memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga
timbul bercak-bercak pada kulitnya.
j) Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.

18
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau
amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan
karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang.
Karena kebersihannya jelas terjaga dibanding ikan mentah.
k) Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini
menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit
keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik
dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asalkan tidak berlebihan. Karena jika
terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tak
nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
l) Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari)
menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan dengan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus halus
menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh
usus.
2. Upacara Adat Masa Kehamilan
a) Upacara Mengandung Empat Bulan
Dulu pada masyarakat Jawa Barat apabila seorang perempuan baru mengandung 2
atau 3 bulan belum disebut hamil, masih disebut mengidam. Setelah lewat 3 bulan
barulah disebut hamil. Upacara mengandung Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan
sebagai pemberitahuan kepada tetangga dan kerabat bahwa perempuan itu sudah
betul-betul hamil.

Namun sekarang kecenderungan orang-orang melaksanakan upacara pada saat


kehamilan menginjank empat bulan, karena pada usia kehamilan empat bulan itulah
saat ditiupkannya roh pada jabang bayi oleh Allah SWT. Biasanya pelaksanaan
upacara Mengandung empat Bulan ini mengundang pengajian untuk membacakan
do’a selamat, biasanya doa nurbuat dan doa lainnya agar bayinya mulus, sempurna,
sehat, dan selamat.

19
b) Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
Upacara Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu
mengandung 7 bulan. Hal itu dilaksanakan agar bayi yang di dalam kandungan dan
ibu yang melahirkan akan selamat. Tingkeban berasal dari kata tingkeb artinya
tutup, maksudnya si ibu yang sedang mengandung tujuh bulan tidak boleh
bercampur dengan suaminya sampai empat puluh hari sesudah persalinan, dan
jangan bekerja terlalu berat karena bayi yang dikandung sudah besar, hal ini untuk
menghindari dari sesuatu yang tidak diinginkan. Di dalam upacara ini biasa
diadakan pengajian biasanya membaca ayat-ayat Al-Quran surat Yusuf, surat
Lukman dan surat Maryam.

Di samping itu dipersiapkan pula peralatan untuk upacara memandikan ibu hamil ,
dan yang utama adalah rujak kanistren yang terdiri dari 7 macam buah-buahan. Ibu
yang sedang hamil tadi dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat yang dipimpin
seorang paraji secara bergantian dengan menggunakan 7 lembar kain batik yang
dipakai bergantian setiap guyuran dan dimandikan dengan air kembang 7 rupa.
Pada guyuran ketujuh dimasukan belut sampai mengena pada perut si ibu hamil, hal
ini dimaksudkan agar bayi yang akan dilahirkan dapat berjalan lancar (licin seperti
belut). Bersamaan dengan jatuhnya belut, kelapa gading yang telah digambari tokoh
wayang oleh suaminya dibelah dengan golok. Hal ini dimaksudkan agar bayi yang
dikandung dan orang tuanya dapat berbuat baik lahir dan batin, seperti keadaan
kelapa gading warnanya elok, bila dibelah airnya bersih dan manis. Itulah
perumpamaan yang diharapkan bagi bayi yang dikandung supaya mendapatkan
keselamatan dunia-akhirat.

Sesudah selesai dimandikan biasanya ibu hamil didandani dibawa menuju ke


tempat rujak kanistren tadi yang sudah dipersiapkan. Kemudian sang ibu menjual
rujak itu kepada anak-anak dan para tamu yang hadir dalam upacara itu, dan mereka
membelinya dengan menggunakan talawengkar, yaitu genteng yang sudah dibentuk
bundar seperti koin. Sementara si ibu hamil menjual rujak, suaminya membuang
sisa peralatan mandi seperti air sisa dalam jajambaran, belut, bunga, dsb. Semuanya

20
itu harus dibuang di jalan simpang empat atau simpang tiga. Setelah rujak kanistren
habis terjual selesailah serangkaian upacara adat tingkeban.

c) Upacara Mengandung Sembilan Bulan


Upacara sembuilan bulan dilaksanakan setelah usia kandungan masuk sembilan
bulan. Dalam upacara ini diadakan pengajian dengan maksud agar bayi yang
dikandung cepat lahir dengan selamat karena sudah waktunya lahir. Dalam upacara
ini dibuar bubur lolos, sebagai simbul dari upacara ini yaitu supaya mendapat
kemudahan waktu melahirkan, lolos. Bubur lolos ini biasanya dibagikan beserta
nasi tumpeng atau makanan lainnya.

d) Upacara Reuneuh Mundingeun


Upacara Reuneuh Mundingeun dilaksanakan apabila perempuan yang mengandung
lebih dari sembilan bulan,bahkan ada yang sampai 12 bulan tetapi belum
melahirkan juga, perempuan yang hamil itu disebut Reuneuh Mundingeun, seperti
munding atau kerbau yang bunting. Upacara ini diselenggarakan agar perempuan
yang hamil tua itu segera melahirkan jangan seperti kerbau, dan agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.

Pada pelaksanaannya leher perempuan itu dikalungi kolotok dan dituntun oleh
indung beurang sambil membaca doa dibawa ke kandang kerbau. Kalau tidak ada
kandang kerbau, cukup dengan mengelilingi rumah sebanyak tujuh kali. Perempuan
yang hamil itu harus berbuat seperti kerbau dan menirukan bunyi kerbau sambil
dituntun dan diiringkan oleh anak-anak yang memegang cambuk. Setelah
mengelilingi kandang kerbau atau rumah, kemudian oleh indung beurang
dimandikan dan disuruh masuk ke dalam rumah. Di kota pelaksanaan upacara ini
sudah jarang dilaksanakan.

I. Fasilitas Kesehatan
 Fasilitas kesehatan yang lengkap akan mendukung dalam target penurunan AKI dan
AKB

21
 Fasilitas kesehatan di tingkat desa PUSTU, pondok bersalin yang disediakan untuk
bidan PTT
 Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kelurahan biasanya kurang lengkap sehingga
pada pelaksanaannya apabila ada ibu hamil yang memerlikan tindakan kegawat
daruratan
 Dirujuk ke rumah sakit yang ada di wilayah kabupaten dimana mempunyai fasilitas
perlengkapan alat yang lebih lengkap, dan tenaga medis, dokter spesialis lebih banyak
 Untuk itu sebagai bidan harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang luas
agar dalam memberikan pelayanan pada masyarakat setidaknya bisa memberikan
pertolongan pertama pada tindakan kegawat daruratan

Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan
kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga
langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau
berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).

Pemanfaatan pelayanan antenatal care dan sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya
sesuai dengan pedoman yang di tetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan
dalam melekukan pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh,
termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting segera di tangani. Fasilitas
kesehatan

Kurangnya pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil ini berhubungan dengan faktor-faktor:
a) Predis posisi (predis porsing factors)
Terwujud dalam pendidikan umlah anak, pendidikan suami, sikap, umur, pekerjaan,
pendataan, pengetahuan ibu hamil dan sebagaimnya.
b) Pemungkin atau pendukung (enabling factors)
Terwujud dalam jarak fisik lokasi, biaya antenatal care, fasilitas pelayanan antenatal
care, waktu tunggu dan sebagainya.
c) Penguat (reinforcing factors )

22
terwujud dalam perilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap petugas pelayanan
antenatal care, sikap tokoh masyarakat.
Dampak dari kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil akan menimbulkan
kerugian tidak saja pada ibu hamil itu sendiri tetapi juga pengaruh buruk bagi anak yang akan
dilahirkan
Penyebab kematian ibu di Indonesia antara lain :
1. Perdarahan
2. Infeksi dan eklamsia
3. Anemia
4. Terlalu muda atau tua,sering dan banyak

Macam-macam fasilitas kesehatan :


A. PUSKESMAS
Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang bertempat di kecamatan dimaksudkan
sebagai pengganti keberadaan rumah sakit dan klinik2 kesehatan yang bertanggung jawab
atas kesehatan rakyat.

Sasaran pelayanan di klinik keperawatan adalah kasus-kasus yang memerlukan asuhan


keperawatan yang terdiri dari :
1. Sasaran prioritas
Sasaran prioritas individu adalah usia lanjut, penderita penyakit menular (a.l TB
Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, Ispa,/Penumonia), penderita
penyakit degeneratif. Sasaran prioritas ini kemudian akan dilakukan tindak lanjut
dengan kunjungan rumah untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit,
ketidak teraturan minum obat, dan meminimalkan bertambah buruknya kondisi
pasien karena faktor lain di lingkungan tempat tinggal.
2. Sasaran non prioritas
Adalah sasaran yang perlu mendapatkan asuhan keperawatan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari pelayanan pengobatan ataupun pelayanan kesehatan
lainnya. Antara lain : jahit luka, perawatan luka, ganti balutan, kontrol pasca
operasi, perawatan luka bakar, pembersihan kotoran ditelinga, circumcisi/kithan,

23
pemasangan kateter, pemeriksaan rekam jantung, oksigenasi, dan tindakan lain
sesuai dengan ketersediaan sarana di masing-masing Puskesmas.
Masyarakat golongan ekonomi lemah selalu diidentikkan dengan kelompok orang miskin.
Pengidentifikasian ini didasarkan pada rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan, rendahnya
tingkat kesehatan, rendahnya tingkat produktivitas dan minimnya permodalan menjadi faktor
yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendapatan, rendahnya daya tabung dan juga rendahnya
posisi tawar dengan pihak luar. Masing-masing seperti mata rantai yang membentuk lingkaran
kemiskinan yang tidak berujung pangkal, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan
pendapatan per kapita.

Tipe rumah sakit di Indonesia terdiri dari :


1. Rumah sakit umum
2. Rumah sakit terspesialisasi
3. Rumah sakit penelitian atau pendidikan
4. Rumah sakit lembaga atau perusahaan
5. Klinik
Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit
yang ditetapkan oleh menteri kesehatan Indonesia, melalui keputusan Dirjen Pelayanan Medik.

Sasaran pelayanan / macam-macam pelayanan yang diberikan :


1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
2. Pelaksanaan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran social
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan
9. Melaksanakan pelayanan penyuluhan rawat jalan atau
10. rawat darurat dan rawat tinggal.
11. Faktor psikologis : stressor internal dan eksternal

24
1.4 Faktor psikologis yaitu stressor internal dan eksternal
I. Faktor Psikologis/ Jiwa Dalam Kehamilan
Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir
nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
1. Stressor internal
Meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat, tidak percaya diri,
perubahan penampilan, peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut
terhadap kehamilan, persalinan, kehilangan pekerjaan.

2. Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah
ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon
negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali kasih sayang, support mental
dan brokenhome.

Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia
dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.

25
1.5 Faktor psikologis yaitu support keluarga dan substance abuse

FAKTOR PSIKOLOGIS
1. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik
maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi, dimana
sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan
apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru,
kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap
suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan kecemasan. Jika krisis
tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan timbulnya tingkah laku maladatif dalam
anggota keluarga dan kemungkinan trjadi perpecahan antara anggota keluarga. Kemampuan
untuk memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan
hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang
diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :
1. Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak
2. Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau ayah
bagi bayi

Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar
antara lain :
1. Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
2. Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu
3. Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap persalinan
4. Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik
5. Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.

26
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi kehamilan yang dijalani oleh ibu. Orang
yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang ditunjukan
bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama kehamilan akan
menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri
selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini karena ada dua
kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia
dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap anaknya.

Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya
antar lain :
1. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada
istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka
terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
2. Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
3. Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang diperolehnya
mengenai kehamilan.
4. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan
istrinya.

2. Substance Abuse

Substance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang beresiko
secara fisik dan psikologis bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Pengaruh psikologis tersebut
dapat berupa ketergantungan, kecanduan, dan penyalahgunaan. Gejala-gejala gangguan
psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas
marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over dosis), paranoid, dan stress. Pola substance
abuse dapat disebabkan oleh:

27
a. Alkohol dan kafein

Alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat membahayakan jantung ibu hamil dan
merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan dan kelainan pada janin dan menyebabkan
kelahiran premature. Efek negative alkohol tidak hanya pada peminum atau pemakai alkohol
rutin, tetapi juga pada pemakai alkohol yang tidak rutin atau insidental. Wanita hamil seharusnya
tidak mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alkohol sebelum atau selama hamil. Efek
pemakaian alkohol dalam kehamilan dapat berupa pertumbuhan janin terhambat, retardasi
mental, kecacatan, kelainan jantung dan kelainan neonatal. Efek ketidaknormalan pada ibu hamil
akan muncul apabila ibu hamil tersebut mengonsumsi alkohol minimal 28,5 ml perhari dan
mengonsumsi alkohol pada trimester pertama kehamilannya. Kecemasan dan depresi ibu hamil
dan merokok sering meningkatkan konsumsi alkohol.
Apabila seorang wanita hamil meminum alkohol hingga 5–6 gelas sehari, maka besar
kemungkinan akan mengalami yang Sindrom Alkohol pada janin (FAS). Sindrom alkohol pada
janin adalah kondisi dapat menyebabkan bayi lahir dengan mental terbelakang dan kelainan
bentuk tubuh (terutama pada kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung dan susunan saraf pusat).
Bayi semacam ini bisa mengalami kesulitan pernafasan, kontrol suhu tubuh yang buruk, daya
tahan tubuh melawan infeksi rendah dan kurangnya nafsu makan.

b. Merokok

Ibu hamil yang merokok akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok sosial rendah, paritas tinggi, penghasilan
rendah, atau ibu dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerja berat, dan lain-lain.
Efek yang muncul akibat merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan preterm, kematian
perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin dapat menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak
janin dan peningkatan denyut jantung janin. Merokok selain berefek negative pada janin juga
dapat membahayakan ibu. Merokok dapat menyebabkan ibu mengalami penyakit paru, jantung,
hipertensi, arteriosclerosis, kanker paru dan lain-lain.

28
Wanita hamil yang merokok selama kehamilan sudah terpapar tiga jenis zat yang dapat
membahayakan janinnya yaitu karbon monoksida, sianida dan nikotin.
c. Penggunaan obat-obat selama hamil

Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam obat, akan
tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang diberikan kepada ibu
hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti:
1) Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin, terutama penggunaan obat pada trimester
pertama.
2) Kelainan faal alat tubuh.
3) Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu hamil baru akan terlihat pada bayi
yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja atau dewasa. Misalnya pemberian estrogen
pada ibu hamil dapat menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi telah berusia remaja atau
dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil dapat melalui plasenta dan
mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin.
Tabel 1
Daftar Obat yang Berpotensi Membahayakan atau Menimbulkan Kelainan pada Janin.

Nama obat Kemungkinan kelainan pada bayi

Gangguan pernafasan, grey sindrom, (sindrom


Kloramfenikol
abu-abu)

Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna


Tetrasiklin
gigi, gigi rapuh

Dihidrosetreptomisin Tuli

Streptomisisin Gangguan keseimbangan

Amitriptin Iritabilitas neonates

29
Iritabilitas, tidak mau menyusu, takhikardi,
Amfetamin
malformasi kardiovaskuler dan muskuluskeletal

Nitrofurantoin Gangguan dalam darah


Fenasetin Gangguan dalam darah
Anti diabetik per oral Kematian janin dalam kandungan
Anti kanker Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria Kelainan congenital
Aspirin IUGR
Ibu profen Kontriksi duktus arteriosus
Parasetamol Dislokasi sendi paha dan clubfoot
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan
Vitamin dengan dosis
kranifasial, skorbut, ketidakmampuan belajar,
tinggi
kerusakan hati dan tulang

d. Sinar rontgen atau radiasi

Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan terutama adalah pada trimester I
(usia kehamilan 4 sampai 9 minggu). Pada kehamilan trimester I merupakan tahap dasar
pembentukan organ termasuk organ vital otak, sumsum tulang belakang, jantung, ginjal dan
pernafasan, sehingga paparan sinar X-ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkan resiko
kecacatan janin, malformasi janin, retardasi mental pada janin, abortus dan persalinan
prematurus. Efek radiasi terhadap janin tergantung dari umur kehamilan beberapa saat paparan
radiasi berlangsung dan seberapa besar jumlah radiasi yang diterima.

30
e. Kokain

Kokain merupakan stimulant sistem saraf pusat yang mempengaruhi bagian otak yang
mengatur pusat kesenangan. Zat ini dapat dikonsumsi secara oral, melalui intervena dan dihisap.
Kokain ini menimbulkan rasa senang, menyebabkan vasokontriksi, peningkatan denyut jantung
dan suhu tubuh, ilusi mental muncul dan anastesi local. Namun euphoria, energi dan efek
afrodisiak akan berubah menjadi rasa cemas, rasa lemah dan depresi.
Kokain sangat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Hal ini dihubungkan dengan
vasokontriksi yang menyebabkan hiprtensi, cardiac iskhemika, aborsi spontan, IUFD dan
abrupsio plasenta, kelahiran premature, retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR),
mikrosefalus, cacat congetinal dan saluran reproduksi serta urine yang tidak normal.

f. Opiates (narkotik)

Pengunaan opiates dalam kehamilan dapat menyebabkan IUGR, kelahiran premature dan
kematian bayi, ibu akan menolak kehamilannya dan menyebabkan stress pada janin bahkan
sampai kematian.
Bayi baru lahir dari ibu pengguna opiates saat hamil harus siap menerima akiba fatal
yaitu Syndrome narkotik.

g. Ampetamin

Ampetamin termasuk obat perangsang yang mempunyai efek hampir sama dengan
kokain, berpengaruh pada pengurangan lingkar kepala janin dan meningkatnya risiko terjadinya
abruptio plasenta, IUGR, dan IUFD. Hal ini berhubungan dengan vasokontriksi yang disebabkan
oleh ampetamin. Penggunaan ampetamin pada saat hamil juga berhubungan dengan penurunan
nutrisi dan berat badan.

31
1.6 Faktor psikologis yaitu partner abuse
1. Partner Abuse

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah


wanita yang telah bersuami. Partner abusive merupakan kekerasan atau penyiksaan yang
dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan seperti
pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan psikologi, seperti tidak diperhatikan,
suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah
laku suami yang buruk (pemabuk, penjudi, pemarah).
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh
tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi membahayakan ibu dan bayinya. Efek
psikologis yang muncul akibat partner abusive adalah gangguan rasa aman dan nyaman pada
pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan lainnya.
Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama,
dan latar belakang sosial ekonomi. Wanita yang mendapatkan kekerasan dalam rumah tangganya
akan merasa harga dirinya rendah, kurang percaya diri, terlihat cemas dan depresi, ketakutan
terjadi kekeran berulang, ketakutan adanya ancaman pembalasan apabila dia meninggalkan
pasangan sehingga wanita harus terus tinggal di dalam rumah dan terus berharap keadaan ideal
akan terjadi pada keluarganya.
Kejadian ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama kehamilan. Pasangan
melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan genetalia, sehingga ini akan
mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature, dan still birth. Pelaku melakukan
kekerasan tersebut dengan sadar berusaha mengakhiri kehamilan karena merasa cemburu melihat
istrinya hamil dan akan mempunyai anak.

32
1.7 Faktor lingkungan yaitu kebiasaan adat istiadat

1. Kebiasaan adat istiadat


Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar
dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelompok masyarakat dengan
kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan respon dalam
mengahadapinya. Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi serta pengaruhnya
terhadap kondisi kesehatan ibunya perlu dilihat dalam aspek biopsikososiokuluralnya
sebagai suatu kesatuan bukan hanya dilihat semata dari aspek biologis dan fisiologisnya.
Tiap perpindahan dari satu tahapan kehidupan kepada tahapan kehidupan yang
lainnya merupakan suatu masa krisis yang gawat atau membahayakan baik bersifat nyata
ataupun tidak nyata sehingga diadakan serangkaian upacara bagi ibu hamil untuk mencari
keselamatan bagi diri ibu serta janinnya. Contoh diJawa : ada mitoni, procotan dan
brokohan, sepasaran, selapanan. Ada juga masyarakat yang mempunyai adat istiadat
bahwa wanita hamil harus ngantongi gunting supaya terhindar makhluk jahat, hal ini
tentu sangat merugikan ibu hamil karena apabila tidur juga ngantongi gunting akan dapat
membahayakan kalau tertusuk gunting.Namun demikian anda sebagai bidan tidak boleh
serta merta langsung melarang, tetapi diarahkan supaya kebiasaan tersebut tetap
dilakukan tetapi tidak membahayakan ibu hamil tersebut, misalnya : gunting supaya
dilepas ketika tidur.
Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan
makanan menurut bentuk atau sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya
sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis makanan yang dianggap
dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya. Misalnya tidak boleh
makan yang amis – amis contohnya ikan, telur nanti, daging karena dapat menyebabkan
bayinya disemuti banyak lemak, ketika lahir bayinya seluruh badan ada putih – putihnya.
Hal tersebut tidak benar justru kebiasaan tersebut kalau dilakukan dapat menimbulkan
ibu hamil kurang gizi sehingga dapat membahayakan ibu maupun janinnya.

33
1.8 Fasiltas kesehatan dan ekonomi

1. Fasilitas kesehatan
Untuk mencapai suatu kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan prasarana
(fasilitas kesehatan) yang memadai. Masalah yang timbul karena faktor 3 keterlambatan,
yaitu:
1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan
kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh status ekonomi, status pendidikan, status
wanita, karakteristik penyakit.
Untuk mengantisipasi keadaan ini anda sebagai bidan harus menanyakan kepada
ibu hamil sejak awal tentang :
- Ibu akan melahirkan dimana.
- Ibu ingin ditolong siapa,
- Kalau ada masalah dirujuk kemana
- Kalau berangkat ke fasilitas kesehatan pakai kendaraan apa
- Sudah menyiapkan biaya atau belum
- Yang akan mendampingi saat persalinan siapa
- Kalau memerlukan donor darah siapa yang menjadi pendonornya, pastikan
sekitar HPL orang tersebut tidak pergi keluar kota
- Alat perlengkapan ibu dan bayi apakah sudah disiapkan
- Kalau memerlukan penanganan khusus, siapa yang berhak menentukan
keputusan. Kalau hal ini dilakukan sejak dini, akan mengurangi resiko kejadian
yang tidak diinginkan pada ibu hamil. Seringkali terjadi ibu hamil sudah
merasakan sakit
– sakit atau bahkan ada tanda bahaya baru mikir akan dibawa kemana, hal inilah
yang dimaksud dengan keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam
mencari pelayanan kesehatan.
2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan itu sendiri. Hal ini disebabkan
oleh jarak, transportasi, jalan dan biaya. Ini masih berhubungan dengan

34
keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan.
Kalau anda sudah mengantisipasi sejak awal maka keterlambatan dalam mencapai
fasilitas kesehatan tidak akan terjadi karena sejak awal ibu hamil dan keluarganya
sudah menyiapkan kendaraan dan biaya.

3. Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat dipengaruhi oleh kualitas


tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang tersedia juga menunggu keputusan
dari keluarga pasien. Hal ini dapat terjadi apabila ada tenaga kesehatan yang tidak
mampu mendiagnosa secara tepat sehinggan tindakan yang diberikan kepada
pasien tidak tepat, atau tenaga kesehatan yang kurang serius dan lambat sehingga
tidak segera menangani pasien.
Demikian juga melihat kondisi di daerah dimana alat sarana prasarana
yang memadai sehingga tidak menunjang tenaga kesehatan yang akan melakukan
tindakan karena tidak adanya alat. Keterlambatan ini tidak hanya tergantung
tenaga kesehatan dan sarana kesehatan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh
keluarga ibu hamil. Misalnya : ibu hamil memerlukan penangan tindakan darurat
sehingga dikirim rumah sakit besar di ibukota propinsi yang jauh dari rumah ibu
hamil. Banyak orang mengantar termasuk suami dan tetangga tetapi bapak dari
ibu hamil tersebut tidak ikut mengantar karena saat itu sedang ke sawah.Ketika
sampai di rumah sakit, ibu hamil diperiksa, maka dokter menentukan segera harus
di operasi, maka perlu minta persetujuan dari keluarga untuk menandatangani
inform consent (surat persetujuan) sebagai bukti bahwa keluarga menyetujui
tindakan yang akan dilakukan. Ternyata suami tidak berani tanda tangan karena
yang berhak menentukan keputusan adalah bapak dari ibu hamil tersebut,
sehingga sangat berpengaruh pada pelayanan. Maka anda sebagai seorang bidan
harus sejak awal menyiapkan ibu hamil dan keluarganya untuk bersiap diri sejak
awal untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan.

35
2. Ekonomi
Aspek finansial ini dapat menjadi masalah jika misalnya ibu hamil yang suaminya
belum bekerja, berhenti bekerja atau dengan penghasilan kurang mungkin juga ibu harus
tinggal dirumah kontrakan yang murah dan kumuh sehingga membuat ibu rentan
terhadap penyakit. Untuk menghemat pengeluaran terkadang ibu hamil tersebut tidak
dapat mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi yaitu kaya akan protein, kalsium atau
mineral yang lain yang dibutuhkannya dan ibu juga harus bekerja untuk membantu
perekonomian keluarga sehingga menyebabkan waktu istirahatnya berkurang, tidak ada
waktu dan biaya untuk memeriksakan kehamilannya. Anda sebagai bidan juga harus
memahami tentang peraturan jaminan kesehatan untuk ibu melahirkan (Jampersal),
sehingga kalau ada ibu hamil yang mengalami hal tersebut dapat diarahkan ke Jampersal
dan dibantu untuk melengkapi syarat – syaratnya.

36
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik,
psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi

a. Faktor Fisik

Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya.
Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:

· Status kesehatan
· Status gizi
· Gaya hidup
b. Faktor Psikologi

Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :

· Stressor
· Support keluarga
· Substance abuse
· Partner abuse
c. Faktor Lingkungan

Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan
tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.

37
DAFTAR PUSTAKA

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/01/20/1437345p.jpg

http://bidanku.com/6-vitamin-penting-untuk-ibu-hamil

http://bidanku.com/kehamilan-ektopik

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=10401

http://forum.kompas.com/perempuan/69540-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kehamilan.html

http://us.images.detik.com/content/2013/05/16/900/karbo_cntt.jpg

http://www.academia.edu/4517729/Faktor_faktor_Yang_Mempengaruhi_Kehamilan

http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/faktor-lingkungan-sosial-budaya-dan-ekonomi

http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/uraian-materi-1-41840702

https://negeri4musim.files.wordpress.com/2011/11/asam-folat.png

Jannah, Nurul. Buku ajar asuhan kebidanan: kehamilan. Jakarta: ANDI

38
ASUHAN KEHAMILAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

MAKALAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

KELAS : NON REG 1A

KELOMPOK : 4

NAMA ANGGOTA :

1. DINA PURNAMASARI (P3.73.24.2.14.048)


2. DWI UTAMI LESTARI (P3.73.24.2.14.049)
3. LAILI ROMDINA (P3.73.24.2.14.058)
4. RIKA ANGGORO VENNY ( P3.73.24.2.14.066)
5. ELIZABETH NOVIA (P3.73.24.2.14.081)

PRODI D-III KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3
TAHUN AJARAN 2014-2015

39

Anda mungkin juga menyukai