PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas didapatkan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari ekplorasi.
2. Mengetahui pengertian tembaga.
3. Mengetahui model eksplorasi yang digunakan pada eksplorasi
tembaga.
BAB II
PEMBAHASAN
Geologist
Ahli metalurgi
Ahli lingkungan
Berbgai disiplin ilmu tersebut harus dapat berkomunikasi satu sama lain dan
mengerti mengenai ketelitian, ketepatan dan keanekaragaman data yang
diterimanya.
Disebabkan jumlah endapan bahan galian yang ada di kerak bumi makinn
lama makin berkurang, maka manusia harus mengembangkan pemikiran
bagaimana cara pencarian endapan bahan galian itu secepat dan semudah
mungkin. Perkembangan ilmu eksplorasi ini sejajar dengan perkembangan ilmu
geologi, pemetaan udara, penyelidikan secara geofisika dan geokimia.
Dasar pemilihan daerah untuk eksplorasi harus memperhatikan beberapa
criteria, yaitu :
Model geologi
Strategi pencarian
Pemilihan metode
Pertimbangan ekonomi
2.2 Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin
Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu
unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan
lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan
dengan timah untuk membuat perunggu.Logam ini dan aloinya (campuran) telah
digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di
Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya
disingkat jadi сuprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan
tembaga(II).
Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam
konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan
kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam
jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia
dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di
bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal
Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu, tapi lebih dari 96%
dari jumlah yang ditambang baru diekstraksi setelah 1900. Cadangan tembaga di
bumi pun masih amat besar (sekitar 1014 ton), atau cukup untuk 5 juta tahun
dengan kecepatan ekstraksi saat ini.Meski begitu, hanya sebagian kecil saja dari
jumlah ini yang bernilai ekonomis, dengan teknologi dan harga jual saat ini.
Beberapa estimasi mengatakan bahwa cadangan yang ada hanya cukup untuk 25
sampai 60 tahun lagi, tergantung dari seberapa besar peningkatan penggunaannya.
Daur ulang tembaga merupakan salah satu sumber utama.
A. Genesa Tembaga
Genesa endapan bijih tembaga secara garis besar dapat dibagi 2 (dua)
kelompok, yaitu genesa primer dan genesa sekunder.
1. Genesa Primer
Proses genesanya berada dalam lingkungan magmatik, yaitu suatu proses
yang berhubungan langsung dengan intrusi magma. Berikut skema mekanisme
ganesa primer.
sebagian Magma
Batuan beku
ataumineral
mengkrist terbentuk
al
Magma
Magma sampai di
permukaan bumi,
tekanan magma
berkurang, temperature
turun
Endapan
pegmatiet
terbentuk
Bahan non-volatile Bahan
terinjeksi volatile
terlepas
Endapan
hidrotermal
2. Genesa Sekunder
Proses genesanya melalui proses ubahan (alteration) yang terjadi pada
mineral-mineral urat (vein) terutama tembaga yang bersifat tidak stabil bila
terkena pengaruh air dan udara. Mineral sulfida yang terdapat di alam mudah
sekali mengalami perubahan.Mineral yang mengalami oksidasi dan berubah
menjadi mineral sulfida kebanyakan mempunyai sifat larut dalam air. Akhirnya
didapatkan suatu massa yang berongga terdiri dari kuarsa berkarat yang disebut
Gossan (penudung besi). Sedangkan material logam yang terlarut akan
mengendap kembali pada kedalaman yang lebih besar dan menimbulkan zona
pengayaan sekunder.
Pada zona diantara permukaan tanah dan muka air tanah berlangsung
sirkulasi udara dan air yang aktif, akibatnya sulfida-sulfida akan teroksidasi
menjadi sulfat-sulfat dan logam-logam dibawa serta dalam bentuk larutan, kecuali
unsur besi. Larutan mengandung logam tidak berpindah jauh sebelum proses
pengendapan berlangsung. Karbon dioksit akan mengendapkan unsur Cu sebagai
malakit dan azurit. Disamping itu akan terbentuk mineral lain seperti kuprit,
gunative, hemimorfit dan angelesit. Sehingga terkonsentrasi kandungan logam
dan kandungan kaya bijih.
Apabila larutan mengandung logam terus bergerak ke bawah sampai zona
air tanah maka akan terjadi suatu proses perubahan dari proses oksidasi menjadi
proses reduksi, karena bahan air tanah pada umumnya kekurangan oksigen.
Dengan demikian terbentuklah suatu zona pengayaan sekunder yang dikontrol
oleh afinitas bermacam logam sulfida.
Logam tembaga mempunyai afinitas yang kuat terhadap belerang, dimana
larutan mengandung tembaga (Cu) akan membentuk seperti pirit dan kalkopirit
yang kemudian menghasilkan sulfida-sulfida sekunder yang sangat kaya dengan
kandungan mineral kovelit dan kalkosit. Dengan cara seperti ini terbentuk zona
pengayaan sekunder yang mengandung konsentrasi tembaga berkadar tinggi bila
dibanding bijih primer.
penambangan
Foto udara, dapat berupa foto satelit, dapat membantu melokalisasi daerah
mineralisasi dengan terdapatnya gossan, perubahan tumbuhan dan struktur
B. Survei Tinjau
Prospeksi/eksplorasi pendahuluan
Eksplorasi detail
Cadangan bijih
Skala 1: 20.000
1: 500
Penambangan
C. Model Genetik
Dari hasil survei tinjau didapat daerah yang menarik untuk eksplorasi
pendahuluan berupa model genetik dan klasifikasi endapan mineral yang ada
sehingga dapat memberikan arahan untuk eksplorasi selanjutnya. Untuk endapan
tembaga, dapat dilokalisasi cirri-ciri ubahan dan tanda-tanda mineralisasi tembaga
sehingga penelitian dapat ditekankan pada daerah-daerah tertentu.
D. Eksplorasi Pendahuluan
Geofisika lokal, dilihat dari sifat endapan, yaitu endapan bijih tembaga,
maka cara geolistrik digunakan untuk menyelidiki endapan sulfida yang
menghasilkan arus listrik. Cara geolistrik seperti juga cara geofisika lainnya
berttitik tolak pada sifat-sifat fisis bumi.
Metode resistivitas
Metode ini termasuk dalam cara dinamis. Parameter yang diukur adalah
tahanan jenis dari batuan atau medium di bawah permukaan dan bertujuan untuk
mengetahui penyebaran mineral-mineral konduktif, terutama mineral sulfida
dengan cara mapping (pemetaan).
Pembuatan paritan dan sumur uji untuk mengetahui struktur dan penyebaran
mineralisasi secara detail, dilakukan pengamatan geologi, ubahan,
mineralisasi, struktur dan pelapukan yang ada
Pengambilan conto
Pengambilan contoh adalah suatu proses pengambilan sebagian kecil dari
suatu bahan sedemikian rupa sehingga konsistensi bagian tersebut merupakan
wakil dari keseluruhannya. Berapa banyak dan bagaimana contoh harus diambil
tergantung beberapa faktor geologis seperti : sifat ilmiah, bentuk dan ukuran
endapan, maksud dan batasan untuk apa conto ini diperlukan (park).
Channel Sampling
Channel sampling dilakukan baik di tambang bawah tanah maupun di open
pit dilakukan dengan cara: test pitting, drifts, cross cut, raises, shaft dan stope,
cara ini merupakan cara konvensional. Prosedur pengambilannya adalah:
- membersihkan permukaan (dengan semprot air atau disikat) dari debu,
garam-garam yang larut, slimes
- bila perlu permukaan tersebut dihilangkan sedikit (chipping) untuk
mendapatkan permukaan yang segar, bebas dari pengaruh oksidasi
- tandai tempat saluran tersebut
- ukuran channel 4 – 10 cm lebar, 2,5 – 3 cm dalam
- mengumpulkan conto dalam kantung conto
- menandai conto, harus tahan lama tanda tersebut dan harus cocok tanda
sample dengan aslinya
Chip Sample
Chip sample atau grab sample biasanya diperoleh dari suatu operasi
pendahuluan. Sistem pegumpulannya secara random dari suatu pecahan-pecahan
batuan atau bijih dari permukaan yang tersingkap dari suatu tambang, conto
diambil dapat sepotong atau beberapa potong dan beratnya 1 – 2 kg.
G. Teknik Petrologi
Petrografi
Mineragrafi
Mikroprobe
XRD
Fluida inklusi
XRF dan NA
Penentuan umur
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu :
Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,
kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
Tahapan model eksplorasi pada eksplorasi tembaga yaitu :
1. Studi awal
2. Survei tinjau
3. Model genetik
4. Model eksplorasi pendahuluan
5. Model genetik lokal
6. Model eksplorasi detail
7. Sumber daya terukur
3.2 Saran
Hendaknya agar makalah tentang Teknik Eksplorasi Tembaga ini dapat
dipelajari dengan seksama oleh pembaca mengingat eksplorasi adalah hal yang
sangat penting dalam tahap kegiatan pertambangan. Dimana pada tahap eksplorasi
inilah keterdapatan cadangan mineral atau bahan galian pada suatu lokasi dapat
diketahui.
DAFTAR PUSTAKA