Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

PELEDAKAN

Dosen Pengampu :
Ikhwan Fajeri, ST., MT.

Disusun oleh:
Tiara Nauli M.E. Nasution
DBD 115 012

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
2017
Soal UTS Teknik Peledakan

Suatu perusahaan memiliki target pembongkaran overdurden sebanyak 3000 BCM


+ 2 angka nim terakhir dikali 100 (contoh NIM DBD xxxxx24, maka target
pembongkaran OB adalah sebanyak 3000+(24x100) = 5.400 BCM). Tinggi jenjang
yang diinginkan adalah 6 m, dengan menggunakan alat bor drilltech yang memiliki
diameter bor 3 inch, pemboran selalu tegak dengan pola sejajar, peledakan
dilakukan berurutan (memakai waktu tunda)

Untuk melakukan peledakan dilakukan pencarian data bahan peledak dan data
batuan. Batuan di lokasi memiliki bobot isi sebesar 1,7 ton/m3 (106,13 lb/cuft)
dengan kondisi batuan terekahkan. Bahan peledak diketahui memiliki bobot isi
sebesar 1,3 ton/m3 (81,16 lb/cu ft) dan memiliki nilai kecepatan ledakan sebesar
12.100 fps.

Dilakukan dua simulasi rancangan, rancangan pertama menggunakan teori R.L.


Ash dan yang kedua menggunakan teori Konya. Asumsi untuk masing-masing teori
adalah sebagai berikut:

Parameter R.L Ash

Kb std = 30, Kt = 0,7, Kj = 0,3

Parameter Konya

Kd = 1,3, Ksg = 0,9, Kt = 0,7, Kj = 0,3

Tugas anda sebagai seorang engineer blasting adalah menggambarkan geometri


peledakan (minimal 6 lubang) dan kemudian menganalisis perbedaan antara 2 teori
yang digunakan! (dapat dijelaskan melalui perbandingan jumlah lubang, powder
factor, atau lainnya yang menurut anda penting antara 2 teori tersebut).
JAWABAN :

Diketahui :

 Target pembongkaran overburden = 3000 BCM + (12 x 100) = 4200 BCM


 Tinggi jenjang (H) = 6 m
 Diameter bor (De) = 3 inch = 0,0762 m
 Bobot isi batuan (⍴r) = 1,7 ton/m3(106,13 lb/cuft)
 Bobot isi bahan peledak (⍴e) = 1,3 ton/m3 (81,16 lb/cuft)
 Kecepatan ledakan (VOD) = 12100 fps

Penyelesaian :

1. Asumsi Teori R.L Ash

Parameter R.L Ash :


Kb std = 30, Kt = 0,7, Kj = 0,3

Maka :
a. Burden
1 1
 Energi potensial bahan peledak yang dipakai  3   BP x [VOD BP ] 2  3
AF1     2 
 Energi potensial bahan peledak standar   1.2 x [12000] 
1,3 𝑋 [12100]2
=[ 1,2 𝑋 [12000]2]1/3

= 1,03
1 1
 Bobot Isi batuan standar  3 160 pcf  3
AF2      
 Bobot Isi batuan yg diledakkan   Batuan 
160 𝑝𝑐𝑓 1/3
=[ ]
106,13

= 1,14
Kb = Kb std x AF1 x AF2
= 30 x 1,03 x 1,14
= 35,226
𝑲𝒃 𝒙 𝑫𝒆
B = 𝟑𝟗,𝟑
𝟑𝟓,𝟐𝟐𝟔 𝒙 𝟑
= 𝟑𝟗,𝟑

= 2,689007634 m
b. Spasi
Lubang bor diledakan secara berurutan (sequence delay), maka Ks = 1.
Sehinnga :
S =B
S = 2,689007634 m
c. Stemming
Kt = T/B
T = Kt x B
= 0,7 x 2,689007634
= 1,882305344 m
d. Subdrilling
Kj = J/B
J = Kj x B
= 0,3 x 2,689007634
= 0,80670229 m
e. Kedalaman
L =H+J
= 6 + 0,80670229
= 6,80670229 m
f. Powder Colomb
Pc = L-T
= 6,80670229 – 1,882305344
= 4,924396946 m
Pola yang dipakai =BxS
= 2,689007634 m x 2,689007634 m
Volume Setara =BxSxH
= 2,689007634 x 2,689007634 x 6
= 43,34857233 m3

Volume Handak di satu lubang = πr2 x Pc


= 3,14 x (0,0381)2 x 4,924396946
= 0,022445674 m3
Berat = Volume handak x densitas
= 0,022445674 x 1,3
= 0,029179376 ton

𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑜𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑏𝑢𝑟𝑑𝑒𝑛


Jumlah lubang ledak = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎
4200
=43,34857233

= 96,80860671 ~ 97 lubang

Total jumlah bahan peledak = Berat Handak dalam satu lubang x jumlah lubang
ledak
= 0,029179376 x 97
= 2,830399472 ton

2. Asumsi Teori Konya


Parameter Konya :
Kd = 1,3, Ksg = 0,9, Kt = 0,7, Kj = 0,3

Maka :
a. Burden
⍴𝑒
B = 3,15 x De x (⍴𝑟 )1/3
81,16
= 3,15 x 3 x (106,13)1/3
= 8,641711561 ft → 2,634668159 m
B’ = Kd x Ksg x B
= 1,3 x 0,9 x 2,634668159
= 3,082561746 m
b. Spasi
Ledakan terjadi sequence (delay time) maka nilai Ks = 1,4 , sehingga :
S = Ks x B’
= 1,4 x 3,082561746
= 4,315586444 m
c. Stemming
T = Kt x B’
= 0,7 x 3,082561746
= 2,157793222 m
d. Subdrilling
J = Kj x B’
= 0,3 x 3,082561746
= 0,924768522 m
e. Kedalaman
L =H+J
= 6 + 0,924768523
= 6,924768522 m
f. Powder Colomb
Pc = L-T
= 6,924768523 – 2,157793222
= 4,766975300

Pola yang dipakai = B’ x S


= 3,082561746 m x 4,315586444 m
Volume Setara = B’ x S x H
= 3,082561746 x 4,315586444 x 6
= 79,8183701 m3
Volume Handak di satu lubang = πr2 x Pc
= 3,14 x (0,0381)2 x 4,766975300
= 0,021728137 m3
Berat = Volume handak x densitas
= 0,021728137 x 1,3
= 0,028246578 ton
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑜𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑏𝑢𝑟𝑑𝑒𝑛
Jumlah lubang ledak = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎
4200
=79,8183701

= 52,61946585 ~ 53 lubang

Total jumlah bahan peledak = Berat Handak dalam satu lubang x jumlah lubang
ledak
= 0,028246578 x 53
= 1,497068634 ton

Analisis Perbedaan Teori R.L. Ash dan Teori Konya :


 Dari teori R.L. Ash dan teori Konya didapatkan jumlah lubang yang
berbeda. Hal ini disebabkan variabel dan cara perhitungan yang digunakan
masing-masing teori berbeda.
 Pada teori R.L. Ash jumlah lubang ledak lebih banyak karena jarak pola
antar lubang ledak lebih kecil. Sebaliknya, pada teori Konya jumlah lubang
ledak lebih sedikit karena jarak pola antar lubang ledak lebih besar.
 Total jumlah bahan peledak yang digunakan pada teori R.L. Ash lebih besar
dikarenakan pada teori R.L. Ash memiliki jumlah lubang ledak dan berat
bahan peledak yang lebih besar daripada teori Konya.
 Pada teori R.L. Ash dan teori Konya memiliki nilai spasi yang berbeda.
Nilai spasi 1 untuk teori R.L. Ash dan nilai spasi 1,4 untuk teori Konya.
 Pada teori Konya terdapat B’ (Burden Koreksi) terhadap struktur geologi.
1. Gambar Geometri Peledakan Teori R.L. Ash
2. Gambar Geometri Peledakan Teori Konya

Anda mungkin juga menyukai