Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan :

1. Air asam tambang merupakan hasil reaksi oksidasi batuantambang


yang kaya akan mineral sulfida (Schipper, 2004).
2. Air asam tambang (AAT) atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
“acid mine drainage (AMD)” atau “acid rock drainage (ARD)”
terbentuk saat mineral sulphida tertentu yang ada pada batuan terpapar
dengan kondisi dimana terdapat air dan oksigen (sebagai faktor utama)
yang menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air
dengan kondisi asam.
3. Efek buruk AAT adalah ia sangat mematikan bagi organisme perairan
terutama organisme kecil termasuk ikan. AAT tidak juga hanya
mencemari perairan namun juga tanah dan lahan. AAT juga
meningkatkan laju pelarutan dan melepaskan berbagai jenis logam
(utamanya logam berat) yang semakin meningkatkan efek negatif AAT
terhadap lingkungan.
4. Ada dua metode untuk mencegah dan menangani air asam tambang,
yaitu dengan Metode Dry Cover dan Metode Wet Cover.

3.2 Saran

Kami menyarankan agar setiap perusahaan yang bergerak di bidang


pertambangan batubara agar dapat melakukan uji Statik terhadap tiap lapisan
batubara untuk meng-kategorisasi mana batuan PAF dan mana batuan NAF,
sehingga dapat mengetahui di lapisan batubara mana terdapat batuan yang
mengandung mineral Sulfida yang dapat menyebabkan air asam tambang.

Anda mungkin juga menyukai