Dari pembahasan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan :
1. Air asam tambang merupakan hasil reaksi oksidasi batuantambang
yang kaya akan mineral sulfida (Schipper, 2004). 2. Air asam tambang (AAT) atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “acid mine drainage (AMD)” atau “acid rock drainage (ARD)” terbentuk saat mineral sulphida tertentu yang ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimana terdapat air dan oksigen (sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam. 3. Efek buruk AAT adalah ia sangat mematikan bagi organisme perairan terutama organisme kecil termasuk ikan. AAT tidak juga hanya mencemari perairan namun juga tanah dan lahan. AAT juga meningkatkan laju pelarutan dan melepaskan berbagai jenis logam (utamanya logam berat) yang semakin meningkatkan efek negatif AAT terhadap lingkungan. 4. Ada dua metode untuk mencegah dan menangani air asam tambang, yaitu dengan Metode Dry Cover dan Metode Wet Cover.
3.2 Saran
Kami menyarankan agar setiap perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan batubara agar dapat melakukan uji Statik terhadap tiap lapisan batubara untuk meng-kategorisasi mana batuan PAF dan mana batuan NAF, sehingga dapat mengetahui di lapisan batubara mana terdapat batuan yang mengandung mineral Sulfida yang dapat menyebabkan air asam tambang.