PENDAHULUAN
lingkungan.
berubahnya bentang alam, sifat fisik, fisika, kimia dan bilogis tanah yang
tambang.
Salah satu masalah lingkungan berupa penurunan kualitas air pada area
pertambangan adalah air asam tambang. Air tersebut terbentuk sebagai hasil
oksidasi dari mineral sulfida tertentu yang terkandung dalam batuan, yang
Timbulnya air asam tambang (Acid Mine Drainage) bukan hanya berasal dari
dibukanya suatu potensi keasaman batuan, tetapi juga dihasilkan dari hasil
mengakibatkan menurunnya kualitas air, air permukaan dan air tanah. Selain
itu, apabila air asam tambang dialirkan ke sungai atau perairan sekitar, maka
sungai atau perairan. Bukan hanya terhadap manusia, air asam tambang juga
memberikan dampak terganggu nya biota yang hidup di air maupun di darat
judul tugas akhir “Analisis Penetralan Air Asam Tambang pada Settling Pond
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
1. Bagi Peneliti
Nusantara.
2. Perusahaan
DASAR TEORI
dalam air limbah, maka pH air limbah tersebut akan semakin meningkat.
Selian itu, juga diketahui dosis optimum larutan kapur (Ca(OH)2 2%) untuk
penelitian bahwa faktor kunci dalam pemilihan dan desain sistem pengolahan
air asam tambang baik pengolahan aktif maupun pengolahan pasif adalah sifat
kimia air termasuk pH, konsentrasi logam, konsentrasi sulfat dan kondisi
redoks dan laju air, serta tujuan pengolahan air asam tambang. Faktor penting
lainnya adalah modal dan biaya operasi, ketersediaan material atau bahan
kimia yang cocok untuk pengolahan serta isu-isu pengelolaan lumpur. Untuk
listrik, jarak antara penambahan bahan kimia dan tempat air masuk ke kolam
tentang Pengaruh Fly Ash dan Kapur Tohor Pada Netralisasi Air Asam
Tambang Terhadap Kualitas Air Asam Tambang (pH, Fe & Mn) di IUP
Tambang Air Laya PT. Bukit Asam (Persero), Tbk, melakukan penelitian
dengan pencampuran larutan fly ash dan kapur tohor didapatkan hasil
penelitian perubahan pH pada air asam tambang dengan media penetral kapur
tohor cukup signifikan, dimana yang semula memiliki pH 4,25 naik menjadi
Air asam tambang (AAT) atau disebut juga dengan Acid Mine
Drainage (AMD) adalah air yang bersifat asam (tingkat keasaman yang
tinggi) dan sering ditandai dengan nilai pH yang rendah yaitu dibawah
6,karena sesuai dengan baku mutu air pH normal adalah 6-9 sebagai hasil
dari oksidasi mineral sulfida yang tersingkap oleh proses penambangan dan
terkena air.
Air asam tambang (AAT) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk
pada air asam tambang yang timbul akibat kegiatan penambangan serta
sering juga disebut air rembesan (seepage), atau aliran (drainage). Air ini
drainase dan pengolah tanah lainnya pada areal yang mengandung mineral
belerang akan menghasilkan air asam, karateristiknya pun sama dengan air
asam tambang.
senyawa logam tertentu seperti besi (Fe), mangan (Mn), cadmium (Cd),
aluminium (Al), sulfate (SO4), pyrite (FeS2) merupakan senyawa yang umum
danau atau rawa akan merusak kondisi ekosistem yang ada di sungai tersebut.
Hal ini tentu saja akan menyebabkan adanya penurunan kualitas air. Air asam
perubahan pola aliran permukaaan dan air tanah serta komposisi kimia air
permukaan.
oksigen. Air yang masuk kedalam cekungan berasal dari air permukaan
terutama dari air hujan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air
oksigen. Air yang masuk kedalam cekungan berasal dari air permukaan
terutama dari air hujan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air
sulfida yang terdapat pada batuan hasil galian dengan air (H2O) dan oksigen
(O2). Oksidasi logam sulfida dalam membentuk asam terjadi dalam
Reaksi lanjutan dari pirit oleh besi ferri lebih cepat (2-3 kali)
Air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan baik itu
terjadi karena unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara
alamiah didukung juga dengan curah hujan yang tinggi semakin mempercepat
penutup, sehingga unsur sulfur yang ada dalam batuan sulfida akan terpapar
oleh udara maka terjadilah oksidasi yang apabila hujan atau air tanah
batuan buangan (waste rock). Jumlah batuan buangan ini akan semakin
tambang karena adanya kontak langsung dengan udara luar yang selanjutnya
dalam membentuk air asam tambang, pH dalam tailing pond ini biasanya
cukup tinggi karena adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan air
temperatur, kekeruhan, dan pH. Namun apabila terjadi pencemaran dan biota
perairan terganggu maka binatang seperti ikan akan mati akibatnya mata
Pada perairan yang baik dan subur benthos akan melimpah, sebaliknya pada
perairan yang kurang subur bentos tidak akan mampu bertahan hidup.
3. Bagi kualitas air permukaan
berat seperti besi, tembaga, seng yang semuanya ini merupakan unsur hara
pada tanaman, ini ditandai dengan busuknya akar tanaman sehingga tanaman
Mengingat bahaya dari air asam tambang bagi lingkungan maka perlu
dilakukan upaya pencegahan dan penanganan air asam tambang. Berikut ini
ada beberapa cara untuk mencegah dan menghambat terbentuknya air asam
tambang.
1. Penempatan Selektif
PAF (Potencial Acid Forming) dengan batuan yang tidak berpotensi NAF
2. Manajemen Tanah
mengurangi kontak antara mineral sulfida dalam reaksi tersebut sebagai pirit
dengan air dan oksigen di udara. Secara teknis, hal ini dilakukan dengan
salah satu faktor tersebut relatif kecil jumlahnya. Secara umum dikenal dua
oksigen tehadap lapisan air sangat rendah atau dikenal dengan wet cover
system, atau dibawah lapisan batuan atau material tertentu dengan tingkat
tipe batuan PAF dan NAF atau bahkan dengan batu kapur, sehingga
pertambangan.
paling umum digunakan pada perlakuan air asam tambang skala besar adalah
kapur, ini karena bahan tersebut tersedia secara komersial, mudah digunakan,
teknologi telah terbukti, biayanya murah dan efektif digunakan serta dikelola
dengan baik dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja bagi penerapan skala
operasi atau perawatan oleh manusia secara reguler bahan yang biasanya
purun tikus.
Untuk menjaga agar air berada dalam kondisi yang sesuai dengan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Baku mutu air untuk
Nilai pH adalah nilai yang menyatakan tingkat keasaman suatu air baik
itu air permukaan, air tanah dan air dari sisa penambangan. Nilai pH air yang
normal berada antara 6–9. pH air terpolusi berbeda-beda tergantung dari jenis
bahan organic pada umumnya mengandung asam mineral dalam jumlah yang
Perubahan keasaman pada air buangan, baik kearah alkali (pH naik)
maupun kearah asam (pH turun) akan sangat mengganggu kehidupan ikan
dan hewan air lainnya. Air buangan yang mempunyai pH rendah juga bersifat
sangat korosif terhadap baja dan besi, bangunan semen atau beton mudah
rusak pada kondisi asam dan dapat terjadi penyumbatan aquifer atau sumur
2. Temperatur
medium pendingin. Setelah digunakan air tersebut akan menerima panas dari
bahan yang didinginkan lalu dibuang ke tempat asalnya. Air buangan ini jelas
d. Jika batas temperatur yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air
Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi. Warna air yang tidak
normal biasanya menunjukkan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan atas
dua macam yaitu warna sejati (true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan
bersifat koloid.
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh
bahan-bahan kimia, ganggang, plankton, atau tumbuhan dan hewan air, baik
yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Air yang berbau sulfite
Rasa tidak terdapat pada air yang normal. Timbulnya rasa yang
rasa air jarang dilakukan. Bau yang tidak normal pada air juga dianggap
4. Kesadahan Air
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat pada
air. Kesadahan air disebabkan oleh adanya ion kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg) didalam air. Air yang mempunyai tingkat kesadahan pada alat-alat yang
terbuat dari besi, menyebabkan sabun kurang berbusa. Keadaan ini akan
residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel
maksimal 2 μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk
TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan
Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran akan
berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi.
Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg/L dari fine talcum powder akan
mg/L ground pepper. Meskipun tiga sampel tersebut mengandung nilai TSS
yang sama.
Kapur tohor atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida
(CaCO3), adalah batu kapur yang diolah dengan cara dibakar dengan sistem
manual, dengan suhu lebih dari 900˚C. Kapur ini bisa dimanfaatkan untuk
Kapur tohor umum digunakan sebagai bahan penetralisir air asam tambang
penambangan. Settling pond dibuat pada daerah terendah dari suatu daerah
penambangan, sehingga air akan masuk ke settling pond secara alami dan
pond yang dibuat sesuai dengan debit air limpasan yang akan ditampung.
Rancangan settling pond dari segi geometri harus mampu menampung debit
mengendap secara bertahap serta mudah dibersihkan dari segi lumpur yang
mengendap.
Keberadaan settling pond diharapkan pada saat air yang keluar dari
Selain itu, air dari settling pond yang bersih dari partikel-partikel padatan
dapat bermacam-macam, namun pada setiap settling pond akan selalu ada 4
zona penting, yaitu kolam endapan lumpur, kolam reaksi dan pencampuran,
METODE PENELITIAN
Indra loka Jaya dan Desa Sebamban Lama sedangkan Sebelah Barat
arah timur dari kota Banjarmasin dan 410 km dari kota Palangka
Cipta Nusantara berupa biawak, babi hutan, monyet, tupai, ular dan
daerah yang beriklim tropis, terdiri dari 2 musim yaitu musim hujan
pada bulan Oktober – April dan musim kemarau biasanya pada bulan
Mei – September.
Tabel 3.2 Data Curah Hujan
Tahun
Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
Januari 257,45 15 639,6 25 245,94 16 351,91 25 322,5 25 393,5 19 249,5 18 262 22 333,5 20 528 21
Februari 631,25 20 631,25 23 170,17 16 266,76 19 211,16 14 377,5 16 322 18 214,5 21 344 18 301 20
Maret 466 19 286,4 23 381,23 22 262,62 19 505,51 29 456,5 21 513,5 18 326,5 18 405,5 19 410 21
April 259,775 18 582,1 25 322,12 20 233,63 21 455,5 21 316,5 20 332 21 294,5 15 203 16 240,7 19
Mei 268,72 18 337,9 15 112,25 7 121,25 19 166,14 22 187,5 10 141 11 168,1 13 171,5 16 107 10
Juni 344,2 15 336,6 19 61,13 15 53,58 9 335,84 25 210,3 12 101,5 7 92,25 13 278,35 14 100 13
Agustus 105 4 170,75 9 109,78 17 92,95 9 177,69 20 25 2 128,28 10 81,5 11 36,5 10 40,5 4
September 122,5 8 95,1 10 95,77 13 74,27 7 233,95 21 45 3 112,5 11 101,5 9 24,5 4 300,2 20
Oktober 61,5 4 340,9 18 120 18 132,47 11 154,48 17 46,5 4 135 12 159,5 14 2 1 427,2 20
Nopember 158,2 15 466,2 23 330,34 23 207,26 22 346,89 25 233 11 446,5 21 272,5 14 302,1 14 -
Desember 418,5 21 264,05 23 404,4 28 369 18 302,34 26 321 19 370,5 19 668,5 25 334,5 22 -
MAX 631,25 21 639,6 25 404,4 28 369 25 505,51 29 456,5 21 513,5 21 668,5 25 405,5 22 528 21
TOTAL 61,5 163 4316,6 230 2465,83 212 2249,06 189 3431,12 272 2664,8 141 2915,28 172 2820,85 190 2473,45 161 2486,6 152
AVERAGE 265,97 13,58 359,72 19,17 205,49 17,67 187,42 15,75 285,93 22,67 222,07 11,75 242,94 14,33 235,07 15,83 206,12 13,42 248,66 15,20
2018 2019
CH HH CH HH
150 25 170,22 12
162,65 4,5
126,78 5,5
105,94 52
53,43 4
44 11
37,73 0,5
160,21 4,5
117,92 21
266,47 52 170,22 13
44 0,5 156,01 7
sebagai berikut :
OPERATION MANAGER
KTT
Yudha Karani
SITE MANAGER
Hasmunandar
ENGINEERING OPERATION PLANT MTC HSE ADMN & FINANCE HUMAN RESOURCE
Jonatan R.A 1. Mislan (Shift A) PT. BPR Yudha Karani Mohamad Khabib Y. Karani
2. Lukas L. (Shift B)
MINE ENG. PERSONALIA
SAFETY HR
1. Timotius T. Joni Talalus
FOREMAN FOREMAN 1. Lian Chandra S. Joni Talalus
2. Laurentius P.
2. Iman Slamet
3. Julius Untai P. (Shift A) (Shift B)
FINANCE TRAINER
1. Agus Salim 1. Misba ENVIRONMENT
SURVEYOR
2. Mardi Santoso Hussurur Kristiono
Hendro Matulani TBR
Elias R. 3. Ari Suandi 2. Agus Wahyudi
3. Asrul Ridwan
3.2 Kondisi Geologi
3.2.1.1 Morfologi
sungai kecil yang terhubung pada sungai besar yaitu Sei Loban.
1. Formasi Tanjung
abu-abu cerah.
2. Formasi Berai
3. Formasi Warukin
limonit.
Alluvial).
3.2.1.3 Fisiografi
Satuan Batulempung
3.2.2.2 Morfologi
Keadaan morfologi daerah penelitian pada umumnya
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
1. Buku Catatan
2. Alat Tulis
lapangan.
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan berupa safety helm, safety
shoes dan rompi reflektor. APD berfungsi untuk melindungi diri dari
5. Laptop
6. Penggaris Siku-siku
8. Kertas Lakmus
2. Mengukur debit air yang masuk dari sump ke settling pond 2 dengan
cara mengukur debit aktual pompa terlebih dahulu. Alat ukur yang
pompa dan panjang sisi pendek dari alat ukur yang kemudian akan
panjang, lebar dan kedalaman settling pond 2 yang kemudian data yang
penetralan air asam tambang dengan cara mengetahui dosis kapur yang
7. Mengukur debit air yang keluar melalui outlet setelah proses penetralan
tinggi air pada V-Notch, kemudian tinggi air akan disesuaikan dengan
perusahaan.
cara mengetahui data curah hujan dan luasan catchment area. Data
MULAI
Rumusan Masalah
2. Bagaimana proses penetralan air asam tambang dengan metode pengapuran pada settling pond ?
Studi Literatur
Pengumpulan Data
SELESAI
3.5 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan tugas akhir ini adalah selama 4 bulan yaitu pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus, dengan
lokasi penelitian di PT. Prolindo Cipta Nusantara, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Bulan
No. Kegiatan Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019 Agustus 2019
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Studi Literatur
3 Observasi Lapangan
4 Pengambilan Data
5 Pengolahan Data
6 Pembuatan Laporan
Presentasi Laporan
7
(Diperusahaan)
Revisi & Konsultasi
=gt8
(Diperusahaan)
9 Konsultasi Laporan
ki,lh (Bab I – Bab III)
10 Seminar Proposal
11 Revisi Proposal
Konsultasi Hasil
12
Tugas Akhir
13 Seminar Hasil
Revisi Seminar
14
Hasil
15 Ujian Akhir