Anda di halaman 1dari 8

VIROLOGI

“VIRUS DAN KANKER”

OLEH

KELOMPOK : 5 B

NAMA :

 LISA ANSIDAR
 NURDIANA
 SARAH ENDIVIOLIN
 SUKMAWATI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2018
VIRUS DAN KANKER
A. Kanker
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Sel-
sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain sehingga dapat
menyebabkan kematian. Kanker sering di kenal oleh masyarakat sebagai
tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker.
Tumor adalah benjolan abnormal yang bukan merupakan radang. Tumor
di bagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah
istilah untuk semua jenis tumor ganas. Sel tumor pada tumor jinak bersifat
tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar.
Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas
pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup
kedalam jaringan sehat di sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti
kepiting dengan kaki-kakinya mencengkram alat tubuh yang terkena. Sel
kanker juga dapat membuat anak sebar (metastasis) kedalam bagian alat tubuh
lainnya yang jauh dari tempat asalnya, melalui pembuluh darah dan pembuluh
getah bening, sehinnga mengganggu fungsi alat tubuh yang terserang.
Kanker terbagi menjadi enpat kelompok yaitu;
1. Leukomia, yaitu peningkatan jumlah leukosit.
2. Linfoma, yaitu peningkatan jumlah limfosit (sejenis leukosit), di hasilkan
oleh limpa dan limfoglandula
3. Sarkoma yaitu tumor dari mesoderm embrional, misalnya jaringan ikat,
tulag rawan, urat daging, lemak.
4. Karsinoma, yaitu tumor dari jaringan epitel (bentuk paling umum dari
kanker). Epitel merupakan lapisan penutup tubuh termaksud kulit, kelenjar
saraf, payudara, saluran pernapasan, gastrointestinal, urinaria, dan genitalia.
Ciri-ciri khas kanker adalah
 Hiperplasia;: poliferasi sel yang tidak terbatas
 Anaplasia: struktur abnormal sel dan penyimpangan fungsi sel
 Metastasis: kemampaun sel maligna untuk meyebar.
B. Virus
Beberapa kanker di sebabkan oleh virus. Virus penyebab kanker di
sebut virus onkogenik (oncogenic virus/oncovirus). Contohnya adalah
sarkoma pada ayam yang diisolasi pada tahun 1911 dan merupakan kanker
pada jaringan ikat yang dapat ditransmisikan. Selain itu ada pula virus yang
menginduksi adenokarsinoma, yaitu kanker pada jaringan epitel (glandular
epithelial tissue) dan diisolasi pada tahun 1936. Sementara virus penyebab
kanker pada manusia di isolasi pertama kali pada tahun 1972.
Contoh virus DNA onkongenik adalah adenivirus 12, SV40
(simianvirus 40) yang tidak menginduksi tumor pada sel inang alami (tikus):
HSVI (herpes simplex virus) penyebabkanker bibir dan mlut; HSV2 pada
serviks; EBV (Epstein-Barr virus) yang diisolasi dari sel linfoma burkitt
(kanker pda sistem limfe); dan HBV (virus hepatitis B) yang merupakan
kanker hati.
Contoh virus onkogenik adalah HTLV-1 dan 2 (human T-Cells
leukemia viruses) yang merupakan retrovirus (dari genus retroviridae)
penyebab leukemia sel T dewasa (tipe sel darah putih pada respons imun) dan
linfoma pada manusia.
Sekitar 10% kanker diketahui di induksi oleh virus. Virus penyebab
kanker sering tidak dikenali karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah
karena sebagian besar partikel virus menginfeksi sel namun tidak menginduksi
terjadinya kanker. Alasan keduan adalah karena kanker dapat tidak segera
terbentuk hingga waktu yang cukup lama sejak terjadi infeksi virus. Alasan
ketiga adalah karrena kanker tidak ditularkan seperti penyakit- penyakit
lainnya oleh virus.
DNA maupun RNA yang mengandung virus onkogenik dapat
menginduksi terjadinya tumor. Sel tumor selanjutnya mengalami transformasi
di mana sel tersebut mendapat substansi yang berbeda dari sel yang tidak
teronfeksi atau berbeda dari sel yang terinfeksi namun tidak membentuk tumor.
Ciri khas seluruh virus oncogenik adalah bahwa material genetiknya
terintegrasi kedalam DNA inang dan bereprikasi dengan kromosom sel inang
dan mengubah karakteristik sel inang. Fenomena ini serupa dengan fenomena
siklus lisogenik pada bakteri.
Setelah mengalami transformasi oleh virus, sel tumor mengadung
antigen virus yang spesifik pada permukaaan selnya. Antigen virus spesifik ini
disebut dengan antigen transplantasi spesifik tumor (tumor-specifik
transplantation antigen, TSTA). Antigen dapat pula berada pada inti sel,
disebur antigen T.
Virus onkogen dapat berupa virus DNA onkogenik maupu virus RNA
onkogenik. Virus DNA onkogenik meliputi family virus Adenoviridae,
herpesviridae, poxviridae, papovaviridae dan hepadnaviridae. Diantara anggota
famili papovavidae, terdapat virus papiloma (papilomavirus) yang
menyebabkan kanker serviks (kanker uterin).
Satu genus dari famili virus Herpesviridae adalah virus
lymphocryptovirus, yang mencakup virus Epstein-Barr (EBV) yang
menyebabkan dua jenis kanker pada manusia yaitu linfoma Burkitt dan kanker
nasovaringeal. Limfoma Burkitt adalah kanker pada sistem limfe sedangkan
kanker nasovaringeal menginfeksi hidung dan tenggorokan. Contoh virus DNA
yang lain adalah onkogenik adalah virus hepatitis B (HBV) yang merupakan
genus Hepadnavirus. Virus tersebut di ketahui menyebabkan kanker hati.
Virus RNA yang bersifat onkogenik yang hanya terdapat pada satu
famili yaitu famili Retroviradae virus Leukemia sel-T (T-cell) pada manusia
(HTLV-1 dan HTLV-2) adalah retrovirus yang menyebabkan leukemia sel-T
dan limfoma pada manusia. Sel T adalah sel darah putih yang terlibat dalam
respons imun.
Kemampuan virus RNA onkogenik untuk menyebabkan kanker adalah
karena kemampuannya untuk menghasilkan enzim reversetranscriptase yang
memungkinkan RNA virus di replikasi terbalik sehingga terbentuk virus
dengan material genetik berupa DNA (Provirus). DNA virus selanjutnya
terintegrasi ke dalam DNA inang dan berrepikasi bersama dengan kromosom
sel inang serta mengubah karakteristik sel inang sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kanker.
C. Pencegahan
Pencegahan kanker didefinisikan sebagai usaha aktif untuk mengurangi
risiko terjadinya kanker. Mayoritas dari kasus kanker dikarenakan faktor-faktor
risiko lingkungan, dan banyak, tetapi tidak semuanya, faktor-faktor risiko
lingkungan tersebut adalah pilihan gaya hidup yang dapat dikendalikan. Jadi,
kanker dianggap sebagai penyakit yang dapat dicegah. Lebih dari 30%
kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari: merokok,
kelebihan berat badan / kegemukan, asupan yang kurang, aktivitas fisik yang
minimal, alkohol, penyakit menular seksual, dan polusi udara. Tidak semua
faktor lingkungan dapat dikendalikan, misalnya radiasi matahari, dan kasus-
kasus kanker karena faktor keturunan, oleh karenanya tidak semua kasus
kanker dapat dicegah.
a. Asupan
Meskipun banyak rekomendasi mengenai diet untuk mengurangi
kanker, tetapi bukti-bukti tidak menunjang hal ini secara nyata. Faktor
utama asupan yang meningkatkan risiko kanker adalah kegemukan dan
konsumsi alkohol; sedangkan asupan rendah buah dan sayur dan makan
daging merah yang banyak mungkin berimplikasi, tetapi belum
terkonfirmasi. Penelitian meta-analisis pada tahun 2014 tidak menemukan
hubungan antara buah dan sayuran dengan kanker. Konsumsi kopi
berhubungan dengan berkurangnya risiko kanker hati.Penelitian
menunjukkan hubungan antara daging merah dan daging olahan dengan
peningkatan risiko kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker
pankreas, sebuah fenomena yang mungkin terjadi karena adanya karsinogen
pada daging yang diproses/dimasak dengan suhu tinggi. Rekomendasi yang
dianjurkan untuk mencegah kanker adalah asupan seimbang dari sayur,
buah-buahan, biji-bijian utuh, dan ikan, sedangkan yang harus dihindari
adalah daging merah dan daging olahan (sapi, babi, kambing), lewak
hewani, dan karbohidrat yang mudah/cepat dicerna.
b. Obat-obatan
Konsep penggunaan obat-obatan untuk mencegah kanker itu menarik,
dan bukti-bukti menunjangnya dalam berbagai keadaan tertentu. Pada
populasi umum, penggunaan obat anti pembengkakan yang bukan steroid
(Non-steroidal anti-inflammatory drug) mengurangi risiko kanker usus,
tetapi karena adanya efek samping pada sistem pembuluh darah dan
pencernaan, makanya penggunaannya akan berbahya jika digunakan untuk
pencegahan kanker. Aspirin telah diketahui dapat mengurangi risiko
kematian akibat kanker sebesar kurang lebih 7%. COX-2 inhibitor dapat
mengurangi jumlah formasi polip pada penderita familial adenomatous
polyposis, bagaimanapun hal ini berhubungan dengan efek samping seperti
pada penggunaan obat anti pembengkakan yang bukan steroid. Penggunaan
sehari-hari tamoxifen atau raloxifene telah menunjukkan pengurangan risiko
terjadinya kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi. Keuntungan
dibandingkan kemudaratan penggunnaan 5-alpha-reductase inhibitor seperti
finasteride adalah tidak jelas.
Vitamin telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker,
walaupun tingkat yang rendah dari vitamin D berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker. Apakah ini merupakan sebab akibat dan
suplemen vitamin D bersifat melindungi tidak pernah dinyatakan. Suplemen
Beta-Carotene telah diketahui meningkatkan kanker paru-paru pada mereka
yang berisiko tinggi. Asam folat telah diketahui tidak berguna untuk
mencegah kanker usus, bahkan justru menuingkatkan terjadinya polip pada
usus besar. Tidak jelas apakah suplemen selenium mempunyai efek
pengobatan/pencegahan.
c. Vaksinasi
Vaksinasi telah dikembangkan untuk mencegah infeksi yang dibabkan
oleh virus yang bersifat karsinogen. Human papillomavirus vaccine
(Gardasil dan Cervarix) mengurangi risiko bertumbuhnya kanker mulut
rahim. Vaksin hepatitis B mencegah infeksi hepatitis B dan tentunya
mengurangi risiko terjadinya kanker hati. Pemberian vaksin human
papillomavirus dan hepatitis B direkomendasikan jika dana memungkinkan.
DAFTAR PUSTAKA

Danaei G, Vander Hoorn S, Lopez AD, Murray CJ, Ezzati M (2005). "Causes of
cancer in the world: comparative risk assessment of nine behavioural and
environmental risk factors". Lancet. 366 (9499): 1784–93.
doi:10.1016/S0140-6736(05)67725-2. PMID 16298215.

Kushi LH, Doyle C, McCullough M; et al. (2012). "American Cancer Society


Guidelines on nutrition and physical activity for cancer prevention: reducing
the risk of cancer with healthy food choices and physical activity". CA Cancer
J Clin. 62 (1): 30–67. doi:10.3322/caac.20140. PMID 22237782.

Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi . PT Gelora Aksara Pratama.


Erlangga

Anda mungkin juga menyukai