Anda di halaman 1dari 22

June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.

5615]

SGD 1 LBM 1

MODUL THT

1. fisiologi telinga

- pinna : suatu pengumpul suara, sementara liang telinga krn bentuk dan
dimensinya, dpt sangat memperbesar suara dlm rentang 2 – 4 kHz.
- Telinga tengah : suatu alat penghilang hambatan antara udara ( lingk.kita)
dan cairan ( telinga dalam)
- Stapes : menghantarkan getaran suara lewat liang telinga dan telinga tengah
ke telinga dalam
- Daun telinga : menampung gelombang suara yg datang
- Liang telinga : meneruskan suara dari daun telinga ke membran timpani
- Membran timpani : menggetarkan tulang pendengaran
- Rongga telinga : menjaga antara tekanan udara dlm dan luar agar seimbang
- Maleus, inkus : meneruskan getaran suara ke tingkap jorong
- Tuba eustachii : saluran yg menghub antara rongga telinga dg naso faring
- Pengatur agar tekanan didalam rongga telinga sama dg tekanan diluar
- Sbg ventilasi agar selaput lendir dirongga telinga mendapat cukup oksigen /
airasi.
- cochlea : menerima rangsang dari skala vestibuli dan skala timpani untuk
dianalisa dan dibawa ke otak
- vestibulum dan kanal semi sirkularis : berguna sbg alat keseimbangan
(ILMU PENYAKIT THT, FK UNDIP)

2. Bagaimana anatomi telinga?


June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri atas aurikula (tulang rawan bagian luar) dan saluran telinga luar.
Aurikula mengumpulkan gelombang suara dan memproyeksikannya ke dalam saluran luar.
Saluran telinga luar adalah liang tempat lewatnya gelombang suara ke telinga tengah.
Membrane timpani, yang disebut juga gendang telinga, memisahkan telinga luar dengan
telinga tengah. Sebagian tulang temporalis, prosessus mastoideus, terletak di belakang dan di
bawah saluran luar.

Sumber : Buku Saku Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin, ed. 3.

b. Telinga tengah

Membrane timpani teregang kuat menutupi ujung saluran luar. Ketika gelombang
suara mengenai gendang telinga, gendang tersebut terdorong ke dalam, atau melengkung,
kearah telinga tengah. Derajat kelengkungan gendang telinga bergantung pada kekerasan
suara. Setelah satu gelombang suara, gendang telinga kembali ke posisinya semula. Gendang
telinga dapat didorong ke dalam berulang-ulang apabila gelombang suara terus berlangsung,
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

yang menyebabkan gendang bergetar. Frekuensi getaran gendang telinga bergantung pada
frekuensi gelombang suara.

Telinga tengah memiliki tiga prosessus (tonjolan) tulang, yang terhubung dalam
rangkaian ke gendang telinga: maleus, inchus, dan stapes. Getaran gendang telinga disalurkan
dari satu tulang kecil ke tulang lainnya, yang akhirnya mengenai jendela oval. Jendela oval
adalah membrane kecil di pintu masuk telinga dalam. Karena jendela oval lebih kecil
daripada membrane timpani, kekuatan gelombang suara pada jendela oval per unit area
meningkat secara signifikan.

Telinga tengah dihubungkan ke hidung dan tenggorokan melalui tuba eustachius.


Walaupun secara normal tertutup, tuba eustachius terbuka pada saat menguap atau
menelan. Pembukaan ini memungkinkan tekanan di telinga tengah sama dengan tekanan
atmosfer.

Sumber : Buku Saku Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin, ed. 3.

Dipisahkan dengan telinga luar oleh membran tympani

Organ- organ yang terdapat pada telinga tengah:

Membran tympany.

Cavum tympany

Ossicula auditiva

Tuba auditiva

Adnexa mastoidea

Nervus facialis

MEMBRAN TYMPANI

Memisahkan cavum tympany dengan meatus acusticus externus (m.a.e )

■ Membran tipis, semitransparan, bentuk oval, kedudukan miring caudomedial, 50


derajat thd m.a.e
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

■ Terdiri dari pars flaccid(superior) dan pars tensa( inferior)

■ Dilekati oleh manubrium malei pada permukaan medialnya

CAVUM TYMPANI

Cavum tympani adalah rongga berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis

Struktur: memiliki 4 dinding, atap, dan dasar


June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

c. Telinga dalam

Telinga dalam adalah organ kompleks yang terdiri atas dua struktur rumit: labirin
tulang di bagian luar dan labirin mebranosa di bagian dalam. Labirin tulang dipisahkan dari
labirin membranosa diisi dengan cairan yang sedikit berbeda yang disebut endolimfe. Di labirin
tulang terdapat koklea, vestibulum, dan saluran semisirkular. Koklea adalah organ yang
bertanggungjawab mengubah gelombang suara menjadi potensial aksi. Vestibulum dan
saluran semisirkular mempertahankan ekuilibrium dan keseimbangan.

Sumber : Buku Saku Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin, ed. 3.

3. Bagaimana fisiologi mendengar?

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dalam
bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang
pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran
dan perkalian perbandingan luas membrane timpani dan tingkap lonjong. Energy getar yang
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong
sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane
Reissner yang mendorong endolimfe, sehingga akan menimbulkan gerak relative antara
membrane basilaris dan membrane tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadiny defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan
terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses
depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan
menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran (area 39 – 40) di lobus temporalis.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

4. Bagaimana hubungannya ISPA dengan penurunan pendengaran?


June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

5. Kelainan apa saja yang dapat ditemukan pada CAE ?

KELAINAN LIANG TELINGA

a. SERUMEN
Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea dan kelenjar serumen yang
terdapat di kulit 1/3 luar liang telinga. Keadaan normal serumen tidak akan tertumpuk
di liang telinga, akan keluar sendiri pada waktu mengunyah, setelah sampai di luar
liang telinga akan menguap oleh panas.

✓ Konsistensi lunak, kadang padat  dipengaruhi faktor keturunan, iklim, dan usia.
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

✓ Fungsi serumen : efek proteksi  membantu membawa kotoran yang ada di liang
telinga, seperti penglepasan kulit, debu yang masuk ke liang telinga.
✓ Serumen menumpuk di liang telinga : menimbulkan gangguan pendengaran,
menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu di liang telinga.
✓ Terapi:
-jika serumen cair  dibersihkan dengan mempergunakan kapas yang dililitkan
pada pelilit kapas

-jika serumen padat  dikeluarkan dengan pengait atau kuret, jika sukar
diberikan karbogliserin 10% selama 3hari,

-atau dengan irigasi telinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh

b. BENDA ASING DI LIANG TELINGA


Benda asing :
-berupa benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuh-tumbuhan
atau mineral.

-pada anak kecil ditemukan kacang hijau, karet penghapus

Pada orang dewasa: potongan korek api, binatang: kecoa, semut, atau nyamuk.

✓ Mengeluarkan benda asing harus hati-hati, dapat dilakukan anestesi lokal, pada
anak-anak harus dipegangi sehingga kepalanya tidak bergerak
✓ Mengeluarkannya:
o Binatang di liang telinga harus dimatikan lebih dahulu sebelum
dikeluarkannya  memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu
meneteskan cairan ,misal rivanol 10 menit  benda asing diirigasi dgn air
bersih untuk mengeluarkannya atau dgn pinset.

INFEKSI DAN RADANG

a. FURUNKULOSIS (OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA)

Kondisi umum ini terbatas pada bagian kartilaginosa meatus akustikus


eksternus. furunkulosis dimulai dari suatu folikel pilosebaseus dan biasanya
disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau S.albus.

b. INFEKSI JAMUR (OTOMIKOSIS)

dua jenis jamur yang sering menyebabkan reaksi radang liang telinga adalah :

Pityrosporum

Hanya menyebabkan sisik superfisial yang menyerupai ketombe pada kulit


kepala atau dapat menyertai suatu dermatitis seboroika yang meradang atau
dapat menjadai dasar berkembangnya infeksi lain yang lebih berat seperti
furunkel atau perubahan ekzematosa
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Aspergillus (A.niger , A.flavus)

Jamur ini kadang2 didapakan dari liang telinga tanpa adanya gejala apapun
kecuali rasa tersumbat dalam telinga , atau dapat berupa peradangan yang
menyerang epitel kanalis atau gendang telinga dan menimbulkan gejala2 akut

c. HERPES ZOSTER OTIKUS

Awitan suatu paralisis wajah seringkali bersama otalgia dan erupsi herpetik
pada bagian2 telinga luar dianggap sbg akibat infeksi virus pada ganglion
genikulatum.Lesi kulit vesikuler mungkin hanya terbatas pada sebagian liang
telinga yang dipersarafi oleh suatu cabang sensorik kecil dan saraf cranialis
ketujuh atau dapat meluas ke aurikula atau telah menghilang saat pasien
datang ke dokter.Kombinasi gejala lainnya dapat timbul dengan adanya
keterlibatan progresif serabut2 saraf akustikus dan vestibularis dari saraf
kedelapan

d. PERIKONDRITIS

Kondisi ini terjadi bila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum
atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar.Umumnya
trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan yang tidak disengaja pada
pembedahan telinga.Adakalanya perikondritis terjadi setelah suatu memar
tanpa adanya hematoma.

e. INFEKSI DAN RADANG KRONIK

Infeksi bakteri pada liang telinga dapat menjadi kronik karena tidak diobati,
pengobatan yang kurang memadai , trauma berulang , adanya benda asing
seperti cetakan alat bantu dengar, atau otitis media yang terus menerus
mengeluarkan sekret.Dalam penetalaksanaanya perlu dilakuakan identifikasi
organisme penyebab dan faktor2 yang mendukung sifat kroniknya

Infeksi jamur kronik yang paling sering dijumpai oleh THT adalah infeksi pada
rongga mastoid yang memerlukan pembersihan

f. OTITIS EKSTERNA NEKROTIKANS

Adalah suatu infeksi berat pada tulang temporal dan jaringan lunak
telinga.Kondisi ini disebabkan Pseudomonas aeruginosa dan biasanya
ditemukan pada penderita diabetes lansia serta dianggap lebih umum pada
daerah beriklim panas

g. POLIKONDRITIS BERULANG

Penyakit yang tidak diketahui etiologinya ini menyebabkan peradangan dan


destruksi tulang rawan.Merupakan suatu gangguan tulang rawan generalisata
, melibatkan hidung dan telinga pada 80 -90 % kasus.Deformitas aurikula
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

menyerupai suatu perikondritits akut yang infeksius atau suatu telinga bunga
kol yang meradang

TRAUMA

a. LASERASI

seringkali sbg akibat pasien mengorek-ngorek telinga dengan jari atau suatu
alat seperti jepit rambut klip kertas.Laserasi dinding kanalis dapat
menyebabkan perdarahan sementara yang membuat pasien cemas shg ia
menghubungan dokter

b. FROSTBITE

frostbite pada auricula dapat timbul dengan cepat pada lingkungan bersuhu
rendah dengan angin dingin yang kuat.Pemanasan yang cepat dianjurkan sbg
terapi.

c. HEMATOMA

Seringkali ditemukan pda pegulat atau petinju.jika tidak diobati dpt


berakibat terbentuknya telinga bunga kol.

1. malformasi

Berbagai kelainan kongenital pada telinga luar dan kanalis berasal dari
gangguan perkembangan arkus brankialis pertama dan kedua.Yang paling
mencolok adalah deformitas aurikula.Salah satu bentuk tersering adalah
telinga yang jatuh (lop-ear) dimana telinga menggantung secara berlebihan

Malformasi aurikula lainnya termasuk pinna yang sangat besar atau


kecil(makrosia dan mikrosia).Cacat kongenital seperti apendiks telinga
rudimenter dan bahkan tidak adanya telinga, kadang2 dapat ditemukan dan
mungkin pula disertai stenosis liang telinga total atau parsial

2. neoplasma

Berbagai lesi tidak lazim pada aurikula dan liang telinga salah satunya adalah
osteoma.merupakan suatu tumor jinak pada dinding liang telinga yang
tampak sebagai benjolan tunggal, keras , bundar yang menempel melalui
suatu pedikel tulang yang kecil pada sepertiga bagian dalam (bagian tulang)
liang telinga

6. Macam – macam penurunan pendengaran ?

Kehilangan konduktif
biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau kelainan
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan seperti itu,
hantaran suara efisien suara melalui udara ke telinga dalam terputus.
kehilangan sensoris
melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain kehilangan
konduktsi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran campuran
begitu juga kehilangan pendengaran fungsional. Pasien dengan kehilangan suara
campuran mengalami kehilangan baik konduktif maupun sensori neural akibat
disfungsi konduksi udara maupun konduksi tulang. Kehilangan suara fung¬sional
(atau psikogenik) bersifat inorganik dan tidak berhubungan dengan perubahan
struktural mekanisme pendengaran yang dapat dideteksi biasanya sebagai
manifestasi gangguan emosional.

7. Otitis Media

a. Definisi

Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum
mastoid dan sel-sel mastoid.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

b. Etiologi

❖Perubahan tekanan udara tiba-tiba

❖Alergi

❖Infeksi

❖Sumbatan

Secret

Tampon

Tumor
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Kuman penyebab utama pada OMA ialah bakteri piogenik, seperti Streptokokkus
hemolitikus, Stafilokokus aureus, Pneumokokus. Selain itu, kadang-kadang ditemukan juga
Hemofilus influenza, Escherichia colli, Streptokokus anhemolitikus, Proteus vulgaris dan
Pseudomonas aurugenosa.

Hemofilus influenza sering ditemukan pada anak yang berusia dibawah 5 tahun.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

c. Klasifikasi

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

d. Pathogenesis

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

e. Stadium

STADIUM OKILUSI TUBA EUSTACHIUS


June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Tanda adanya oklusi tuba Eustachius ialah adanya gambaran retraksi membran
timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi
udara. Kadang-kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau
berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini
sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh virus atau alergi.

STADIUM HIPEREMIS (STADIUM PRESUPURASI)

Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani
atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edem. Sekret yang telah terbentuk
mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

STADIUM SUPURASI

Edem yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial,
serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan membran timpani
menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar.

Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di
telinga bertambah hebat.

Apabila tekanan nanah di kavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskernia, akibat
tekanan pada kapiler-kapiler, serta timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis
mukosa clan submukosa. Nekrosis ini pada membran timpani terlihat sebagai daerah yang
lebih lembek dan berwarna kekuningan. Di tempat ini akan terjadi ruptur.

Bila tidak dilakukan insisi membran timpani (miringotomi) pada stadium ini, maka
kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan nanah keluar ke liang telinga luar.

Dengan melakukan miringotomi, luka insisi akan menutup kembali, sedangkan apabila
terjadi ruptur, maka lubang tempat ruptur (perforasi) ticlak mudah menutup kembali.

STADIUM PERFORASI

Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi


kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir
dari telinga tengah ke liang telinga luar. Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang,
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

suhu badan turun dan anak dapat tertidur nyenyak. Keadaan ini disebut dengan otitis media
akut stadium perforasi.

STADIUM RESOLUSI

Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan
akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan akhirnya
kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi
walaupun tanpa pengobatan. OMA berubah menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan
sekret yang keluar terus menerus atau hilang timbul. OMA dapat menimbulkan gejala sisa
(sequele) berupa Otitis Media Serosa bila sekret menetap di kavurn timpani tanpa terjadinya
perforasi.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

f. Patofisiologi

g. Manifestasi klinis

Nyeri
Demam , demam dapat tinggi pada anak kecil namun dapat pula tidak
ditemukan pada 30% kasus
Malaise
Kadang2 nyeri kepala disamping nyeri telinga
Khususnya pada anak dapat terjadi anoreksia dan kadang2 mual dan muntah
Seluruh atau sebagian membrana timpani secara khas menjadi merah dan
menonjol
Pembuluh – pembuluh darah di atas membrana timani dan tangkai maleus
berdilatasi dan menjadi menonjol.secara ringkas dikatakan terdapat abses
telinga tengah
Sumber : BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler

Stadium 1: Salphingitis ( radang Tuba Eustachii)


June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Telinga terasa tersumbat (oklusio tuba)

gembrebeg (tinitus low frequency)

‹ dengar (tipe chl)

otofoni (mendengar suara sendiri)

otoskopi → mt normal

otalgia (kadang)

Stadium 2 : Pre supuratif ( radang mukoperios telinga tengah)

gejala stadium 1 bertambah hebat

panas/otalgia

Membran timpani merah (vaskularisasi jelas)

manubrium malei ke perifer

Stadium 3 : Supurasi / pustulasi → perforasi

gejala stadium 1 lbh hebat lagi

anak-anak : sering rewel / kejang

Membran Timpani bullging (otalgia)

gejala mereda

keluar discharge purulen

Membran Timpani merah membara

Stadium 4: Resolusi

MT utuh :
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

sakit/panas hilang

berlanjut menjadi OME

MT perforasi :

dpt menutup kembali → sikatrik

Tanpa stratum fibrosum

menjadi OMK (otitis media kronik)

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

h. Diagnosis

- Inspeksi
- Palpasi
- Auskultasi:
Dengan Otoskopi : (melihat gendang telinga/MT)

MT: merah muda→merah membara (rubor)

bulging (adanya pustulasi)

bercak kuning (daerah nekrosis)→perforasi

Pemeriksaan dg. garpu tala:

→adanya tuli hantaran (CHL)

- Rinne : NEGATIF , BC > AC

- Weber : lateralisasi lebih ke arah CHL

- Scwabach : memanjang
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

i. Penatalaksanaan

Pada STADIUM OKLUSI pengobatan terutama, bertujuan untuk membuka kembali


tuba Eustachius, sehingga tekanan negatif di telinga tengah hilang. Untuk ini diberikan obat
tetes hidung. HCI efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik (anak < 12 tahun) atau HCI efedrin 1 %
dalam larutan fisiologik untuk yang berumur di atas 12 tahun clan pada orang dewasa.

Disamping itu sumber infeksi harus diobati. Antibiotika diberikan apabila penyebab
penyakit adalah kuman, bukan oleh virus atau alergi.

Terapi pada STADIUM PRESUPURASI ialah antibiotika, obat tetes hidung dan
analgetika. Bila membran timpani sudah terlihat hiperemis difus, sebaiknya dilakukan
miringotomi.

Antibiotika yang dianjurkan ialah dari golongan penisilin atau ampisilin. Terapi awal
diberikan penisilin intramuskular agar didapatkan konsentrasi yang adekuat di dalam darah,
sehingga tidak terjadi mastoiditis yang terselubung, gangguan pendengaran sebagai gejala
sisa, dan kekambuhan. Pemberian antibiotika dianjurkan minimal selama 7 hari. Bila pasien
alergi. terhadap penisilin, maka diberikan eritromisin.

Pada anak, ampisilin diberikan dengan dosis 50-100 mg/BB per hari, dibagi dalarn 4
dosis, atau amoksisilin 40 mg/BB/hari dibagi dalam 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/BB/hari.

Pada STADIUM SUPURASI disamping diberikan antibiotika, idealnya harus disertai


dengan -miringotomi, bila membran timpani masih utuh. Dengan miringotomi gejala-gejala
klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat dihindari.

Pada STADIUM PERFORASI sering terlihat sekret banyak keluar dan kadang terlihat.
Keluarnya sekret secara berdenyut (pulsasi). Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci 3%
selama 3-5 hari serta telinga H202 antibiotika yang adekuat. Biasanya sekret akan hilang dan
perforasi dapat menutup kembali dalarn waktu 7-10 hari.
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Pada STADIUM RESOLUSI, maka membran timpani berangsur normal kembali,


sekret tidak ada lagi dan perforasi membran timpani menutup.

Bila tidak terjadi resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir di liang telinga luar
melalui perforasi di membran timpani. Keadaan ini dapat disebabkan karena bedanjutnya
edem mukosa telinga tengah. Pada keadaan demikian antibiotika dapat dilanjutkan sampai
3 minggu. Bila 3 minggu setelah pengobatan sekret masih tetap banyak, kemungkinan telah
teladi mastoiditis.

Bila OMA berlanjut dengan keluamya sekret dari telinga tengah lebih dari 3 minggu,
maka keadaan ini disebut otitis media supuratif subakut.

Bila perforasi menetap dan sekret tetap keluar lebih dari satu setengah bulan atau dua
bulan, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif kronis (OMSK).

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

MIRINGOTOMI

Miringotomi ialah tindakan insisi pada pars tensa mebran timpani, agar terjadi drenase
secret dari telinga tengah ke liang telinga luar.

Istilah miringotomi sering dikacaukan dengan parasentesis. Timpanosintesis sebetulnya


berarti pungsi pada membrane timpani untuk mendapatkan secret guna pemeriksaan
mikrobiologik (dengan semprit dan jarum khusus).

Miringotomi merupakan tindakan pembedahan kecil yang dilakukan dengan syarat


tindakan ini harus dilakukan secara a-vue (dilihat langsung), anak harus tenang dan dapat
dikuasai, (sehingga membrane timpani dapat dilihat dengan baik). Lokasi miringotomi ialah
di kuadran posterior-inferior. Untuk tindakan ini haruslah memakai lampu kepala yang
mempunyai sinar cukup terang, memakai corong telinga yang sesuai dengan besar liang
telinag, dan pisau khusus (miringotom) yang digunakan dalam ukuran kecil dan steril.

KOMPLIKASI MIRINGOTOMI
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Komplikasi miringotomi yang mungkin terjadi ialah perdarahan akibat trauma pada
liang telinga luar, dislokasi tulang pendengaran, trauma pada venestra rotundum, trauma
pada n. facialis, trauma pada bulbus jugulare (bila ada anomaly letak).

Mengingat komplikasi itu, maka dianjurkan untuk melakukan miringotomi dengan


narcosis umum dan memakai mikroskop. Tindakan miringotomi dengan memakai mikroskop
selain aman, dapat juga mengisap secret dari telinga tengah sebanyak-banyaknya. Hanya
dengan cara ini biayanya lebih mahal.

Bila terapi yang diberikan sudah adekuat, sebetulnya miringotomi tidak perlu
dilakukan, kecuali bila jelas tampak adanya nanah pada telinga tengah. Dewasa ini sebagian
ahli berpendapat bahwa miringotomi tidak perlu dilakukan, apabila terapi yang adekuat
sudah dapat diberikan (antibiotika yang tepat dan dosis yang cukup). Komplikasi
timpanosintesis kurang lebih sama dengan komplikasi miringotomi.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

j. Prognosis

Sembuh setelah std. Resolusi.


- sembuh spontan tanpa perforasi

- sembuh dg perforasi→bila menutup →sikatrik

- sembuh setelah parasentesis

TIDAK sembuh.
- tanpa perforasi →OME →sekret kental →Glue ear

- dg. perforasi →OMK

→bila sembuh dan tetap perforasi

→Dry ear
June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

k. Komplikasi

Sebelum ada antibiotika, OMA dapat menimbulkan komplikasi, yaitu abses sub-
periosteal sampai komplikasi yang berat (meningitis dan abses otak).

Sekarang setelah ada antibiotika, semua jenis komplikasi itu biasanya didapatkan
sebagai komplikasi dari OMSK.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher, FK UI,
ed. VI.

Otitis Media Supuratif Kronik Otitis Media Supuratif Kronik


(OMSK) Benigna (OMSK) Maligna

Proses peradangan terbatas Proses peradangan tidak terbatas


pada mukosa. pada mukosa.

Proses peradangan tidak Proses peradangan mengenai


mengenai tulang. tulang.

Perforasi membran timpani


Perforasi membran timpani paling sering tipe marginal & atik.
tipe sentral. Kadang-kadang tipe sub total
(sentral) dengan kolesteatoma.

Jarang terjadi komplikasi yang Sering terjadi komplikasi yang


berbahaya. berbahaya.

Kolesteatoma tidak ada. Kolesteatoma ada.


June 17, 2011 [AVE MARYA PAMILIH 01.208.5615]

Apa hubungan ISPA dengan telinga tersumbat ?

Mengapa telinga berdenging ?

Mengapa membrane timpani menjadi suram ?

Mengapa membrane timpani menjadi hiperemis dan bulging ?

Anda mungkin juga menyukai