Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

STEREOKIMIA

NAMA :Muhammad Taufiq Nur

NIM : 442416

JUDUL PERCOBAAN :Rumus Struktur dan Isomer


PRODI/KELAS : S1-Kimia/B

KELOMPOK :4

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018

1
PERCOBAAN 1

A. Judul : Rumus Struktur dan Isomer


B. Tujuan : Mahasiswa dapat menyusun model suatu rantai, lingkaran dan
isomer-isomer suatu senyawa
C. Dasar Teori
Rumus molekul adalah rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat
tentang jenis unsur pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom masing-
masing unsur. Misalnya satu molekul senyawa glukosa dengan rumus molekul
C6H12O6, tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Misalnya saja
banyaknya atom penyusun satu molekul glukosa adalah 6 atom karbon (C), 12 atom
Hidrogen (H) dan 6 atom Oksigen (O) (Rivai,1994)
Menurut Clark (1999), senyawa hidrokarbon memiliki rumus struktur berupa
suatu rantai terbuka (alifatik) ataupun siklik baik dalam bentuk rantai jenuh maupun
tak jenuh. Suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus struktur sama akan
dapat disusun menjadi berbagai macam bentuk senyawa hidrokarbon lain dalam
ruang tiga dimensi. Hal ini disebut sebagai isomer. Isomer adalah senyawa-senyawa
berbeda yang mempunyai rumus molekul sama. Dalam ilmu kimia, isomer ialah
molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan
yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai
sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama
lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat
eksitasi yang berbeda. Contoh sederhananya yaitu suatu n-pentana (C5H12) memiliki
beberapa isomer yaitu:

n-pentana 2-butana

isopropana

Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama disebut isomer
satu terhadap yang lain. Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktural dan
stereoisomer. Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memiliki
urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang
berlainan dan disebut isomer structural satu terhadap yang lain. Contohnya seperti
dimetil eter dan etanol yang merupakan sepasang isomer structural Sedangkan
senyawa berlainan mempunyai struktur sama, berbeda hanya dalam penataan atom-
atom dalam ruangan disebut dengan stereoisomer atau biasa disebut dengan isomer
geometric (Fessenden,1989).

1
Menurut Ramlawati (2005), ada dua jenis isomer yaitu isomer struktural dan isomer
ruang. Dimana isomer struktural ini terdiri dari isomer kerangka, isomer posisi, dan
isomer grup fungsional. Sedangkan untuk isomer ruang terdapat isomer geometrik
yang termaksud didalannya isomer cis-trans dan isomer optik.
- Isomer kerangka, yaitu Senyawa dengan rumus molekul sama, namun rangka
(bentuk) atom karbon berbeda. Sebagi contoh:

- Isomer posisi, yaituSenyawa dengan rumus molekul dan gugus fungsional sama,
namun mempunyai posisi gugus fungsional berbeda. Pada isomer posisi,
kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting
bertukar posisi pada kerangka tersebut.

- Isomer grup fungsional, adalah Senyawa dengan rumus molekul sama, namun
jenis gugus fungsional berbeda. Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer
mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok
molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O dapat
berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).

- Isomer geometrik, Isomer geometrik (juga dikenal sebagai isomer cis-trans atau
EZ isomer) adalah suatu bentuk stereoisome. Isomer ini terjadi di mana Anda
telah membatasi rotasi suatu tempat dalam suatu molekul.

H3C CH3 H3C H


C C dan C C
H H H3C H
cis-2-butena trans-2-butena

- Isomer optik, Ciri senyawa yang mempunyai isomer optik yaitu dapat memutar
bidang polarisasi cahaya (eksperimen) dan mempunyai atom C asimetris/atom C
kiral yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda.

2
D. Alat dan bahan
1. Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1. Bola hitam 1 Alat untuk
(karbon) memperagakan
bentuk molekul

2. Bola hijau (klor) 1 Alat untuk


memperagakan
bentuk molekul

3. Bola putih 1 Alat untuk


(hidrogen) memperagakan
bentuk molekul

4. Batang valensi 1 Menghubungkan


bola satu dengan
bola lainnya
(ikatan valensi)

5. Bola merah 1 Alat untuk


(oksigen) memperagakan
bentuk molekul

3
E. Prosedur kerja
1. Model rantai dan lingkaran
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)

Menghubungkan 6 atom karbon dengan 5 batang


valensi membentuk rantai karbon
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan
Terbentuk struktur zigzag
heksana C6H14
Melepaskan batang valensi atom C6
Menghubungkan atom C1 dengan atom C6
membentuk lingkaran segi enam
Terbentuk struktur
sikloheksana C6H14

Mengambil satu atom karbon dan tiga batang valensi


Menyusun kelima atom karbon sisanya menjadi
lingkaran segi lima

Terbentuk struktur
siklopentana C5H10

Mengambil lagi satu atom karbon dan tiga batang


valensi
Menyusun keempat atom karbon sisanya membentuk
rantai lingkar

Terbentuk struktur
siklobutana C4H8

4
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)

Menyusun 6 atom karbon membentuk rantai


Mengambil atom C6 dan tiga batang valensinya
Menghubungkan atom C6 dengan batang valensi
pada atom C4
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan
Terbentuk rantai karbon
bercabang (2-metilpentana)

2. Model butana dan isobutana


Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)

Menghubungkan 4 atom karbon menggunakan ikatan


tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan
Terbentuk struktur zigzag
butana C4H10
Membuat isomer dari butana dengan melepas atom
C4 dan menghubungannya ke atom C2

Terbentuk struktur 2-metil-


propana

5
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)

Menghubungkan 5 atom karbon menggunakan ikatan


tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan
Terbentuk struktur zigzag
pentana C5H12
Membuat isomer dari pentana

Terbentuk struktur 2-metil Terbentuk struktur 2,2-


butana dimetilpropana

Bola hitam (karbon),bola


putih (hidrogen), dan bola
merah (oksigen)

Menghubungkan 2 atom karbon,6 atom hidrogen, 1


atom oksigen
Membuat model molekul berbeda dari 3 atom

Terbentuk struktur etanol Terbentuk struktur dimetil


eter

6
3. Model struktur aromatik

Bola hitam (karbon),bola putih


(hidrogen), bola merah (oksigen)
dan bola hijau (klor)

Menyusun 6 atom karbon, 2 atom klor dan 1 atom


oksigen membentuk srtuktur aromatik
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon
yang belum digunakan
Membuat molekul yang berbeda dari 4 atom

Terbentuk 5 struktur
aromatik yang berbeda

7
F. Hasil pengamatan
1. Model rantai dan lingkaran

No Nama Struktur Gambar Gambar 3D


IUPAC Trivial

1 n-heksana -

2 sikloheksana heksametile
na

3 siklopentana pentametile
na

4 siklobutana -

5 2- isoheksana
metilpentana

2. Model butana dan isobutana


No Nama Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial

1 n-butana -

2 2-metilpropana isobutana

8
3 n-pentana -

4 2-metilbutana isopentana

5 2,2- Neopentana
dimetilpropana

6 Etanol Etil alkohol

7 metoksimetana Dimetil eter

3. Model rantai tunggal


No Nama Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial

1 1,1-dikloro- -
1heksanol

2 1,2-dikloro- -
1heksanol

3 1,3-dikloro- -
1heksanol

9
4 1,4-dikloro- -
1heksanol

5 1,5-dikloro- -
1heksanol

6 1,6-dikloro- -
1heksanol

7 2,2-dikloro- -
1heksanol

8 2,3-dikloro- -
1heksanol

9 2,4-dikloro- -
1heksanol

10 2,5-dikloro- -
1heksanol

11 2,6-dikloro- -
1heksanol

12 3,3-dikloro- -
1heksanol

10
13 3,4-dikloro- -
1heksanol

14 3,5-dikloro- -
1heksanol

15 3,6-dikloro- -
1heksanol

16 4,4-dikloro- -
1heksanol

17 4,5-dikloro- -
1heksanol

18 5,5-dikloro- -
1heksanol

19 5,6-dikloro- -
1heksanol

20 1,1-dikloro- -
2heksanol

21 1,2-dikloro- -
2heksanol

22 1,3-dikloro- -
2heksanol

11
23 1,4-dikloro- -
2heksanol

24 1,5-dikloro- -
2heksanol

25 1,6-dikloro- -
2heksanol

26 2,3-dikloro- -
2heksanol

27 2,4-dikloro- -
2heksanol

28 2,5-dikloro- -
2heksanol

29 2,6-dikloro- -
2heksanol

30 3,3-dikloro- -
2heksanol

31 3,4-dikloro- -
2heksanol

32 3,5-dikloro- -
2heksanol

12
33 3,6-dikloro- -
2heksanol

34 4,4-dikloro- -
2heksanol

35 4,5-dikloro- -
2heksanol

36 4,6-dikloro- -
2heksanol

37 5,5-dikloro- -
2heksanol

38 5,6-dikloro- -
2heksanol

39 6,6-dikloro- -
2heksanol

40 1,1-dikloro- -
3heksanol

41 1,2-dikloro- -
3heksanol

42 1,3-dikloro- -
3heksanol

43 1,4-dikloro- -
3heksanol

44 1,5-dikloro- -
3heksanol

13
45 1,6-dikloro- -
3heksanol

46 2,2-dikloro- -
3heksanol

47 2,3-dikloro- -
3heksanol

48 2,4-dikloro- -
3heksanol

49 2,5-dikloro- -
3heksanol

50 2,6-dikloro- -
3heksanol

14
G. Pembahasan
Senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan atom hydrogen
dikenal dengan nama hidrokarbon. Hidrokarbon dapat dibagi dalam tiga kelas yaitu
hidrokarbon alifatik, senyawa jenis ini dapat berupa senyawa alkane, alkena, dan
alkuna. Hidrokarbon alisiklik, Serta hidrokarbon aromatik, senyawa lingkar dalam
senyawa ini mempunyai struktur benzene, atau senyawa yang berhubungaan dengan
benzene. Variasi dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan oleh jumlah atom
atau jenis atom dalam molekul. Tetapi variasi dalam struktur ini dapat juga terjadi
karena urutan atom yang terikat satu sama lain dalam suatu molekul atom karbon,
dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p2 memiliki elektron
valensi 4 mampu membentuk ikatan kovalen baik kovalen tunggal maupun rangkap.
Empat buah elektron valensi inilah yang disebut tangan-tangan atom karbon yang
digunakan untuk berikatan.
Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan
informasi mengenai atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu.
Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur
kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap
unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskret dari senyawa tersebut.
Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini
ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-
19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular
lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus Rumus kimia dapat
dibagi menjadi dua yaitu rumus molekul dan rumus empiris. Pembagian ini terkait
dengan informasi yang dikandungnya.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat
tentang jenis unsur pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom masing-
masing unsur. Misalnya satu molekul senyawa glukosa dengan rumus molekul
C6H12O6, tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Senyawa hidrokarbon dapat membentuk isomer. Isomer merupakan suatu
senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi rumus struktur yang
berbeda. Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga
terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang
berbeda. Isomer adalah molekul-molekul yang mempunyai rumus molekul yang
sama tetapi strukturnya berbeda (atau susunan atomnya dalam molekul berbeda).
Keisomeran biasanya lazim dijumpai diantara senyawaan karbon, tetapi jarang di
temui dalam senyawaan kovalen lainya dan senyawaan ion.

a. Model Rantai dan Lingkaran


pada percobaan ini,yang akan dilakukan adalah menghubungkan 6 buah atom
karbon dengan menggunakan 5 batang valensi, kemudian batang-batang dimasukkan
ke dalam semua lobang atom karbon,maka akan terbentuk suatu strutur n-
heksan(C6H12) seperti gambar dibawah ini:

15
Gambar 1. n-heksana

Pada saat susunan ini diputar dengan cara memutar atom karbon-karbon
mengelilingi ikatan-ikatan yang menghubungkan atom-atom karbon,maka tidak akan
terbentuk garis lurus,pada struktur ini akan terbentuk struktur zig-zag,dengan sudut
109,50.kemudian batang valensi dari atom C6 dilepaskan dengan memutar atom
karbon sekitar ikatan valensi yang menghubungkan atom-atom
karbon,dan dihubungkan atom C1 dengan atom C6 sehingga terbentuk lingkaran segi
enam.maka akan terbentuk suatu struktur sikloheksana (C6H12) dengan model rantai
segienam. Sikloheksena merupakan alkana rantai melingkar dengan 6 atom C. sudut
ikatannya adalah 120o, lebih besar dari sudut tetrahedral. T arikan ini mencegah
sikloheksena berbentuk datar. Pada struktur sikloheksana ini semua atom C tidak
terletak pada bidang datar seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2. Sikloheksana
Setelah itu satu atom karbon dengan tiga batang valensi diambil dari
lingkaran dan disusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi lima, maka
akan terbentuk suatu struktur siklopentana (C5H10) dan struktur ini semua atom
karbon tidak terletak pada bidang datar.gambar dari siklopentana seperti dibawah ini:

Gambar 3. Siklopentana
Perubahan-perubahan strukturnya terus dilakukan hingga berhasil membuat
struktur dari semua isomer senyawa tersebut.

b. Model Butana dan Isobutana


Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan
empat atom karbon CH3CH2CH2CH3. Isobutane, disebut juga dengan metil

16
propanamethylpropane, adalah isomer dari butana. Senyawa ini
merupakan alkana paling sederhana yang mempunyai karbon tersier.
Pada percobaan yang kedua ini kita akan menghubungkan 4 atom karbon dengan
menggunakan ikatan tunggal.pekerjaan ini bisa dilakukan dengan lebih dari satu
cara.dimana akan terbentuk dua struktur yaitu n-butana (C4H10) dengan 2-metil
propana.

Gambar 4. n-butana

Gambar 5. Isobutana (2-metilpropana)

Kemudian kita akan menghubungan 5 atom karbon dengan menggunakan ikatan


tunggal,pekerjaan ini bisa dilakukan dengan beberapa cara,dimana akan terbentuk 3
struktur yang merupakan isomer dari senyawa tersebut.yaitu n-pentana, 2,2-dimetil
propane dan 2-metil butana dengan rumus molekulnya adalah C5H12.

Gambar 6. n-pentana

Pentana dengan rumus mlekul C5H12 memiliki tiga bentuk rumus struktur atau 3
isomer. Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda. Dengan adanya perbedaan rumus struktur tersebut
menyababkan sifat fisik dan kimianya berbeda pula hal ini sesuai dengan kenyataan
adanya tiga senyawa yang berbeda sifat fisiknya yaitu struktur pertama di beri nama
n-pentana mempunyai titik didih 36oC, struktur kedua si sebut 2 metilbutana atau
isopentena mempunyai titik didih 28oC dan struktur ketiga 2,2 di metil propana
mempunyai titik didih 10oC.

Gambar 7. 2-metilbutana

17
Gambar 8. 2-dimetilpropana

Dengan menggunakan 2 atom karbon (hitam),6 atom hydrogen (putih) dan satu
atom oksigen (merah), didapatkan 2 molekul yang berbeda yaitu n-etanol dengan
dimetil eter, kedua senyawa tersebut merupakan suatu isomer fungsi, yaitu suatu
senyawa yang memiliki suatu gugus fungsi yang berbeda tetapi rumus molekul yang
sama.

Gambar 9. Etanol

Gambar 10. dimetil eter (metoksimetana)


c. Senyawa baru
Selanjutnya, dari semua alat, bola-bola kristal dipasangkan hingga terbentuk
struktur dari gugus alkohol, dengan rantai C sebanyak 6 dengan 2 buah gugus
klorida. Dengan 6 buah karbon, 2 buah gugus 2 (Cl), serta sebuah gugus alkohol,
Berdasarkan hasil percobaan, struktur-struktur tersebut yang telah dibongkar
pasangkan, berhasil membentuk puluhan isomer dari senyawa tersebut. Berikut
beberapa isomernya:

1 1,1-dikloro- -
1heksanol

2 1,2-dikloro- -
1heksanol

18
3 1,3-dikloro- -
1heksanol

4 1,4-dikloro- -
1heksanol

5 1,5-dikloro- -
1heksanol

19
H. Kesimpulan
Isomer merupakan suatu senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama
tetapi rumus struktur yang berbeda. Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang
mirip satu sama lain. Variasi dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan oleh
jumlah atom atau jenis atom dalam molekul. Rumus molekul merupakan rumus
kimia yang memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsur pembentuk satu
molekul senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur.

20
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden. 1989. Kimia Organik, edisi ke 3. Jakarta: Erlangga.
Clark.1999. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Alkohol. Jakarta: Erlangga.
Ramlawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik. Makassar : Jurusan Kimia,
FMIPA, UNM.
Rivai, Harizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI-Press.

21

Anda mungkin juga menyukai