STEREOKIMIA
NIM : 442416
KELOMPOK :4
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
1
PERCOBAAN 1
n-pentana 2-butana
isopropana
Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama disebut isomer
satu terhadap yang lain. Terdapat dua jenis isomer, yaitu isomer struktural dan
stereoisomer. Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memiliki
urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang
berlainan dan disebut isomer structural satu terhadap yang lain. Contohnya seperti
dimetil eter dan etanol yang merupakan sepasang isomer structural Sedangkan
senyawa berlainan mempunyai struktur sama, berbeda hanya dalam penataan atom-
atom dalam ruangan disebut dengan stereoisomer atau biasa disebut dengan isomer
geometric (Fessenden,1989).
1
Menurut Ramlawati (2005), ada dua jenis isomer yaitu isomer struktural dan isomer
ruang. Dimana isomer struktural ini terdiri dari isomer kerangka, isomer posisi, dan
isomer grup fungsional. Sedangkan untuk isomer ruang terdapat isomer geometrik
yang termaksud didalannya isomer cis-trans dan isomer optik.
- Isomer kerangka, yaitu Senyawa dengan rumus molekul sama, namun rangka
(bentuk) atom karbon berbeda. Sebagi contoh:
- Isomer posisi, yaituSenyawa dengan rumus molekul dan gugus fungsional sama,
namun mempunyai posisi gugus fungsional berbeda. Pada isomer posisi,
kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting
bertukar posisi pada kerangka tersebut.
- Isomer grup fungsional, adalah Senyawa dengan rumus molekul sama, namun
jenis gugus fungsional berbeda. Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer
mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok
molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O dapat
berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).
- Isomer geometrik, Isomer geometrik (juga dikenal sebagai isomer cis-trans atau
EZ isomer) adalah suatu bentuk stereoisome. Isomer ini terjadi di mana Anda
telah membatasi rotasi suatu tempat dalam suatu molekul.
- Isomer optik, Ciri senyawa yang mempunyai isomer optik yaitu dapat memutar
bidang polarisasi cahaya (eksperimen) dan mempunyai atom C asimetris/atom C
kiral yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda.
2
D. Alat dan bahan
1. Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1. Bola hitam 1 Alat untuk
(karbon) memperagakan
bentuk molekul
3
E. Prosedur kerja
1. Model rantai dan lingkaran
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)
Terbentuk struktur
siklopentana C5H10
Terbentuk struktur
siklobutana C4H8
4
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)
5
Bola hitam (karbon) dan
bola putih (hidrogen)
6
3. Model struktur aromatik
Terbentuk 5 struktur
aromatik yang berbeda
7
F. Hasil pengamatan
1. Model rantai dan lingkaran
1 n-heksana -
2 sikloheksana heksametile
na
3 siklopentana pentametile
na
4 siklobutana -
5 2- isoheksana
metilpentana
1 n-butana -
2 2-metilpropana isobutana
8
3 n-pentana -
4 2-metilbutana isopentana
5 2,2- Neopentana
dimetilpropana
1 1,1-dikloro- -
1heksanol
2 1,2-dikloro- -
1heksanol
3 1,3-dikloro- -
1heksanol
9
4 1,4-dikloro- -
1heksanol
5 1,5-dikloro- -
1heksanol
6 1,6-dikloro- -
1heksanol
7 2,2-dikloro- -
1heksanol
8 2,3-dikloro- -
1heksanol
9 2,4-dikloro- -
1heksanol
10 2,5-dikloro- -
1heksanol
11 2,6-dikloro- -
1heksanol
12 3,3-dikloro- -
1heksanol
10
13 3,4-dikloro- -
1heksanol
14 3,5-dikloro- -
1heksanol
15 3,6-dikloro- -
1heksanol
16 4,4-dikloro- -
1heksanol
17 4,5-dikloro- -
1heksanol
18 5,5-dikloro- -
1heksanol
19 5,6-dikloro- -
1heksanol
20 1,1-dikloro- -
2heksanol
21 1,2-dikloro- -
2heksanol
22 1,3-dikloro- -
2heksanol
11
23 1,4-dikloro- -
2heksanol
24 1,5-dikloro- -
2heksanol
25 1,6-dikloro- -
2heksanol
26 2,3-dikloro- -
2heksanol
27 2,4-dikloro- -
2heksanol
28 2,5-dikloro- -
2heksanol
29 2,6-dikloro- -
2heksanol
30 3,3-dikloro- -
2heksanol
31 3,4-dikloro- -
2heksanol
32 3,5-dikloro- -
2heksanol
12
33 3,6-dikloro- -
2heksanol
34 4,4-dikloro- -
2heksanol
35 4,5-dikloro- -
2heksanol
36 4,6-dikloro- -
2heksanol
37 5,5-dikloro- -
2heksanol
38 5,6-dikloro- -
2heksanol
39 6,6-dikloro- -
2heksanol
40 1,1-dikloro- -
3heksanol
41 1,2-dikloro- -
3heksanol
42 1,3-dikloro- -
3heksanol
43 1,4-dikloro- -
3heksanol
44 1,5-dikloro- -
3heksanol
13
45 1,6-dikloro- -
3heksanol
46 2,2-dikloro- -
3heksanol
47 2,3-dikloro- -
3heksanol
48 2,4-dikloro- -
3heksanol
49 2,5-dikloro- -
3heksanol
50 2,6-dikloro- -
3heksanol
14
G. Pembahasan
Senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan atom hydrogen
dikenal dengan nama hidrokarbon. Hidrokarbon dapat dibagi dalam tiga kelas yaitu
hidrokarbon alifatik, senyawa jenis ini dapat berupa senyawa alkane, alkena, dan
alkuna. Hidrokarbon alisiklik, Serta hidrokarbon aromatik, senyawa lingkar dalam
senyawa ini mempunyai struktur benzene, atau senyawa yang berhubungaan dengan
benzene. Variasi dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan oleh jumlah atom
atau jenis atom dalam molekul. Tetapi variasi dalam struktur ini dapat juga terjadi
karena urutan atom yang terikat satu sama lain dalam suatu molekul atom karbon,
dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p2 memiliki elektron
valensi 4 mampu membentuk ikatan kovalen baik kovalen tunggal maupun rangkap.
Empat buah elektron valensi inilah yang disebut tangan-tangan atom karbon yang
digunakan untuk berikatan.
Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan
informasi mengenai atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu.
Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur
kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap
unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskret dari senyawa tersebut.
Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini
ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-
19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular
lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus Rumus kimia dapat
dibagi menjadi dua yaitu rumus molekul dan rumus empiris. Pembagian ini terkait
dengan informasi yang dikandungnya.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat
tentang jenis unsur pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom masing-
masing unsur. Misalnya satu molekul senyawa glukosa dengan rumus molekul
C6H12O6, tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Senyawa hidrokarbon dapat membentuk isomer. Isomer merupakan suatu
senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi rumus struktur yang
berbeda. Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga
terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang
berbeda. Isomer adalah molekul-molekul yang mempunyai rumus molekul yang
sama tetapi strukturnya berbeda (atau susunan atomnya dalam molekul berbeda).
Keisomeran biasanya lazim dijumpai diantara senyawaan karbon, tetapi jarang di
temui dalam senyawaan kovalen lainya dan senyawaan ion.
15
Gambar 1. n-heksana
Pada saat susunan ini diputar dengan cara memutar atom karbon-karbon
mengelilingi ikatan-ikatan yang menghubungkan atom-atom karbon,maka tidak akan
terbentuk garis lurus,pada struktur ini akan terbentuk struktur zig-zag,dengan sudut
109,50.kemudian batang valensi dari atom C6 dilepaskan dengan memutar atom
karbon sekitar ikatan valensi yang menghubungkan atom-atom
karbon,dan dihubungkan atom C1 dengan atom C6 sehingga terbentuk lingkaran segi
enam.maka akan terbentuk suatu struktur sikloheksana (C6H12) dengan model rantai
segienam. Sikloheksena merupakan alkana rantai melingkar dengan 6 atom C. sudut
ikatannya adalah 120o, lebih besar dari sudut tetrahedral. T arikan ini mencegah
sikloheksena berbentuk datar. Pada struktur sikloheksana ini semua atom C tidak
terletak pada bidang datar seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2. Sikloheksana
Setelah itu satu atom karbon dengan tiga batang valensi diambil dari
lingkaran dan disusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi lima, maka
akan terbentuk suatu struktur siklopentana (C5H10) dan struktur ini semua atom
karbon tidak terletak pada bidang datar.gambar dari siklopentana seperti dibawah ini:
Gambar 3. Siklopentana
Perubahan-perubahan strukturnya terus dilakukan hingga berhasil membuat
struktur dari semua isomer senyawa tersebut.
16
propanamethylpropane, adalah isomer dari butana. Senyawa ini
merupakan alkana paling sederhana yang mempunyai karbon tersier.
Pada percobaan yang kedua ini kita akan menghubungkan 4 atom karbon dengan
menggunakan ikatan tunggal.pekerjaan ini bisa dilakukan dengan lebih dari satu
cara.dimana akan terbentuk dua struktur yaitu n-butana (C4H10) dengan 2-metil
propana.
Gambar 4. n-butana
Gambar 6. n-pentana
Pentana dengan rumus mlekul C5H12 memiliki tiga bentuk rumus struktur atau 3
isomer. Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda. Dengan adanya perbedaan rumus struktur tersebut
menyababkan sifat fisik dan kimianya berbeda pula hal ini sesuai dengan kenyataan
adanya tiga senyawa yang berbeda sifat fisiknya yaitu struktur pertama di beri nama
n-pentana mempunyai titik didih 36oC, struktur kedua si sebut 2 metilbutana atau
isopentena mempunyai titik didih 28oC dan struktur ketiga 2,2 di metil propana
mempunyai titik didih 10oC.
Gambar 7. 2-metilbutana
17
Gambar 8. 2-dimetilpropana
Dengan menggunakan 2 atom karbon (hitam),6 atom hydrogen (putih) dan satu
atom oksigen (merah), didapatkan 2 molekul yang berbeda yaitu n-etanol dengan
dimetil eter, kedua senyawa tersebut merupakan suatu isomer fungsi, yaitu suatu
senyawa yang memiliki suatu gugus fungsi yang berbeda tetapi rumus molekul yang
sama.
Gambar 9. Etanol
1 1,1-dikloro- -
1heksanol
2 1,2-dikloro- -
1heksanol
18
3 1,3-dikloro- -
1heksanol
4 1,4-dikloro- -
1heksanol
5 1,5-dikloro- -
1heksanol
19
H. Kesimpulan
Isomer merupakan suatu senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama
tetapi rumus struktur yang berbeda. Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang
mirip satu sama lain. Variasi dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan oleh
jumlah atom atau jenis atom dalam molekul. Rumus molekul merupakan rumus
kimia yang memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsur pembentuk satu
molekul senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur.
20
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden. 1989. Kimia Organik, edisi ke 3. Jakarta: Erlangga.
Clark.1999. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Alkohol. Jakarta: Erlangga.
Ramlawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik. Makassar : Jurusan Kimia,
FMIPA, UNM.
Rivai, Harizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI-Press.
21