MEKANISME AKSI
- Meningkatkan absorpsi air dan elektrolit '- mengganti elektrolit yang hilang '- karena
mengandung basa (alkalising agent), maka dapat mencegah asidosis.5 '- karena sedikit hipo-
osmolar, maka Oralit dapat mencegah kemungkinan terjadinya induksi diare osmosis.3
c. Mengapa sebagian siswa tak kunjung sembuh setelah diberi oralit? Cara penanganan dan
penyebab dari kondisi yang tidak membaik
Hampir semua dari kita tentu pernah merasakan bagaimana rasanya sakit diare. Diare termasuk
penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease). Diare menurut WHO adalah
keluarnya tinja yang lunak atau cair dengan frekuensi 3X atau lebih perhari dengan atau tanpa darah
atau lendir dalam tinja. Penyakit diare bisa menyerang tubuh kita hingga beberapa hari. Bahkan jika
sudah masuk fase akut atau parah, bisa sampai 3-14 hari. Penyakit diare bermacam-macam antara
lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (seperti Salmonella, Shigella, Listeria, Kampilobakter,
dan Escherichia coli ) serta infeks oportunistik yang tidak umum dan virus (seperti Kriptosporidiosis,
Mikrosporidiosis, Mycobacterium avium complex, dan virus sitomegalo(CMV) yang merupakan
penyebab kolitis. Penyebab lain : diare juga dapat menyebabkan efek samping dari anti biotik yang
di gunakan untuk menangani bakteri diare (misalnya pada Clostridium difficile ).
Diare juga dapat di sebabkan oleh ketidak mampuan mencerna produk susu (intoleransi laktosa),
oleh masalah pankreas, atau oleh stres emosional. Pada stadium akhir infeksi HIV, diare di
perkirakan merupakan petunjuk terjadinya perubahan cara saluran pencernaan menyerap nutrisi,
serta mungkin merupakan komponen penting dalam sistem pembuangan yang
berhubungan dengan HIV. Diare yang lebih satu bulan di curigai adalah salah satu ciri gejala
penyakit HIV/AIDS. Selain gejala sariawan di mulut, pembesaran getah bening di kelenjar leher dan
ketiak tetapi sebagian besar Odha harus menghadapi diare – mencret, berkai-kali, BAB secara terus
menerus akibat sistem pencernaan yang tidak sehat – pada beberapa titik dalam kehidupan mereka
dan untuk beberapa dari kita ‘masalah BAB’ ini adalah bagian dari hidup sehari-hari. Bahwa Odha
lebih mungkin mengalami diare 7x dalam seminggu di bandingkan orang HIV – negatif, dan bahwa
diare berdampak pada mutu hidup secara bermakna dan efek samping pada kesehatan akibat diare
berat – dehidrasi, kurang gizi dan bahkan kegagalan pengobatan ART karena malabsorpsi (kegagalan
penyerapan ) kronis – artinya perlu perhatian secara mendesak.
1. Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan
kasus diare, bahkan disentri
2. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, prekuensi teratur, dan jangan
makan atau minum terlalu cepat.
3. Cairan intravenous
e. Derajat dehidrasi pada orang diare? Apa resiko diare yang terlalu pekat?
Ada 3 derajat dehidrasi pada diare:
f. Mekanisme dan cara penanganan keracunan pada infeksi dan intoksikasi?
Organisme-organisme dikeluarkan ke dalam alam sekeliling melalui kotoran (faeces) dimana bahan
pangan dan air akan tercemar olehnya dengan perantara udara. Rantai penularannya adalah:
manusia – bahan pangan (air) – manusia. bakteri-bakteri ini sangat infektif, yaitu hanya dengan
sejumlah kurang dari 100 sel cukup untuk menimbulkan penyakit. Oleh karena dosisi infeksinya
cukup rendah, maka umumnya tidak diperlukan perkembangbiakan sel dalam bahan pangan untuk
menjadi berbahaya, walaupun perkembangbiakan dapat terjadi. Salmonella penyebab gastroentritis
ditandai dengan gejala-gejala yang umumnya nampak 12-36 jam setelah makan bahan pangan yang
tercemar. Gejala-gejala tersebut adalah berak-berak, sakit kepala, muntah-muntah dan demam dan
dapat berakhir 1-7 hari. Tingkat kematian kurang dari 1%, tetapi jumlah ini meningkat pada anak-
anak, orang tua atau orang yang lemah. Tempat terdapatnya mikroorganisme ini adalah pada alat-
alat pencernaan hewan, burung baik yang sudah diternakan atau yang masih liar (Buckle et al.,
1987).
1. Staphylococcus
Staphylococcus sebenarnya adalah bakteri tidak berbahaya dan umum ditemukan dalam tubuh
manusia. Namun, terdapat beberapa spesies Staphylococcus yang menyebabkan infeksi seperti
Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit kulit serius.
2. Streptococcus
Bakteri lain yang umum ditemukan pada tubuh manusia adalah Streptococcus.
Beberapa spesies bakteri ini menyebabkan berbagai penyakit seperti pneumonia, radang
tenggorokan, meningitis, serta fasciitis necrotizing.
Streptococcus adalah bakteri Gram-positif berbentuk bola. Mereka tumbuh dalam rantai atau
berpasangan.
3. Haemophilus influenzae
Bakteri ini sebelumnya dikenal sebagai Bacillus influenzae atau bacillus Pfeiffer. Haemophilus
influenzae adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang.
Organisme ini umumnya merupakan bakteri aerobik, tetapi dapat bertahan sebagai anaerob
fakultatif.
Haemophilus influenzae adalah patogen oportunistik yang dapat bertahan dalam inang tanpa
menyebabkan infeksi.
Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah, bakteri ini mampu menginfeksi dan menyebabkan
penyakit.
4. Escherichia coli
Bakteri ini merupakan penghuni sistem pencernaan dan dapat menyebabkan diare berat dan
keracunan makanan.
E. coli merupakan bakteri Gram-negatif berbentuk batang dan menghuni usus bagian bawah semua
hewan berdarah panas, termasuk manusia.
Strain E.coli umumnya tidak berbahaya, namun strain tertentu dapat menyebabkan keracunan
makanan.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi E. coli diantaranya adalah gastroenteritis, meningitis, infeksi
saluran kemih, septikemia, dll.
5. Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah balteri Gram-negatif. Penyakit yang disebabkannya antara lain gastritis,
ulkus lambung, serta terkait dengan perkembangan kanker perut serta ulkus duodenum.
6. Salmonella
Bakteri yang ditularkan melalui makanan ini menyebabkan diare dan keracunan makanan.
Salmonella adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang dan memiliki alat gerak berupa flagela.
Bakteri ini ditemukan pada hewan berdarah dingin dan berdarah panas, termasuk manusia.
Salmonella diketahui menyebabkan demam tipus, demam paratifoid, serta berbagai penyakit lain
yang ditularkan melalui makanan.
m. Bagaimana menguji sampel dan memperlakukan sampel? (apa saja yang diuji)