Secara historis, melasma telah diklasifikasikan sebagai tiga varian histologis yaitu
epidermal, dermal, dan campuran [1]. Pada tipe epidermal, terdapat peningkatan
pigmen di seluruh lapisan epidermis, terutama pada lapisan basal dan suprabasilar.
Melanosit pada epidermis umumnya membesar, memiliki dendrit yang menonjol, dan
mengalami peningkatan melanosom [9, 38]. Meskipun satu penelitian menunjukkan
adanya peningkatan jumlah melanosit, sebagian besar penelitian melaporkan tidak ada
perubahan dalam jumlah melanosit epidermal [38]. Pigmentasi epidermal dapat
diperjelas dengan lampu Wood yang dapat membantu membedakan subtipe epidermal
dan dermal. Subtipe dermal memiliki melanofag pada dermis superfisial dan dermis
bagian dalam. Selain itu, infiltrasi limfohistiositik dapat dilihat di dermis yang
memiliki endapan melanin meningkat. Temuan dermal juga dapat mencakup solar
elastosis dan peningkatan pembuluh darah [9, 11]. Melasma tipe campuran sering
menampilkan gabungan penampakan histologis subtipe epidermal dan dermal.