Disusun oleh:
Eko Djatmikanto Satrio Nugroho
22010115220195
Dosen Pembimbing:
Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem P, Sp.PD, KEMD
Residen Pembimbing:
dr. Teguh Tri Wardana
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih dan karunia- Nya, sehingga Laporan Kasus Besar “Seorang
Laki-Laki Usia 58 Tahun dengan CHF NYHA III, Diabetes Melitus Tipe II (3
Tahun) Normoweight, Hipertensi Stage II, Hipoalbuminemia, Anemia Sedang
Normositik Normokromik, Azotemia, Pneumonia, dan Efusi Pleura Dupleks” ini
dapat penulis selesaikan.
Laporan kasus besar ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat dalam
menempuh kepaniteraan senior di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
• Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem P, Sp.PD, KEMD selaku dosen pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan masukan yang
berharga
• dr. Teguh Tri Wardana selaku residen pembimbing dan residen Ilmu
Penyakit Dalam lainnya yang telah memberikan masukan-masukan,
petunjuk, serta bantuan dalam penyusunan tugas ini
• Tn.H dan keluarga, atas keramahan dan keterbukaannya dalam kegiatan
penyusunan laporan
• Keluarga dan Teman-teman Co-Ass dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan kasus ini.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukan.
Semarang, 6 Juni 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
ABSTRAK ................................................................................................................v
BAB I LAPORAN KASUS .......................................................................................1
1.1 Identitas Penderita................................................................................................1
1.2 Data Dasar ...........................................................................................................1
1.3 Daftar Abnormalitas.............................................................................................13
1.4 Analisis Sintesis ...................................................................................................14
1.5 Daftar Masalah.....................................................................................................14
1.6 Rencana Pemecahan Masalah ..............................................................................15
CATATAN KEMAJUAN PASIEN ..........................................................................21
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................33
iv
ABSTRAK
Kariadi Semarang
v
adalah anemia ringan normositik normokromik dengan pemerikaan darah rutin
pada tanggal 20 Mei 2017 dengan hemogoblin 10,8 mg/dL, Hematokrit 31,9%,
MCH : 29,4 pg dan MCV 86,9 fL. Masalah keenam adalah azotemia dengan
pemeriksaan kimia klinik darah ureum 73 mg/dl dan kreatinin 2,2 mg/dl.
Assesmen yang diperlukan adalah USG ginjal, urin rutin, dan albumin urin.
Masalah ketujuh adalah pneumonia. Assesmen yang diperlukan adalah
pengecatan sputum BTA, gram, jamur, dan kultur urin. Tatalaksana untuk
mengatasi masalah ini yaitu O2 3 lpm nasal kanul, injeksi Ceftriaxone 2 gr/24 jam
intravena, N acetyl sistein 200 mg/8 jam, dan paracetamol 500 mg/8 jam peroral
(bila suhu > 38OC). Masalah kedelapan adalah efusi pleura dupleks. Assesmen
yang diperlukan x-foto thoraks, USG thoraks, thorakosentesis, analisis cairan
pleura. Tatalaksana pada pasien ini diberikan injeksi Furosemid 20 mg/12 jam
intravena.
vi
BAB I
LAPORAN KASUS
1
sesak berbunyi mengi (-), sering lapar, sering haus, sering BAK, BAB tidak ada
keluhan, serta penurunan berat badan.
1.2.2 Objektif
1.2.2.1 Pemeriksaan Fisik
Pada tanggal 24 Mei 2017 di Rajawali 3B RSUP Dr. Kariadi Semarang
Keadaan umum : Tampak sesak, terpasang nasal kanul O2 3 liter/menit dan infus
Ringer Laktat 12 tetes/menit
Kesadaran : Compos Mentis GCS 15 (E4M6V5)
Tanda vital :
2
TD : 180/100 mmHg
N : 103 x/menit, reguler, isi tegangan cukup
RR : 28 x/menit
t : 36,7OC (axiller)
Tinggi badan: 167 cm
Berat badan : 59 kg
BMI : 21,15 kg/m2 (Normoweight)
Kulit : turgor kulit kembali cepat, pucat(-)
Mata :konjungtiva palpebra pucat (+/sulit dinilai), sklera ikterik (-/sulit
dinilai), edema palpebra (-/sulit dinilai)
Hidung : discharge (-), cuping (-)
Telinga : discharge (-)
Mulut : bibir kering(-), bibir sianosis (-)
Leher : trachea di tengah,JVP R+3, pembesaran kelenjar getah bening (-),
refluks hepatojugular (+)
Thoraks : bentuk normal, retraksi intercostal (-), retraksi supraclavicular (-),
pembesaran nnll axilla (-), skar (+)
Pulmo depan : RBK
Inspeksi : paru kanan dan paru kiri simetris saat
statis dan dinamis
xxx xxx
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri, stem fremitus
menurun dari SIC IV dextra sinistra ke bawah ...... ......
Perkusi : redup setinggi SIC IV dextra sinistra ke bawah
RBH
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan ronki basah halus (+/+)
suara tambahan ronki basah kasar (+/+)
3
RBK
Pulmo belakang:
xxx xxx
Inspeksi : paru kanan dan paru kiri simetris
saat statis dan dinamis ...... ......
4
Ekstremitas
Superior Inferior
Pitting Edema -/- +/+
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Clubbing Finger -/- -/-
Capillary refill <2"/<2" Sulit dinilai
5
Pemeriksaan Kimia Klinik ( 12 Mei 2017 )
Kimia Klinik Hasil pemeriksaan Nilai normal
Glukosa sewaktu 137 80 – 160 mg/dL
SGOT 27 15 – 34 U/L
SGPT 17 15 – 60 U/L
Total protein 5,3 6,4 – 8,2 g/dL
Albumin 2,7 3,4 – 5,0 g/dL
Globulin 2,6 2,3 – 3,5 g/dL
Ureum 45 15 – 39 mg/dL
Kreatinin 1,6 0,60 – 1, 30 mg/dL
Magnesium 0,81 0,74 – 0,99 mmol/L
Calsium 1,96 2,12 – 2,52 mmol/L
Elektrolit
Natrium 143 136 – 145 mmol/L
Kalium 3,5 3,5 – 5,1 mmol/L
Chlorida 103 98 – 107 mmol/L
FIO2 32 %
pH 7,41 7,37-7,45
PCO2 35,4 35-45 mmHg
PO2 106,7 83-108 mmHg
Ph(T) 7,41 7,35 – 7,45
PCO2(T) 31,4 mmHg
PO2(T) 116,7 mmHg
HCO3- 22,7 18-23 mmol/L
6
TCO2 23,7 mmol/L
BEecf -1,3 mmol/L
BE (B) -0,1 mmol/L
SO2c 97,9 95-100%
A-aDo2 73,1 mmHg
RI 0,6
7
Protein Neg Neg
Reduksi Neg Neg
Urobilinogen Neg Neg
Bilirubin Neg Neg
Aseton Neg Neg
Nitrit Neg Neg
Sedimen
Epitel - /uL 0,0 – 40,0
Epitel 2-3/LPK
Epitel inti ganda +/Pos
Epitel tubulus - /uL 0,0 – 6,0
Epitel tubulus 0-1/LPB
Oval fat bodies +/Pos
Leukosit - /uL 0,0 – 20,0
Leukosit 3-4/LPB
Eritrosit - /uL 0,0 – 25,0
Eritrosit 10-13/LPB
Kristal - /uL 0,0 – 10,0
Ca Oxalat +/Pos
Sil. Pathologi - /uL 0,0 – 0,5
Sil. Lilin 0-1/LPK
Granula kasar 0-2/LPK Neg
Granula halus Neg Neg
8
HbA1c 6,0 % 6,0 – 8,0
Cholesterol total 190 mg/dL < 200
Trigliserid 97 mg/dL < 150
HDL Cholesterol 55 mg/dL 40 – 60
LDL Direk 117 mg/dL 0 – 100
Asam Urat 6,0 mg/dL 3,5 – 7,2
Kreatinin 2,0 mg/dL 0,6 – 1,30
Ureum 47 mg/dL 15 – 39
FIO2 52 %
pH 7,373 7,37-7,45
PCO2 36,1 35-45 mmHg
PO2 103,9 83-108 mmHg
Ph(T) 7,36 7,35 – 7,45
PCO2(T) 20,5 mmHg
9
PO2(T) 107,0 mmHg
HCO3- 22,3 22 – 26 mmol/L
TCO2 11,9 mmol/L
BEecf -14,5 mmol/L
BE (B) -1,2 -2 – 3 mmol/L
SO2c 97,9 95-100%
A-aDo2 237,0 mmHg
RI 2,3
10
Pemeriksaan X-foto thorax ( 13 Mei 2017 )
CURB 65 SCORE
CURB-65
Symptom Points
Confusion 0
BUN>7 mmol/l (28mg/dL) 1
Respiratory rate>=30 0
SBP<90mmHg, DBP=<60mmHg 0
Age>=65 0
11
Sistem skor PORT (Pneumonia Patient Outcome Research Team)
12
1.3 DAFTAR ABNORMALITAS
1. Dyspneu d’effort 13. Ronkhi basah kasar (+) pada
2. Orthopneu 1/3 atas paru kanan kiri
3. Mudah lelah 14. Ronkhi basah halus (+) pada
4. Paroxysmal Nocturnal Dyspneu 1/3 bawah paru kanan kiri
5. Batuk 15. Ictus Cordis teraba di SIC VI
6. Riwayat DM diketahui sejak 3 linea axillaris anterior sinistra
tahun, minum obat dokter. 16. Refluks hepatojugular (+)
BMI: 21,15 kg/m2 kg/m2 17. Edema pada ekstremitas
7. Riwayat Hipertensi sejak 2 inferior
tahun yang lalu, minum obat 18. Hemoglobin 10,8 g/dL
dokter (Tensi awal 180/100 19. Hematokrit 31,9 %
mmHg dan Tensi sekarang 20. Eritrosit 3,67 juta/mm3
160/80 mmHg) 21. Leukosit 13 ribu/mm3
8. JVP R+3 22. Glukosa puasa 128 mg/dL
9. Paru depan : Stem fremitus 23. Glukosa PP 2 jam 267 mg/dL
menurun dari SIC IV dextra 24. Albumin 2,7 g/dL
sinistra ke bawah 25. Ureum 73 mg/dL
10. Paru depan : Redup setinggi 26. Kreatinin 2,2 mg/dL
SIC IV dextra sinistra ke 27. Gambaran kardiomegali (LV,
bawah LA)
11. Paru belakang : Stem fremitus 28. Gambaran infiltrat
menurun dari vertebra thoracal 29. CURB 65 : Score 1
IV ke bawah 30. PORT Score 98
12. Paru belakang : Redup setinggi 31. Efusi pleura dupleks
vertebra thoracal IV ke bawah
13
1,2,3,4,8,14,15,16,17 gagal jantung CHF NYHA III
6,22,23 Diabetes Mellitus tipe II normoweight
7 Hipertensi stage II
24 Hipoalbuminemia
19,20,21 Anemia ringan normositik normokromik
25,26 Azotemia
5,13,21,28,29,30 Pneumonia
9,10,11,12,31 Efusi pleura dupleks
14
1. Congestive Heart Failure NYHA III
Assesment :
• DA: Left Ventricle Hypertrophy, Left Atrium Hypertrophy
• DE: Hypertension Heart Disease, Ishcemic Heart Disease
• DF: Left Ventricle Ejection Fraction
IP Dx : Echocardiography
IP Rx :
• Syringe pump cedocard 4 mg/jam
• Inj. Furosemide 20 mg/12 jam intravena
• Captopril 12,5 mg/8 jam per oral
• Lactulose 15 cc/8 jam per oral
• Pasang DC
IP Mx : KU, TV, diuresis dalam 24 jam, balance cairan 24 jam, monitoring
elektrolit 3 hari sehari
IP Ex :
• Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien mengalami penyakit jantung
yang menyebabkan sesak nafas. Untuk itu, pasien memerlukan
pemeriksaan tambahan berupa echocardiografi untuk mengetahui
penyebab dari penyakit jantung tersebut.
• Menjelaskan kepada pasien untuk tidak mengejan saat BAB, sehingga
tidak memperparah kondisi pasien.
• Menjelaskan kepada pasien untuk tidak turun dari ranjang,
meminimalisir aktivitas sehingga tidak memperparah kondisi jantung
pasien.
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk membatasi cairan yang
masuk, sesuai dengan instruksi dokter agar tidak membebani jantung
pasien.
15
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk melakukan tirah baring
setiap dua jam sekali untuk mencegah terjadinya luka pada punggung
akibat istirahat total.
16
selanjutnya. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah
laboratorium darah.
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang pemantauan kadar
gula darah sewaktu
3. Hipertensi stage II
Assesment : komplikasi
faktor risiko PJI
IP Dx : funduscopy, kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida, asam urat
IP Rx :
• Valsartan 160 mg/12 jam p.o
• Amlodipine 10 mg/24 jam p.o
IP Mx : keadaan umum, tanda vital
IP Ex :
• Menjelaskan pada pasien mengenai pemeriksaan laboratorium dan mata
yang akan dilakukan.
• Menjelaskan pada pasien mengenai kebutuhan makan buah-buahan, sayur-
sayuran, serta produk susu rendah lemak jenuh/lemak total.
• Menjelaskan pada pasien mengenai penurunan asupan garam dalam
masakan sehari-hari.
4. Hipoalbuminemia
Assesment : intake kurang
Penyakit kronis
Protein loss
IP Dx : urin rutin, recall diet 3 x 24 jam
IP Rx : diet ekstra putih telur
IP Mx : kadar albumin tiap 3 hari
17
IP Ex :
• Menjelaskan pasien untuk menghabiskan makanan yang disediakan oleh
rumah sakit.
• Menjelaskan bahwa pasien akan dilakukan pemeriksaan darah untuk
melihat kadar protein darah ulang.
6. Azotemia
Assesment : Nefropati DM
CKD
AKI
Rencana awal :
IP Dx : USG ginjal, urin rutin, albumin urin
IP Rx : Infus RL 10 tpm
Diet DM 1900 kkal
IP Mx : ureum kreatinin, balance cairan
18
IP Ex :
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan darah ulang untuk melihat fungsi ginjal pasien
19
8. Efusi Pleura Dupleks
Ass : Efusi transudat
Efusi eksudat
IP Dx : x-foto thoraks, USG thoraks, torakosentesis, analisis cairan pleura
IP Rx : Inj. Furosemide 20 mg/12 jam intravena
IP Mx : KU dan TTV/8 jam, RR, sesak, saturasi O2
IP Ex :
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien dan pemeriksaan
yang akan dilakukan
• Edukasi pasien dan keluarga mengenai komplikasi penyakit
20
CATATAN KEMAJUAN PASIEN
Evaluasi:
• CHF NYHA III
• Diabetes mellitus tipe II
• Hipertensi stage II
• Hipoalbuminemia
• Anemia ringan normositik normokromik
• Azotemia
• Pneumonia
• Efusi pleura dupleks
Program:
• Oksigen nasal kanul 3L/menit
• Diet uremia DM 1900 kkal, rendah garam, rendah lemak jenuh, rendah
purin
• Infus NaCl 0,9% 10 tpm
• Syringe pump Cedocard 4 mg/jam
• Inj. Furosemide 20 mg/12 jam IV
21
• Inj. Ceftriaxon 2 gram/24 jam IV
• Valsartan 160 mg/12 jam PO
• Amlodipin 10 mg/24 jam PO
• Aspilet 80 mg/24 jam PO
• Glimepirid 2 mg/24 jam PO pagi
• Paracetamol 500 mg/8 jam PO
• Monitoring keadaan umum dan tanda vital / 8 jam
Evaluasi:
• CHF NYHA III
• Diabetes mellitus tipe II
• Hipertensi stage II
• Hipoalbuminemia
• Anemia ringan normositik normokromik
• Azotemia
• Pneumonia
• Efusi pleura dupleks
22
Program:
• Oksigen nasal kanul 3L/menit
• Diet uremia DM 1900 kkal, rendah garam, rendah lemak jenuh, rendah
purin
• Infus NaCl 0,9% 10 tpm
• Syringe pump Cedocard 4 mg/jam
• Inj. Furosemide 20 mg/12 jam IV
• Valsartan 160 mg/12 jam PO
• Amlodipin 10 mg/24 jam PO
• Aspilet 80 mg/24 jam PO
• Glimepirid 2 mg/24 jam PO pagi
• Paracetamol 500 mg/8 jam PO
• Monitoring keadaan umum dan tanda vital / 8 jam
• Cek darah rutin, ureum, creatinin, elektrolit, albumin
Evaluasi:
• CHF NYHA III
• Diabetes mellitus tipe II
• Hipertensi stage II
• Hipoalbuminemia
23
• Anemia ringan normositik normokromik
• Azotemia
• Pneumonia
• Efusi pleura dupleks
Program:
• Oksigen nasal kanul 3L/menit
• Diet uremia DM 1900 kkal, rendah garam, rendah lemak jenuh, rendah
purin
• Infus NaCl 0,9% 10 tpm
• Syringe pump Cedocard 4 mg/jam
• Syringe pump Furosemid 5 mg/jam
Bila TDS ≤ 100 mmHg stop
• Valsartan 160 mg/12 jam PO
• Amlodipin 10 mg/24 jam PO
• Glimepirid 2 mg/24 jam PO pagi
• Paracetamol 500 mg/8 jam PO
• Asam folat 1 mg/24 jam PO
• N Asetil Sitein 200 mg/8 jam PO
• Monitoring keadaan umum dan tanda vital / 8 jam
24
Evaluasi:
• CHF NYHA III
• Diabetes mellitus tipe II
• Hipertensi stage II
• Hipoalbuminemia
• Anemia ringan normositik normokromik
• Azotemia
• Pneumonia
• Efusi pleura dupleks
Program:
• Oksigen nasal kanul 3L/menit
• Diet uremia DM 1900 kkal, rendah garam, rendah lemak jenuh, rendah
purin
• Infus NaCl 0,9% 10 tpm
• Syringe pump Cedocard 4 mg/jam
• Syringe pump Furosemid 5 mg/jam
Bila TDS ≤ 100 mmHg stop
• Valsartan 160 mg/12 jam PO
• Amlodipin 10 mg/24 jam PO
• Glimepirid 2 mg/24 jam PO pagi
• Paracetamol 500 mg/8 jam PO
• Asam folat 1 mg/24 jam PO
• N Asetil Sitein 200 mg/8 jam PO
• Monitoring keadaan umum dan tanda vital / 8 jam
• Cek darah rutin, ureum, creatinin, elektrolit, albumin
25
Tanggal 29 Mei 2017
Subjektif : sesak
Objektif :
TD : 160/100 mmHg
N : 85x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 22x/ menit
T : 36,3ºC
Evaluasi:
• CHF NYHA III
• Diabetes mellitus tipe II
• Hipertensi stage II
• Hipoalbuminemia
• Anemia ringan normositik normokromik
• Azotemia
• Pneumonia
• Efusi pleura dupleks
Program:
• Oksigen nasal kanul 3L/menit
• Diet uremia DM 1900 kkal, rendah garam, rendah lemak jenuh, rendah
purin
• Infus NaCl 0,9% 10 tpm
• Syringe pump Cedocard 4 mg/jam
• Syringe pump Furosemid 5 mg/jam
Bila TDS ≤ 100 mmHg stop
• Valsartan 160 mg/12 jam PO
• Amlodipin 10 mg/24 jam PO
26
• Glimepirid 2 mg/24 jam PO pagi
• Paracetamol 500 mg/8 jam PO
• Asam folat 1 mg/24 jam PO
• N Asetil Sitein 200 mg/8 jam PO
• Monitoring keadaan umum dan tanda vital / 8 jam
27
BAB II
PEMBAHASAN
28
metformin, pasien rutin minum obat dan rutin ke dokter. Pada pemeriksaan,
didapatkan gula darah 2 jam post prandial 267 mg/dL
Pada pasien ini didapatkan keadaan umum tampak lemah. Tinggi badan pasien
167 cm dengan berat badan 59 kg sehingga didapatkan IMT 21,15 dengan kesan
normoweight. Tanda vital tekanan darah pada saat masuk RSDK adalah 180/100
mmHg. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan tanda-tanda diabetes mellitus,.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang.
Pada pasien didapatkan nilai gula darah sewaktu 137 mg/dL, gula darah puasa
128 mg/dL, gula darah 2 jam post prandial 267 mg/dL. Dari hasil kadar gula tersebut
maka pasien didiagnosis diabetes melitus.
Monitoring gula darah dilakukan setiap 6 jam sekali, setelah gula darah turun
dan stabil, monitoring berganti menjadi GDS pagi sore. Terapi yang diberikan pada
pasien adalah melanjutkan terapi yang sudah dijalankan selama ini yaitu glimepiride
dan metformin.
Edukasi yang sesuai untuk pasien ini adalah asupan nutrisi yang sesuai untuk
diabetes melitus, mengurangi asupan makanan & minuman yang manis dan banyak
lemak, dan menghabiskan diet dari rumah sakit. Pada pasien ini juga tidak diberikan
edukasi untuk melakukan aktivitas olahraga berlebihan karena selain adanya diabetes
melitus, pasien juga menderita CHF NYHA III.
29
Bila pengukuran tekanan darah ≥140/90 pada dua kali atau lebih kunjungan,
hipertensi dapat ditegakkan.
Monitoring tekanan darah dilakukan setiap 8 jam sekali, setelah tekanan darah
turun dan stabil, monitoring berganti menjadi setiap pagi sore.
Edukasi yang sesuai untuk pasien ini adalah asupan nutrisi yang sesuai untuk
hipertensi makan buah-buahan, sayur-sayuran, produk susu rendah lemak
jenuh/lemak total, serta mengurangi asupan garam dalam masakan sehari-hari.
Problem 4. Hipoalbuminemia
Masalah keempat pada pasien ini adalah hipoalbuminemia. Diagnosis
hipoalbuminemia ditegakkan dengan pemeriksaan kadar albumin darah. Kadar
albumin yang berada di bawah ambang normal 3,5 g/dL dapat dikatakan sebagai
hipoalbuminemia. Hipoalbuminemia dapat disebabkan oleh masukan protein yang
rendah, absorbsi yang tidak adekuat maupun peningkatan kehilangan protein yang
dapat ditemukan pada kondisi medis kronis dan akut. Kadar albumin darah pada
pasien ini adalah 2,7 g/dL. Penatalaksanaan pasien ini adalah mencari etiologis
penyebab hipoalbuminemia apakah intake protein pasien rendah, apakah terdapat
peningkatan kehilangan protein dari urin atau hanya merupakan sekunder dari
masalah pertama pasien.
30
normositik normokromik apakah penyakit kronis, perdarahan, atau hanya masalah
sekunder dari masalah pertama pasien.
Problem 6. Azotemia
Masalah keenam pada pasien ini adalah azotemia. Diagnosis azotemia ditegakkan
dengan pemeriksaan kimia klinik darah. Kadar ureum (15-39 mg/dl) dan kretinin
(0,6-1,3 mg/dl) di atas normal dapat dikatakan sebagai azotemia. Azotemia dapat
disebabkan oleh penyakit ginjal maupun penyakit metabolik. Pada pasien ini kadar
kimia klinik darah ureum 73 mg/dl dan kreatinin 2,2 mg/dl. Penatalaksanaan pasien
ini adalah mencari etiologis penyebab azotemia apakah terjadi nefropati DM, CKD
(Chronic Kidney Diseases), maupun AKI (Acute Kidney Injury).
Problem 7. Pneumonia
Masalah ketujuh pada pasien ini adalah pneumonia. Diagnosis pneumonia
ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dari
anamnesis didapatkan batuk, pemeriksaan fisik didapatkan ronki basah kasar pada 1/3
atas paru kanan kiri, hasil laboratorium darah leukosit 13 ribu/mm3 dan x-foto
didapatkan gambaran infiltrat. Pneumonia merupakan peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Penatalaksanaan
pasien ini adalah mencari etiologis penyebab pneumonia sehingga didapatkan terapi
yang sesuai dengan hasil pengecatan maupun kultur.
31
Problem 8. Efusi pleura dupleks
Masalah kedelapan pada pasien ini adalah efusi pleura dupleks. Diagnosis efusi
pleura dupleks ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari hasil pemeriksaan fisik paru depan : stem fremitus menurun dari SIC IV ke
bawah, redup setinggi SIC IV ke bawah, paru belakang : stem fremitus menurun
setinggi vertebra thoracal IV ke bawah, redup setinggi vertebra thoracal IV ke bawah,
dan hasil x-foto thoraks didapatkan gambaran efusi pleura dupleks. Pada pasien ini
efusi pleura dapat disebabkan karena rendahnya protein albumin (hipoalbunemia)
sehingga terjadi penumpukan cairan ekstra sel.
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Kriteria Framingham untuk CHF. [Cited 2016]
http://www.argaaditya.com/2014/12/kriteria-framingham-untuk-congestive.html
2. New York Heart Association Classification. Heart Online. [cited May 10, 2016].
Available from:
http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYH
A)_classification.pdf
3. Panggabean, Marulam M. Gagal Jantung. In: Sudoyo Aru W, Setiyohadi
Bambang, Alwi Idrus, Simadibrata Marcelinus, Setiati Siti, et al, editors. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Internal Publishing; 2013, chapter 248.
4. Sudoyo A.W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen
Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Indonesia.
5. Chobanlan AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL Jr, et al.
Seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. The JNC 7 report (published
correction appears in JAMA 2003;290:197). JAMA 2003;289:2560-72.
6. Sukandar, E., 2006. Nefrologi Klinik. Edisi ketiga. Bandung: Pusat Informasi
Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD.
7. Sulistiji SA et al. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia 2015. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
8. American Diabetic Association. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
Diabetes Care. 2004. 27 (1):5- 10.
9. Fletcher B, Gulanick M, Lamendola C. Risk Factors for Type 2 Diabetes Mellitus.
J Cardiovasc Nurs. 2002.16 (2):17-23
33