Anda di halaman 1dari 5

Hepatitis B Akut

1. Pendahuluan
infeksi virus hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia. Sebanyak 2
juta orang diseluruh dunia terinfeksi virus ini, dengan 450 juta mengalami infeksi
kronik. Sebanyak 500 juta hingga 1 juta pasiendengan hepatitis B
meninggalsetiaptahunnya.Hepatitis B menyumbang 80%
penyebabterjadinyakarsinomahepatoseluluer primer
danmendudukiperingkatkeduasetelahrokokmenjadipenyebabkanker.
Sebanyak 15-25% pasiendenganinfeksikronik hepatitis B
meninggalakibatpenyakithatikronik yang disebabkanoleh virus hepatitis B. Pasien
yang terinfeksi virus hepatitis Bpadaawalkehidupannyamemilikikecenderungan yang
lebihbesaruntukmengalamiinfeksikronik hepatitis B, dibandingkandenganpasien yang
terinfeksipadasaatanak-anakataupundewasamuda.
Virus hepatitis B merupakan virus DNA yang
termasukgolonganHepadnaviridae yang mempunyaiempatbuahopen reading frame :
inti, kapsul, polymerase dan X. Gen inimengkode protein nukleokapsid yang
pentingdalammembungkus virus danHbeAg. Gen permukaanmengkode protein X
yang berperanpentingdalam proses karsinogenesis. Sampaisaatiniterdapatdelapan
genotype virus hepatitis B yaitugenotip A, B, C, D, E, F, G, dan H. Genotipe B dan C
paling banyakditemukan di Asia.

2. Pathogenesis infeksi virus hepatitis B


Selaintransmisi vertical, virus hepatitis B
dapatditransmisikandenganefektifmelaluicairantubuh, perkutan, danmelalui
membrane mukosa.Hepatitis B
terkonsentrasidalamjumlahtinggidalamcairantubuhberupadarah, serum
daneksudatluka.Sementaraitukonsentrasi yang sedangterdapatpada semen, cairan
vagina dan air liur.Serta konsentrasi yang rendahatautidakadadijumpaipadaurin, feses,
keringat, air mata, dan ASI.
Penularan yang lebihrendahdapatterjadimelauikontakdengankarier hepatitis
B, hemodialisis, paparanterhadappekerjakesehatan yang terinfeksi, alat tattoo,
alattindik, hubunganseksualdaniseminasibuatan. Selainitupenularan juga
dapatterjadimelalui transfuse darahdan donor organ. hepatitis B
dapatmeularmelaluipasiendenganHBsAg yang negative tetapi anti-HBcpositif,
karenaadanyakemungkinan DNA virus hepatitis B yang bersirkulasi yang
dapatditeksidengan PCR (10-20% kasus). Virus hepatitis B 100 kali
lebihinfeksiuspadapasiendenganinfeksi HIV dan 10 kali lebihinfeksiuspadapasien
hepatitis C. adanyaHbeAg yang positifmengindikasikanresikotransmisi virus yang
tinggi.
Pathogenesis infeksi virus hepatitis melibatkanresponimun humoral
danseluler.Virus bereplikasididalamhepatosit, dimana virus
tersebuttidakbersifatsitopatik, sehingga yang
membuatkerusakanselhatidanmanifestasiklinisbukandisebabkanoleh virus yang
menyeranghepatosit, tetapiolehkarenaresponimun yang dihasilkanolehtubuh.Respon
antibody terhadap antigen permukaanberperandalameliminasi virus.Responsel T
terhadapselubung, nukleokapsid, dan antigen polymerase berperandalameliminasisel
yang terinfeksi.

3. Gambaranklinisdanpenunjanginfeksi virus hepatitis B akut


Masa inkubasi virus hepatitis B adalah 1-4 bulan.Setelah masa inkubasi,
pasienmasukdalamperiode prodromal, dengangejalakonstitusional, berupa malaise,
anoreksia, mual, muntah, myalgia,danmudahlelah.Pasiendapatmengalamiperubahan
rasa padaindrapengecapdanperubahansensasibau-bauan.
Sebagianpasiendapatmengalaminyeri abdomen kuadrankananatasataunyeri
epigastrium intermiten yang ringansampai moderate.
Demamlebihjarangterjadipadapasiendenganinfeksi hepatitis B dan D,
biladibandingkandenganinfeksi hepatitis A dan E.
namundemamdapatterjadipadapasiendenganserum-like syndrome,
dengangejalaberupademam, kemerahanpadakulit, altralgia, danartritis. Serum-sickness
like syndrometerjadipada 10-20% pasien.Gejaladiatasterjadipadaumumnya 1-2
minggusebelumterjadi icterus.Sekitar 70 % pasienmengalami hepatitis subklinisdan
hepatitis anikterik.Hanya 30 % pasien yang mengalami hepatitis dengan
icterus.Pasiendapatmengalamiensefalopatihepatikumdankegagalanmultiorganbilaterja
digagalhati fulminant.
Gejalaklinisdan icterus biasanyahilangsetelah 1-3 bulan,
tetapisebagianpasiendapatmengalamikelelahanpersistenmeskipunkadar transaminase
serum telahmencapaikadar normal. Kelainanfisik yang paling
seringditemuiadalahdemamdengansuhu yang tidakterlalutinggi, icterus, hepatomegaly
ringan.Splenomegaly dalaptdijumpaipada 5-15%
kasus.Limfadenopatiringandapatterjadi.Selainitu, palmar eritemaatau spider
nevidapatdijumpaimeskipunjarang.
Pada hepatitis B akut, HbsAgmuncul di serum dalamwaktu 2-10
minggusetelahpaparan virus, sebelum onset gejaladanpeningkatankadar ALT.
padasebagianpasiendewasa, HBsAghilangdalamwaktu 4-6 bulan. Anti-
HbsdapatmunculbeberapaminggusetelahserokonvensiHBsAg.SetelahserokonvensiHB
sAgmenjadi Anti-Hbs, HBV-DNA masihdapatdideteksipadahati, danresponsel T
spesifikterhadap virus hepatitis B dapatdijumpaipada decade berikutnya. Hal
tersebutmenunjukan control imunitas yang persistensetelahinfeksiakut. Padakondisi
yang jarang, pasiendengan anti-Hbs yang positifdapatkembaliterinfeksi virus hepatitis
Bkarenaproteksiinkomplitdari anti-Hbsterhadapserotipe virus hepatitis Blainnya.
AdanyaHbsAg yang
persistenlebihdarienambulanmenunjukanbahwapasienmenderitainfeksi hepatitis B
kronik.HbsAgdan anti-HBs dapatdijumpaisecarabersamaanpadaindividu yang
samapada 10-25 % kasus.
Fenomenatersebutmuncullebihseringpadapasiendenganhepatitis
Bkronikdibandingkandenganhepatitis Bakut.Padakeadaaninibiasanyatiter antibody
rendah.Mekanisme yang menjelaskanmekanismetersebut masih belum sepenuhnya
diketahui, tetapi mungkin diakibatkan oleh infeksi hepatitis B lebih dari satu serotipe.
Pada pasien yang terdapat HbsAg dan anti Hbs bersamaan, pasien tersebut dianggap
menderita infeksi virus hepatitis B, dan adanya anti Hbs tidak mempengaruhi aktivitas
penyakit dan hasil akhir penyakit tersebut. HbeAg yang persisten lebih dari 3 bulan
setelah onset penyakit jarang terjadi dan menunjukkan progresivitas menjadi hepatitis
B kronik.
Pada hepatitis B akut, periode antara hilangnya HbsAg dan muncul anti-Hbs
dikenal dengan period jendela (window periode). Pada periode ini, HbeAg negatif dan
HBV-DNA biasanya tidak terdeteksi. Penanda satu-satunya yang positif adalah IgM
anti HBc, suatu antibodi terhadap antigen hepatitis B core. Sehingga IgM anti-HBc
merupakan penanda serologis paling penting pada hepatitis B akut. IgM anti-Hbc
biasanya bertahan 4-6 bulan selama hepatitis B akut, dan jarang persisten selama dua
tahun. Meskipun IgM dan anti-HBc merupakan penanda hepatitis B akut, penanda
tersebut juga dapat positif selama hepatitis B kronik yang mengalami eksaserbasi
akut. IgG anti Hbc merupakan penanda paparan hepatits B. Penanda tersebut positif
baik pada hepatitis B kronik dan pasien yang telah sembuh dari hepatitis B akut. Pada
kasus pasaien yang telah sembuh dari hepatitis B akut, biasanya penanda tersebut
disertai dengan adanya anti-HBs yang positif.
Peningkatan ALT dan AST sampai 1000-2000 IU/L sering dijumpai dimana
ALT lebih tinggi dari pada AST. Penigkatan kadar bilirubin biasanya muncul setelah
peningkatan ALT. Peningkatan kadar ALT puncak tidak berkorelasi dengan
prognosis. Karena faktor pembekuan mempunyai waktu paruh yang singkat (6 jam
untuk faktor VII), waktu protombin merupakan indikator yang paling baik.
Leukopenia ringan dengan dengan limfositosis relatif sering dijumpai. Pada pasien
yang sembuh, ALT biasanya kembali normal setelah 1-4 bulan diikuti kadar bilirubin
yang menjadi normal.
Resiko perjalanan penyakit infeksi hepatitis B akut menjadi kronik
berbanding terbalik secara proporsional terhadap usia terjadinya infeksi. Infeksi
kronik akan terjadi kurang dari 5% pada pasien dewasa yang imunokompeten, namun
pada infeksi yang terjadi pada masa neonatus dan bayi, 95% kasus akan menjadi
infeksi kronik. Pasien hepatitis B akut yang mengalami hepatitis B fulminan kurang
dari 1 %. Sebanyak 35- 70% hepatits virus fulminan berasal dari infeksi virus
hepatitis B akut. Angka ketahanan hidup spontan pada hepatitis B fulminan berkisar
20% tanpa transpalntasi hati. Transplantasi hati menghasilkan angka ketahanan hidup
50-60%. Reinfeksi akibat trnasplantasi hati jarang terjadi karena adanya profilaksis
imunisasi hepatitis B dan agen antivirus.

4. Tatalaksana infeksi hepatitis B akut


Infeksi hepatitis B akut tidak membutuhkan terapi antiviral. Terapi yang
diberikan hanya terapi suportif dan simtomatik karena sebagian besar infeksi virus
hepatitis B akut pada dewasa dapat sembuh spontan. Terapi antiviral dini diberikan
pada 1% yaitu kasus hepatitis fulminan dan pada pasien immunocompremais.
Pencegahan dapat dilakukan mealui vaksinasi. Pencegahan menggunakan imunisasi
pasif yaitu pemberian immunoglubulin tidak mencegah infeksi, melainkan
mengurangi frekuensi penyakit klinis.
Vaksinasi hepatitis B terdiri atas partikel HbsAg yang tidak terglikolisasi,
namun tetap tidak dapat dibedakan oleh tubuh dari HbsAg natural. Pemberian vaksin
dibedakan menjadi sebelum pajanan dan dan setelah pajanan. Profilaksis sebelum
pajana pada umumnya diberikan pada pekerja kesehatan, pasien hemodialisis dan staf
yang bertugas, penggunaan obat-obat jaruum suntik, pasien dengan oartner seksual
yang lebih dari 1, pasien yang tinggal di area yang sangat endemik, maupun anak-
anak yang berumur dibawah 18 tahun yang belum mendapat vaksinasi.
Pemberian dilakukan secara IM didaerah deltoid sebanyak 3 kali pada bulan
ke 0, ke 3 dan bulan ke 6, dengan dosis yang bervariasi tergantung jenis vaksinasi.
Pasien yang sedang hamil tidak menjadi kontraindikasi untuk vaksinasi ini.
Pemberian vaksin dimulai dari anak-anak pada daerah hiperendemis, seperti ASIA,
menurunkan 10-15 tahun infeksi hepatitis B dan komplikasinya. Vaksinasi hepatitis B
dapat melindungi 80-90% pasien selama sekurangnya 5 tahun dan 60-80% selama 10
tahun. Booster tidak direkomendasikan untuk pemberian secara rutin, kecuali pada
pasiendengan imunokompremais. Vaksin hepatitis B tersedia dalam nama recombicax
HB (merck) dan energix-B (GlaxoSmithKline). Selain itu terdapat pula kombinasi
dengan vaksin lainnya, seperti vaksin hepatitis B beserta heamophillus influensa type
B dan neiseria meningitides, dengan nama comvax.
Vaksinasi passca pajanan terhadap hepatitis B merupakan kombinasi antara
HBIG (hepatitis B immunoglobulin G) dan vaksin hepatitis B. Keduanya memiliki
tujuan masing-masing, yaitu HBIG untuk mencapai titer anti HBs yang tinggi, dan
vaksin hepatitis B untuk mecapai imunitas yang bertahan lama. Pemberia HBIG
diberikan single dose 0,06 mL/kgBB dan diberikan secera intramuskular, dalam
waktumaksimal 14 hari setelah pajanan. Pemberian vaksinasi dan HBIG dapat
dilakukan bersamaan namun pada tempat yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai

  • Terapi Cairan
    Terapi Cairan
    Dokumen2 halaman
    Terapi Cairan
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tabel 4
    Tabel 4
    Dokumen8 halaman
    Tabel 4
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Medula Adrenal
    Medula Adrenal
    Dokumen9 halaman
    Medula Adrenal
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • File Bunda
    File Bunda
    Dokumen2 halaman
    File Bunda
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tugas PJR Abe
    Tugas PJR Abe
    Dokumen13 halaman
    Tugas PJR Abe
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC1 Dewi
    CC1 Dewi
    Dokumen8 halaman
    CC1 Dewi
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC1 Dewi
    CC1 Dewi
    Dokumen8 halaman
    CC1 Dewi
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Lapkas THT
    Pembahasan Lapkas THT
    Dokumen19 halaman
    Pembahasan Lapkas THT
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC2 - Vertigo Central DOS
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dokumen22 halaman
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Nama 1
    Nama 1
    Dokumen1 halaman
    Nama 1
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • PPT Vertigo Central
    PPT Vertigo Central
    Dokumen12 halaman
    PPT Vertigo Central
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC2 - Vertigo Central DOS
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dokumen22 halaman
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • PPT Faringitis
    PPT Faringitis
    Dokumen26 halaman
    PPT Faringitis
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jiwa
    Jurnal Jiwa
    Dokumen16 halaman
    Jurnal Jiwa
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pustaka
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jiwa
    Jurnal Jiwa
    Dokumen16 halaman
    Jurnal Jiwa
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Cover Ikm
    Cover Ikm
    Dokumen1 halaman
    Cover Ikm
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tenggorok
    Tenggorok
    Dokumen7 halaman
    Tenggorok
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Endometritis PPT Aa
    Endometritis PPT Aa
    Dokumen13 halaman
    Endometritis PPT Aa
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tenggorok
    Tenggorok
    Dokumen11 halaman
    Tenggorok
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • PPT Faringitis
    PPT Faringitis
    Dokumen26 halaman
    PPT Faringitis
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tenggorok
    Tenggorok
    Dokumen7 halaman
    Tenggorok
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Dew
    Abstrak Dew
    Dokumen2 halaman
    Abstrak Dew
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat