Anda di halaman 1dari 8

Tabel 4.

Obat-obatan Profilaksis Primer untuk Rheumatic Fever

Agen Dosis

Penisilin
Amoxicillin 50 mg/kgBB (maksimal, 1 g) oral
satu kali sehari selama 10 hari
Penicillin G benzathine Pasien berat < 27 kg (60 lb):
600,000 unit IM sekali
Pasien dengan BB > 27 kg:
1,200,000 unit IM sekali
Penicillin V potassium Pasien dengan BB < 27 kg
diberikan 250 mg oral 2-3x sehari
selama 10 hari
Pasien dengan BB > 27 kg: 500
mg oral 2-3x sehari selama 10 hari
Untuk pasien alergi penisilin
Narrow-spectrum cephalosporin Bervariasi
(cephalexin [Keflex], cefadroxil
[formerly Duricef])
Azithromycin (Zithromax) 12 mg/kgBB/hari (maksimal, 500
mg) oral 1x sehari selama 5 hari
Clarithromycin (Biaxin) 15 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi
2 dosis (maksimal, 250 mg 2x
sehari), selama 10 hari
Clindamycin (Cleocin) 20 mg/kgBB/hari oral (maksimal,
1.8 g/hari), dibagi menjadi 3 dosis,
untuk 10 hari

Profilaksis Sekunder

Rheumatic fever sekunder berhubungan dengan perburukan atau munculnya


rheumatic heart disease. Pencegahan terhadap infeksi Streptococcus beta
hemolyticus grup A pada faring yang berulang adalah metode yang paing efektif
untuk mencegah rheumatic heart disease yang parah.

Tabel 5. Obat-obatan Profilaksis Sekunder untuk Rheumatic Fever

Agen Dosis

Penicillin G benzathine Pasien berat < 27 kg (60 lb)


600,000 unit IM setiap 4
minggu sekali
Pasien berat > 27 kg:
1,200,000 unit IM setiap 4
minggu sekali
Penicillin V potassium 250 mg oral 2x sehari
Sulfadiazine Pasien berat < 27 kg (60 lb):
0.5 g oral 1x sehari
Pasien berat > 27 kg (60 lb)
kg: 1 g oral 1x sehari
Macrolide atau antibiotik azalide Bervariasi
(untuk pasien alergi penicillin dan
sulfadiazine)

Tabel 6. Durasi Profilaksis Sekunder untuk Rheumatic Fever

Tipe Durasi setelah serangan

Rheumatic Fever dengan karditis 10 tahun atau sampai usia 40 tahun


dan penyakit jantung residu (pilih yang terlama) ; profilaksis
(penyakit katup persisten) seumur hidup mungkin diperlukan

Rheumatic Fever dengan karditis 10 tahun atau sampai usia 21 tahun


tapi tanpa penyakit jantung residu (pilih yang terlama)
(tanpa penyakit katup persisten)
Rheumatic Fever tanpa karditis 5 tahun atau sampai usia 40 tahun
(pilih yang terlama)

a. Terapi Anti Inflamasi


Manifestasi dari rheumatic fever (termasuk karditis) biasanya merespon cepat
terhadap terapi anti inflamasi. Anti inflamasi yang menjadi lini utama adalah aspirin.
Untuk pasien dengan karditis yang buruk atau dengan gagal jantung dan
kardiomegali, obat yang dipilih adalah kortikosteroid. Kortikosteroid juga menjadi
pilihan terapi pada pasien yang tidak membaik dengan aspirin dan terus mengalami
perburukan.

Penggunaan kortikosteroid dan aspirin sebaiknya menunggu sampai diagnosis


rheumatic fever ditegakan. Pada anak-anak dosis aspirin adalah 100-125 mg/kg/hari,
setelah mencapai konsentrasi stabil selama 2 minggu, dosis dapat diturunkan menjadi
60-70 mg/kg/hari untuk 3-6 minggu. Pada pasien yang alergi terhadap aspirin bisa
digunakan naproxen 10-20 mg/kg/hari.

Obat kortikosteroid yang menjadi pilihan utama adalah prednisone dengan


dosis 2 mg/kg/hari, maksimal 80 mg/hari selama 2 minggu, diberikan 1 kali sehari.
Setelah terapi 2-3 minggu dosis diturunkan 20-25% setiap minggu. Pada kondisi yang
mengancam nyawa, terapi IV methylprednisolone dengan dosis 30 mg/kg/hari.
Durasi terapi dari anti inflamasi berdasarkan respon klinis terhadap terapi.

b. Terapi Gagal Jantung


Gagal jantung pada rheumatic fever umumnya merespon baik terhadap tirah
baring, restriksi cairan, dan terapi kortikosteroid, namun pada beberapa pasien
dengan gejala yang berat, terapi diuterik, ACE-inhibitor, dan digoxin bisa digunakan.
Awalnya, pasien harus melakukan diet restriksi garam ditambah dengan diuretik.
Apabila hal ini tidak efektif, bisa ditambahkan ACE Inhibitor dan atau digoxin.

Tabel 7. Obat-obatan untuk Mengatasi Gagal Jantung pada Rheumatic Fever

Obat Dosis
Digoxin 30 mcg/kg dosis total digitalisasi, 7,5 mcg/kg/hari dosis
pemeliharaan
Diuretik:
 Furosemide
0,5 – 2 mg/kg/hari,
 Metolazone 0,2 – 0,4 mg/kg/hari
Vasodilator:
 Captopril
Dimulai 0,25 mg/kg dosis percobaan, dinaikkan 1,5 – 3
mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis.
0,5 – 10 mcg/kg/min infus, digunakan bila gagal jantung sulit
 Sodium
dikontrol. Monitor kadar sianida.
nitroprusside
Inotropik:
 Dobutamine
2 – 20 mcg/kg/menit per-infus
 Dopamine 2 – 20 mcg/kg/menit per-infus
 Milrinone 0,5 – 1 mcg/kg/menit per-infus

c. Diet dan Aktivitas


Diet pasien rheumatic heart disease harus bernutrisi dan tanpa restriksi
kecuali pada pasien gagal jantung. Pada pasien tersebut, cairan dan natrium harus
dikurangi. Suplemen kalium diperlukan apabila pasien diberikan kortikosteroid atau
diuretik.

Pada praktek klinis sehari-hari, kegiatan fisik harus direstriksi sampai tanda-
tanda fase akut terlewati, baru kemudian aktivitas bisa dimulai secara bertahap.
Sesuai dengan anjuran Taranta dan Marcowitz tirah baring yang dianjurkan adalah
sebagai berikut :

Tabel 8. Tirah Baring yang Dianjurkan pada Rheumatic Fever

Tanpa karditis Tirah baring selama 2 minggu, mobilisasi


bertahap selama 2 minggu
Karditis, tanpa kardiomegali Tirah baring selama 4 minggu, mobilisasi
bertahap selama 4 minggu
Karditis dengan kardiomegali Tirah baring selama 6 minggu, mobilisasi
bertahap selama 6 minggu
Karditis dengan kardiomegali dan gagal Tirah baring selama gagal jantung,
Jantung mobilisasi bertahap selama 3 bulan

d. Terapi Operatif
Pada pasien dengan gagal jantung yang persisten atau terus mengalami
perburukan meskipun telah mendapat terapi medis yang agresif untuk penanganan
rheumatic heart disease, operasi untuk mengurangi defisiensi katup mungkin bisa
menjadi pilihan untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Anda mungkin juga menyukai

  • Medula Adrenal
    Medula Adrenal
    Dokumen9 halaman
    Medula Adrenal
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • File Bunda
    File Bunda
    Dokumen2 halaman
    File Bunda
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tugas PJR Abe
    Tugas PJR Abe
    Dokumen13 halaman
    Tugas PJR Abe
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan
    Terapi Cairan
    Dokumen2 halaman
    Terapi Cairan
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC1 Dewi
    CC1 Dewi
    Dokumen8 halaman
    CC1 Dewi
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Lapkas THT
    Pembahasan Lapkas THT
    Dokumen19 halaman
    Pembahasan Lapkas THT
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • PPT Faringitis
    PPT Faringitis
    Dokumen26 halaman
    PPT Faringitis
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC1 Dewi
    CC1 Dewi
    Dokumen8 halaman
    CC1 Dewi
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jiwa
    Jurnal Jiwa
    Dokumen16 halaman
    Jurnal Jiwa
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Cover Ikm
    Cover Ikm
    Dokumen1 halaman
    Cover Ikm
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Nama 1
    Nama 1
    Dokumen1 halaman
    Nama 1
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC2 - Vertigo Central DOS
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dokumen22 halaman
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • CC2 - Vertigo Central DOS
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dokumen22 halaman
    CC2 - Vertigo Central DOS
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • PPT Vertigo Central
    PPT Vertigo Central
    Dokumen12 halaman
    PPT Vertigo Central
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Hepatitis B Akut Vitri
    Hepatitis B Akut Vitri
    Dokumen5 halaman
    Hepatitis B Akut Vitri
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jiwa
    Jurnal Jiwa
    Dokumen16 halaman
    Jurnal Jiwa
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tenggorok
    Tenggorok
    Dokumen7 halaman
    Tenggorok
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Endometritis PPT Aa
    Endometritis PPT Aa
    Dokumen13 halaman
    Endometritis PPT Aa
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tenggorok
    Tenggorok
    Dokumen11 halaman
    Tenggorok
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pustaka
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Tenggorok
    Tenggorok
    Dokumen7 halaman
    Tenggorok
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Dew
    Abstrak Dew
    Dokumen2 halaman
    Abstrak Dew
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat
  • PPT Faringitis
    PPT Faringitis
    Dokumen26 halaman
    PPT Faringitis
    Dewi Oktavia Sinaga
    Belum ada peringkat