Oleh :
NIM: P1706066
SAMARINDA
2017/2018
1
Laporan Pendahuluan dan Resume di IGD RSUD. Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda
Disusun Oleh :
Nim : P1706066
Penyusun
CI KLINIK
CI AKADEMIK
( )
( )
2
CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)/
GAGAL JANTUNG KONGESTIF
A. Definisi
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung
memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung
yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya,
ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan
mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti
tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien menjadi
bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
3
jantung untuk memompa darah ke jaringan dalam memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh (Darmojo, 2009).
B. Klasifikasi
kelas 2 Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
kelas 4 Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun
dan harus tirah baring.
C. Etiologi
4
c. Kerusakan miokard: kardiomiopati, miokarditis, dan infark miokard.
d. Infeksi: endokarditis bacterial sub-akut
D. Patofisiologi
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. Bila curah
kontraksi, yang tergantung pada 3 faktor, yaitu: (1) Preload (yaitu sinonim
dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah
5
Jika terjadi gagal jantung, tubuh mengalami beberapa adaptasi yang
terjadi baik pada jantung dan secara sistemik. Jika volume sekuncup
dalam kedua ruang jantung akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan
panjang serabut miokardium pada akhir diastolik dan menyebabkan
waktu sistolik menjadi singkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka
akan terjadi dilatasi ventrikel. Cardiac output pada saat istirahat masih
edema sistemik.
6
Aktivasi sitem saraf simpatis juga akan meningkatkan resistensi perifer.
Adaptasi ini dirancang untuk mempertahankan perfusi ke organ-organ
vital, tetapi jika aktivasi ini sangat meningkat malah akan menurunkan
aliran ke ginjal dan jaringan. Salah satu efek penting penurunan cardiac
7
Laporan Pendahuluan Gagal Jantung Kongestif/ Congestive Heart Failure (CHF)
E. Manifestasi klinik
8
2. Kongesti jaringan akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat
turunnya curah jantung.
G. Penatalaksanaan
digitalisasi.
c. Menurunkan beban jantung dengan diet rendah garam, diuretik, dan
vasodilator.
9
Penatalaksanaan Medis
a. dosis digitalis
Digoksin oral untuk digitalisasi cepat 0,5 mg dalam 4 – 6 dosis
10
4. Oksigenasi (2-3 liter/menit).
cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada gagal
jantung ringan.
8. Revaskularisasi koroner
9. Transplantasi jantung
10. Kardoimioplasti
11
ASUHAN KEPERAWATAN
H. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Primer
1. Airways
a. Sumbatan atau penumpukan sekret
c. Ronchi, krekles
d. Ekspansi dada tidak penuh
c. TD meningkat / menurun
d. Edema
e. Gelisah
f. Akral dingin
4. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat Keperawatan
12
1. Keluhan
a. Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat).
f. Insomnia
g. Kaki bengkak dan berat badan bertambah
13
b. Pemeriksaan Fisik
1. Evaluasi status jantung: berat badan, tinggi badan, kelemahan,
rales, wheezing)
3. Tampak pulsasi vena jugularis, JVP > 3 cmH2O, hepatojugular
refluks
4. Evaluasi faktor stress: menilai insomnia, gugup atau rasa
sekuncup
emboli
14
4. Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal,
penurunan perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan
curah jantung.
5. Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi
15
(Tekanan darah, penurunan
Nadi, respirasi) cardiac putput
Dapat 4. Monitor status
mentoleransi kardiovaskuler
aktivitas, tidak 5. Monitor status
ada kelelahan pernafasan yang
Tidak ada edema menandakan
paru, perifer, dan gagal jantung
tidak ada asites 6. Monitor
Tidak ada abdomen sebagai
penurunan indicator
kesadaran penurunan
perfusi
7. Monitor balance
cairan
8. Monitor adanya
perubahan
tekanan darah
9. Monitor respon
pasien terhadap
efek pengobatan
antiaritmia
10. Atur periode
latihan dan
istirahat untuk
menghindari
kelelahan
11. Monitor toleransi
aktivitas pasien
12. Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
tekipneu dan
ortopneu
13. Anjurkan untuk
menurunkan
stress
16
2. Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
3. Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau
berdiri
4. Auskultasi TD
pada kedua
lengan dan
bandingkan
5. Monitor TD, nadi,
RR, sebelum,
selama, dan
setelah aktivitas
6. Monitor kualitas
dari nadi
7. Monitor adanya
pulsus
paradoksus dan
pulsus alterans
8. Monitor jumlah
dan irama
jantung dan
monitor bunyi
jantung
9. Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
10. Monitor suara
paru, pola
pernapasan
abnormal
11. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
12. Monitor sianosis
perifer
13. Monitor adanya
cushing triad
17
(tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
14. Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
18
- Disfungsi nafas yang paten hidung dan secret
Neuromuskuler (klien tidak merasa trakea
tercekik, irama 11. Pertahankan jalan
- Injuri tulang nafas, frekuensi nafas yang paten
belakang pernafasan dalam 12. Observasi adanya
DS rentang normal, tanda tanda
tidak ada suara hipoventilasi
- Dyspnea nafas abnormal) 13. Monitor adanya
3. Tanda Tanda vital kecemasan pasien
- Nafas pendek
dalam rentang terhadap
DO normal (tekanan oksigenasi
darah, nadi, 14. Monitor vital sign
- Penurunan tekanan pernafasan) 15. Informasikan pada
inspirasi/ekspirasi pasien dan
keluarga tentang
- Penurunan pertukaran
teknik relaksasi
udara permenit
untuk
- Menggunakan otot memperbaiki pola
pernafasan tambahan nafas
16. Ajarkan
- Orthopnea bagaimana batuk
- Pernafasan pursed-lip secara efektif
17. Monitor pola
- Tahap ekspirasi nafas
berlangsung
sangat lama
- Penurunan kapasitas
vital respirasi < 11-
24x/menit
19
cerebral § Monitor adanya
daerah tertentu
Definisi : Kriteria Hasil : yang hanya peka
Penurunan pemberian a. mendemonstrasik terhadap
oksigen dalam kegagalan an status sirkulasi panas/dingin/taja
memberi makan jaringan tekanan systole m/tumpul
pada tingkat kapiler dandiastole § Monitor adanya
dalam rentang
Batasan karakteristik : paretese
yang diharapkan
Renal § Instruksikan
· Tidak ada keluarga untuk
- Perubahan ortostatikhiper mengobservasi
tekanan darah di tensi kulit jika ada lsi
luar batas atau laserasi
· Tidak ada
parameter tanda tanda § Gunakan sarun
- Hematuria peningkatan tangan untuk
tekanan proteksi
- Oliguri/anuria intrakranial
(tidak lebih § Batasi gerakan
-
dari 15 pada kepala,
Elevasi/penur
mmHg) leher dan
unan BUN/rasio
punggung
kreatinin b. mendemonstra
sikan kemampuan § Monitor
Gastro Intestinal
kognitif yang kemampuan BAB
- Secara usus ditandai dengan:
§ Kolaborasi
hipoaktif atau tidak
· berkomunikasi pemberian
ada
dengan jelas analgetik
- Nausea dan sesuai
dengan § Monitor adanya
- Distensi kemampuan tromboplebitis
abdomen
§ Diskusikan
· menunjukkan
- Nyeri abdomen menganai
perhatian,
atau tidak terasa penyebab
konsentrasi
lunak (tenderness) perubahan
dan orientasi
sensasi
Peripheral · memproses
informasi
- Edema
20
- Tanda Homan · membuat
positif keputusan
dengan benar
- Perubahan
karakteristik kulit c. menunjukkan
(rambut, kuku, fungsi sensori
air/kelembaban) motori cranial
yang utuh :
- Denyut nadi tingkat kesadaran
lemah atau tidak mambaik, tidak
ada ada gerakan
- Diskolorisasi gerakan
kulit involunter
- Perubahan suhu
kulit
- Perubahan
sensasi
- Kebiru-biruan
- Perubahan
tekanan darah di
ekstremitas
- Bruit
- Terlambat
sembuh
- Pulsasi arterial
berkurang
- Warna kulit
pucat pada elevasi,
warna tidak kembali
pada penurunan
kaki
Cerebral
21
- Abnormalitas
bicara
- Kelemahan
ekstremitas atau
paralis
- Perubahan
status mental
- Perubahan pada
respon motorik
- Perubahan
reaksi pupil
- Kesulitan untuk
menelan
- Perubahan
kebiasaan
Kardiopulmonar
- Perubahan
frekuensi respirasi
di luar batas
parameter
- Penggunaan
otot pernafasan
tambahan
- Balikkan
kapiler > 3 detik
(Capillary refill)
- Abnormal gas
darah arteri
-
Perasaan ”Im
pending Doom”
(Takdir terancam)
22
- Bronkospasme
- Dyspnea
- Aritmia
- Hidung
kemerahan
- Retraksi dada
- Nyeri dada
Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Hipovolemia
- Hipervolemia
- Aliran arteri
terputus
- Exchange
problems
- Aliran vena
terputus
- Hipoventilasi
- Reduksi
mekanik pada vena
dan atau aliran
darah arteri
- Kerusakan
transport oksigen
melalui alveolar dan
atau membran
kapiler
23
- Tidak sebanding
antara ventilasi
dengan aliran darah
- Keracunan
enzim
- Perubahan
afinitas/ikatan O2
dengan Hb
- Penurunan
konsentrasi Hb
dalam darah
24
- Iritabilitas dyspneu (mampu adanya suara
- Hypoxia mengeluarkan tambahan
- kebingungan sputum, mampu 8. Lakukan suction
- Dyspnoe bernafas dengan pada mayo
- nasal faring mudah, tidak ada 9. Berika
- AGD Normal pursed lips) bronkodilator bial
- sianosis 4. Tanda tanda vital perlu
- warna kulit dalam rentang 10. Barikan
abnormal (pucat, normal pelembab udara
kehitaman) 11. Atur intake untuk
- Hipoksemia cairan
- hiperkarbia mengoptimalkan
- sakit kepala ketika keseimbangan
bangun 12. Monitor respirasi
- frekuensi dan dan status O2
kedalaman nafas
abnormal Respiratory
Faktor faktor yang Monitoring
berhubungan :
1. Monitor rata –
- ketidakseimbangan rata, kedalaman,
perfusi ventilasi irama dan usaha
- perubahan membran respirasi
kapiler-alveolar 2. Catat pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan,
retraksi otot
supraclavicular
dan intercostal
3. Monitor suara
nafas, seperti
dengkur
4. Monitor pola
nafas : bradipena,
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi,
cheyne stokes,
25
biot
5. Catat lokasi
trakea
6. Monitor
kelelahan otot
diagfragma
(gerakan
paradoksis )
7. Auskultasi suara
nafas, catat area
penurunan / tidak
adanya ventilasi
dan suara
tambahan
8. Tentukan
kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi
crakles dan
ronkhi pada jalan
napas utama
9. Uskultasi suara
paru setelah
tindakan untuk
mengetahui
hasilnya
AcidBase
Managemen
1. Monitro IV line
2. Pertahankanjalan
nafas pate
3. tingkat elektrolit
4. Monitor status
hemodinamik(CV
P, MAP, PAP)
5. Monitor adanya
tanda tanda
gagal nafas
26
5 Kelebihan volume cairan NOC : Fluid management
b/d berkurangnya curah
1. Electrolit and acid 1. Pertahankan
jantung, retensi cairan dan
base balance catatan intake
natrium oleh ginjal,
2. Fluid balance dan output yang
hipoperfusi ke jaringan
akurat
perifer dan hipertensi
2. Pasang urin
pulmonal
Kriteria Hasil: kateter jika
diperlukan
1. Terbebas dari 3. Monitor hasil lAb
Definisi : Retensi cairan edema, efusi, yang sesuai
isotomik meningkat anaskara dengan retensi
2. Bunyi nafas cairan (BUN ,
Batasan karakteristik :
bersih, tidak ada Hmt , osmolalitas
- Berat badan dyspneu/ortopn urin )
meningkat pada waktu eu 4. Monitor status
yang singkat 3. Terbebas dari hemodinamik
distensi vena termasuk CVP,
- Asupan berlebihan jugularis, reflek MAP, PAP, dan
dibanding output hepatojugular PCWP
- Tekanan darah (+) 5. Monitor vital sign
berubah, tekanan arteri 4. Memelihara 6. Monitor indikasi
pulmonalis berubah, tekanan vena retensi /
peningkatan CVP sentral, tekanan kelebihan cairan
kapiler paru, (cracles, CVP ,
- Distensi vena jugularis output jantung edema, distensi
dan vital sign vena leher, asites)
- Perubahan pada pola
dalam batas 7. Kaji lokasi dan
nafas, dyspnoe/sesak
normal luas edema
nafas, orthopnoe, suara
5. Terbebas dari 8. Monitor masukan
nafas abnormal (Rales
kelelahan, makanan / cairan
atau crakles),
kecemasan atau dan hitung intake
kongestikemacetan
kebingungan kalori harian
paru, pleural effusion
6. Menjelaskanindik 9. Monitor status
- Hb dan hematokrit ator kelebihan nutrisi
menurun, perubahan cairan 10. Berikan diuretik
elektrolit, khususnya sesuai interuksi
perubahan berat jenis 11. Batasi masukan
cairan pada
27
- Suara jantung SIII keadaan
hiponatrermi
- Reflek hepatojugular dilusi dengan
positif serum Na < 130
- Oliguria, azotemia mEq/l
12. Kolaborasi dokter
- Perubahan status jika tanda cairan
mental, kegelisahan, berlebih muncul
kecemasan memburuk
Fluid Monitoring
28
parameter
hemodinamik
infasif
8. Monitor adanya
distensi leher,
rinchi, eodem
perifer dan
penambahan BB
9. Monitor tanda
dan gejala dari
odema
29
Ditandai dengan kecemasan tindakan
prognosis
- Gelisah 7. Dorong keluarga
- Insomnia untuk menemani
anak
- Resah 8. Lakukan back /
neck rub
- Ketakutan
9. Dengarkan
- Sedih dengan penuh
perhatian
- Fokus pada diri 10. Identifikasi
tingkat
- Kekhawatiran
kecemasan
- Cemas 11. Bantu pasien
mengenal situasi
yang
menimbulkan
kecemasan
12. Dorong pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,
persepsi
13. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik relaksasi
14. Berikan obat
untuk
mengurangi
kecemasan
30
gaya hidup Kriteria Hasil : pasien tentang
proses penyakit
· Pasien dan yang spesifik
keluarga 2. Jelaskan
Definisi : menyatakan patofisiologi dari
Tidak adanya atau pemahaman penyakit dan
kurangnya informasi tentang penyakit, bagaimana hal ini
kognitif sehubungan kondisi, prognosis berhubungan
dengan topic spesifik. dan program dengan anatomi
pengobatan dan fisiologi,
· Pasien dan dengan cara yang
Batasan karakteristik : keluarga mampu tepat.
memverbalisasikan adanya melaksanakan 3. Gambarkan tanda
masalah, ketidakakuratan prosedur yang dan gejala yang
mengikuti instruksi, dijelaskan secara biasa muncul pada
perilaku tidak sesuai. benar penyakit, dengan
cara yang tepat
· Pasien dan 4. Gambarkan proses
keluarga mampu penyakit, dengan
Faktor yang
menjelaskan cara yang tepat
berhubungan :
kembali apa yang 5. Identifikasi
keterbatasan kognitif,
dijelaskan kemungkinan
interpretasi terhadap
perawat/tim penyebab, dengna
informasi yang salah,
kesehatan lainnya. cara yang tepat
kurangnya keinginan
6. Sediakan informasi
untuk mencari informasi,
pada pasien
tidak mengetahui sumber-
tentang kondisi,
sumber informasi.
dengan cara yang
tepat
7. Hindari harapan
yang kosong
8. Sediakan bagi
keluarga atau SO
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
9. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang
31
mungkin
diperlukan untuk
mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang
dan atau proses
pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan
pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau mendapatkan
second opinion
dengan cara yang
tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau
dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien
pada grup atau
agensi di
komunitas lokal,
dengan cara yang
tepat
14. Instruksikan
pasien mengenai
tanda dan gejala
untuk melaporkan
pada pemberi
perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat
32
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, Desta N. 2009. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia
Lanjut dengan Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari -
Desember 2008. Semarang: UNDIP
Mc Closkey, C.J., Iet all. 2010. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2010. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2012-2013
Jakarta: Prima Medika
33