Anda di halaman 1dari 5

KREDENSIAL STAF MEDIS FUNGSIONAL

(SMF/DOKTER)
(CLINICAL PREVILIGE
No. Dokumen Revisi ke - O Halaman 1 / 2
RSUD 445/230.9/RSUD/VI/2017
Kabupaten Melawi
Ditetapkan oleh :
Direktur
RSUD Kabupaten Melawi
Tanggal Terbit
/ /2017
STANDAR
PROSEDUR ‘dr. Sien setiawan
OPERASIONAL NIP.19641215 200502 1 002
1. Pengertian Proses evaluasi terhadap SMF untuk menentukan layak dan tidaknya
diberikan penugasan klinik (clinical previlige)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan proses Kredensial Komite Medic
RSUD Melawi
3. Kebijakan 1. PMK No.755/Menkes/PER/IV/2011 tentang penyelenggaraan
komite medik di Rumah Sakit
2. Pedoman kredensial dan kewenangan klinis (clinical previlige) di
RS dari perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia tahun 2009
3. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Melawi
No. 445/1.1/RSUD/2017 tentang penyusunan Hospital Bylaws
Rumah Sakit Umum Daerah Melawi
4. Peraturan Direktur RSUD Melawi No.
tentang susunan Komite Medik dan uraian tugas komite medik di
RSUD Melawi
5. Peraturan Direktur RSUD Melawi No.
tentang kebijakan kewenangan klinik
4. Prosedur  Tahap 1:
1. Terima daftar nama kelompok staf medis yang akan di kredensial
2. Periksa persyaratan administrasi (ijazah,STR masing – masing
profesi,sertifikat pelatihan )
3. Hasil tahap 1 di proses dalam 7(tujuh) hari kerja
 Tahap II:
1. Staf medis membuat permohonan kepada Direktur RS disertai
lampiran yang di persyaratkan ,untuk mendapatkan surat
penugasan klinis.
2. Direktur men disposisikan kepada sub komite medik kredensial
melalui ketua komite medik tentang kredensial calon staf medis
untuk ditindaklanjuti
3. Ketua sub komite kredensial memberikan form usulan kredensial
staf medis untuk diisi oleh staf medis yang bersangkutan.
4. Staf medis yang bersangkutan mengisi form usulan kredensial
tenaga kesehatan
5. Sub komite kredensial melakukan proses kredensialing kepada
staf medis yang bersangkutan
6. Sub komite kredensial memberikan rekomendasi hasil kredensial
kepada ketua komite medik beserta lampiran jenis kewenangan
klinis mandiri, kewenangan klinik dengan pendampingan dan
jenis kewenangan yang ditolak karena diragukan kompetensinya
atau karena alat tidak tersedia
7. Hasil kredensial berisi rekomendasi setuu atau tidak setuju.
 Apabila dalam rekomendasi sub komite kredensial
disetujui,maka ketua komite medik mengajukan surat
rekomendasikepada Direktur RSUD Melawiuntuk dibuatkan
surat penugasan klinis
 Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak
menyetujui sebagian, Sub Komite Kredensial memberikan
feedback kepada yenaga kesehatan yang bersangkutan
tentang hal-hal apa saja yang menjadikan tidak disetujui.
 SMF berhak mengajukan keberatan.banding atas
rekomendasi yang dikeluarkan oleh Sub Komite Kredensial.
Sub Komite Kredensial melakukan kredensial ulang satu
minggu setelah pengajuan pertama.
8. Direktur menandatangani Surat Penugasan Klinis untuk staf
medis yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
rekomendasi komite medik
9. Kewenangan klinik (clinical previlige) disampaikan kepada staf
medis pemohon untuk dijadikan acuan dalam melakukan
pelayanan kesehatan di RS
10. Sub Komite Kredensial mensosialisasikan surat penugasan
klinik dengan rincian kewenangan klinik kepda seluruh anggota
staf medis dan profesi kesehatan yang lain.
5.Unit Terkait  Direktur
 Kabid Pelayanan dan Penunjang Medik
 Komite Medik
 Sub Komite Kredensial
RE-KREDENSIAL STAF MEDIS FUNGSIONAL
(SMF/DOKTER)
(CLINICAL PREVILIGE
No. Dokumen Revisi ke - O Halaman 1 / 2
RSUD 445/230.8/RSUD/VI/2017
Kabupaten Melawi Ditetapkan oleh :
Direktur
RSUD Kabupaten Melawi
Tanggal Terbit
/ /2017
STANDAR
PROSEDUR ‘dr. Sien setiawan
OPERASIONAL NIP.19641215 200502 1 002
1. Pengertian Proses re- evaluasi terhadap staf medis fungsional (SMF)yang telah
memiliki penugasan klinik untuk menentukan kembali layak dan
tidaknya diberikan penugasan klinik (clinical previlige)
2. Tujuan Terjaganya profesionalisme dan akuntabilitas serta reputasi dan
kredebilitas staf medis fungsional (SMF) di RS dalam memberikan
kewenangan klllinis kepada pasien.
3. Kebijakan 1. PMK No.755/Menkes/PER/IV/2011 tentang penyelenggaraan
komite medic di Rumah Sakit
2. Pedoman kredensial dan kewenangan klinis (clinical previlige) di
RS dari perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia tahun 2009
3. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Melawi
No. 445/1.1/RSUD/I/2017 tentang penyusunan Hospital Bylaws
Rumah Sakit Umum Daerah Melawi
4. Peraturan Direktur RSUD Melawi No.
tentang susunan Komite Medik dan uraian tugas komite medik di
RSUD Melawi
5. Peraturan Direktur RSUD Melawi No.
tentang kebijakan kewenangan klinik
4. Prosedur 1. SMF mengajukan permohonan re-kredensial kepada sub komite
kredensial komite medic dengan melampirkan data kredensial serta
daftar kemampuan klinis SMF
2. Sub komite kredensial mengadakan rapat /pertemuan kredensial
antara pengurus komite medik
3. Sub komite kredensial melakukan pengkajian kompetensi / kepada
SMF atau dokter pemohon
4. Sub komite kredensial melakukan pengkajian ,dengan
memmpertimbangkan beberapa kriteria sesuai 6 area kompetensi
praktisi klinis ,antara lain:
a. Perawatan pasien praktis menyediakan perawatan pasien dengan
belas kasih ,tepat dan efektif untuk promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit dan perawatan
pasien terminal
b. Pengetahuan medis/klinis akan bidang biomedis,klinis dan ilmu
social yang ada dan berkembang serta aplikasi pengetahuan
tersebut padaa perawatan pasien dan menyalurkan ilmu kepada
orang lain.
c. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik dengan
menggunakan bukti dan metode ilmiah untuk menyelidiki
,mengevaluasi dan memperbaiki praktik-praktik perawatan
pasien
d. Keterampilan interpersonal dan komunikasi yang
memungkinkan mereka untuk membangun dan mempertahankan
hubungan professional dengan pasien ,dan anggota-anggota tim
perawatan kesehatan lainnya.
e. Profionalisme tercermin dari komitmen untuk pengembangan
professional berkelanjutan .praktik etis,pemahaman dank
kepekaan terhadap keragaman,sikap bertanggung jawab
terhadap pasien ,profesi mereka dan masyarakat
f. Praktik berbasis system melalui pemahaman konteks dan system
dimana pelayanan kesehatan disediakan.
5. Ketua sub komite kredensial memberikan masukan /tanggapan dan
penilaian tentang permohonan kredensial SMF yang bersangkutan
6. Komite Medik mengajukan surat rekomendasi kepada Direktur
untuk diterbitkannya surat penugasan klinik kepada SMF yang
bersangkutan
5. Unit Terkait  Direktur
 Kabid Pelayanan dan Penunjang Medik
 Bagian umum dan Kepegawaian
 Komite Medik
 Sub Komite Kredensial
PROSEDUR PELAPORAN IKP (INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN) INTERNAL RUMAH SAKIT
No. Dokumen Revisi ke - O Halaman 1 / 1
RSUD
Kabupaten Melawi Ditetapkan oleh :
Direktur
RSUD Kabupaten Melawi
Tanggal Terbit
/ /2017
STANDAR
PROSEDUR ‘dr. Sien setiawan
OPERASIONAL NIP.19641215 200502 1 002
1. Pengertian Laporan insiden RS (internal) yaitu :pelaporan secara tertulis setiap
kejadian nyaris cidera (KNC) atau kejadian tidak diharapkan (KTD)
yang menimpa pasien atau kejadian lain yanhg menimpa keluarga
pengunjung ,maupun karyawan yang terjadi di RS
2. Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara efektif dan efisien
dengan menyelenggarakan suatu system monitoring dan analisis
terhadap standar keselamatan pasien sehingga menghasilkan rangkaian
rangkaian asuhan pelayanan medis yang terbaik dan menghindarkan
Kejadian Tidak Diharapkan dari pasien
3. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang keselamatan pasien rumah
sakit
2. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Melawi No. …
Tahun 2017 tentang Penyusunan Hospital Bylaws
3. Surat keputusan Direktur No.
tentang penetapan kebijakan tentang komite mutu di RSUD melawi
4. Prosedur 1. Apabila terjadi suatu insiden (KTD) di rumah sakit,karyawan yang
melihat dan mengetahui wajib segera melaporkan ke atasan di unit
kerja atau bisa juga langsung ke “subkomite mutu keselamatan
pasien” untuk ditindak lanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi
dampak /akibat yang tidak diharapkan
2. Subkomite mutu sasaran keselamatan pasien akan melaporkan ke
ketua komite mutu dan keselamatan pasien di RSUD melawi untuk
segera ditindak lanjuti ,diinvestigasi dan dibuat laporan insidennya
dengan mengisi formulir laporan insiden pada akhir jam kerja /shift
(paling lambat 2x24jam) .jangan menunda laporan
3. Lakukan grading resiko terhadap insiden yang dilaporkan
4. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana ,laporan hasil
investigasi dan laporan akan di analisis kembali untuk menentukan
apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan dengan melakukan
regarding atau tidak .
5. Susun RTL dan rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran”
dan berikan umpan balik kepada unit kerja terkait
6. Unit kerja membuat analisis dan tren kejadian di satuan kerjanya
masing-masing
7. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh seluruh anggota komite
mutu.
5. Unit Terkait  Semua bidang manajemen di RSUD Melawi
 Komite mutu dan keselamatan pasien
 Semua unit pelayanan di RSUD Melawi

Anda mungkin juga menyukai