A. Definisi
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang
mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan
berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis (Long, B. C, 1995).
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan
multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner, 1999).
Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan
oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai
karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
dikontrol (WHO).
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di seluruh
dunia dengan prevalensi penduduk yang bervariasi dari 1 – 6 % (Hotma
Purmoharjo, 1994).
a. Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita
Diabetes Mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka
kesakitan keluarga yang menderita Diabetes Mellitus mencapai 8, 33 %
dan 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang
memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
b. Faktor non genetik
1.) Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai
predisposisi genetic terhadap Diabetes Mellitus.
2.) Nutrisi
a.) Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
b.) Malnutrisi protein
c.) Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
3.) Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi
biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
4.) Hormonal
Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi,
akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma
karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma
karena kadar katekolamin meningkat.
D. Manifestasi Klinik
Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :
Komplikasi
- Akut
Hypoglikemia
Ketoasidosis
Diabetik
- Kronik
Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati diabetik,
nefropati diabetic.
Neuropati diabetic.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi untuk
DM, yaitu kelompok usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat
keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi > 4.000 gr, riwayat DM
pada kehamilan, dan dislipidemia.
Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu,
kadar glukosa darah puasa, kemudain diikuti dengan Tes Tolerasnsi Glukosa Oral
(TTGO) standar.
Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan Diabetes Mellitus adalah untuk mengatur
glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika klien berhasil
mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau
hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga
faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral
dan insulin. Penyuluhan kesehatan awal dan berkelanjutan penting dalam membantu
klien mengatasi kondisi ini.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang
melibatkan hubungan kerja sama antara perawat dengan klien dan keluarga, untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal dalam melakukan proses terapeutik
maka perawat melakukan metode ilmiah yaitu proses keperawatan.
Proses keperawatan merupakan tindakan yang berurutan yang dilakukan
secara sistematis dengan latar belakang pengetahuan komprehensif untuk
mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan diagnosa,
merencanakan intervensi mengimplementasikan rencana dan mengevaluasi
rencana sehubungan dengan proses keperawatan pada klien dengan gangguan
sistem endokrin.
A. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin Diabetes Mellitus
dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi : biodata, riwayat
kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu,
pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.
Hal yang perlu dikaji pada klien degan Diabetes Mellitus :
a. Aktivitas dan istirahat :
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan
tidur, tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
b. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada
ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
mata cekung.
c. Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.
d. Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.
e. Neurosensori
Sakit kepala, mengatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot,
disorientasi, letargi, koma dan bingung.
f. Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.
g. Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.
h. Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.
i. Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan
terjadi impoten pada pria.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian data keperawatan yang sering terjadi berdasarkan teori,
maka diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien Diabetes Mellitus
yaitu :
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang
tercantum dalam rencana keperawatan.
E. Evaluasi
Hasil yang diharapkan pada klien Diabetes Mellitus adalah :
b. Apakah kebutuhan volume cairan klien terpenuhi / adekuat ?
c. Apakah nutrisi klien terpenuhi ke arah rentang yang diinginkan ?
d. Apakah infeksi dapat dicegah dengan
mempertahankan kadar glukosa ?
e. Apakah tidak terjadi perubahan sensori perseptual ?
f. Apakah kelelahan dapat diatasi dan produksi energi dapat dipertahankan
sesuai kebutuhan ?
g. Apakah klien dapat menerima keadaan dan mampu merencanakan
perawatannnya sendiri ?
h. Apakah klien dapat mengungkapkan pemahaman tentang penyakit ?
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien, Edisi 3. Jakarta : EGC.
Kumala, Poppy. Et. Al. 2004. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
N. Richard. Mitchell. Et.al. 2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins dan
Coutran. Jakarta : EGC.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah volume 2.
Jakarta : EGC.
Sylvia, dkk. 2006. Patofisiologi edisi 6. Jakarta : EGC.
...........2009.ASKEP Diabetes Melitus . http://www.google.com. Diakses pada 14
-April - 2012.