Anda di halaman 1dari 15

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Defenisi
1. Dyspepsia adalah suatu gejala yang di tandai dengan nyeri uluh hati, rasa mual, muntah
dan kembung, gejala ini bisa berhubungan/tidak ada hubungan dengan makanan.
Pengertian dipepsia terbagi dua : (Mansjoer Arif, 2001)
a. Dyspepsia organic,bila telah di ketahui adanya kelainan organic sebagai penyebabnya
b. Dyspepsia nonorganic atau dyspepsia fungsional,atau dyspepsia nonulkus,bila tidak
jelas penyebabnya
2. Dyspepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan ( Nugroho dr.
taufan, 2011)
3. Dyspepsia mengacu pada rasa kenyang yang tidak mengenyangkan sesudah makan, yang
berhubungan dengan mual, sendawa, nyeri ulu hati dan mungkin kram dan begah perut.
Sering kali diperberat oleh makanan yang berbumbu, berlemak atau makanan berserat
tinggi, dan oleh asupan kafein yang berlebihan, dyspepsia tanpa kelainan lain
menunjukkan adanya gangguan fungsi pencernaan (Williams & Wilkins, 2011)
4. Dyspepsia adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada system pencernaan
( Hinchliff Sue, 1999)

B. Etiologi
Dyspepsia disebabkan oleh : (Williams & Wilkins, 2011)
1. Kelainan G1 dan oleh kelainan jantung, paru serta ginjal meskipun dalam jumlah sedikit
2. Perubahan pola makan
3. Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam waktu yang lama
4. Alkohol dan nikotin rokok
5. Stres
6. Tumor atau kanker saluran pencernaan
Penyebab dyspepsia dibagi atas dua yaitu penyebab medis dan penyebab lain :
(Williams & Wilkins, 2011)
1. Penyebab medis
a. Kolelitiasis
b. Sirosis
c. Tukak duodenum
d. Dilatasi lambung (akut)
e. Tukak lambung
f. Gastritis (kronis)
g. Kanker G1
h. Gagal jantung
i. Hepatitis
j. Hiatus hernia
k. Emboli paru
l. Tuberculosis paru
m. Uremia
2. Penyebab lain
a. Obat
b. operasi
PENYIMPANGAN KDM
DYSPEPSIA

Sekresi lambung meningkat gangguan saluran cerna infeksi


Factor stress
Resistensi mukosa dan daya
Cerna lambung tdk seimbang

Defresi

Membrane mukosa lambung perubahan status kesehatan

Hipertermik ketidak tahuan

Erosi superficial lambung kurang informasi

Sekresi getah lambung makin meningkat


Kurang pengetahuan

Ulserasi superficial
Nyeri

Hemoragie

Ketidaknyama Kecemasan
Mual
Muntah
Resiko perubahan
Anoreksia nutrisi kurang dari
Diare kebutuhan tubuh

Resiko kekurangan
volume cairan
C. Manifestasi Klinik
Klasifikasi klinik praktis, didasrakan atas keluhan/gejala yang dominan, membagi
dyspepsia menjadi tiga tipe, yaitu : (Monsjoer Arif, 2001)
1. Dyspepsia dengan keluhaan ulkus dengan gejala
 Nyeri epigastrium terlokalisasi
 Nyeri hilang setelah makan atau pemberia antacid
 Nyeri saat lapar
 Nyeri episodic
2. Dyspepsia dengan gejala seperti dismotilitas dengan gejala
 Mudah kenyang
 Perut cepat tersa penuh saat makan
 Mual
 Muntah
 Rasa tak nyaman bertambah saat makan
3. Dyspepsia nonspesifisik(tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas)

D. Komplikasi
Sebagai akibat dari kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi di
bagai macam komplokasi :
a. Renjatan hivopolemik ,terjadi pada dehidrasi berat akibat kehilangan cairan yang
besar,maka jantung akan bekerja lebih cepat
b. Hipokalemia :kalemia rendah < 3-5 keletihan otot,kembung.
c. Kejang dan malnutrisi energy protein ,
Dapat terjadi serumnatrium >165 m.kehilangan air sama dengan kehilangan
natrium,biasanya terjadi setelah intake cairanyang banyak dan pemasukan air dan
elektrolit berkurang dalam jangka waktu yang lama
d. Kembung
e. Mual
f. Muntah
g. Sakit uluh hati
h. Sakit kepala

E. Pemerikasaan Diagnostik
Pemeriksaan radiologi ,yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi, helicabacter
pylori, dan urea breath test (belum ada di Indonesia). Endoskopi merupakan pemeriksaan
baku emas, selain sebagai diagnostic sekaligus terapeutik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
dengan endoskopi adalah : (Monsjoer Arif, 2001)
1. CLO (rapid urea test)
2. patologi anatomi (PA)
3. kutur mikroorganisme (MO) jaringan
4. PCR (polymerase chain reaction), hanya dalam rangka penelitian
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dyspepsia dibagi atas dua yaitu non farmakologi dan farmakologi :
(Monsjoer Arif, 2001)
1. Penatalaksanaan non farmokologi
a. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung
b. Menghindarai factor resiko seperti alcohol,maka makanan yang pedas,obat-obatan
yang berlebihan,nikotin, rokok, dan stress.
c. Atur pola makan
2. Penatalaksanaan farmakologi
Sampai sekarang belum regimen pengobatan yang memuaskan terutama dalam
mengantisipasi kekambuhan. Hal ini dapat di mengerti karena froses fatofisiologi pun
belum jelas
Obat-obatan yang di berikan pada klien dyspepsia meliputi :
a. ansid (menetralkan asam lambung).
b. Golongan antikolinergi (menghambat pengeluaran asam lambung),dan
c. prognetik (mencegah terjadinya muntah )
G. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan kebutuhan
dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkomsumsi makanan yang berkadar
asam tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu
penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi
lambung.
Discharge palning
1. Istirahat yang cukup
2. Minum air minimal 2 liter perhari
3. Menghindari makanan yang pedas,dingin dan banyak mengandung asam
4. Minum obat sesuai indikasi

BAB II
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWTAN

A. Pengkajian Keperawatan
Aktivitas/istirahat
Gejala :
Gangguan pola tidur, misalnya insomnia dini hari, kelemahan
Perasaan “hiper” dan/atau ansietas
Tanda :
Periode hiperaktivasi, latihan keras terus menerus
Sirkulasi
Gejala :
Perasaan dingin meskipun pada ruangan hangat
Tanda :
TD rendah
Takikardia, bradikardia, disritmia
Integritas Ego
Gejala :
Ketidakberdayaan/putus asa
Harapan diri tinggi
Marah ditekan
Tanda :
Status emosi depresi, menolak, marah, ansietas
Eliminasi
Tanda :
Diare/konstipasi
Nyeri abdomen tak jelas dan distres, kembung
Penggunaan laksatif/diuretic
Makanan/Cairan
Gejala :
Lapar terus menerus atau menyangkal lapar; nafsu makan normal atau meningkat
(kadang menghilang sampai gangguan lanjut
Tanda :
Penurunan berat badan/pemeliharaan berat badan 15 % atau lebih dibawah yag
diharapkan (anoreksia) atau berat dapat normal atau sedikit di bawah (bulimia)
Higiene
Tanda :
Peningkatan pertumbuhan rambut pada tubuh
Rambut dangkat/tak bersinar
Kuku rapuh
Tanda erosi email gigi; kondisi gusi buruk
Neurosensori
Tanda :
Afek tepat, kecuali tentang tubuh dan makan
Afek depresi (mungkin depresi)
Perubahan mental (apatis, bingung, gangguan memori) karena malnutrisi/kelaparan
Nyeri/Kenyamanan
Gejala :
Sakit kepala
Keamanan
Tanda :
Penurunan suhu tubuh
Berlangnya proses infeksi (indikasi penekanan system imun)
Interaksi Sosial
Gejala :
Riwayat menjadi diam, anak yang dapat bekerja sama
Masalah control isu dalam berhubungan
Seksualitas
Gejala :
Tidak ada sedikitnya tiga siklus menstruasi berturut-turut
Menyangkal/kehilangan minat seksual
Tanda :
Atrofi payudara, amenorea
B. Diagnose Keperawatan
1. Nyeri perut berhubungandengan inflamasi esophagus/ lambung,peningkatan asam
lambung
2. Kurang pengetahuan tentang kondisi,pengobatan,perawatan pencegahan kekambuhan .b/d
kurang informasi
3. Ansietas berhubunhan status kesehatan.
4. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual.muntah
5. Resiko kekurangan volume cairan b/d mual dan muntah

C. Rencana keperawatan dan rasionalnya


1. Nyeri perut berhubungan dengan inflamasi esophagus peningkatan asam lambung
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang
Criteria : kalien tampak tenang .
Rencana tindakan :
1) Kaji pengalaman nyeri klien ,menentukan tingkat nyeri yang di alami
R/ kaji skal nyeri sebagai pedoman untuk bertindak
2) Observasi TTV
R/ Peningkatan TTV mempengaruhi kualitas nyeri klien
3) Pantau keluhan klien(verbal dan non verbal )
4) anjurka tindakan penurunan nyeri
R/ relaksasi bernafas perlahan
5) kolaborasi dengan dokter untuk terpai analgetik
R/ untuk menekankan asam lambung meningkat

2. Kurang pengetahuan tentang kondisi,pengobatan,perawatan pencegahan kekambuhan


berhungan dengan kuarang informasi .
Tujuannya : klien tahu dan mengerti tentang informasi
Kriteria: Klien dapat menyebutkan apa yang sudah di jelaskan
Klien mengetahui aturan pengobatan dan perawatan
Rencana tindakan
1) Dorong rasa takut atau perasaan dan perhatian
R/ membantu pasien dan mengalami perasaan
2) Kaji tingakat kecemasaan
R/ dapat mengetahui tingakat kecemasan yang di hadapi klien dan mudah dalam
memberikan tindakan
3) Kaji ulang proses penyakit.pengalaman pasien
R/ memberikan dasar pengetahuan di mana pasien dapat memilih pilihan informasi
terapi.
4) Berikan informasi kepada klien tentang penyakitnya
R/ Informasi yang benar dapat mencegah kecemasan klien

5) Bantu klien untuk meningkatkan mekanisme koping


R/ Melibatkan keluarga untuk berperan aktif dalam membantu ADL sehingga klien
merasa diperhatikan

3. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan


Tujuannya : pasien tampak rileks ,tidak cemas lagi
Kriteriannya : Klien memahami pe-nyakitnya.,Klien nampak segar. Klien tidak lemah.
Rencana tindakan
1) Bina hubungan saling percaya antara klien, keluarga dan perawat.
R/ hubungan saling percaya terhadap tindakan yang di berikan agar klien merasa di
perhatikan
2) Kaji tingakat kecemasaan
R/ dapat mengetahui tingakat kecemasan yang di hadapi klien dan mudah dalam
memberikan tindakan
3) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya.
R/ Dapat meningkatkan kepercayaan diri klien dalam menghadapi masalah yang
dialaminya
4) Jelaskan prosedur atau asuhan yang diberikan.
R/ : rasa takut akan ketidaktahuan diperkecil dengan informasi atau pengetahuan,
perubahan proses pikir dan tingginya tingkat ansietas dapat menurunkan ketakutan
5) Beri lingkungan yang tenang
R/: lingkungan yang tenang dapat mengurangi rangsangan eksternalyang tidak perlu
4. Resiko perubahan nutrisi kuarang dari kebutuhan tubuh b/d mual, muntah
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteri : porsi makna habis dan tidak mula lagi
Rencan tindakan
1) Tentukan kalori harian realistis dan adekuat,konsultan pada ahli gizi
R/ menentukan kebutuhan diet klien
2) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
R/ membantu dalam peningkatan kebutuhan nutrisi klien
3) Ciptakan suasana yang membangkitkan selera makan :sajian dalam keadaan hangat,
suasana yang tenang ,lingkungan yangbersih
R/ Dapat membangkitkan selera makan klien
4) Pertahankan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan.
R/ dapat miningkatkan selera makan klien
5) Anjurkan klien yang mengalami penurunan nafsu makan untuk :hindari makanan yang
terlalu manis dan berminyak
R/ mencegah reaksi kerja lambung yang berlebihan
6) Kolaborasi dengan dokter untuk terapi medis .
R/ membantu mempercepat proses penyembuhan

5. Resiko kekurangan volume cairan b/d mual dan muntah


1) Kaji frekuensi mual dan muntah klien
R/ : mengetahui kondisi klien
2) Observasi kulit kering berlebihan dan membrane mukosa, penurunan turgor kulit
R/ : Mengetahui sejauh mana tingkat dehidrasi klien
3) Pertahankan tirah baring dan hindari kerja
R/ : mengurangi kerja lambung
4) Ajarkan klien tindakan untuk meningkatkan masukan cairan 1000-1500 cc/hari bila
tidak kontra indikasi
R/ : Memaksimalkan cairan dan elektrolit dalam tubuh
5) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat antihistamin
R/ : Mencegah terjadinya deficit volume cairan yang lebih parah lagi

DAFTAR PUSTAKA

1. Arif mansjoer ,kuspuji triyanti ,rakhmi savitri 2001 ,Kapita selekta kedokteran
penerbit media Aesculapius
2. Dr taufan nogroho ,muha medika Yogyakarta 2011,asuhan keperawatan
3. Doengoes.2005.Rencana Asuhan Keperawatan.Buku Kedokteran EGC : Jakarta
4. Guyton. 2005.Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC
5. Nugroho, 2011.Asuhan Keperawatan. Yogyakarta.

BAGIAN PEMINATAN KMB II


PROGRAM PROFESI NERS 2012
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

LAPORAN PENDAHULUAN DYSPEPSIA


DI RUANG BAJI PAMAI I KAMAR (203)
RSUD LABUANG BAJI

DISUSUN OLEH :
HADRA, S.Kep
11 3145 201 074

PEMBIMBING:
CI LAHAN CI
INSTITUSI:

(…………………………..) (…………………………….)

KEPANITRAAN KLINIK NERS


STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2012
BAGIAN PEMINATAN KMB II
PROGRAM PROFESI NERS 2012
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ‘’TN. “R’’ DENGAN DIAGNOSA MEDIS


‘’HEMOROID‘’ DI RUANGAN BAJI DAKKA I KAMAR (303)
RSUD LABUANG BAJI

DISUSUN OLEH :
HADRA, S.Kep
11 3145 201 074

PEMBIMBING:
CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………..) (…………………………….)

KEPANITRAAN KLINIK NERS


STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2012

Anda mungkin juga menyukai

  • Patway SC
    Patway SC
    Dokumen2 halaman
    Patway SC
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP CA Mandibula
    LP CA Mandibula
    Dokumen9 halaman
    LP CA Mandibula
    Li Liez
    100% (1)
  • Powerpoint
    Powerpoint
    Dokumen16 halaman
    Powerpoint
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP Hepatoma
    LP Hepatoma
    Dokumen13 halaman
    LP Hepatoma
    Farah Maimun
    Belum ada peringkat
  • LP Diare Remsa
    LP Diare Remsa
    Dokumen29 halaman
    LP Diare Remsa
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea I. Konsep Dasar Medis A. Defenisi
    Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea I. Konsep Dasar Medis A. Defenisi
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea I. Konsep Dasar Medis A. Defenisi
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Limfoma Maligna
    Limfoma Maligna
    Dokumen20 halaman
    Limfoma Maligna
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP Luka Bakar
    LP Luka Bakar
    Dokumen31 halaman
    LP Luka Bakar
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen16 halaman
    Anemia
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen17 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Askep Tetanus
    Askep Tetanus
    Dokumen7 halaman
    Askep Tetanus
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen21 halaman
    Anemia
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • L P SC Nikoo
    L P SC Nikoo
    Dokumen33 halaman
    L P SC Nikoo
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP Hepatom
    LP Hepatom
    Dokumen18 halaman
    LP Hepatom
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen21 halaman
    Anemia
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen21 halaman
    Anemia
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen11 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan CA Esofagus
    Laporan Pendahuluan CA Esofagus
    Dokumen15 halaman
    Laporan Pendahuluan CA Esofagus
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen11 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP Hepatom
    LP Hepatom
    Dokumen8 halaman
    LP Hepatom
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP DM
    LP DM
    Dokumen19 halaman
    LP DM
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP Hepatom
    LP Hepatom
    Dokumen8 halaman
    LP Hepatom
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • LP Hepatom
    LP Hepatom
    Dokumen8 halaman
    LP Hepatom
    Anonymous iT4RNOcvb
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Dengan Meningitis
    Askep Anak Dengan Meningitis
    Dokumen5 halaman
    Askep Anak Dengan Meningitis
    Eliza Gazelle Zena
    Belum ada peringkat