BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Hal ini terjadi akibat sel otot tidak mampu lagi membentuk energi
sehingga dalam keadaan darurat ini tubuh akan memecah lemak dan
terbentuklah asam yang bersifat racun dalam peredaran darah yang
disebut keton. KAD ini sering terjadi pada diabetes tipe 1 akibat
suntikan insulin berhenti atau kurang, atau mungkin karena lupa
menyuntik atau tidak menaikkan dosis padahal ada makanan ekstra
yang menyebabakan glukosa darah naik.
Pada infeksi atau stress berat, baik pada diabetes tipe 1 maupun 2,
bisa pula timbul KAD dimana tubuh membentuk hormone adrenalin
untuk mengatasi infeksi dan stress, tetapi bisa berdampak negative
karena glukosa darah meningkat (adrenalin bersifat counterinsulin).
Hal ini bisa semakin berat jika pasien tidak mau minum obat diabetes
atau suntik insulin pada saat stress atau infeksi.
2. Etiologi
Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat
hiperglikemia dan akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-
faktor :
5
3. Manifestasi Klinis
b. Napas bau keton atau aseton (seperti harumnya buah atau sweet,
fruity smell)
d. Mual, muntah
6
e. Demam
f. Nyeri perut
h. Capek, lemah
i. Bingung, mengantuk
a. Rasa lelah
d. Penglihatan kabur
e. Kulit kering
f. Sering kencing
4. Patofisiologis
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Glukosa.
2) Natrium.
3) Kalium.
8
4) Bikarbonat.
7) Keton.
8) β-hidroksibutirat.
9) Urinalisis (UA)
10) Osmolalitas
11) Fosfor
b. Pemeriksaan Diagnostik
6. Penatalaksaan
a. Dehidrasi
b. Kehilangan elektrolit.
c. Asidosis
7. Pencegahan
b. Menghindari strees
d. Mencegah dehidrasi
8. Komplikasi
d. Kelainan Jantung.
e. Hipoglikemia.
f. Hipertensi.