Perda Kab Cirebon Tentang Kuwu Dan BPD 2017 PDF
Perda Kab Cirebon Tentang Kuwu Dan BPD 2017 PDF
1
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapakali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 9 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Cirebon Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Administrasi Kependudukan (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014 Nomor 3, Seri E.1);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
2
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015
Nomor 2, Seri E.1; Tambahan Lembaran Daerah Nomor 42);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 10
Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016
Nomor 10, Seri E.3);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2016 Nomor 12, Seri D.7).
MEMUTUSKAN
PASAL I
Pasal 7
Pasal 9
Tim Pengawas Tingkat Kabupaten mempunyai tugas dan
wewenang:
a. melakukan fasilitasi, pembinaan dan advokasi kepada Tim
Pengawas Pemilihan Kuwu Tingkat Kecamatan dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya;
b. melaksanakan pengawasan tahapan pelaksanaan
pemilihan Kuwu;
c. menindaklanjuti laporan hasil pengawasan dan
penanganan pengaduan dari Tim Pengawas Tingkat
Kecamatan yang belum terselesaikan di tingkat kecamatan;
d. membantu Bupati dalam memfasilitasi penyelesaian
permasalahan tahapan pemilihan Kuwu tingkat
kabupaten;
e. berkoordinasi dengan Tim Fasilitasi dalam menyelesaikan
permasalahan/pengaduan pemilihan Kuwu.
f. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati .
4
5. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 10
5
m. Pernyataan bersedia berdomisili dan bertempat tinggal di
desa setempat apabila terpilih sebagai Kuwu.
6
10. Ketentuan Pasal 39 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 39
(1) Keberatan terhadap penetapan hasil pemilihan hanya dapat
diajukan secara tertulis oleh calon Kuwu kepada Bupati
dengan tembusan Tim Pengawas Tingkat Kabupaten dan
DPRD paling lambat 3 (tiga) hari setelah penetapan hasil
pemilihan.
7
(4) Laporan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa kepada
Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat
materi situasi yang terjadi terhadap Kuwu yang
bersangkutan.
(5) Atas laporan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Bupati melakukan
kajian untuk proses selanjutnya.
(6) Pengesahan pemberhentian Kuwu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme
pemberhentian Kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Bupati.
13. Ketentuan Pasal 58 ditambah 1 (satu) ayat baru yaitu ayat (3),
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 58
8
15. Ketentuan Pasal 61 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 61
(2) Kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan Kuwu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri.
Pasal 62
(1) Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Cirebon yang
diangkat sebagai Penjabat Kuwu berdasarkan hasil
musyawarah desa.
(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki kualifikasi sebagai berikut:
a. memahami bidang kepemimpinan dan teknis
pemerintahan;
Pasal 64
(1) Penjabat Kuwu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62
mempunyai tugas, wewenang, kewajiban dan larangan serta
hak yang sama dengan Kuwu.
9
(2) Wewenang penjabat kuwu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dalam mengangkat dan memberhentikan perangkat,
meliputi:
a. memberhentikan perangkat desa dikarenakan
meninggal dunia atau memenuhi batas usia pensiun
atau dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;
b. mengangkat perangkat desa untuk mengisi kekosongan
perangkat desa yang diberhentikan karena dinyatakan
sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
(3) Pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa oleh
penjabat kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang pengangkatan dan
pemberhentian perangkat desa.
(4) Hak penjabat kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam hal penerimaan penghasilan, penjabat kuwu berhak
menerima penghasilan setiap bulannya yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
10
b. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat
puluh dua) tahun pada saat pendaftaran;
c. memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi
berupa:
1. akte kelahiran/surat kenal lahir yang dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang;
2. fotocopi Ijazah SLTA, Ijazah MA atau Ijazah Paket C
dan/atau pendidikan lain yang sederajat dan Ijazah
sebelumnya yang sudah dilegalisir;
3. Surat Pernyataan Setia dan taat kepada Pancasila
sebagai dasar negara, UUD 1945 dan kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
Pemerintah Republik Indonesia di atas kertas segel
atau bermeterai cukup;
4. Surat keterangan tidak sedang menjalani pidana
penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap dan tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana kejahatan dengan ancaman hukuman
paling singkat 5 (lima) tahun dari Pengadilan Negeri;
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari kepolisian
setempat;
6. Surat Pernyataan bersedia ditempatkan pada jabatan
apapun atau staf di desa yang bermaterai cukup;
7. Surat Pernyataan tidak mempunyai hubungan darah
secara langsung atau semenda dengan Kuwu sampai
derajat kedua yang bermaterai cukup;
8. Surat Keterangan sehat dari Dokter Puskesmas.
Pasal 77
(1) Dalam melakukan pengangkatan perangkat Desa, Kuwu
melakukan penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon
perangkat Desa yang dilakukan oleh Tim Seleksi yang
terdiri dari ketua, sekretaris dan minimal seorang anggota.
(2) Kuwu melakukan konsultasi dengan Camat mengenai
pengangkatan perangkat Desa hasil penjaringan dan
penyaringan.
(3) Berdasarkan hasil penjaringan dan penyaringan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) Camat
memberikan rekomendasi berdasarkan persyaratan yang
ditentukan.
11
(4) Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan, maka
Kuwu melakukan penjaringan dan penyaringan kembali
calon Perangkat Desa.
(5) Dalam hal Camat memberikan persetujuan, Kuwu
menerbitkan Keputusan Kuwu tentang Pengangkatan
Perangkat Desa.
Pasal 86
12
(3) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Kuwu setelah
mendapat Rekomendasi Camat.
(4) Ketentuan mengenai mekanisme pemberhentian perangkat
desa diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.
Pasal 89
25. Ketentuan Pasal 100 ditambah 3 (tiga) ayat baru yaitu ayat (6),
ayat (7) dan ayat (8) yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 100
(6) Hasil pemilihan langsung atau musyawarah perwakilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan oleh
Kuwu kepada Bupati melalui Camat paling lama 7 (tujuh)
hari sejak ditetapkannya hasil pemilihan dari Panitia
Pengisian BPD.
Pasal 102
(1) Anggota Badan Permusyawaratan Desa berhenti karena:
a. meninggal dunia;
13
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentikan.
BAB V.a
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 111 a
PASAL II
Ditetapkan di Sumber
pada tanggal 12 Juni 2017
BUPATI CIREBON
TTD
SUNJAYA PURWADISASTRA
Diundangkan di Sumber
pada tanggal 12 Juni 2017
TTD
YAYAT RUHYAT
H.Syaefudin,SH.MSi
NIP. 19600101 197801 1 001
15