Anda di halaman 1dari 1

SKRINING HIV DAN HEPATITIS B PADA IBU HAMIL YANG BELUM MENCAPAI TARGET

Urgency 4: Mendesak. Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immuno


Deficiency Syndrome (AIDS) masih menjadi perhatian pemerintah dalam upaya
menanggulangi penyakit menular. HIV merupakan virus yang menyerang sistem imun, maka
jika tidak ditatalaksana dengan baik dan segera, HIV dapat menurunkan daya tahan tubuh
manusia hingga terjadi kondisi Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). HIV ditularkan
melalui cairan tubuh, seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Skrining yang dilakukan
diharapkan dapat menurunkan tingkat potensi tersebarnya penyakit ini dengan memberikan
penderita HIV/AIDS tatalaksana yang tepat. Penyakit lainnya yang dapat menular lewat darah
adalah hepatitis B. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan hati kronis. Penularan
HIV/AIDS dan Hepatitis B pada anak dari ibu yang terinfeksi masih tinggi insidennya,
sehingga berdampak pada kesakitan, kecacatan yang memerlukan pelayanan kesehatan
jangka panjang dengan beban biaya yang besar, bahkan dalam tingkatan tertentu dapat
menyebabkan kematian. Sebagai upaya dalam rangka menurunkan tingkat terjadinya kasus
ini, langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan skrining HIV/AIDS dan hepatitis B pada
ibu hamil. Laporan tahunan pada tahun 2017 di puskesmas ambacang tingkat pencapaian
pelaksanaan skrining HIV dan hepatitis B pada ibu hamil sebesar 12,97 %. Angka ini
menunjukkan capaian skrining HIV dan hepatitis B pada ibu hamil masih jauh dari target,
yaitu sebesar 100%. Skrining HIV dan hepatitis B pada ibu hamil sudah dijadikan program
rutin di Puskesmas Ambacang sejak tahun 2018. Dengan adanya skrining, diharapkan pasien
mendapatkan pengobatan awal atau penatalaksanaan dini jika terdeteksi terhadap penyakit
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai