Anda di halaman 1dari 8

CEPAT KENYANG, CEPAT SAKIT

SEJARAH FAST FOOD

Awal perkembangan gerai-gerai cepat saji dimulai pada abad 19, saat Amerika Serikat memasuki era
industri yang menyebabkan banyak pekerja hanya mempunyai jam istirahat yang pendek dan jam kerja
yang panjang. Alasan itulah yang mendorong para pekerja lebih memilih makanan yang disajikan gerai
fast food karena kecepatan dalam penyajiaannya plus rasanya yang juga lezat.

Kelebihan inilah yang membuat gerai fast food semakin menjamur di Amerika Serikat. Pada abad ke-20,
bisnis gerai-gerai fast food semakin menyebar hingga ke kawasan benua Eropa, Afrika, Australia dan Asia
seperti Indonesia dengan konsep waralaba.

Penjualan makanan seperti ini bisa berupa kios yang mungkin tidak memiliki naungan atau tempat
duduk. Operasi waralaba yang merupakan bagian dari rantai restoran telah membakukan bahan-bahan
makanan yang dikirim ke masing-masing restoran dari pusatnya.

Persyaratan modal untuk memulai sebuah restoran siap saji relatif kecil. Restoran-restoran siap saji kecil
yang dimiliki individu telah menjadi lazim di seluruh dunia. Restoran-restoran dengan rasio tempat
duduk yang lebih banyak, yang pelanggannya dapat duduk dan membawa pesanan mereka ke meja
untuk dimakan dengan suasana yang lebih mewah dikenal sebagai restoran siap saji kasual.

Meskipun restoran siap saji sering dilihat sebagai representasi teknologi modern, konsep "makanan
yang siap dibawa" sama tuanya dengan kota-kota sendiri. Variasi-variasi yang unik dapat ditemukan
dalam sejarah berbagai kebudayaan. Kota-kota Romawi kuno memiliki stand-stand roti dan minyak
zaitun. Budaya Asia Timur memiliki toko-toko mie. Roti pipih dan falafel banyak dijual di toko-toko
seperti ini di Timur Tengah.

Pada 1867, Charles Feltman, seorang tukang daging Jerman, membuka tempat penjualan hot dog
pertama di Coney Island di Brooklyn, New York City, meskipun asal usul istilah ini masih diperdebatkan.
World's Columbian Exposition (Chicago 1893) dan St. Louis World's Fair pada 1904 disebut sebagai
promosi masal pertama untuk sejumlah makanan yang siap dibawa, termasuk hot dog, kerucut es krim
dan teh es.

McDonald's, rantai makanan siap saji terbesar di dunia dan merek yang paling sering dihubungkan
dengan istilah fast food, didirikan sebagai sebuah restoran drive-in barbecue pada 1940 oleh Richard J.
dan Maurice McDonald. Setelah menyadari bahwa keuntungan terbesar mereka berasal dari
hamburger, kedua saudara ini menutup restoran mereka selama tiga bulan dan membukanya kembali
pada 1948 sebagai sebuah stan dengan menu sederhana berupa hamburger, kentang goreng, milkshake,
kopi, dan Coca-Cola, yang dilayankan dalam bungkusan kertas yang langsung dibuang. Hasilnya, mereka
dapat memproduksi hamburger dan kentang goreng terus-menerus, tanpa menunggu pesanan
pelanggan, dan menyajikannya dengan segera. Hamburger seharga 15 sen, sekitar setengah harga
makanan lainnya. Metode produksi singkat ini, yang disebutnya "Sistem pelayanan kilat" (Speedee
Service System) dipengaruhi oleh inovasi jalur produksi oleh Henry Ford.

KANDUNGAN GIZI

Secara umum makanan cepat saji mengandung kalori, kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi
tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan folat. Dan berikut ini gambaran kandungan
nilai gizi dari beberapa jenis makanan cepat saji yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena
pengaruh tren globalisasi :

1. Komposisi gizi Pizza (100 g): Kalori (483 KKal), Lemak (48 g), Kolesterol (52 g), Karbohidrat (3 g), Gula
(3 g), Protein (3 g).

2. Komposisi gizi Hamburger (100 g): Kalori (267 KKal), Lemak (10 g), Kolesterol (29 mg), Protein (11 g),
Karbohidrat (33 g), Serat kasar (3 g), Gula (7 g).

3. Komposisi gizi Donat (I bh = 70 g): Kalori (210 Kkal), Lemak (8 g), Karbohidrat (32 g), Serat kasar (1 g),
Protein (3 g), Gula (11 g), Sodium (260 mg).

4. Komposisi gizi Fried Chicken (100 g): Kalori (298 KKal), Lemak (16,8 g), Protein (34,2 g), Karbohidrat
(0,1 g).

5. Siomay 170 gr 162 kalori

6. Mie bakso sepiring 400 kalori

7. Chicken nugget 6 potong: 250 kalori

8. Mie Instant (1 bungkus) 330 Kalori

9. Kentang goreng mengandung 220 kalori

10. Chicken nugget: protein 15,5%, lemak 9,7%, karbohidrat 66,7% (Muliany, 2005).

KADAR KONSUMSI MAKANAN YANG AMAN

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, sebanyak 26,2 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi
garam berlebih, naik dari tahun 2009 yakni 24,5 persen dan lemak berlebih 40,7 persen naik dari tahun
2009 yakni 12,8 persen.
Batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per
orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam
(1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan,
rumusannya adalah G4 G1 L5.

KENAPA FAST FOOD DIGEMARI?

Sekitar 600 orang dewasa dan remaja di Minneapolis – St Paul diwawancara dalam penelitian selama
2005-2006. Kebanyakan dilaporkan makan makanan cepat saji sekurang-kurangnya tiga kali seminggu.

Berikut adalah 11 alasan makan hidangan makanan cepat saji berdasarkan persentase orang-orang yang
setuju dengan setiap pernyataan :

1.Makanannya cepat saji : 92,3%

2.Makanannya mudah didapatkan : 80,1%

3.Saya suka rasa makanan cepat saji : 69,2%

4.Makanannya tidak mahal : 63,6%


5.Saya sangat sibuk untuk bisa memasak : 53,2%

6.Ini merupakan perlakuan bagi saya : 50,1%

7.Saya tidak suka mempersiapkan makanan untuk saya sendiri : 44,3%

8.Teman/keluarga saya menyukainya : 41,8%

9.Ini adalah cara bersosialisasi dengan teman dan keluarga : 33,1%

10.Makanannya memiliki banyak gizi yang ditawarkan : 20,6%

11.Makanannya menyenangkan dan entertaining : 11,7%

“Saya terlalu sibuk untuk memasak”lebih populer pada orang-orang pada tingkat universitas
dibandingkan dengan yang berpendidikan lebih rendah. Dan dewasa muda kurang menyukai dibanding
yang dewasa untuk mengatakan mereka makan makanan cepat saji karena menawarkan banyak pilihan
gizi.

BAHAYA FAST FOOD

Dari kadar batas gizi dan kandungan makanan diatas, dapat kita lihat kalao kadar lemak, gula dan garam
dari makanan cepat saji cukup tinggi. Padahal batas aman makanan (G4 G1 L5) merupakan batas aman
dalam sehari. Otomatis ketika kita makan fast food pada siang hari contohnya, berarti pada saat makan
malam kita sudah tidak boleh mengkonsumsi terlalu banyak makanan lagi. Padahal, seharusnya kita
membagi gizi makanan dalam sehari menjadi pembagian yang seimbang.

BAHAYA KALORI BERLEBIH

Konsumsi fast food secara terus menerus menimbulkan kemungkinan tubuh diberi kalori berlebih. Kalori
berlebih bagi tubuh juga menimbulkan bahaya seperti:

1. Obesitas

Kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, lemak dan protein bisa memicu kelebihan berat badan yang
juga disebut dengan istilah obesitas. Ini bisa saja terjadi ketika seseorang terlalu banyak makan sumber
makanan yang tinggi kandungan karbohidratnya tanpa diimbangi bergerak aktif atau melakukan
olahraga. Apabila setelah mengonsumsi karbohidrat langsung tidur, maka peluang obesitas menjadi
lebih besar; Anda perlu tahu apa bahaya tidur setelah makan.

2. Kerusakan Otak dan Hati

Kekurangan kalori bisa merusak saraf otak, begitu juga ketika kelebihan kalori. Organ hati dan otak
dapat terancam fungsi dan kesehatannya ketika asupan kalori protein terlalu berlebihan di dalma tubuh.
Terlalu berlebihan maka bisa dengan mudah memroduksi racun yang organ hati akan proses sehingga
nantinya menimbulkan penimbunan racun. Inilah yang kemudian menjadikan fungsi otak dan hati
mengalami ketidakseimbangan.
3. Gangguan pada Dinding Arteri

Konsumsi lemak, apalagi lemak jenuh yang berlebihan bisa memicu kolesterol tinggi dan ini otomatis
akan berdampak buruk bagi arteri jantung. Masalah kesehatan lainnya bisa muncul apabila arteri telah
rusak, seperti halnya gangguan penyakit ginjal dan otak. Gejala penyakit jantung juga menjadi risikonya.

4. Berisiko Kanker

Akibat nutrisi yang tak seimbang atau berlebihan, apalagi kalori lemak, tanpa diimbangi dengan
konsumsi sumber makanan dengan kandungan serat tinggi, sel kanker pun bisa tumbuh dan
berkembang di organ manapun. Kanker yang paling umum adalah kanker organ reproduksi, kanker
ginjal, kanker kandung empedu serta kanker usus besar.

5. Dehidrasi

Kelebihan kalori, khususnya protein, mampu memicu kondisi dehidrasi alias kurangnya cairan di dalam
tubuh. Tubuh yang di dalamnya terlalu banyak kadar proteinnya akan terbeban dan melakukan
pekerjaan berat saat membangun jaringan tubuh. Ketika mengonsumsi banyak protein, asupan air juga
harus banyak untuk menyeimbangkannya.

6. Kerusakan Organ Ginjal

Fungsi ginjal adalah sebagai penyaring segala bentuk senyawa atau zat yang organ tubuh lainnya
hasilkan. Kalori yang terlalu banyak di dalam tubuh maka akan memberatkan kinerja ginjal karena saking
banyaknya zat racun yang ginjal harus saring. Kondisi ini bisa muncul ketika seseorang terlalu banyak
mengonsumsi protein hewani.

7. Sembelit

Seseorang yang memiliki kebiasaan memakan segala sumber makanan berkalori tinggi bisa memberi
dampak buruk pada sistem kinerja organ tubuh, terutama pencernaan, yaitu perut dan usus. Konsumsi
dan proses tercernanya lemak membutuhkan waktu yang tak sedikit alias lebih lama sehingga lambung
pun tak bisa ditinggalkan dalam kondisi kosong karena yang ada adalah kondisi sembelitlah yang timbul.

8. Asam Urat

Kalori yang terlalu tinggi di dalam tubuh pun mampu memicu adanya asam urat yang meningkat, dan hal
ini akan bisa dialami oleh para pengonsumsi protein hewani. Sumber lemak jenuh akan sangat tinggi
sehingga kadar kolesterol juga dapat ikut naik. Jumlah kolesterol yang meningkat bisa memengaruhi
kondisi asam urat sehingga memang menjadikan keadaan ini tampak seperti penyakit komplikasi yang
sangat berbahaya.

9. Menurunnya Jumlah Kalsium

Produksi asam di dalam tubuh dapat meningkat menjadi terlalu tinggi disebabkan oleh kalori yang juga
sangat tinggi. Jika asam ini terlalu tinggi, maka kemampuan tulang dalam proses penyerapan kalsium
pun menjadi turun. Ketahui bahaya kekurangan kalsium seperti apa sehingga Anda bisa mewaspadainya
dengan memenuhi asupan kalsium secara lebih untuk menyeimbangkan kadar kalori protein.

10. Karies Gigi

Terlalu banyak kalori karbohidrat yang diterima tubuh juga bisa berbahaya untuk kesehatan mulut dan
gigi di mana ada kondisi karies gigi yang dapat dipicu. Kerusakan pada jaringan keras gigi ini patut
diwaspadai karena zat asam yang tertinggal begitu lama pada bagian gigi bisa mengakibatkan
kehancuran lapisan enamel gigi lambat laun. Banyak asam di dalam gigi adalah kesempatan bagi bakteri
untuk mengganggu; itulah mengapa sangat dianjurkan untuk menggosok gigi secara rutin, bahkan juga
mengecek kesehatan gigi ke dokter gigi.

11. Trigliserida Tinggi

Karbohidrat yang terlalu tinggi di dalam tubuh mampu menyebabkan trigliserida meningkat. Pada
normalnya, kadar trigliserida seharusnya ada di kurang lebih 150 mg/dL. Risiko penyakit jantung adalah
yang paling tinggi dan mengancam apabila kandungan trigliserida pada tubuh Anda meningkat.

12. Hipertensi

Tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi yang tak boleh diabaikan dan perlu diwaspadai karena ini
dapat menjadi efek buruk dari kelebihan kalori karbohidrat yang memberi serangan kepada kerusakan
metabolisme tubuh. Hipertensi, penyakit jantung dan kondisi lainnya bisa terjadi, begitu juga dengan
diabetes pun bisa muncul satu per satu.

13. Produksi Lemak Meningkat

Kalori karbohidrat yang terlalu tinggi kadarnya di dalam tubuh dapat memicu beratnya perputaran
lemak. Seluruh organ tubuh yang memerlukan lemak sebenarnya akan menerima insulin yang pankreas
hasilkan dan organ hati olah, maka jika karbohidrat terlalu banyak, ketidakmaksimalan perputaran
lemak di setiap pos organ tubuh pun terjadi.

BAHAYA LEMAK BERLEBIH

Dari data-data diatas, terlihat bahwa fast food banyak mengandung lemak. Dan lemak yang berlebih
juga dapat merusak tubuh dari berbagai cara seperti:

1. Obesitas

Semua jenis lemak yang masuk ke dalam tubuh bisa jadi adalah lemak lemak tak jenuh tunggal, lemak
tak jenuh ganda, lemak jenuh dan juga lemak trans. Berbagai jenis sumber lemak yang terus menumpuk
dalam tubuh tidak bisa dimanfaatkan semua oleh tubuh. Akibatnya maka lemak akan terus menumpuk
dalam jaringan tubuh di berbagai tempat. Jika kondisi dibiarkan terus menerus maka bisa tubuh bisa
menjadi sangat gemuk dan bahaya obesitas ini akan mengancam tubuh dengan berbagai jenis penyakit
seperti :
 penyakit jantung
 stroke
 kerusakan jantung
 penyakit pada hati
 paru-paru

2. Kerusakan Dinding Arteri

Konsumsi lemak jenuh berlebihan akan membuat kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Hal ini
juga akan memberikan efek buruk untuk arteri jantung. Jika sudah terjadi kerusakan arteri maka bisa
menyebabkan masalah pada otak dan ginjal. Kolesterol tinggi dalam darah kemudian akan menekan
arteri dan dapat menyebabkan beberapa kerusakan seperti pendarahan arteri dan penumpukan plak
arteri. Semakin lama gangguan ini terjadi, maka bisa menyebabkan aliran darah dalam tubuh tidak
berjalan dengan baik dan bisa menyebabkan gejala penyakit jantung.

3. Meningkatkan Resiko Kanker

Pola makan yang buruk seperti terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan tidak mengkonsumsi makanan
kaya serat dengan baik akan memicu tumbuhnya sel kanker di berbagai organ tubuh. Beberapa jenis
kanker yang paling sering terjadi adalah kanker usus besar, kandung empedu, ginjal dan berbagai kanker
yang menyerang organ reproduski.

4. Sembelit

Orang yang terbiasa mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung lemak tinggi bisa
mempengaruhi sistem kerja organ tubuh. Akibat yang paling mudah terjadi adalah gangguan pada organ
pencernaan seperti usus dan perut. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dikonsumsi
sehingga terkadang organ lambung tidak bisa kosong sepenuhnya. Penyakit yang paling sering terjadi
adalah sembelit. Sembelit menjadi salah satu pertanda bahwa perut dan sistem pencernaan tidak bisa
bekerja dengan baik.

5. Kerusakan Otak

Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung lemak juga bisa menyebabkan kerusakan otak
karena, kandungan lemak jenuh bisa merusak bagian hipotalamus. Hipotalamus adalah salah satu
bagian di dalam otak yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan energi. Perubahan pengaruh lemak
kepada protein dan gen sangat erat hubungannya dengan konsumsi lemak berlebihan.

6. Kolesterol Tinggi

Konsumsi berbagai jenis lemak bisa meningkatkan kandungan kolesterol dalam tubuh. Kolesterol yang
tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kerusakan arteri, penumpukan plak pada pembuluh
darah, penyempitan pembuluh darah dan berbagai jenis resiko penyakit jantung. Bahkan kolesterol
tinggi juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang apabila terus terjadi maka bisa menyebabkan
komplikasi jantung, penyakit ginjal dan gejala stroke.
TIPS MENIKMATI FAST FOOD DENGAN LEBIH SEHAT

 Sisihkan kulit ayam. Pada bagian kulit, lemak yang terkandung di dalamnya cukup banyak. Jika
memungkinkan, bagian kulit tersebut tidak usah dimakan meskipun pada bagian tersebut
memang paling nikmat.
 Pilih bagian dada, karena kandungan lemak pada bagian ini lebih sedikit dari bagian paha ayam.
 Makan makanan pendamping yang sehat. Salad dengan sedikit mayonaise atau sayuran
merupakan menu yang dapat Anda santap agar Anda tetap memperoleh serat untuk tubuh.
 Makanlah dalam porsi kecil atau berbagi agar jumlah yang dimakan tidak terlalu banyak.
 Tambahkan menu sayuran dalam menu Anda seperti salad atau konsumsi buah-buahan pada
saat makan selanjutnya.

Karena tidak mungkin kita sepenuhnya menghindari makanan cepat saji atau fast food. Kita dapat juga
membuat sendiri di rumah sehingga bahan-bahan yang digunakan lebih terjamin dan lebih
menyehatkan.

Misalnya, menggunakan ayam kampung ketika membuat ayam goreng, menggunakan pewarna alami
saat membuat sosis, dan mengganti dengan bumbu-bumbu yang aman sebagai pengganti MSG dengan
teknik pembuatan yang tidak berbahaya. Jangan lupa tambahkan sayuran dan buah sebagai serat agar
makanan ini tidak terlalu lama tinggal di usus dan diserap tubuh.

KESIMPULAN

Kandungan gizi dalam fast food sebenarnya mencukupi kebutuhan tubuh, jika kita mengatur porsi
makan dengan baik (misal ketika siang kita makan fast food, malam makan sayuran). Namun tetap fast
food tidak baik untuk tubuh jika terlalu sering di konsumsi mengingat kadar lemak, kalori dan minyak
yang tinggi dalam fast food bisa menyebabkan berbagai penyakit. Kehidupan masa kini yang
membutuhkan mobilitas cepat menuntut kita untuk makan pun secara cepat maka fast food sangat sulit
untuk dihindari. Maka, kita dapat mensiasatinya dengan menyeimbangkan menu fast food dengan sayur
dan buah.

Anda mungkin juga menyukai