Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

(APD)
DI RUANG ISOLASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


009/PPI/X/2015 00 1/2
RS. DEDY JAYA
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS. Dedy Jaya
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 22 Oktober 2015

Dr. Irma Yurita


Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan
untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko
pajanan darah , semua jenis cairan tubuh , sekret ,
ekskreta , kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien .
APD untuk petugas di area pelayanan pasien digunakan
sesuai dengan jenis risiko pajanan .
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di
Rumah Sakit yang merawat pasien dengan kondisi medis
PENGERTIAN
tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka mendapat
perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran
penyakit atau infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko
terhadap pemberi layanan kesehatan .
APD terdiri dari : Sarung tangan , masker , pelindung
wajah/kaca mata , penutup kepala , gaun pelindung ,
apron , sepatu boot .
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai penyiapan APD
sampai penggunaan masker bedah oleh pasien .
1. Terjadinya acuan penerapan langkah-langkah
penggunaan alat pelindung diri di ruang isolasi
TUJUAN
penularan melalui udara
2. Terhindarnya penyebab penyakit infeksi.
SK Direktur No. 057/SK/DIR/VII/2015 tentang kebijakan
KEBIJAKAN pelayanan PPI

1. Penggunaan Alat Pelindung Diri wajib digunakan bagi


staf terkait berisiko infeksi sesuai standar kewaspadaan
isolasi (gabungan kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasarkan transmisi) dalam upaya
pencegahan infeksi dan Patien Safety.
PROSEDUR 2. Untuk melindungi pasien , pengunjung dan staf dari
penyakit menular , pasien yang diketahui atau
dicurigai mengidap penyakit menular diisolasi sesuai
dengan penularan berdasarkan transmisi
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
DI RUANG ISOLASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. DEDY JAYA 009/PPI/X/2015 00 2/2

3. Penyakit dengan penyakit menular melalui udara


dirawat di ruang terpisah menggunakan system kohort
di dalam ruangan dengan ventilasi alami bertekanan
negative + HEPA filter.
Penempatan pasien imunosupresi dengan hasil
pemeriksaan laboratorium neuthropil
4. Pasien dengan dugaan emerging infectious disease
harus ditempatkan di ruangan terpisah dari pasien lain .
5. Pasien dengan Avian Influenza ditempatkan diruang
isolasi bertekanan negatif , sebelum dirujuk ke rumah
PROSEDUR sakit yang mempunyai fasilitas perawatan yang
memadai .
6. Pasien Suspek TB Paru dan pasien TB Paru BTA
positif dirawat dengan system kohort secara terpisah
menggunakan ventilasi alami dan HEPA Filter sampai 2
minggu terapi Obat Anti TB (OAT) efektif .
7. Jika pasien infeksi yang membutuhkan ruang isolasi
melebihi kapasitas rumah sakit , maka pasien harus
dirujuk ke rumah sakit rujukan sesuai dengan fasilitas
yang membutuhkan . Sementara menunggu di rujuk ke
rumah sakit lain , pasien diperlakukan sebagai pasien
yang menular melalui udara.

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Rawat Intensif
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Komite Keperawatan
7. Komite Pelayanan Medis

Anda mungkin juga menyukai