Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DI RUANG ISOLASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RUMAH SAKIT UMUM
445/08/SPO.PPI/ 00 1/2
DAERAH MALINAU
2017
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur,
PROSEDUR 01 Maret 2017
OPERASIONAL

Agustine Asie
PENGERTIAN Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk melindungi
kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis
cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir
pasien.
APD untuk petugas di area pelayanan pasien digunakan sesuai dengan jenis
risiko pajanan.
Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di Rumah Sakit yang
merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain
ketika mereka mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah
penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko
terhadap pemberi layanan kesehatan.
APD terdiri dari: Sarung tangan, masker, pelindung wajah/kaca mata,
penutup kepala, gaun pelindung, apron, sepatu boot.
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai penyiapan APD sampai
penggunaan masker bedah oleh pasien.
TUJUAN 1. Terjadinya acuan penerapan langkah-langkah penggunaan alat
pelindung diri di ruang isolasi penularan melalui udara.
2. Terhindarnya penyebab penyakit infeksi.
KEBIJAKAN Sesuai dengan SK Direktur No.445/06.2/Mln/I/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Komite PPI
PROSEDUR 1. Penggunaan Alat Pelindung Diri wajib digunakan bagi staf terkait
berisiko infeksi sesuai standar kewaspadaan isolasi (gabungan
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi) dalam
upaya pencegahan infeksi dan Patien Safety.
2. Untuk melindungi pasien, pengunjung dan staf dari penyakit menular,
pasien yang diketahui atau dicurigai mengidap penyakit menular
diisolasi sesuai dengan penularan berdasarkan transmisi.
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DI RUANG ISOLASI

No Dokumen No Revisi Halaman


RUMAH SAKIT UMUM
445/08/SPO.PPI/2017 00 2/2
DAERAH MALINAU
3. Penyakit dengan penyakit menular melalui udara dirawat di ruang
terpisah menggunakan sistem kohort di dalam ruangan dengan
ventilasi alami bertekanan negative + exhaust fan.
Penempatan pasien imunosupresi dengan hasil pemeriksaan
laboratorium neuthropil
4. Pasien dengan dugaan emerging infectious disease harus ditempatkan
di ruangan terpisah dari pasien lain .
5. Pasien dengan Avian Influenza ditempatkan diruang isolasi bertekanan
negatif, sebelum dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
perawatan yang memadai.
6. Pasien Suspek TB Paru dan pasien TB Paru BTA positif dirawat dengan
system kohort secara terpisah menggunakan ventilasi alami sampai 2
minggu terapi Obat Anti TB (OAT) efektif.
7. Jika pasien infeksi yang membutuhkan ruang isolasi melebihi kapasitas
rumah sakit , maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit rujukan sesuai
dengan fasilitas yang membutuhkan. Sementara menunggu di rujuk ke
rumah sakit lain , pasien diperlakukan sebagai pasien yang menular
melalui udara .
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Komite Keperawatan
6. Komite Pelayanan Medis

Anda mungkin juga menyukai