Anda di halaman 1dari 1

Siaran Pers

Tingkatkan Status Kesehatan Masyarakat,


BPJS Kesehatan Gandeng ICMI Optimalkan Program Promotif Preventif

Jakarta – Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat serta menyukseskan program
jaminan sosial bidang kesehatan, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan Ikatan Cendikiawan
Muslim Indonesia (ICMI) menggencarkan upaya promotif preventif sebagai salah satu program
pemberdayaan masyarakat.

Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan Pasal 21 Ayat 1, salah satu manfaat pelayanan promotif preventif meliputi penyuluhan
kesehatan perorangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, diharapkan fungsi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tidak hanya sebagai tempat berobat, namun juga
sebagai tempat masyarakat memperoleh edukasi kesehatan sebelum sakit.

Adapun yang termasuk dalam manfaat lain program promotif preventif adalah imunisasi dasar
lengkap dan vaksinasi, program KB dan pelayanan efek sampingnya, skrining kesehatan (meliputi
diabetes melitus, hipertensi, deteksi kanker serviks, dan deteksi kanker payudara), serta program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang ditujukan bagi penyandang diabetes melitus dan
hipertensi. Penting untuk diketahui bahwa alat kontrasepsi dasar dan vaksin untuk imunisasi tidak
ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena penyediaannya ditanggung dalam program pemerintah.

“Penggencaran program promotif preventif ini penting dilakukan, sebab dibutuhkan suatu program
untuk menjaga peserta yang sehat tetap sehat, dan peserta yang sakit tidak bertambah parah. Salah
satu upaya yang kami lakukan adalah dengan memberdayakan Duta Promotif Preventif yang
bertugas memberi edukasi dan melakukan sosialisasi kepada peserta secara langsung mengenai
pentingnya memelihara kesehatan,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam
seminar bertema Sinergi Kegiatan Promotif Preventif antara BPJS Kesehatan dengan ICMI di Kantor
Pusat BPJS Kesehatan, Sabtu (28/2),

Ia menambahkan, Duta Promotif Preventif juga wajib memonitoring pelaksanaan promotif preventif
peserta yang menjadi binaannya, agar hasilnya dapat tercapai sesuai harapan. Semua peserta
BPJS Kesehatan yang berkompeten bisa menjadi Duta Promotif Preventif, yaitu mereka yang
setidaknya memiliki latar belakang paramedis, berpengalaman menjadi penyuluh kesehatan, atau
memiliki sertifikat edukator kesehatan.

Sebelumnya pada 2014, BPJS Kesehatan juga bekerjasama dengan Dompet Dhuafa sebagai salah
satu Lembaga Amil Zakat naungan ICMI, dalam hal penyelenggaraan dana zakat untuk
mendaftarkan dan membiayai iuran bulanan BPJS Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu yang
belum masuk ke dalam daftar PBI. Selain itu, Dompet Dhuafa juga turut menyukseskan program
promotif preventif melalui program Desa Sehat Mandiri dan optimalisasi fungsi 25 Pos Sehat yang
tersebar di Jabodetabek, Karawang, dan Sukabumi.
***

-Selesai-
Informasi lebih lanjut hubungi:
Departemen Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
BPJS Kesehatan Kantor Pusat
+62 21 424 6063
humas@bpjs-kesehatan.go.id

Anda mungkin juga menyukai