Anda di halaman 1dari 27

MARKET BRIEF

CHARCOAL
DI KOREA SELATAN

ITPC BUSAN
MEI 2015
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3

KATA PENGANTAR 4

1. Latar Belakang 5

1.1. Profil Singkat Negara 5

1.2. Pemilihan Negara 7

1.3. Pemilihan Produk 8

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 9

2.1. Perkembangan Industri Charcoal di Dunia 9

2.2. Perkembangan dan Trend Pasar Charcoal di Korea Selatan 10

2.3. Trend Impor Charcoal di Korea Selatan 15

2.4. Kebijakan Tariff 16

2.5. Strategi Memasuki Pasar 16

3. Regulasi Komoditas Charcoal di Korea Selatan 18

3.1. Kebijakan Impor Komoditas Charcoal di Korea Selatan 18

3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 19

3.3. Standarisasi Produk di Korea Selatan 20

3.4. Standar dan Spesifikasi Produk Charcoal di Korea Selatan 21

4. Informasi Penting 23

4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 23

4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 23

4.3. Perusahaan Importir Charcoal 25

Daftar Pustaka 27

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 2


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 5


Gambar 2.1 Ragam Produk Charcoal di Pasar Korea Selatan 10
Gambar 2.2 Pameran Green Energy 2011 17
Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 19
Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan 20

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kode HS dan deskripsi 8


Tabel 1.2 Kandungan yang Terdapat di dalam Berbagai Macam Charcoal 9
Tabel 2.1 Total Impor Dunia pada Komoditas Charcoal tahun 2010 - 2014 9
Tabel 2.2 Nilai Impor Korea Selatan tahun 2010 - 2014 15
Tabel 2.3 Kuantitas Impor Korea Selatan terhadap Indonesia tahun 2010 - 2014 15
Tabel 2.4 Nilai Impor Korea Selatan terhadap Indonesia tahun 2010 - 2014 16
Tabel 2.5 Pengenaan Tariff Komoditas Charcoal berdasarkan FTA 16
Tabel 3.1 Macam – macam Charcoal dan Definisinya 21
Tabel 3.2 Pemeringkatan Charcoal berdasarkan Calorific Value 21
Tabel 3.3 Standar Kualitas untuk Produk Wood Charcoal dan Bamboo Charcoal 22
Tabel 3.4 Standar Kualitas untuk Produk Sawdust Charcoal 22
Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 23
Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 23
Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Charcoal di Korea Selatan 25

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 3


Kata Pengantar

Charcoal atau arang merupakan salah satu alternatif sumber energi yang baik
digunakan saat ini adalah arang dari kayu dan kelapa. Pemilihan arang dari kayu dan kelapa
ini dikarenakan memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan batu bara dan arang
biasa, yaitu asap yang dihasilkan tidak terlalu banyak, panas yang dihasilkan cukup tinggi,
harganya yang relatif murah dan ketersediaannya yang tidak akan habis walaupun
dieksploitasi dalam jumlah besar. Tersedianya bahan baku charcoal dalam jumlah banyak di
Indonesia merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Indonesia untuk menjadi
komoditas ekspor.
Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasar
untuk komoditas charcoal atau arang di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi
yang berkaitan dengan produk charcoal atau arang termasuk dalam laporan ini disadur dari
berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid
adanya.
Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha
Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk
produk charcoal serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam
perdagangan global.

Busan, Mei 2015

ITPC Busan

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 4


1. Latar Belakang
1.1. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara Republik.


Sistem pemerintahan di Koera Selatan
terbagi kedalam tiga bagian : eksekutif,
yudikatif dan legislatif. Lembaga
eksekutif dipegang oleh Presiden yang
dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk
masa jabatan 5 tahun dan dibantu
oleh Perdana Menteri yang ditunjuk
Gambar 1.1 Peta Korea Selatan oleh presiden dengan persetujuan
Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.
Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan
presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif
yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan.
Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada
saat terpilih.
Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km21 dengan jumlah
penduduk mencapai 50,422 jt penduduk yang tersebar di berbagai kota - kota besar, seperti
Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon.
Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi
sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang
membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi
mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20143.
Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai perusahaan
raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh sebuah

1
http://kbriseoul.kr/
2
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
3
http://data.worldbank.org/
MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 5
keluarga maupun kelompok industri tertentu).
Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian
terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-
akhir ini sistem perekonomian Korea Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned
government directed investment menjadi market oriented model.

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia


Sejak pembukaan hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral
Indonesia-Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan peningkatan
yang cukup signifikan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini
terlihat pada peningkatan pesat kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin
dari semakin bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang
mencakup politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.
Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling
melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,
Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi. Di lain
pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang
besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT
dan telekomunikasi.
Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik khususnya di bidang
ekonomi dan politik, dapat terlihat dengan tingginya tingkat saling kunjung antar pemimpin
kedua negara seperti diantaranya:
• Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit),
Juni 2009
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Seummit), Maret
2012
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 6


• Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013

Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk


meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive
Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free
Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.
Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement
(IKCEPA) saat ini telah memasuki putaran Ketujuh dimana acara ini telah terlaksana di Seoul,
Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari putaran
keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013.
IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk
dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa,
fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.
Hubungan kerjasama tersebut terus terjalin dibuktikan dengan dilaksanakannya
pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation
pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari
berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan.
Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua pihak telah membahas berbagai
proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan. Kedua pihak sepakat untuk
mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10 proyek utama.
Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR
pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang
telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk
menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk
melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara
yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

1.2. Pemilihan Negara


Korea Selatan memiliki luas wilayah sebesar 100.460 km24 dengan luas hutan sebesar
63.800 km25 atau 63 % dari total luas wilayah. Meskipun demikian, pemanfaatan kayu

4
http://kbriseoul.kr/
5
http://data.worldbank.org/
MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 7
sebagai dasar utama dari arang belum di lakukan secara optimal oleh pelaku industri di
Korea Selatan. Pengolahan arang yang belum optimal ini dapat dilihat dari nilai impor
produk charcoal atau arang dari negara lainnya yang meningkat tiap tahunnya.
Disamping itu juga penggunaan charcoal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
dan industri di Korea Selatan yang nilai ekspornya meningkat tiap tahunnya.

1.3. Pemilihan Produk


Indonesia memiliki luas hutan sebesar 98.072,7 juta hektar atau 52,2% luas wilayah
Indonesia6, ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki beberapa keunggulan komperatif
(comparative advantage) untuk hasil hutan. Salah satunya adalah pohon. Indonesia memiliki
sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan
tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan lebih
sedikit lagi, 260 jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan.Kayu adalah bahan
dasar dari charcoal atau arang, setelah melalui proses pembakaran.
Dalam bahasa perdagangan, charcoal atau arang dikelompokkan ke dalam kode HS
44 sesuai dengan bahan baku dan proses pembuatannya.

Tabel 1.1 Kode HS dan deskripsi

Sumber : http://www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm

Penggunaan charcoal sangat bermanfaat bagi masyarakat korea pada umumnya,


selain untuk kebutuhan rumah tangga, charcoal juga dapat digunakan sebahai pemanas air
maupun pemanas ruangan. Industri restoran dan industri kerajinan juga menggunakan
charcoal. Berikut ini informasi mengenai macam – macam charcoal dan kandungan yang ada
didalamnya :

6
Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2013 (PDF)
MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 8
Tabel 1.2 Kandungan yang terdapat didalam berbagi macam Charcoal

Sumber : http://www.hedon.info/Charcoal

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar


2.1. Perkembangan Industri Charcoal di Dunia
Perkembangan industri charcoal di dunia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, ini dapat dilihat dari impor dunia terhadap komoditas charcoal. Pada tahun
2010 nilai impor dunia adalah US$ 845,394 juta dengan volume 2.157.191 ton meningkat
menjadi US$ 1.186,629 juta dengan volume 4.038.443 ton pada tahun 2014.

Tabel 2.1 Total nilai impor dunia pada komoditas charcoal

Peningkatan nilai impor dunia ini juga dipengaruhi oleh isu lingkungan yaitu
penggunaan energi non fosil, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui.

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 9


2.2. Perkembangan dan Tren Pasar Charcoal di Korea Selatan
Pada umumnya di Korea Selatan, charcoal digunakan untuk memasak, baik itu di
dalam rumah tangga atau industri rumah makan. Charcoal juga dapat digunakan sebagai
penjernih udara dan elemen dekorasi. Masyarakat Korea juga ingin menggunakan cara –
cara tradisional untuk menghangatkan rumah mereka.
Salah satu indikator dari perkembangan charcoal di Korea Selatan selain dari nilai
impor yang semakin meningkat tiap tahunnya adalah banyaknya merek charcoal yang ada di
pasaran Korea Selatan. Dibawah ini beberapa gambar charcoal yang ada di pasar Korea
Selatan :

Gambar 2.1 Ragam Produk Charcoal di Pasar Korea Selatan

Merek : Hot Shots


Berat : 4 Kg
Harga : 7.980 won
Kalori : 6.200 ~ 6.500 kcal
Importir : (주)이마트
Impor dari Australia
Sumber : Survey lapangan

Merek : 강릉참숯가마 백탄참숯


Berat : 2 Kg
Harga : 12.900 won
Kalori : 7000 ~ 8000 kcl
Produksi : 강릉참숯가마 (Korea Selatan)
Sumber : www.emart.ssg.com

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 10


Merek : 강릉참숯가마 백탄참숯
Berat : 1 Kg
Harga : 7.500 won
Kalori : 7000 ~ 8000 kcl
Produksi : 동화하이텍 (Korea Selatan)
Sumber : www.emart.ssg.com

Merek : 뿌리또 3초점화 코코넛숯


Berat : 1 Kg
Harga : 5.900 won
Kalori : 4200 kcl
Produksi : 주원시스템
Bahan impor dari Indonesia
Sumber : www.homeplus.co.kr

Merek : 바로 명품 참숯
Berat : 1 Kg
Harga : 5.900 won
Kalori : 7000 ~ 8000 kcl
Produksi : 바로산
Sumber : www.homeplus.co.kr

Merek : Yetnal Charcoal


Berat : 2 Kg
Harga : 5.900 won
Importir : 광명통상
Impor dari Indonesia
Sumber : www.emart.ssg.com

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 11


Merek : 활활 스피드
Isi : 2 Buah
Harga : 1.790 won
Produksi : 광명통상
Sumber : www.emart.ssg.com

Merek : 바로타 숯
Harga : 3.900 won
Manufacture : 바로산
Sumber : www.emart.ssg.com

Merek : 프리미 자연숯


Berat : 800 gr/ 2 kg/ 3 kg
Harga : 2.890/ 5.900/ 9.720 won
Importir : 광명통상
Sumber : www.emart.ssg.com

Merek : Kingsford
Berat : 1.76 kg/ 1.9 kg/ 3,76 kg
Harga : 7.900/ 9.700/ 12.900 won
Importir : (주)매직
Impor dari Amerika Serikat
Produsen : Kingsford Manufacturing Co.,Ltd
Sumber : www.emart.ssg.com

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 12


Merek : Sigol Charcoal
Berat : 700 gr
Harga : 3.900 won
Importir : 태형산
Impor dari Indonesia
Sumber : Survey lapangan

Merek : 짚불왕겨숯
Berat : 2.7 Kg
Harga : 5.900 won
Importir : 바로산
Impor dari Vietnam
Sumber : www.emart.ssg.com

Merek : Black Pearl


Berat : 3 Kg
Harga : 11.000 won
Importir : Black Pearl Korea
Impor dari Sri Lanka
Sumber : Survey lapangan

Merek : Jirisan Charcoal


Berat : 1 kg/2 kg
Harga : 8.900/ 15.900 won
Produsen : 태형산
Sumber : www.homeplus.co.kr

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 13


Merek : All Cook Chungjung Charcoal
Berat : 1 kg/ 2 kg
Harga : 5.900/ 9.900 won
Importir : 태형산
Bahan baku impor dari Indonesia
Sumber : www.homeplus.co.kr

Merek : HBQ_간편참나무원형숯
Isi : 1 Buah
Harga : 1.000 won
Importir : (주)홈베큐
Impor dari Cina
Sumber : www.homeplus.co.kr

Merek : HBQ_꽃불참나무숯
Berat : 2 kg
Harga : 8.900 won
Importir : (주)홈베큐
Impor dari Cina
Sumber : www.homeplus.co.kr

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 14


2.3. Tren Impor Charcoal di Korea Selatan
Impor Korea Selatan untuk komoditas Charcoal dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 impor charcoal Korea Selatan sebesar 120,113
ton dengan total nilai sebesar US$ 106,062 juta. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu
100,926 ton dengan nilai impor sebesar US$ 116,669 juta.

Tabel 2.2 Nilai impor Charcoal Korea Selatan Tahun 2010 – 2014

Berdasarkan tabel dibawah ini, Indonesia menjadi negara pengekspor Charcoal


terbesar secara kuantitas ke Korea Selatan, diikuti oleh Cina. Namun sebaliknya, secara
besaran nilai ekspor Cina berada di atas Indonesia.

Tabel 2.3 Kuantitas impor Charcoal Korea Selatan dari Indonesia tahun 2010 - 2014

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 15


Tabel 2.4 Nilai impor Charcoal Korea Selatan dari Indonesia tahun 2010 - 2014

2.4. Kebijakan Tariff


Berdasarkan kebijakan ASEAN-Korea FTA, tarif untuk komoditas charcoal dari
Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5 Pengenaan Tariff komoditi charcoal berdasarkan FTA

Menurut situs www.kita.org komoditas charcoal ini tidak memerlukan Customs


Clearence dari Pemerintahan Korea untuk mengekspor ke Korea.

2.5. Strategi Memasuki Pasar


Menembus pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu
diperlukan strategi oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan tersebut.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 16


A. Meningkatkan kualitas produk
Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk
impor, seperti :
• Kualitas bahan baku
• Kebersihan produk
• Proses produksi
• Pengemasan Produk, dalam pengemasan produk ini juga harus dilengkapi dengan
informasi produk yang jelas seperti bahan baku, kandungan yang ada, berat bersih
dan lainnya. Dan yang harus diperhatikan juga adalah bahan untuk pengemasan
produk yang ramah lingkungan.

B. Berpartisipasi dalam berbagai pameran


Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi untuk dapat berpartisipasi dalam
pameran, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagai contoh, pengusaha
Indonesia dapat mengikuti pameran Green Energy Expo yang diselenggarakan di Korea
Selatan.

Gambar 2.2 Pameran Green Energy 2011

Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan


produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Dengan mengikuti pameran juga
mempunyai keuntungan yaitu perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat
dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 17


C. Menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri
Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea
Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan
Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan ITPC
Busan.

D. Memiliki Website perusahaan


Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan
secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :
• Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang
jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.
• Memiliki e-mail resmi perusahaan.
• Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon
konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon
atau faksimili.

3. Regulasi Komoditas Charcoal di Korea Selatan


3.1. Kebijakan Impor Komoditas Charcoal di Korea Selatan
Pemerintahan Korea Selatan dan 10 anggota dari negara ASEAN yang terdiri dari
Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura,
Thailand dan Vietnam menandatangani FTA (Free Trade Agreement) pada tahun 2006.
Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan investasi, menstimulus status financial Asia dan
hubungan kerja sama lainnya.
Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA,
sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk komoditi charcoal dengan
kode HS 42 adalah 0. Menurut situs www.kita.org komoditas charcoal ini tidak memerlukan
Customs Clearence dari Pemerintahan Korea untuk mengekspor ke Korea.

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 18


3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut
menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence
FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA

Selain itu juga untuk komoditas yang akan diimpor oleh Korea Selatan harus
melakukan tahap uji tes terlebih dahulu. Sebelum melakukan tes, harus melakukan
pendaftaran untuk komoditas ke KOFPI (Korea Forestry Promotion Institute), setelah itu
baru melakukan tes di Korea Forest Research Institute.

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 19


3.3. Standarisasi produk di Korea Selatan
Proses standardisasi di Korea mengikuti prinsip dasar untuk pengembangan standar
yang ditetapkan oleh Organization for Standardization (ISO), the International
Electrotechnical Commission (IEC), dan World Trade Organization (WTO) Technical Barriers
to Trade Agreement (TBT). The Korean Agency for Technology and Standards (KATS)
mengawasi perkembangan dari Korean Standards (KS), mengkoordinasikan masukan dari
berbagai pemangku kepentingan sektor publik dan swasta melalui komite teknis.
Saat ini terdapat lebih dari 20.000 KS. Selain KS, banyak jenis standar yang digunakan
di Korea, termasuk yang dikembangkan oleh ISO, IEC dan pengembang standar internasional
lainnya; standar regional; standar nasional asing; dan lain-lain.
Ahli KATS standar mewakili hampir 5.000 bisnis Korea, masyarakat profesional dan
asosiasi perdagangan, pengembang standar, instansi pemerintah, lembaga dan konsumen
dan tenaga kerja kepentingan, dari hampir setiap sektor industri. Diagram di bawah ini
menggambarkan bagaimana dampak KS pasar Korea :

Sumber http://www.standardsportal.org/

Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 20


3.4. Standar dan Spesifikasi Produk Charcoal di Korea Selatan
Dibawah ini adalah tabel yang memuat macam – macam dari produk charcoal, juga
standar dan spesifikasi produk Charcoal di Korea Selatan, baik itu untuk produk wood
charcoal, bamboo charcoal dan juga sawdust charcoal.

Tabel. 3.1 Macam – macam Charcoal dan Definisinya

Tabel 3.2 Pemeringkatan Charcoal berdasarkan Calorific Value

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 21


Tabel 3.3 Standar Kualitas untuk Produk Wood Charcoal dan Bamboo Charcoal

Sumber : Standard and Specification of Wood Products (PDF)

Tabel 3.4 Standar Kualitas untuk Produk Sawdust Charcoal

Sumber : Standard and Specification of Wood Products (PDF)

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 22


4. Informasi Penting
4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia


Nama Perwakilan Alamat
1 Kedutaan Besar Korea Selatan, Jakarta Jalan Jenderal Gatot Subroto
Kav. 57 Jakarta Selatan 12950
Tel : (+62)-21-2967-2555
Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557
E-mail : koremb_in@mofat.go.kr

2 KOTRA Wisma GKBI, 21F Suite 2102


(Korea Trade Promotion Corporation) Jl. Jendral Sudirman Kav. 28,
Jakarta Jakarta 10210, Indonesia
Tel : (+62)-21-574-1522
Fax: (+62)-21-572-2187
E-mail : jakarta@kotra.or.kr

3 KOICA Jalan Gatot Subroto No.58,


(Korea International Cooperation Agency) Setiabudi, South Jakarta, Jakarta
Jakarta 12930, Indonesia

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan


No Nama Perwakilan Alamat
1 Kedutaan Besar Republik Indonesia 55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-
untuk Korea Selatan gu,
di Seoul Seoul 150-010, Republik Korea
Telp : (02)-783-5675 atau 77
(02)-783-5371 atau 72
Faksimili : (02)-780-4280

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 23


E-mail :
pensosbud@indonesiaseoul.org
Website :
www.indonesiaseoul.org / atdag-
kor@depdag.go.id
2 Konsulat Indonesia untuk Korea Selatan 3rd floor Busan Indonesia Center
di Busan
357 Geumgokdae-ro, Buk-gu, Busan
616-841, South Korea
Telp : (051)-808-0041, 808-0057
Fax : (051)-809-0041

E-mail :
idcenter.wave@gmail.com
Website :
www.indonesiacenter.or.kr
3 Indonesian Trade and Promotion Center 1st floor, #103 Korea Express
(ITPC) Busan
Building
1211-1 Choryang-dong, Dong-gu,
Busan
Korea Selatan
E-mail :
Itpc_kor@yahoo.com
Website :
www.itpc-busan.kr

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 24


4.3. Perusahaan Importir Charcoal

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan importir charcoal di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 DSP Charcoal Co, Ltd # 1015 358-25 Hosu-Ro ILSAN Dong-gu Goyang-si,
Gyeonggi-do (410-704) South Korea
Tel : (+82) 31-904-8108
(+82) 31-904-8109
Fax : (+82) 31-904-8107
Email : manager@dspcharcoal.co.kr
2 Songnam Resources CP : SONG, CHEON IL
Co,Ltd 1665, Daejeo 1-dong, Gangseo-gu, Busan South
Korea
Tel : (+82) 51-941-1788
(+82) 51-941-1789
Fax : (+82) 51-467-4680
Email : youngcisong@naver.com
3 Susung Trading CP: WANG, SEONG HOON
#307, Bando Building 36-14, Jungang-dong 4-ga,
Jung-gu, Busan South Korea
Tel : (+82) 51-463-7371
Fax : (+82) 51-463-991
Email : susungmu@kornet.net
4 Web High Tech Youngsan Univ. Sanhakkwan 2F. 11 room
Junamli Woongsangeup Yangsan-shi
Gyeongsangnam-do 626-840
Tel : (+82) 55 – 3879369
Fax : (+82) 55 - 3879369
5 Magic Wrap Co.,Ltd (Samsung dong) 87 112 gil Seonreungro Gangam-gu
Seoul
Tel : (+82) 02 – 547-5650

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 25


Fax : (+82) 02 – 547-5650
6 Home Becue Co.,Ltd 1107-8 Gigon-ri Habinmyeon Dalseong-gun Daegu
Daegu
Tel : (+82) 70 – 7786-7780
7 Taehyeong San-eob 237-2 Songjeong-li Jicheonmyeon Chilgog-gun
Co.,Ltd Gyeongbug
Tel : (+82) 54 – 976-9595
8 Gwangmyeong 1100-33 Hasan-ly Habinmyeon Dalseong-gun Daegu
Tongsang Co.,Ltd Tel : (+82) 53-583-5663,
(+82) 53-583-5622
Fax : 053-583-5883
E-mail:kmctrade@naver.com
Website : www.kmctrade.com
9 Baro Charcoal Co,.Ltd 238-3, Chonghak-ly, Byolnae-Myun, Namyangjucity,
Kyunggido 472-811, Korea
Tel : (+82) 31 - 841 – 5356
Fax : (+82) 31 - 841 – 5359
Email : baro5359@naver.com
Website : www.barocharcoal.co.kr
10 Asan Charcoal Co,.Ltd 603 Room Nokwon Bldg. 302 Haan 1-dong
Gwangmyong-si Gyonggi-do, 423-052 S. KOREA
Tel : (+82) 2 - 897 – 1755 ~ 7
Fax : (+82) 31 - 897 – 1758
Email : info@asancharcoal.com
Website : www.asancharcoal.com

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 26


DAFTAR PUSTAKA

Referensi :
Trade in Goods Guide to using ASEAN-KOREA FTA / KOREA-SINGAPORE FTA to export to
Korea (PDF File)
Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2013 (PDF)
Standard and Specification of Wood Products (PDF)

Website :
http://www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm
www.kbriseoul.kr
http://www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm
http://www.hedon.info/Charcoal
www.emart.ssg.com
www.homeplus.co.kr
www.kita.org
www.trademap.org
http://www.standardsportal.org/
http://www.customs.go.kr
www.akfta.asean.org
http://www.aseankorea.org/
http://data.worldbank.org/

MARKET BRIEF CHARCOAL ITPC BUSAN 27

Anda mungkin juga menyukai