Anda di halaman 1dari 36

MARKET BRIEF

PLYWOOD
DI KOREA SELATAN

ITPC BUSAN
JUNI 2015
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3
KATA PENGANTAR 4
1. Latar Belakang 5
1.1. Definisi Produk 5
1.2. Profil Singkat Negara 9
1.3. Pemilihan Negara 12
1.4. Pemilihan Produk 13
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 14
2.1. Perkembangan Industri Plywood di Dunia 14
2.2. Perkembangan dan Trend Pasar Plywood di Korea Selatan 17
2.3. Trend Impor Plywood di Korea Selatan 18
2.4. Kebijakan Tariff 19
2.5. Strategi Memasuki Pasar 20
2.6. Hambatan 22
3. Regulasi Komoditas Plywood di Korea Selatan 22
3.1. Kebijakan Impor Komoditas Plywood di Korea Selatan 22
3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 23
3.3. Standarisasi Produk di Korea Selatan 23
3.4. Standar dan Spesifikasi Plywood Di Korea Selatan 24
4. Informasi Penting 30
4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30
4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30
4.3. Perusahaan Importir Plywood 31
Daftar Pustaka 36

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 2


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 9
Gambar 2.1 Produksi Plywood 15
Gambar 2.2 Pengguna Plywood secara Global 16
Gambar 2.3 Dubai International Wood Show 2014 21
Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 23
Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan 24

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pemeringkatan Plywood 7
Tabel 1.2 Pemeringkatan Plywood Berdasarkan Permukaan Sisi Depan 8
Tabel 1.3 Pemeringkatan Plywood Berdasarkan permukaan sisi Belakang 8
Tabel 1.4 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal 2010-2014 12
Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempet Tinggal Di Korea Selatan 2010,2012,2014 12
Tabel 1.6 Kode HS dan Deskripsi 13
Tabel 1.7 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 94) Korea Selatan 2010 - 2014 14
Tabel 2.1 Jumlah Proyek Konstruksi Di Korea Selatan 2010 - 2014 17
Tabel 2.2 Nilai Ekspor Furniture (Kode HS 9403) Di Korea Selatan 18
Tabel 2.3 Nilai Impor Plywood Korea Selatan tahun 2010 - 2014 18
Tabel 2.4 Nilai Impor Plywood Korea dari Indonesia 2010 - 2014 19
Tabel 2.5 Kuantiti Impor Plywood Korea dari Indonesia 2010 - 2014 19
Tabel 2.6 Pengenaan Tariff Komoditas Plywood berdasarkan FTA 20
Tabel 3.1 Daftar Kategori dan Item Kualitas Plywood 25
Tabel 3.2 Daftar Dimensi Plywood 25
Tabel 3.3 Standar Kualitas Plywood 26
Tabel 3.4 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Hardwood) 27
Tabel 3.5 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Softwood) 29
Tabel 3.6 Standar Kulaitas Plywood Berdasarkan emisi Formaldehide 29
Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30
Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30
Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Plywood di Korea Selatan 31

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 3


Kata Pengantar

Plywood (kayu lapis) merupakan salah satu bahan yang sering digunakan sebagai
bahan bangunan. Plywood merupakan sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu
(veneer kayu) yang direkatkan secara bersamaan. Plywood merupakan salah satu produk
kayu yang paling sering digunakan dalam membangun sebuah rumah atau proyek bangunan
lainnya. Plywood juga digunakan untuk membuat furnitur. Plywood bersifat fleksibel,
murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang
rumit. Dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk, mudah dalam pengerjaan dan
tidak dikuatirkan akan pecah. Plywood merupakan produk kehutanan yang menghasilkan
devisa non-migas paling besar untuk negara sampai saat ini.
Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai kondisi pasar komoditas plywood atau kayu lapis di Korea Selatan. Beberapa data
statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini disadur
dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid
adanya.
Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha
Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk
komoditas plywood atau kayu lapis serta membantu meningkatkan daya saing produk
Indonesia dalam perdagangan global.

Busan, Juni 2015

ITPC Busan

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 4


1. Latar Belakang
1.1. Definisi Produk
A. Pengertian Plywood
Plywood atau kayu lapis adalah papan yang dibuat dengan cara merekatkan
beberapa lembar papan veneer. Veneer yang direkatkan jumlahnya ganjil, susunan
merekatnya saling tegak lurus, serta proses pembentukannya di sertai dengan
pengepresan 1.
Sedangkan pengertian lainnya, plywood adalah produk panel yang terbuat dengan
merekatkan sejumlah lembaran vinir atau merekatkan lembaran veneer pada kayu
gergajian, dimana kayu gergajian sebagai bagian intinya/core (yang lebih dikenal
sebagai wood core plywood). Arah serat pada lembaran vinir untuk face dan core adalah
saling tegak lurus, sedangkan antar lembaran veneer untuk face saling sejajar. 2

B. Penggolongan Kayu Lapis


Berdasarkan proses penggunaannya, plywood dikelompokkan menjadi dua 3, yaitu :
a. Plywood Konstruksi dan Industrial
b. Plywood Hardwood dan Dekoratif

Berdasarkan jenis perekat yang digunakan, plywood dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Plywood Interior
Plywood interior adalah plywood yang penggunaanya ada di dalam ruangan atau dengan
kata lain plywood tidak langsung terkena oleh kondisi lingkungan luar ruangan. Perekat
yang digunakan adalah perekat interior seperti UF, MF dan MUF.
b. Plywood Eksterior
Plywood eksterior adalah plywood yang penggunaannya di luar ruangan dan terkena
langsung oleh kondisi luar ruangan. Perekat yang digunakan adalah perekat eksterior,
seperti PF.

1
Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gajah
Mada: 11 - 55. Yogyakarta.
2
Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties, Utilazion. Van Nostrand Reindhold,
New York, USA.
3
Youngquist. 1991. Wood Based Composite and Panel Product. Wood Hand Book : Wood as an Engineering
Material. USA.
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 5
Berdasarkan veneer permukaannya, plywood dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Ordinary Plywood
Plywood ini veneer permukannya dihasilkan dari proses rotary cutting.
b. Fancy Plywood
Plywood ini venner permukaannya dihasilkan dari proses slice cutting atau half rotary
cutting.

C. Kegunaan Plywood
Penggunaan plywood dapat di kelompokkan menjadi : 4
a. Konstruksi Bangunan
• Panelling : Penyekat ruang, pintu, jendela
• Bahan pelapis
• Lantai
• Sidding : dinding
• Plyform
b. Konstruksi alat – alat Transportasi
• Pesawat Terbang : Pelapis dinding bagian dalam
• Kereta Api : Atap. Lantai, dinding
• Truk dan Trailer : Body

D. Papan Laminasi
Papan laminasi merupakan nama suatu kelompok papan sambung, yang juga dikenal
dengan joint board. Apabila jenis papan sambung ini dilapisi dengan veneer (biasanya dua
lapis bawah dan dua lapis atas), maka sering disebut dengan lumber core board, yaitu jenis
papan tiruan yang bagian tengah (core) berupa susunan strip kayu yang disusun menjadi
papan lebar (lumber core). Dengan demikian maka papan sambung atau joint board disebut
sebagai lumber core dari lumber core board.
Berdasarkan ukuran ketebalan lumber core-nya, lumber core board dibedakan
menjadi :
1. Battenboard : apabila tebal lumber core-nya lebih dari 25 mm

4
Massijaya, M.Y. 2006. Plywood. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Program Studi Ilmu Pengetahuan
Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 6
2. Blockboard : apabila tebal lumber core-nya antara 7 sampai 25 mm
3. Laminboard : apabila tebal lumber core-nya kurang dari 7 mm

Papan laminasi merupakan produk unit tambahan pada pabrik plywood. Karena
produknya mempunyai ketebalan lumber core antara 7 – 25 mm (kebanyakan 9 – 14 mm)
maka disebut sebagai blockboard. Dan pabriknya juga disebut pabrik blockboard.

E. Pemeringkatan (Grade) Plywood


Plywood diberi peringkat berdasarkan permukaan veneernya. Standar
pemeringkatan berbeda – beda di tiap negara, dengan dasar pemeringkatan yang berbeda –
beda pula. Standar pemeringkatan yang paling sering digunakan adalah British Standard (BS)
dan American Standard (ASTM). Namun pada dasarnya pemeringkatan kayu lapis dapat
dilihat di tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Pemeringkatan Plywood

Selain pemeringkatan diatas, ada juga pemeringkatan yang dikeluarkan oleh


Hardwood Plywood & Veneer Association, pemeringkatan tersebut dapat dilihat pada tabel
1.2 dan tabel 1.3 dibawah ini.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 7


Tabel 1.2 Pemeringkatan Plywood berdasarkan permukaan Sisi Depan

Sumber : Hardwood Plywood and Venner Associaton (PDF)

Tabel 1.3 Pemeringkatan Plywood berdasarkan permukaan Sisi Belakang

Sumber : Hardwood Plywood & Veneer Association (PDF)

Nilai plywood untuk permukaan depan dimulai dari A yang merupakan kualitas yang
paling baik, hingga D yang mempunyai kualitas paling buruk. Sedangkan kualitas untuk
permukaan belakang di tulis dengan angka 1 dengan kualitas terbaik hingga angka 4 dengan
kualitas paling buruk. Standar Plywood grade ini dikeluarkan oleh Hardwood Plywood &
Veneer Association.
Arti dari plywood dengan grade A1, A2, B1, B2 adalah kedua sisi plywood
mempunyai kualitas yang baik sehingga dapat digunakan bilamana kedua belah sisi akan

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 8


terlihat. Untuk grade A3, B3, C3 adalah plywood yang hanya mempunyai satu sisi dengan
kualitas bagus, tapi sisi belakangnya kurang bagus. Plywood dengan grade ini biasanya
digunakan untuk membuat sisi dalam lemari, laci dan juga rak. Untuk grade A4, B4, C4
adalah plywood yang hanya mempunyai satu sisi dengan kualitas baik

1.2. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara


Republik. Sistem pemerintahan di Korea
Selatan terbagi kedalam tiga bagian :
eksekutif, yudikatif dan legislatif.
Lembaga eksekutif dipegang
oleh Presiden yang dipilih berdasarkan
hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun
dan dibantu oleh Perdana Menteri yang
ditunjuk oleh presiden dengan Gambar 1.1 Peta Korea Selatan
persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.
Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan
presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif
yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan.
Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada
saat terpilih.
Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km25 dengan jumlah
penduduk 50,42 jt 6 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan,
Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon.
Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi
sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang

5
http://kbriseoul.kr/
6
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 9
membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi
mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 2014 7.
Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai
perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh
sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea
Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk
eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea
Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment
menjadi market oriented model.

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia

Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral


antara Indonesia dan Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan
peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat
dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari
bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik,
keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.
Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling
melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,
Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain
pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang
besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT
dan telekomunikasi.
Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi
dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara
seperti diantaranya:
• Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit),
Juni 2009

7
http://data.worldbank.org/
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 10
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012
• Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013

Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk


meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive
Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free
Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.
Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement
(IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di
Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari
putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013.
IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk
dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa,
fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.
Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya
pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation
pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari
berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua
pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan.
Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10
proyek utama.
Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR
pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang
telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk
menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk
melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara
yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 11


1.3. Pemilihan Negara

Korea Selatan dengan GDP per kapita sebesar US$ 32.684 8 merupakan salah satu
negara dengan tingkat pertumbuhan GDP yang tinggi. Dengan pendapatan penduduknya
yang relatif tinggi, keinginan masyarakat Korea Selatan untuk mencukupi kebutuhan
primernya juga semakin meningkat. Salah satu dari kebutuhan primer itu adalah kebutuhan
papan atau rumah. Rumah bagi masyarakat korea bukan hanya untuk tempat tinggal saja,
tapi juga merupakan kebanggaan dan keamanan.
Pertumbuhan tempat tinggal, baik itu rumah, flat ataupun apartment di Korea
Selatan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya, ini dapat dilihat dari tabel di
bawah ini. Pertumbuhan tempat tinggal ini juga diiringi dengan permintaan untuk tempat
tinggal, ini bisa dilihat dari jumlah pertumbuhan tempat tinggal yang ada dan juga dari
jumlah pembangunan di Korea Selatan.

Tabel 1.4 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal tahun 2010 - 2014

Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempat Tinggal di Korea Selatan tahun 2010, 2012 dan 2014

8
www.tradingeconomics.com/ World Bank
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 12
Ini memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha eksportir plywood
Indonesia untuk mengekspor komoditi ini ke Korea Selatan. Permintaan tempat tinggal yang
meningkat juga diiring dengan permintaan untuk produk furnitur dan juga proyek interior
desain. Ini juga membuka celah pengusaha mebel Indonesia untuk mengekspor produknya
ke pasar Korea Selatan.

1.4. Pemilihan Produk


Indonesia memiliki luas hutan sebesar 98.072,7 juta hektar atau 52,2% luas wilayah
Indonesia 9, ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan komperatif
(comparative advantage) untuk hasil hutan. Salah satunya adalah pohon. Indonesia memiliki
sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan
tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan hanya
260 jenis yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. Kayu yang dapat digunakan
untuk bahan dasar plywood adalah kayu sengon atau angsana, pinus, sungkai, meranti dan
kayu dari pohon buah – buahan.
Dalam bahasa perdagangan, plywood dikelompokkan ke dalam kode HS 44 sesuai
dengan bahan baku dan proses pembuatannya, sementara itu plywood yang dibahas dalam
market brief ini mempunyai kode HS 4412.

Tabel 1.6 Kode HS dan deskripsi

9
Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2013 (PDF)
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 13
Penggunaan plywood yang paling umum selain sebagai bahan bangunan dan bahan
dasar pembuatan furnitur juga bisa digunakan untuk interior. Selain karena banyaknya
pilihan, bahannya fleksibel, dapat dibentuk dan dapat didaur ulang, plywood tidak memiliki
teknik pembuatan yang rumit. Plywood dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan
bentuk, mudah dalam pengerjaan dan tidak dikuatirkan akan pecah.
Berdasarkan tabel 1.7 dibawah ini, nilai ekspor furnitur dengan kode HS 94 Korea
Selatan cenderung meningkat tiap tahunnya, hanya saja di tahun 2014 mengalami
penurunan dari US$ 2.402.748 juta pada tahun 2013 menjadi US$ 2.382.156 juta.
Peningkatan ekspor furnitur Korea Selatan ini memberikan peluang yang sangat besar bagi
pengusaha plywood Indonesia. Semakin besar nilai ekspor furniture Korea Selatan,
kebutuhan akan bahan baku plywood juga pasti meningkat.

Tabel 1.7 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 94) Korea Selatan tahun 2010 – 2014

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar


2.1. Perkembangan Industri Plywood di Dunia
Perkembangan industri plywood di dunia dari tahun ke tahun cenderung mengalami
peningkatan, ini dapat dilihat dari produksi plywood dari beberapa negara, seperti Cina,
negara Asia lainnya, Rusia, Eropa, Afrika dan lainnya. Pada tahun 2013, produksi plywood di

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 14


seluruh dunia mencapai lebih dari 80 juta m3. Diagram dibawah ini menunjukkan produksi
plywood di seluruh dunia, dari tahun 2006 sampai 2013.

Gambar 2.1 Produksi Plywood

Permintaan plywood secara global juga mengalami peningkatan, walaupun di


beberapa wilayah menemukan beberapa hambatan. Berikut ini adalah analisis permintaan
plywood dari beberapa sektor industri. Sektor industri tersebut adalah
A. Sektor Konstruksi
i. Di Eropa, dampak dari krisis ekonomi masih berpengaruh terhadap sektor konstruksi,
sehingga juga mempengaruhi permintaan plywood. Pemulihan ekonomi diharapkan
segera terjadi walaupun belum bisa terjadi dalam waktu dekat.
ii. Di Cina, konsumsi plywood sedikit menurun seiring dengan pertumbuhan
pembangunan yang melambat.
iii. Di Amerika Serikat konsumsi plywood akan meningkat, ini merupakan dampak dari
banyaknya permintaan untuk rumah multi-family.
B. Sektor Furnitur
i. Di Amerika Utara, pada awal tahun 2000an banyak produsen furnitur pindah ke Cina,
permintaan furnitur sangat dipengaruhi oleh konsumsi domestik di negara Cina.
ii. Di Eropa, industri furnitur lebih memfokuskan diri terhadap pasar eropa bagian timur
dan Cina. Pertumbuhan permintaan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi.
C. Sektor Packaging

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 15


Di sektor ini, plywood mendapat ancaman dari produk subtitusi, seperti plastik, kardus
dan logam.

D. Sektor Transportasi
Di Eropa, permintaan untuk kendaraan komersial industri seperti truk dan trailer
mengalami penurunan. Ini juga merupakan dampak dari krisis ekonomi yang melanda
Eropa. Plywood digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kontainer.
E. Flooring
Pasar Flooring di Eropa sangat bergantung kepada sektor konstruksi. Plywood menjadi
bahan baku yang paling umum di gunakan dalam industri flooring.

Sektor – sektor diatas adalah sektor yang menggunakan plywood sebagai bahan baku
maupun bahan tambahan. Diagram dibawah ini menunjukkan sektor – sektor industri yang
menggunakan bahan dasar plywood.

Gambar 2.2 Pengguna Plywood secara Global

Berdasarkan diagram di atas, sektor industri konstruksi masih memiliki prosentase


yang paling besar dalam penggunaan plywood, diikuti oleh industri furnitur, industri
packaging, industri transportasi dan industri flooring.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 16


2.2. Perkembangan dan Tren Pasar Plywood di Korea Selatan
Di Korea Selatan plywood juga di gunakan di beberapa sektor industri, seperti sektor
industri konstruksi dan sektor industri furnitur.

A. Sektor Industri Konstruksi


Penggunaan plywood sebagai bahan bangunan bisa dikelompokkan menjadi 3
bagian, yaitu penggunaan sebagai struktural; penggunaan untuk eksterior dan juga
pengunaan untuk interior.
Tren pasar plywood di dalam sektor industri konstruksi bisa dilihat dari jumlah
proyek konstruksi yang ada di Korea Selatan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan
jumlah proyek konstruksi rumah.

Tabel 2.1 Jumlah Proyek Konstruksi di Korea Selatan tahun 2010 - 2014

Berdasarkan tabel diatas, pertumbuhan jumlah proyek konstruksi di Korea Selatan


mengalami peningkatan dari 515.251 proyek pada tahun 2014 dari sebelumnya yang
hanya 440.116 proyek. Namun jumlah proyek konstruksi pada tahun 2014 masih dibawah
dari jumlah proyek konstruksi tahun 2012.

B. Sektor Industri Furnitur


Penggunaan plywood di sektor industri furnitur adalah sebagai bahan dasar.
Meskipun pada saat ini sudah banyak produk substitusi untuk di jadikan bahan dasar,
plywood tetap menjadi pilihan pertama mengingat kualitas dan karakter plywood itu
sendiri.
Industri Furnitur di Korea Selatan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Salah satu
indikatornya adalah nilai ekspor furnitur Korea Selatan yang selalu meningkat. Berikut ini
adalah tabel nilai ekspor furnitur (Kode HS 9403) Korea Selatan.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 17


Tabel 2.2 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 9403) Korea Selatan (Satuan US$)

2.3. Tren Impor Plywood di Korea Selatan


Tren impor Korea Selatan untuk komoditas Plywood dalam 5 (lima) tahun terakhir
selalu mengalami peningkatan. Impor Korea Selatan sebesar 876,283 ton dengan total nilai
sebesar US$ 709,311 juta pada tahun 2014. Ini mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yaitu 836,951 ton dengan nilai impor sebesar US$ 658,654 juta pada tahun
2013. Tren impor ini akan mengalami peningkatan pada masa yang akan datang mengingat
tren industri furnitur yang meningkat pula.

Tabel 2.3 Nilai impor Plywood Korea Selatan Tahun 2010 – 2014

Tabel 2.4 dibawah ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemasok negara Korea
Selatan, dilihat dari nilai impor.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 18


Tabel 2.4 Nilai Impor Plywood Korea Selatan dari Indonesia 2010 – 2014 (Satuan US$)

Sedangkan tabel di bawah ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara tujuan
impor Korea selatan dari segi kuantiti impor.

Tabel 2.5 Kuantiti impor Plywood Korea Selatan dari Indonesia 2010 – 2014 (Satuan tons)

2.4. Kebijakan Tariff


Berdasarkan kebijakan ASEAN-Korea FTA, tarif untuk komoditas plywood dari
Indonesia adalah sebagai berikut :

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 19


Tabel 2.6 Pengenaan Tariff komoditi Plywood berdasarkan FTA

Menurut situs www.kita.org komoditas plywood ini tidak memerlukan Customs


Clearence dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea.

2.5. Strategi Memasuki Pasar


Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu
strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan
tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :
A. Meningkatkan kualitas produk
Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk
impor, seperti :
• Kualitas bahan baku
• Kebersihan produk
• Proses produksi
• Pengemasan Produk, dalam pengemasan produk ini juga harus dilengkapi dengan
informasi produk yang jelas seperti bahan baku, kandungan yang ada, berat bersih
dan lainnya. Dan yang harus diperhatikan juga adalah bahan untuk pengemasan
produk yang ramah lingkungan.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 20


B. Berpartisipasi dalam berbagai pameran
Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran, baik itu di
dalam negeri maupun di luar negeri dan mendaftar untuk ikut pameran tersebut.
Sebagai contoh, pengusaha Indonesia dapat mengikuti pameran Indonesia International
Wood and Wood Machinary ataupun pameran yang di selenggarakan di negara lainnya.

Gambar 2.3 Dubai International Wood Show 2014


Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan
produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Dengan mengikuti pameran juga
mempunyai keuntungan yaitu perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat
dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.

C. Menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri


Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea
Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan
Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

D. Memiliki Website perusahaan


Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan
secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :
• Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang
jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.
• Memiliki e-mail resmi perusahaan.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 21


• Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon
konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon
atau faksimili.

2.6. Hambatan
Kualitas plywood yang cukup ketat memberi hambatan tersendiri bagi para eksportir
dari berbagai negara, khususnya Indonesia. Selain hambatan standard mutu, beberapa
hambatan lain untuk masuk ke pasar Korea Selatan adalah sebagai berikut :
A. Jarak
Jarak Indonesia dan Korea Selatan terpaut cukup jauh sehingga biaya logistik yang lebih
tinggi dibandingkan dengan negara pesaing seperti Cina.
B. Komunikasi
Mayoritas pengusaha Korea Selatan lebih menyukai komunikasi dalam bahasa Korea.

Selain hambatan di atas, ada satu lagi hambatan yang perlu diperhatikan. Hambatan
tersebut berupa ancaman produk substitusi dari plywood. Produk tersebut adalah OSB
(Oriented Strand Board).

3. Regulasi Komoditas Plywood di Korea Selatan


3.1. Kebijakan Impor Komoditas Plywood di Korea Selatan
Negara ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos,
Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam menandatangani FTA (Free
Trade Agreement) bersama dengan Negara Korea Selatan pada tahun 2006. Perjanjian ini
bertujuan untuk meningkatkan investasi, merangsang pertumbuhan financial di Asia dan
hubungan kerja sama lainnya.
Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA,
sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk komoditi plywood dengan
kode HS 4412 adalah 0 (nol). Menurut situs www.kita.org komoditas plywood ini tidak
memerlukan Customs Clearence dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea.

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 22


3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut
menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence
FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA

3.3. Standarisasi produk di Korea Selatan


Proses standardisasi di Korea mengikuti prinsip dasar untuk pengembangan standar
yang ditetapkan oleh Organization for Standardization (ISO), the International
Electrotechnical Commission (IEC), dan World Trade Organization (WTO) Technical Barriers
to Trade Agreement (TBT). The Korean Agency for Technology and Standards (KATS)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 23


mengawasi perkembangan dari Korean Standards (KS), mengkoordinasikan masukan dari
berbagai pemangku kepentingan sektor publik dan swasta melalui komite teknis.
Saat ini terdapat lebih dari 20.000 KS. Selain KS, banyak jenis standar yang digunakan
di Korea, termasuk yang dikembangkan oleh ISO, IEC dan pengembang standar internasional
lainnya; standar regional; standar nasional asing; dan lain-lain.
Ahli KATS standar mewakili hampir 5.000 bisnis Korea, masyarakat profesional dan
asosiasi perdagangan, pengembang standar, instansi pemerintah, lembaga dan konsumen
dan tenaga kerja kepentingan, dari hampir setiap sektor industri. Diagram di bawah ini
menggambarkan bagaimana dampak KS pasar Korea :

Sumber : http://www.standardsportal.org/

Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan

3.4. Standar dan Spesifikasi Plywood di Korea Selatan


Produksi kayu di Korea Selatan 85% merupakan produk impor dari luar negeri dan
industri kayu di Korea Selatan sendiri pertahunnya bisa mencapai 3.5 milyar won. Namun,
karena sebagian besar produk kayu ada di pasar Korea Selatan didistribusikan tanpa indikasi
kualitas dan informasi yang jelas, pelanggan harus mencari informasi sendiri mengenai
kualitas produk kayu tersebut. Untuk mengontrol kualitas produksi kayu yang ada di pasar,

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 24


Korean Forest Research Institute (KFRI) selaku lembaga yang berkaitan dengan produk kayu
membuat spesifikasi dan standar kualitas untuk produksi kayu.
Berikut dibawah ini adalah tabel – tabel yang memberikan informasi mengenai
standar kualitas untuk produk plywood di Korea Selatan.
Tabel 3.1 Daftar Kategori dan Item Kualitas Plywood

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

Tabel 3.2 Daftar Dimensi Plywood

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 25


Tabel 3.3 Standar Kualitas Plywood

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 26


Tabel 3.4 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Hardwood)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 27


Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 28


Tabel 3.5 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Softwood)

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

Tabel 3.6 Standar Kualitas Plywood berdasarkan emisi Formaldehide

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 29


4. Informasi Penting
4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia


Nama Perwakilan Alamat
1 Kedutaan Besar Korea Selatan, Jalan Jenderal Gatot Subroto
Jakarta Kav. 57 Jakarta Selatan 12950
Tel : (+62)-21-2967-2555
Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557
E-mail : koremb_in@mofat.go.kr

2 KOTRA Wisma GKBI, 21F Suite 2102


(Korea Trade Promotion Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,
Corporation) Jakarta Indonesia
Tel : (+62)-21-574-1522
Fax: (+62)-21-572-2187
E-mail : jakarta@kotra.or.kr

3 KOICA Jalan Gatot Subroto No.58, Setiabudi, South


(Korea International Jakarta, Jakarta 12930, Indonesia
Cooperation Agency) Jakarta

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan


No Nama Perwakilan Alamat
1 Kedutaan Besar 55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,
Republik Indonesia Seoul 150-010, Republik Korea
untuk Korea Selatan Telp : (02)-783-5675/77
di Seoul (02)-783-5371 atau 72
Fax: (02)-780-4280
E-mail : pensosbud@indonesiaseoul.org
Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 30


kor@depdag.go.id
2 Konsulat Indonesia 3rd floor Busan Indonesia Center
untuk Korea Selatan
357 Geumgokdae-ro, Buk-gu, Busan 616-
di Busan
841, South Korea
Telp : 82-51-808-0041,
82-51-808-0057
Fax : 82-51-808-0041
E-mail : idcenter.wave@gmail.com
Website : www.indonesiacenter.or.kr
3 Indonesian Trade and Promotion 1st floor, #103 Korea Express Building
Center (ITPC)
1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan
Busan
Korea Selatan
Telp : 82-51-441-1708
Fax : 82-51-441-1629
E-mail :Itpc_kor@yahoo.com
Website :www.itpc-busan.kr

4.3. Perusahaan Importir Plywood

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan importir charcoal di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 WOODASIA CP : Mr. Mun D.k


# 306 Kangbyun Sangga 1168 Hadan-Dong
South Korea
Tel : 82-10-52227451
Fax : 82-51-8320037
2 Moorim P&P CP : Kim, In-Jung
(135887.0)Moolim Bldg, 505,Sinsa-dong,
Gangnam-gu, Seoul, Korea
Tel : 82-2-3485-1774
Fax : 82-2-3443-2297

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 31


Email : twin@moorimpnp.co.kr
Website : www.moorimpnp.co.kr
3 MISAN Wood Co. Ltd. CP : Lee, Sang-Won
(404210.0)Hanjin Heavy Industries 4 bonded area,
394, Wonchang-dong, Seo-gu, Incheon, KOREA
Tel : 82-32-584-3390
Fax : 82-32-584-3398
Email : misanwood@hotmail.com
Website : www.misanwood.co.kr
4 Hansong Wood Co., Ltd. (401705.0)38-204 Room, Industral Goods
Circulating Center,Songhyeon 3-dong, Dong-gu,
Incheon, KOREA
Tel : 82-32-572-3648
Fax : 82-32-572-3629
Email : boardwang@msn.com
5 SK Plywood Corp. CP : Mr. Lee Allen
83-3 Wonnam-Dong, Jongro-Gu, Seoul, Korea
Tel : 82-2-3672-6788
Fax : 82-2-3672-6789
6 Khori International CP : Lee Dong Kwan
140-7 Songhyun-Dong, Dong-Gu, Incheon, Korea
Tel : 82-10-4749-3411
7 P & S KOREA CO., LTD. CP : Mr. J S KONG
3RD FL., 1665-5, SOCHO-DONG SOCHO-GU, Seoul
Korea 137-071
Tel : 82-2-3474-3933
Fax : 82-2-3474-3936
Website : http://my.ecplaza.net/pnskorea
8 Linwood Co., Ltd. 7 - 26 Sandan7-Ro, Jeonggwan-Myeon, Gijang-Gun
Busan, Pusan, 619961 South Korea
Tel : 82-51-728-2020
9 Woodcare Inc. CP : Mr. Jason Roh

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 32


443-1, Jeil-ri, Yangji-Myun, Yongin, Gyeonggi-do,
South Korea
Tel : 82-31-323-2285
Fax : 82-31-323-2286
Website : https://www.gmdu.net/corp-219894.html
10 Woosung Trading Co., CP : Kwon, Yong-Hwan
Ltd. (135830.0)1F, Samsung Bldg., 242-36, Nonhyeon
2-dong, Gangnam-gu, Seoul, KOREA
Tel : 82-2-3452-3101
Fax : 82-2-3452-3105
Email : k1064@korea.com
11 Sin Kwang Industrial Co., CP : Kim, Jung-Ho
Ltd (405818.0)107B-3L, Namdong Industrial Complex,
659-2, Gojan-dong, Namdong-gu, Incheon, KOREA
Tel : 82-32-816-9451
Fax : 82-32-816-9460
Email : dwshin@sgwood.co.kr
Website : www.skwood.com
12 Mi Rae Board Co., Ltd. CP : Lee, Cheol-Jae
(404825.0)650-23, Seongnam 2-dong, Seo-gu,
Incheon, KOREA
Tel : 82-32-818-5400
Fax : 82-32-577-3183
Email : miraeboard@hanmail.net
Website : www.miraeboard.co.kr
13 Hwashin Lumber Co., Ltd. CP : Cho, Won-Koo
(706816.0)Taeyun Bldg., 13-4Beomeo 3-dong,
Suseong-gu, Daegu, KOREA
Tel : 82-53-755-0006
Fax : 82-53-745-1510
Email : hslumber@paran.com

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 33


14 Gun Woo Housing Land, CP : Lim, Yong-Won
Inc. (680834.0)2, Yaeum-dong, Nam-gu, Ulsan, KOREA
Tel : 82-52-260-7000
Fax : 82-52-273-9944
Email : anjkl1@bill36524.com
Website : www.gwhousing.co.kr
15 Youngin Enterprise Co., CP : Ryu, Jae-Kwang
Ltd. (412805.0)49-8,Seongsa 1-dong, Deokyang-gu,
Goyang-si, Gyeonggi-do, KOREA
Tel : 82-31-913-3651
Fax : 82-31-968-0006
Email : hanger114@korea.com
16 Shin Han Timber Co., Ltd. CP : Park, Min-Geun
(404810.0)148-17, Gajwa 1-dong, Seo-gu, Incheon,
KOREA
Tel : 82-32-575-8001,3
Fax : 82-32-575-4848
Email : shtinber@chol.com
17 Kyung Jin Board Co., Ltd. CP : Kook, Jung-Seo
(404330.0)510-2, Geumgok-dong, Seo-gu,
Incheon, KOREA
Tel : 82-32-566-3648
Fax : 82-32-567-3648
Email : kyungjin21@kotis.net
18 Dong Chang Enterprise CP : Suk, Hyo-Gyeong
Co., Ltd. (617804.0)946-13, Gamjeon-dong, Sasang-gu,
Busan, KOREA
Tel : 82-51-327-2022,9
Fax : 82-51-327-2029
Email : heejjjj@hanmail.net
19 Lee Brothers & Co., Ltd CP : Lee Jung Bok

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 34


Suite 1101, Jangkyo Building, 1 Jangkyo-dong,
Joong-Gu, Seoul Korea
Tel : 82-2-774-2141
Fax : 82-2-755-3972
Email : email@leebros.co.kr
20 AH Lim Trading Co. Ltd. CP : Shin Chung Hwan
2nd Floor, 92-5 Kwangan-dong, Suyeung-gu,
Busan Korea
Tel : 82-51-757-1567
Fax : 82-51-757-1569
21 Kobiz Corporation CP : Damasus IW, Kim
Dongshin Apt 104 – 1401, #1302, Choa-Dong,
Haeundae-Gu, Busan, Korea (Zip 612-781)
Tel : 82-51-704-2226
Fax : 82-51-704-2834
Mobile : 82-10-3852-6076
Email : kobizcorp@naver.com

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 35


DAFTAR PUSTAKA

Referensi :

Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan
Universitas Gajah Mada: 11 - 55. Yogyakarta.
Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties, Utilazion. Van
Nostrand Reindhold, New York, USA.
Youngquist. 1991. Wood Based Composite and Panel Product. Wood Hand Book : Wood as
an Engineering Material. USA.

Massijaya, M.Y. 2006. Plywood. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Program Studi Ilmu
Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2013 (PDF)

Hardwood Plywood & Veneer Association (PDF)

Website :

www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm
www.kbriseoul.kr
www.kita.org
www.trademap.org
www.standardsportal.org/
www.customs.go.kr
www.akfta.asean.org
http://kbriseoul.kr/
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
http://data.worldbank.org/
www.tradingeconomics.com/ World Bank
www.kosis.kr
www.northernbuildingsupply.com/

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 36

Anda mungkin juga menyukai