PLYWOOD
DI KOREA SELATAN
ITPC BUSAN
JUNI 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3
KATA PENGANTAR 4
1. Latar Belakang 5
1.1. Definisi Produk 5
1.2. Profil Singkat Negara 9
1.3. Pemilihan Negara 12
1.4. Pemilihan Produk 13
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 14
2.1. Perkembangan Industri Plywood di Dunia 14
2.2. Perkembangan dan Trend Pasar Plywood di Korea Selatan 17
2.3. Trend Impor Plywood di Korea Selatan 18
2.4. Kebijakan Tariff 19
2.5. Strategi Memasuki Pasar 20
2.6. Hambatan 22
3. Regulasi Komoditas Plywood di Korea Selatan 22
3.1. Kebijakan Impor Komoditas Plywood di Korea Selatan 22
3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 23
3.3. Standarisasi Produk di Korea Selatan 23
3.4. Standar dan Spesifikasi Plywood Di Korea Selatan 24
4. Informasi Penting 30
4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30
4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30
4.3. Perusahaan Importir Plywood 31
Daftar Pustaka 36
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pemeringkatan Plywood 7
Tabel 1.2 Pemeringkatan Plywood Berdasarkan Permukaan Sisi Depan 8
Tabel 1.3 Pemeringkatan Plywood Berdasarkan permukaan sisi Belakang 8
Tabel 1.4 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal 2010-2014 12
Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempet Tinggal Di Korea Selatan 2010,2012,2014 12
Tabel 1.6 Kode HS dan Deskripsi 13
Tabel 1.7 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 94) Korea Selatan 2010 - 2014 14
Tabel 2.1 Jumlah Proyek Konstruksi Di Korea Selatan 2010 - 2014 17
Tabel 2.2 Nilai Ekspor Furniture (Kode HS 9403) Di Korea Selatan 18
Tabel 2.3 Nilai Impor Plywood Korea Selatan tahun 2010 - 2014 18
Tabel 2.4 Nilai Impor Plywood Korea dari Indonesia 2010 - 2014 19
Tabel 2.5 Kuantiti Impor Plywood Korea dari Indonesia 2010 - 2014 19
Tabel 2.6 Pengenaan Tariff Komoditas Plywood berdasarkan FTA 20
Tabel 3.1 Daftar Kategori dan Item Kualitas Plywood 25
Tabel 3.2 Daftar Dimensi Plywood 25
Tabel 3.3 Standar Kualitas Plywood 26
Tabel 3.4 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Hardwood) 27
Tabel 3.5 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Softwood) 29
Tabel 3.6 Standar Kulaitas Plywood Berdasarkan emisi Formaldehide 29
Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30
Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30
Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Plywood di Korea Selatan 31
Plywood (kayu lapis) merupakan salah satu bahan yang sering digunakan sebagai
bahan bangunan. Plywood merupakan sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu
(veneer kayu) yang direkatkan secara bersamaan. Plywood merupakan salah satu produk
kayu yang paling sering digunakan dalam membangun sebuah rumah atau proyek bangunan
lainnya. Plywood juga digunakan untuk membuat furnitur. Plywood bersifat fleksibel,
murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang
rumit. Dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk, mudah dalam pengerjaan dan
tidak dikuatirkan akan pecah. Plywood merupakan produk kehutanan yang menghasilkan
devisa non-migas paling besar untuk negara sampai saat ini.
Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai kondisi pasar komoditas plywood atau kayu lapis di Korea Selatan. Beberapa data
statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini disadur
dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid
adanya.
Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha
Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk
komoditas plywood atau kayu lapis serta membantu meningkatkan daya saing produk
Indonesia dalam perdagangan global.
ITPC Busan
Berdasarkan jenis perekat yang digunakan, plywood dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Plywood Interior
Plywood interior adalah plywood yang penggunaanya ada di dalam ruangan atau dengan
kata lain plywood tidak langsung terkena oleh kondisi lingkungan luar ruangan. Perekat
yang digunakan adalah perekat interior seperti UF, MF dan MUF.
b. Plywood Eksterior
Plywood eksterior adalah plywood yang penggunaannya di luar ruangan dan terkena
langsung oleh kondisi luar ruangan. Perekat yang digunakan adalah perekat eksterior,
seperti PF.
1
Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gajah
Mada: 11 - 55. Yogyakarta.
2
Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties, Utilazion. Van Nostrand Reindhold,
New York, USA.
3
Youngquist. 1991. Wood Based Composite and Panel Product. Wood Hand Book : Wood as an Engineering
Material. USA.
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 5
Berdasarkan veneer permukaannya, plywood dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Ordinary Plywood
Plywood ini veneer permukannya dihasilkan dari proses rotary cutting.
b. Fancy Plywood
Plywood ini venner permukaannya dihasilkan dari proses slice cutting atau half rotary
cutting.
C. Kegunaan Plywood
Penggunaan plywood dapat di kelompokkan menjadi : 4
a. Konstruksi Bangunan
• Panelling : Penyekat ruang, pintu, jendela
• Bahan pelapis
• Lantai
• Sidding : dinding
• Plyform
b. Konstruksi alat – alat Transportasi
• Pesawat Terbang : Pelapis dinding bagian dalam
• Kereta Api : Atap. Lantai, dinding
• Truk dan Trailer : Body
D. Papan Laminasi
Papan laminasi merupakan nama suatu kelompok papan sambung, yang juga dikenal
dengan joint board. Apabila jenis papan sambung ini dilapisi dengan veneer (biasanya dua
lapis bawah dan dua lapis atas), maka sering disebut dengan lumber core board, yaitu jenis
papan tiruan yang bagian tengah (core) berupa susunan strip kayu yang disusun menjadi
papan lebar (lumber core). Dengan demikian maka papan sambung atau joint board disebut
sebagai lumber core dari lumber core board.
Berdasarkan ukuran ketebalan lumber core-nya, lumber core board dibedakan
menjadi :
1. Battenboard : apabila tebal lumber core-nya lebih dari 25 mm
4
Massijaya, M.Y. 2006. Plywood. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Program Studi Ilmu Pengetahuan
Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 6
2. Blockboard : apabila tebal lumber core-nya antara 7 sampai 25 mm
3. Laminboard : apabila tebal lumber core-nya kurang dari 7 mm
Papan laminasi merupakan produk unit tambahan pada pabrik plywood. Karena
produknya mempunyai ketebalan lumber core antara 7 – 25 mm (kebanyakan 9 – 14 mm)
maka disebut sebagai blockboard. Dan pabriknya juga disebut pabrik blockboard.
Nilai plywood untuk permukaan depan dimulai dari A yang merupakan kualitas yang
paling baik, hingga D yang mempunyai kualitas paling buruk. Sedangkan kualitas untuk
permukaan belakang di tulis dengan angka 1 dengan kualitas terbaik hingga angka 4 dengan
kualitas paling buruk. Standar Plywood grade ini dikeluarkan oleh Hardwood Plywood &
Veneer Association.
Arti dari plywood dengan grade A1, A2, B1, B2 adalah kedua sisi plywood
mempunyai kualitas yang baik sehingga dapat digunakan bilamana kedua belah sisi akan
5
http://kbriseoul.kr/
6
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 9
membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi
mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 2014 7.
Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai
perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh
sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea
Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk
eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea
Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment
menjadi market oriented model.
7
http://data.worldbank.org/
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 10
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011
• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012
• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012
• Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013
Korea Selatan dengan GDP per kapita sebesar US$ 32.684 8 merupakan salah satu
negara dengan tingkat pertumbuhan GDP yang tinggi. Dengan pendapatan penduduknya
yang relatif tinggi, keinginan masyarakat Korea Selatan untuk mencukupi kebutuhan
primernya juga semakin meningkat. Salah satu dari kebutuhan primer itu adalah kebutuhan
papan atau rumah. Rumah bagi masyarakat korea bukan hanya untuk tempat tinggal saja,
tapi juga merupakan kebanggaan dan keamanan.
Pertumbuhan tempat tinggal, baik itu rumah, flat ataupun apartment di Korea
Selatan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya, ini dapat dilihat dari tabel di
bawah ini. Pertumbuhan tempat tinggal ini juga diiringi dengan permintaan untuk tempat
tinggal, ini bisa dilihat dari jumlah pertumbuhan tempat tinggal yang ada dan juga dari
jumlah pembangunan di Korea Selatan.
Tabel 1.4 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal tahun 2010 - 2014
Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempat Tinggal di Korea Selatan tahun 2010, 2012 dan 2014
8
www.tradingeconomics.com/ World Bank
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 12
Ini memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha eksportir plywood
Indonesia untuk mengekspor komoditi ini ke Korea Selatan. Permintaan tempat tinggal yang
meningkat juga diiring dengan permintaan untuk produk furnitur dan juga proyek interior
desain. Ini juga membuka celah pengusaha mebel Indonesia untuk mengekspor produknya
ke pasar Korea Selatan.
9
Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2013 (PDF)
MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 13
Penggunaan plywood yang paling umum selain sebagai bahan bangunan dan bahan
dasar pembuatan furnitur juga bisa digunakan untuk interior. Selain karena banyaknya
pilihan, bahannya fleksibel, dapat dibentuk dan dapat didaur ulang, plywood tidak memiliki
teknik pembuatan yang rumit. Plywood dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan
bentuk, mudah dalam pengerjaan dan tidak dikuatirkan akan pecah.
Berdasarkan tabel 1.7 dibawah ini, nilai ekspor furnitur dengan kode HS 94 Korea
Selatan cenderung meningkat tiap tahunnya, hanya saja di tahun 2014 mengalami
penurunan dari US$ 2.402.748 juta pada tahun 2013 menjadi US$ 2.382.156 juta.
Peningkatan ekspor furnitur Korea Selatan ini memberikan peluang yang sangat besar bagi
pengusaha plywood Indonesia. Semakin besar nilai ekspor furniture Korea Selatan,
kebutuhan akan bahan baku plywood juga pasti meningkat.
Tabel 1.7 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 94) Korea Selatan tahun 2010 – 2014
D. Sektor Transportasi
Di Eropa, permintaan untuk kendaraan komersial industri seperti truk dan trailer
mengalami penurunan. Ini juga merupakan dampak dari krisis ekonomi yang melanda
Eropa. Plywood digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kontainer.
E. Flooring
Pasar Flooring di Eropa sangat bergantung kepada sektor konstruksi. Plywood menjadi
bahan baku yang paling umum di gunakan dalam industri flooring.
Sektor – sektor diatas adalah sektor yang menggunakan plywood sebagai bahan baku
maupun bahan tambahan. Diagram dibawah ini menunjukkan sektor – sektor industri yang
menggunakan bahan dasar plywood.
Tabel 2.1 Jumlah Proyek Konstruksi di Korea Selatan tahun 2010 - 2014
Tabel 2.3 Nilai impor Plywood Korea Selatan Tahun 2010 – 2014
Tabel 2.4 dibawah ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemasok negara Korea
Selatan, dilihat dari nilai impor.
Sedangkan tabel di bawah ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara tujuan
impor Korea selatan dari segi kuantiti impor.
Tabel 2.5 Kuantiti impor Plywood Korea Selatan dari Indonesia 2010 – 2014 (Satuan tons)
2.6. Hambatan
Kualitas plywood yang cukup ketat memberi hambatan tersendiri bagi para eksportir
dari berbagai negara, khususnya Indonesia. Selain hambatan standard mutu, beberapa
hambatan lain untuk masuk ke pasar Korea Selatan adalah sebagai berikut :
A. Jarak
Jarak Indonesia dan Korea Selatan terpaut cukup jauh sehingga biaya logistik yang lebih
tinggi dibandingkan dengan negara pesaing seperti Cina.
B. Komunikasi
Mayoritas pengusaha Korea Selatan lebih menyukai komunikasi dalam bahasa Korea.
Selain hambatan di atas, ada satu lagi hambatan yang perlu diperhatikan. Hambatan
tersebut berupa ancaman produk substitusi dari plywood. Produk tersebut adalah OSB
(Oriented Strand Board).
Sumber : http://www.customs.go.kr
Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA
Sumber : http://www.standardsportal.org/
Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan
Referensi :
Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan
Universitas Gajah Mada: 11 - 55. Yogyakarta.
Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties, Utilazion. Van
Nostrand Reindhold, New York, USA.
Youngquist. 1991. Wood Based Composite and Panel Product. Wood Hand Book : Wood as
an Engineering Material. USA.
Massijaya, M.Y. 2006. Plywood. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Program Studi Ilmu
Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Website :
www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm
www.kbriseoul.kr
www.kita.org
www.trademap.org
www.standardsportal.org/
www.customs.go.kr
www.akfta.asean.org
http://kbriseoul.kr/
http://data.worldbank.org/country/korea-republic
http://data.worldbank.org/
www.tradingeconomics.com/ World Bank
www.kosis.kr
www.northernbuildingsupply.com/