DAFTAR ISI
BAB VI PENGESAHAN................................................................................................................................... 51
BAB I
BAB II
f . Bersedia untuk tunduk dan mentaati ketentuan pengadaan yang diatur dalam
Keputusan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belopa, Tentang Pedoman Pengadaan
Barang dan Jasa di Lingkungan Pembangunan Gedung Sebaguna Aula Larompong
beserta perubahan-perubahannya, serta ketentuan-ketentuan lain yang
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
2.2.1. Metode
HC SC
Dokumen
(Asli) (Pdf
)
1) Surat Pengantar Penawaran √ √
2) Sampul Harga:
Dokumen HC SC
(Asli) (Pdf)
3) Jaminan Penawaran √ √
3) Dalam hal softcopy yang disampaikan oleh Peserta Pengadaan tidak terbaca,
atau tidak dapat digandakan pada saat pembukaan penawaran, Peserta
Pengadaan dapat menyampaikan softcopy Sampul Administrasi dan Teknis
yang dapat diserahkan kepada Pejabat Pengadaan melalui CD/flashdisk.
4) Apabila terdapat perbedaan isi dokumen antara versi hardcopy dan softcopy,
dokumen yang diakui dan dianggap sah oleh Pejabat Pengadaan adalah versi
hardcopy.
b. Sampul Harga
3) Dalam hal softcopy yang disampaikan oleh Peserta Pengadaan tidak terbaca,
atau tidak dapat digandakan pada saat pembukaan penawaran, Peserta
Pengadaan dapat menyampaikan softcopy dokumen penawaran yang dapat
diserahkan kepada Pejabat Pengadaan melalui CD/flashdisk.
4) Apabila terdapat perbedaan isi dokumen antara versi hardcopy dan softcopy,
dokumen yang diakui dan dianggap sah oleh Pejabat Pengadaan adalah versi
hardcopy.
b. Kemampuan Keuangan.
a. Klarifikasi teknis dan negosiasi dapat dilakukan dengan cara rapat tatap muka
b. Negosiasi dilakukan untuk memperoleh kesepakatan harga.
c. Aspek-aspek yang perlu diklarifikasi dan negosiasi adalah:
1) Kesesuaian spesifikasi.
2) Kewajaran harga.
3) Metode Pelaksanaan Pekerjaan
2.5. Sanggahan
BAB III
3.5 Denda
a. Dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan
dikenakan sanksi berupa denda sebesar 0,125% (nol koma satu dua lima persen) per
hari dari total nilai pekerjaan/perjanjian. Maksimal hari keterlambatan adalah 40 (empat
puluh) hari kalender.
b. Sanksi tersebut tidak berlaku dalam hal terjadi Sebab Kahar (Force Majeure)
atau permintaan tertulis untuk penghentian pelaksanaan pekerjaan oleh .....
c. Pengenaan denda tersebut akan langsung dikenakan pada saat pelaksanaan
pembayaran.
d. Maksimum Denda Keterlambatan adalah 5% dari Nilai Perjanjian.
a. Force Majeure adalah peristiwa yang terjadi karena sesuatu hal diluar kuasa kedua
belah pihak yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
b. Peristiwa Force Majeure meliputi:
1) Bencana alam (kebakaran, gempa bumi, banjir, badai, angin topan, gunung
meletus, petir, tanah longsor).
2) Epidemi.
3) Kegoncangan sosial dalam masyarakat (kerusuhan, pemogokan, demonstrasi).
4) Perang, blokade dan pemberontakan.
5) Tindakan pemerintah dalam bidang moneter/keuangan.
Kejadian yang tidak termasuk sebagaimana yang disebut pada Nomor 2 Pasal 3.10.
ini tidak dapat dikategorikan sebagai keadaan kahar kecuali ditetapkan lain oleh
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
digunakan
25%
c. Menyusun jadwal pelaksanaan proyek
B Tahap Konstruksi
a. Tahap Konstruksi Penyelesaian Fisik Fit-out 25% 25%
b. Tahap Konstruksi Penyelesaian Fisik Fit-out 75% 25%
c. Tahap Konstruksi Penyelesaian Fisik Fit-out 100% 20%
D Tahap SerahTerima Pekerjaan
Tahapan Pembayaran ini sudah termasuk proses
Test dan commissioning dan proses perpindahan
kantor.
BAB IV
1 Pendahuluan
Aula merupakan bangunan besar yang dapat digunakan sebagai tempat rapat, upacara dan
kegiatan sebagainya. Pembangunan Gedung Serbaguna Aula Larompong dimaksudkan
sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
2 Latar Belakang
Di karenakan belum adanya gedung/aula sebagai pusat kegiatan masyarakat khususnya
kelurahan Larompong maka pemerintah mendirikan Gedung Serbaguna Aula Larompong
Kabupaten Luwu.
Maksud dari Pengadaan ini adalah untuk mendapatkan Pelaksana Pekerjaan Jasa
Pembangunan Fisik Gedung Serbaguna Aula Larompong sesuai dengan Concept Design
yang sudah dibuat oleh Konsultan yang ditunjuk Perusahaan.
3.1 Memilih Pelaksana Pekerjaan yang mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
Concept Desain yang dibuat oleh konsultan yang ditunjuk dan sudah
disetujui oleh Perusahaan.
3.2 Mendapatkan Pelaksana Pekerjaan yang mampu dan berkualitas dalam
mengerjakan pekerjaan yang diuraikan dalam ruang lingkup pekerjaan.
3.3 Mendapatkan Pelaksana Pekerjaan yang mampu bekerja sama dengan Pelaksana
Pekerjaan lain yang mengerjakan MEP, System Furniture Work & Chair dan Carpets
supply
3.4 Memilih Pelaksana Pekerjaan yang akan bekerja sesuai dengan Jadwal Proyek
yang sudah direncanakan oleh Konsultan yang ditunjuk oleh Perusahaan.
Selain itu Kerangka Acuan Kerja ini merupakan Pedoman yang akan digunakan oleh
Pelaksana Pekerjaan yang akan bekerja melaksanakan pekerjaan ini, bahwa:
a. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana Pekerjaan yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Jasa Rancang
Bangunan.
c. Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan fisik bagunan sesuai
dengan yang telah dibuat oleh konsultan perencana.
4. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Jasa Gedung Serbaguna Aula Larompong Kabupaten Luwu, sebagaimana
ditunjukan dalam gambar-gambar dan diuraikan dalam syarat-syarat teknik serta detail
seperti dibawah ini :
Pelaksana Pekerjaan.
1) Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan
3) Penentuan lokasi akses gudang kerja, akses bongkaran material lama dan
material baru harus diperhatikan karena lokasi kerja berada dalam area
aktif yang sedang beroperasi.
5) Pelaksana Pekerjaan wajib membuat skema pola kerja dan teknis yang
sesuai rencana kerja atau yang lebih efisien dan lebih aman serta tidak
menggangu aktifitas gedung secara total.
1) Bila dalam Kerangka Acuan Kerja yang disebutkan nama dan pabrik
pembuatan dari suatu material/bahan ataupun Barang yang bersifat
pengadaan, maka dalam hal ini dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis
dari material tersebut yang digunakan dalam konstruksi dan untuk
mempermudah Pelaksana Pekerjaan mencari material barang tersebut.
tidak ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja serta Gambar Kerja, maka
bahan dan barang tersebut harus diusahakan dan disediakan oleh Pelaksana
Pekerjaan, yang harus mendapatkan persetujuan Pengawas dengan
sepengtahuan pemberi kerja
2) Jika di dalam gambar kerja DED terdapat perbedaan antara gambar skala
dan notasi/dimensi dengan keadaan lapangan maka yang menjadi acuan
adalah notasi/dimensi yang tertera dalam DED dan harus mendapat
persetujuan dari Pengawas.
3) Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja atau dokumen
yang berlainan atau bertentangan maka yang diambil sebagai patokan
adalah DED dan harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
5) Papan dan patok papan info harus jelas untuk menjamin keselamatan
para pekerja dan pengguna gedung.
4.1.10 Perizinan
Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab atas segala ganti rugi, jika akibat
kelalaian pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan menimbulkan kerugian-kerugian kepada pihak lain.
a. Jadwal/waktu pelaksanaan
2) Papan nama proyek terbuat dari bahan kualitas baik minimal kayu
kelas II dan dapat digunakan sampai selesai pelaksanaan pekerjaan
serta mendapat persetujuan Pengawas.
3) Rambu pengaman dari bahan yang kualitas baik dan harus cukup
kuat dan tahan selama masa pelaksanaan pekerjaan.
3) Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan, daftar pekerja ini
setiap waktu dapat diperiksa oleh Pengawas/Pemberi Kerja, dan berhak
mengadakan penelitian penelitian tentang produktivitas pekerja tersebut.
5) Setiap akhir bulan dan paling lambat tanggal 31, Pelaksana Pekerjaan
harus melaporkan kemajuan pekerjaan terperinci dan prosentase terhadap
keseluruhan /bagian.
Jabatan
Jumlah Pengalama
No dalam Pendidikan SKA/SKT
Tenaga n
project
Manager S1 –
2 1 Org S1 Arsitek
Proyek Arsitektur 3 Tahun
S1 –
Tenaga Ahli S1 –
3 1 Org Arsitektur/ 3 Tahun
Muda (K3) Arsitek/Sipil
Sipil
1) Semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini, harus
yang disetujui oleh Pemberi Kerja/Pengawas .
4.3 Biaya-biaya
1. Akomodasi.
2. Transportasi.
Seluruh data dan softcopy/file pekerjaan (MS Word, MS Excel, Power Point, MS Project
dsb) yang digunakan untuk evaluasi dan analisa selama pekerjaan ini wajib
disampaikan kepada Pemberi Kerja.
Data yang diperoleh Pelaksana Pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum bersifat rahasia
dan merupakan milik Dinas Pu Kabupaten Luwu Sifat rahasia tersebut tetap melekat
meskipun perjanjian ini telah berakhir. Kebocoran atas rahasia tersebut oleh
Pelaksana Pekerjaan akan dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dituntut oleh
D i n a s P u K a b u p a t e n L u w u Pelaksana Pekerjaan harus mentaati semua
peraturan yang berlaku di pemerintah maupun di ……
4.5 Lain-lain
Hal – hal yang belum tercantum dan dianggap penting berkenaan dengan pekerjaan
ini akan tetapkan dan disepakati kedua belah pihak dan dituangkan dalam Perjanjian.
BAB V
Pendahuluan
1. Spesifikasi teknis ini berisi perincian syarat-syarat mutu kekuatan, syarat keindahan (estetika)
serta syarat – syarat teknis pasangan/ pemasangan dari bahan-bahan atau campuran-
campuran maupun alat-alat atau mesin-mesin kelengkapan bangunan yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada proyek ini.
2. Apabila dalam spesifikasi teknis disebutkan suatu merk dagang atau produsen tertentu,
maksudnya semata-mata untuk menunjang mutu yang diinginkan.
3. Penjelasan umum dan persyaratan teknis, termasuk gambar-gambar perencanaan serta
instruksi dan informasi resmi kepada para calon kontraktor paket pekerjaan konstruksi adalah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen keseluruhan serta prosedur
penawaran paket pekerjaan ini.
4. Spesifikasi ini di susun dengan urutan sebagai berikut :
A. Pekerjaan Fisik
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur
5.3.2 Bahan
1. Bata Merah
2. Semen Portland
3. Pasir Pasang
4. Aksesoris
5. Spandek
6. Seng Pelat 3”x6” bjls28
7. Paku Biasa
8. Kalsiboard
9. Sekrup
5.3.3 Persyaratan :
1. Bahan-bahan yang akan dipergunakan, sebelumnya harus diajukan
terlebih dahulu contoh-contohnya untuk mendapatakan persetujuan
Konsultan Pengawas dan Perencana.
2. Pekerjaan dilakukan sesuai dengan desain yang telah direncanakan.
5.3.4 Pemasangan:
1. Bersihkan bagian sloof untuk pasangan bata hingga kotoran berupa lumpur dan
sejenisnya keluar agar sloof dan dinding saling mengikat dengan baik.
2. Buat acuan pemasangan dengan menggunakan benang atau tali tukang agar
pasangan batu bata lurus. Untuk garis lurus secara horizontal dipasang benang
dari salah satu ujung dinding ditarik ke ujung yang satunya. Untuk ketegakan
dipasangan benang secara tegak lurus terhadap benang horizontal
3. Kemudian gunakan Selang yang berukuran kecil berisi air untuk mengetahui
permukaan bata telah rata.
4. Buat spesi mortar fresh secukupnya dan rendam atau basahi batu bata terlebih
dahulu agar dalam keadaan jenuh. Letakkan spesi mortar fresh dipermukaan
atas sloof dan tiap baris susunan batu bata sebagai perekat antara sloof dan
batu bata yang lain, lakukan hingga baris batu bata terususun setinggi yang
direncanakan.
5. Setelah pasangan dinding batu bata selesai dan keadaan jenuh buat adukan
plasteran dengan kemudian ratakan sesuai dengan ketebalan yang disarankan.
6. Baja Ringan dipotong sesuai dengan ukuran, lalu dibentuk rangka atap dengan
menyambungkan tiap bagian baja ringan menggunakan sekrup. Rekatkan atap
spandek pada kerangka baja ringan kemudian pasang nok seng.
7. Potong Kalsiboard sesuai pola dan ukuran kemudian pasang listplank dengan
pengunci skrup.
5.3.5 Lokasi Pemasangan
Sesuai dengan titik perencanaan yang telah direncanakan.
BAB VI
PENGESAHAN
Perubahan atau penambahan atas hal-hal yang belum tercakup dalam RKS ini akan
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan RKS yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari RKS ini.
Tempat, Tanggal/Bulan/Tahun
Disiapkan
Oleh:
Nama Instansi Penyedia
Nama Jelas
Jabatan
Disahkan
Oleh,
Pejabat Berwenang
Nama Jelas
Jabatan
LAMPIRAN RKS