Kel 2. Bs
Kel 2. Bs
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi bayi baru lahir cenderung secara neuoromuscular dam
fisik tergantung proses pematangan janin selama kehamilan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam proses
kehamilan sangat berdampak dan berpengaruh besar terhadap
kematangan neuoromuscular dan fisik pada bayi baru lahir. Dan untuk
mengetahui mengenai sistem neuoromuscular dan fisik pada bayi
dapat dilakukan dengan teknik penilaian ballard score.
Teknik penilaian ballard score tidak hanya digunakan untuk
menilai proses kematangan pada bayi, tetapi juga dipergunakan dan
diperuntukkan untuk mengetahui dan menilai usia gestasi pada bayi
baru lahir. Salah satunya adalah penilaian terhadap bayi lahir
prematur. Kelahiran prematur merupakan tantangan utama dalam
perawatan kesehatan perinatal. Sebagian besar kematian perinatal
terjadi pada bayi prematur, dan kelahiran prematur merupakan faktor
resiko yang penting bagi kerusakan neurologis dan terjadinya
kecacatan. Kelahiran prematur adalah kelahiran bayi sebelum 37
minggu kehamilan.
Sebagian besar bayi prematur yang bertahan hidup, beresiko
tinggi mengalami gangguan perkembangan saraf. Oleh karenanya
dibutuhkan penilaian secara tepat mengenai maturitas neonatus agar
dapat segera menentukan tatalaksana yang tepat sesuai dengan
tingkat maturitasnya. Tujuan penilaian adalah membandingkan bayi
menurut nilai standar pertumbuhan neonatus berdasarkan usia
kehamilan. Salah satu penilaiannya adalah dengan menggunakan skor
the new ballard score. Dimana penilaian meliputi sistem
neuoromuscular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut
2
popliteal, scarf sign dan heel to ear manuver. Serta penilaian fisik
meliputi kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/ telinga
dan genitalia.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan ballard score?
b. Bagaimanakah cara penilaian maturitas neuromuscular ballard
score?
c. Bagaimanakah cara penilaian maturitas fisik melalui ballard ?
d. Bagaimanakah cara interpretasi hasil dalam ballard score?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ballard score.
b. Untuk mengetahui cara penilaian maturitas neuromuskular
melalui ballard Score.
c. Untuk mengetahui cara penilaian maturitas fisik melalui
ballard score
d. Untuk mengetahui cara interpretasi hasil dalam ballard score
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ballard score merupakan suatu versi sistem Dubowitz. Pada
prosedur ini penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan
bayi yang tenang dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama
beberapa jam pertama kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah
dengan menggabungkan hasil penilaian maturitas neuromuskuler dan
maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor,
demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas fisik. Jumlah skor
pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan,
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
d. Popliteal Angle
Manuver ini menilai pematangan tonus fleksor pasif
sendi lutut dengan menguji resistensi ekstremitas bawah
terhadap ekstensi. Dengan bayi berbaring telentang, dan tanpa
popok, paha ditempatkan lembut di perut bayi dengan lutut
tertekuk penuh. Setelah bayi rileks dalam posisi ini, pemeriksa
memegang kaki satu sisi dengan lembut dengan satu tangan
sementara mendukung sisi paha dengan tangan yang lain.
Jangan memberikan tekanan pada paha belakang, karena hal
ini dapat mengganggu interpretasi.
Kaki diekstensikan sampai terdapat resistensi pasti
terhadap ekstensi. Ukur sudut yang terbentuk antara paha dan
betis di daerah popliteal. Perlu diingat bahwa pemeriksa harus
menunggu sampai bayi berhenti menendang secara aktif
sebelum melakukan ekstensi kaki. Posisi Frank Breech pralahir
akan mengganggu manuver ini untuk 24 hingga 48 jam
pertama usia karena bayi mengalami kelelahan fleksor
berkepanjangan intrauterine. Tes harus diulang setelah
8
a. Kulit
Pematangan kulit janin melibatkan pengembangan
struktur intrinsiknya bersamaan dengan hilangnya secara
bertahap dari lapisan pelindung, yaitu vernix caseosa. Oleh
karena itu kulit menebal, mengering dan menjadi keriput dan
atau mengelupas dan dapat timbul ruam selama pematangan
janin. Fenomena ini bisa terjadi dengan kecepatan berbeda-
beda pada masing-masing janin tergantung pada kondisi ibu
dan lingkungan intrauterin.
Sebelum perkembangan lapisan epidermis dengan
stratum corneumnya, kulit agak transparan dan lengket ke jari
pemeriksa. Pada usia perkembangan selanjutnya kulit menjadi
lebih halus, menebal dan menghasilkan pelumas, yaitu vernix,
yang menghilang menjelang akhir kehamilan. pada keadaan
matur dan pos matur, janin dapat mengeluarkan mekonium
dalam cairan ketuban. Hal ini dapat mempercepat proses
pengeringan kulit, menyebabkan mengelupas, pecah- pecah,
dehidrasi, seperti sebuah perkamen.
12
b. Lanugo
Lanugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus.
Pada extreme prematurity kulit janin sedikit sekali terdapat
lanugo. Lanugo mulai tumbuh pada usia gestasi 24 hingga 25
minggu dan biasanya sangat banyak, terutama di bahu dan
punggung atas ketika memasuki minggu ke 28. Lanugo mulai
menipis dimulai dari punggung bagian bawah. Daerah yang
tidak ditutupi lanugo meluas sejalan dengan maturitasnya dan
biasanya yang paling luas terdapat di daerah lumbosakral.
Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak
ditutupi lanugo. Variasi jumlah dan lokasi lanugo pada masing-
masing usia gestasi tergantung pada genetik, kebangsaan,
keadaan hormonal, metabolik, serta pengaruh gizi. Sebagai
contoh bayi dari ibu dengan diabetes mempunyai lanugo yang
sangat banyak. Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya
menilai pada daerah yang mewakili jumlah relatif lanugo bayi
yakni pada daerah atas dan bawah dari punggung bayi.
13
c. Permukaan Plantar
Garis telapak kaki pertama kali muncul pada bagian
anterior ini kemungkinan berkaitan dengan posisi bayi ketika
di dalam kandungan. Bayi dari ras selain kulit putih
mempunyai sedikit garis telapak kaki lebih sedikit saat lahir. Di
sisi lain pada bayi kulit hitam dilaporkan terdapat percepatan
maturitas neuromuskular sehingga timbulnya garis pada
telapak kaki tidak mengalami penurunan. Namun demikian
penialaian dengan menggunakan skor Ballard tidak didasarkan
atas ras atau etnis tertentu.
Bayi very premature dan extremely immature tidak
mempunyai garis pada telapak kaki. Untuk membantu menilai
maturitas fisik bayi tersebut berdasarkan permukaan plantar
maka dipakai ukuran panjang dari ujung jari hingga tumit.
Untuk jarak kurang dari 40 mm diberikan skor -2, untuk jarak
antara 40 hingga 50 mm diberikan skor -1. Hasil pemeriksaan
disesuaikan dengan skor di tabel.
14
d. Payudara
Areola mammae terdiri atas jaringan mammae yang
tumbuh akibat stimulasi esterogen ibu dan jaringan lemak
yang tergantung dari nutrisi yang diterima janin. Pemeriksa
menilai ukuran areola dan menilai ada atau tidaknya bintik-
bintik akibat pertumbuhan papila Montgomery. Kemudian
dilakukan palpasi jaringan mammae di bawah areola dengan
ibu jari dan telunjuk untuk mengukur diameternya dalam
milimeter.
15
e. Mata/Telinga
Daun telinga pada fetus mengalami penambahan
kartilago seiring perkembangannya menuju matur.
Pemeriksaan yang dilakukan terdiri atas palpasi ketebalan
kartilago kemudian pemeriksa melipat daun telinga ke arah
wajah kemudian lepaskan dan pemeriksa mengamati
kecepatan kembalinya daun telinga ketika dilepaskan ke posisi
semulanya.
16
f. Genital (Pria)
Testis pada fetus mulai turun dari cavum peritoneum ke
dalam scrotum kurang lebih pada minggu ke 30 gestasi. Testis
17
g. Genital (wanita)
Untuk memeriksa genitalia neonatus perempuan maka
neonatus harus diposisikan telentang dengan pinggul abduksi
kurang lebih 45o dari garis horisontal. Abduksi yang berlebihan
dapat menyebabkan labia minora dan klitoris tampak lebih
18
D. Interpretasi Hasil
Masing- masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular
maupun fisik disesuaikan dengan skor di dalam tabel dan dijumlahkan
hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat pada tabel skor. Jumlah skor
pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan,
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan masa gestasinya.
Kematangan Fisik
-1 0 1 2 3 4 5
Retak lebih Seper
Daerah dlm seperti ti
pucat, kertas, kerta
Merah Permukaan retak- tidak s,
muda, licin, mengelupas retak, terlihat retak
Lengket Merah halus, vena dan/ruam, vena pembuluh 2x,
Kulit transparan transparan terlihat vena kurang jarang darah meng
20
kerut
Menghil Kebanyaka
Lanugo Tidak ada Jarang Banyak Menipis ang n tidak ada
Jarak
tumit-jari
kaki
Kematangan Neuromuscular
-1 0 1 2 3 4 5
Kedua
Kedua bahu
bahu, Kedua dan
panggul bahu, kedua
Kedua Kedua dan panggul kaki
pergelangan pergelanga kedua dan bengkok
tangan, n tangan kaki kedua dan
lengan, bengkok bengkok kaki menutu
panggul dan dan kedua tapi tidak bengkok p kea
kedua kaki kaki agak sampai sampai rah
Sikap NA lurus bengkok 90 90 badan NA
Sudutpergelangan
tangan > 90 90 60 45 30 0 NA
Kelenturan 90-
Lengan NA 180 140-180 110-140 110 < 90 NA
<
90
Sudut Poplitea 180 160 140 120 110 90
Siku
sampai Siku
Siku garis Siku tidak
melebihi Siku sampai midklaviku berada di Siku sampai
garis axilla garis axilla la yanggaris sampai pada
yang yang berlawana tengah garis garis
Tanda selampang berlawanan berlawanan n tubuh axilla axilla
Lutut
bengkok
Lutut agak Lutut sampai Lutu
bengkok, bengkok, 90 , bengkok
tumit tumit tumit , tumit
sampai sampai sampai sampai
Kaki lurus, Kaki lurus, 140 dari 120 dari 90 dari 45 dari
tumit sampai jari-jari bidang bidang bidang bidang
Tumit ke telinga telinga sampai dagu datar datar datar datar
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ballard score merupakan suatu versi sistem Dubowitz. Pada
prosedur ini penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan
bayi yang tenang dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama
beberapa jam pertama kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah
dengan menggabungkan hasil penilaian maturitas neuromuskuler dan
maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor,
demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas fisik. Jumlah skor
pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan,
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Kondisi bayi baru lahir cenderung secara neuoromuscular dam
fisik tergantung proses pematangan janin selama kehamilan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam proses
kehamilan sangat berdampak dan berpengaruh besar terhadap
kematangan neuoromuscular dan fisik pada bayi baru lahir. Dan untuk
mengetahui mengenai sistem neuoromuscular dan fisik pada bayi
dapat dilakukan dengan teknik penilaian ballard score. Salah satunya
adalah penilaian terhadap bayi lahir prematur.
B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh Penyusun ialah
mendapat perhatian.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ballard JL, Khoury JC, Wedig K, et al: New Ballard Score, expanded to include
extremely premature infants. J Pediatrics 1991; 119:417-423. -------
http://www.ballardscore.com