Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS SEL DAN MITOSIS

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Genetika


Dosen Pengampu : Hj. Nur Ilmiyati, M.M, M.Pd.

Disusun oleh:
Dhaifina Azimatunisa
Lala Laura Rahman
Ai Nurniati
Aep Saepul Rohman

Biologi 3-C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2018
SIKLUS SEL DAN MITOSIS

A. SIKLUS SEL
Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat
sejumlah besar DNA didalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil
duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik. Selanjutnya,
kromosom diduplikasi terpisah dari satu sama lain dengan mitosis diikuti dengan
pembagian sitoplasma, yang disebut sitokinesis. Ini transformasi monumental
dalam kromosom yang disertai dengan pertumbuhan sel umum, yang
menyediakan cukup bahan dari segala macam (membran, organel, sitosol,
nukleoplasma) diperlukan untuk penggandaan dihasilkan dari jumlah sel.
Siklus ini terus berlanjut tanpa batas dalam sel sel khusus yang disebut sel
induk, yang ditemukan dalam kulit atau sumsum tulang, menyebabkan pengisian
konstan sel dibuang oleh proses fisiologis alami. Pengulangan siklus sel dapat
menghasilkan klon dari sel yang identik, seperti koloni ragi roti pada cawan petri,
atau mungkin disertai dengan perubahan yang rumit yang menyebabkan
diferensiasi menjadi jenis sel yang berbeda, atau pada akhirnya untuk
pengembangan kompleks organisme.
Dalam semua kasus, urutan DNA genom setiap sel tetap tidak berubah,
tetapi bentuk-bentuk selular yang dihasilkan dan fungsi mungkin sangat
bervariasi. Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut
proliferasi. Keberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi unidireksional
dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia
organik yang terjadi diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai
contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan
menyebabkan sel tereliminasi.
Siklus ini mengatur pertumbuhan, meregulasi waktu pembelahan dan
mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen
pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
B. MITOSIS
Pembelahan sel dimana susunan kromosom sel anak tetap sama dengan
susunan kromosom sel induk, baik jumlah maupun macam kromosom itu. Disebut
jumlah macam kromosom dalam sel N. N artinya ploid, simbol untuk jumlah
kromosom dalam sel suatu species. Dalam sel susunan kromosom ditulis dengan
2N, artinya dalam susunan diploid (di = 2 ; ploid=jumlah kromosom). Oleh
mitosis sel induk yang 2N akan menghasilkan sel anak yang tetap2N.
Bagi sel jaringan yang selalu bersifat mudadan mampu membelah diri
terus (merismatis) berlaku proses apa yang disebut daur sel (cellcycle) antara
persiapan dan pembelahan. Fase persiapan lebih lama daripada fase pembelahan
sendiri. Persiapan dibagi atas 3 periode:
1. Periode G1
2. Periode S
3. Periode G2
G berasal dari kata gap (senggang), dan S berasal dari kata synthesis. G1
ialah periode sel sedang aktif mensitesa RNA (transkripsi)dan protein (translasi).
Ini untuk membentuk protoplasma baru yang membina anak sel anak kelak. Selain
bahan genetis, seluruh bahan sitoplasma dan organel dibikin rangkap dua. Dengan
proses transkripsi dan translasi serta sintesa bahan protoplasma baru
itu,menyebabkan inti dan sitoplasma membesar sari sebelumnya. Lama G1 30-
40% waktu daur.
Periode S ialah masa aktif mensintesa DNA (replikasi). Pilinan benang
DNA yang sepasang,oleh kehadiran enzim replikasi akan longgar dan terbuka.
Enzim ini dapat melepaskan DNA dari benamanya dalam histon dan non histon,
sehingga ia terangsang bereplikasi. Cara replikasi itu disebut semi-ortodok.
Maksudnya tiap belah DNA lama membuat DNAbaru,sehingga DNA anak yang
dua pasang akan terdiri dari sebelah DNA lama dan sebelah DNA baru. Lama
periode S 30-40% lama satu daur.
Pada akhir periode S benang DNA anak yang sepasang bepilin membenam
kembali dalam histon, seraya pilinannya jadi rapat dan padat lagi. Terbentuklah
sepasang kromatin anak dengan sentromer masih satu. Lengan kromatin anak itu
bergandeng rapat sekali.
Periode G2 ialah persiapan sitoplasma untuk membelah. Pada periode
inilah bahan yang disintesa pada periode G1 dirampungkan, sehingga semua
bahan sitoplasma dan organel jadi rangkap dua. Lama G2 10-20% waktu daur.
Kemudian segera disusul oleh pembelahan sesungguhnya (mitosis).
Mitosis terbagi 2 fase, yaitu mitosis dan sitokinesis. Adapun tahapan-
tahapan mitosis yaitu sebagai berikut.
1. Profase
 Butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin
 Benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
 Kromosom berduplikasi menjadi dua bagian yang masing-masing disebut
kromatid
 Membran inti dan nukleolus melebur
 Dua sentriol dari sentrosom memisah ke arah kutub yang berlawanan dan
terbentuk gelendong halus
 Setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor.
2. Metafase
 Kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator
 Bagian sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang
berhubungan dengan benang spindle
3. Anafase
 Sentromer masing-masing kromatid membelah menjadi dua
 Kromosom bergerak menuju kutub sel yang berlawanan.
4. Telofase
 Kromosom sampai pada kutub yang berlawanan mulai memanjang
kembali dan tampak seperti benang-benang yang tipis (kromatin)
 Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali
 Benang-benang gelendong hilang
 Kromosom kembali dalam bentuk kromatin
5. Sitokinesis
 Pembuatan sitoplasma bagi tiap inti baru
 Pada telofase akhir terjadi penguraian benang-benang spindle
 Terbentuk cincin mikrofilamen yang menyempit di daerah bekas bidang
ekuator
 Kontraksi ke arah dalam menyebabkan celah mendalam pada permukaan
sel
 Diikuti dengan pembagian isi dua sel secara terpisah
 Pada tumbuhan, setelah mengalami karyokinesis  membentuk sekat sel
di sekitar bekas bidang pembelahan
 Sekat ini terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan golgi
 Vesikel diarahkan sepanjang benang spindle di bidang ekuator
 Visikel mengalami fusi  membran  pembentukan dinding sel baru

Perbedaan sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan yaitu sebagai berikut.

 Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam.


Sedangkan pada tumbuh-tumbuhan karena selnya berdinding, maka
sitokinesis ditandai dengan terbentuknya inding pemisah ditengah-tengah
sel.

Siklus Sel

Profase
Metafase Anafase

Telofase Sitokinesis

Mitosis Sel Hewan

Mitosis Sel Tumbuhan


DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Wildan. 2012. Biologi Modern Biologi Sel. Bandung: Tarsito.

Suryo. 2012. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai